Alfred Hitchcock, USA, 1960. Black and White, 108 min, English.
Norman Bates adalah pemuda canggung yang mengelola motel misterius, di sudut antah berantah sebuah kota kecil. Dia seorang penyendiri, dengan hobi aneh mengawetkan burung-burung, dan yang agak keterlaluan: mengintip tamu-tamunya. Hubungan dekatnya dengan sang ibu juga terasa janggal dan berlebihan, yang dalam istilahnya sendiri: “a boy’s best friend is his mother.” Alfred Hitchcock, si raja film-film mencekam, memperkenalkan tokoh Norman Bates ke layar lebar, dan sukses menjadikannya ikon legendaris untuk standar istilah “psikopat”.
Diangkat dari novel picisan karya Robert Bloch, horor klasik Psycho diproduksi dalam format hitam-putih (karena “terlalu mengerikan jika dibuat berwarna,” kata Hitchcock), dengan kru-kru yang biasa bekerja untuk program televisi, dan biaya produksi yang sangat murah, bahkan untuk standar film saat itu. Namun hasilnya adalah ketegangan kelas tinggi. Dengan intensitas rasa takut yang dijahit tekun dan rapi, ditunjang akting “sakit” yang prima dari pemainnya (terutama Anthony Perkins yang memerankan Norman Bates dengan sangat bagus), Hitchcock seolah hendak menunjukkan tentang bagaimana cara mengemas psychological thriller dengan baik dan benar. Sang Master bermain-main dengan atmosfer mencekam justru pada level sugestif para penonton. Artinya, tak ada kekerasan grafis yang disajikan dengan sangat vulgar di depan mata. Darah merembes, bukan menyembur. Ada teriakan, tapi jeritannya tertahan. Tak ada musik yang berlebihan, kecuali gesekan biola yang menyayat-nyayat di adegan shower paling terkenal sepanjang sejarah sinema. Scene dan gaya scoring itu kemudian abadi, dan menjadi cetak biru untuk generasi-generasi film thriller berikutnya.
Saya tidak akan berpanjang-panjang, toh sudah ratusan atau bahkan ribuan review ditulis tentang mahakarya klasik ini. Dan alangkah ketinggalannya Anda, jika belum juga menontonnya. [BW]
Comments (4)
aktingnya keren.
tipuannya nendang.
film kedua terbaik hitchcock setelah notorious.IMHO tho..bud, bukannya yang tukang ngintip tuh norman bates versi gus van sant ya? sori kalo salah, lupa2 inget juga soalnya. hehe.
>> adit: versinya van sant kan cuma remake, shot-for-shot pula. bahkan termasuk cameo-nya si director pun persis di scene yg sama. scriptwriter-nya juga, pake original writer, duh. udah kakek-kakek disuruh nulis ulang. hehe. satu kata utk versi van sant ini: ngapain???
>> estehmanispanas: sepakat soal akting, gak ada yg bisa ngalahin anthony perkins. btw hitchcock favorit saya lainnya adalah Rope. jenius! oya dan juga The Birds. mencekamnya tuh agak-agak gimanaa, gitu. dan sempet ada kabar mau di-remake tahun lalu. oh nooo
oooh yayaya, gw inget. yang ada di remake tapi ga ada di versi asli tu adegan jacking off si norman bates pas ngintip. what the efffff