Menurut Associated Press, Tran Anh Hung butuh empat tahun untuk mendapat persetujuan Haruki Murakami agar novel legendarisnya bisa dijadikan film. “Murakami sangat melindungi karyanya. Dia memberi dua syarat. Pertama, dia harus baca naskah skenarionya dulu. Kedua, dia ingin tahu budget-nya digunakan untuk apa saja di film ini,” kata Tran.
Apa empat tahun cukup berpengaruh signifikan membangun dan menghasilkan film yang memuaskan untuk dinikmati? Tran Anh Hung mengaku pertama kali membaca novel itu pada tahun 1994 dan sejak itu terobsesi mewujudkannya sebagai film. Harapan itu mulai bersemi ketika pada 2004 ia bertemu Murakami untuk pertama kalinya. “Dia sangat pendiam, serius, dan hati-hati,” kesan Tran. Murakami baru memberi lampu hijau untuk adaptasi itu pada tahun 2008.
Yang mungkin cukup mengejutkan, sebagai kerja kolektif internasional (sutradara dari Prancis, produksi di Jepang, musik oleh Jonny Greenwood dari Inggris dan Can dari Jerman), film ini tetap menggunakan bahasa Jepang, bukan Inggris. Padahal bila berbahasa Inggris kemungkinan besar filmnya lebih bisa diterima pasar internasional. Sejak awal Tran bersikeras film itu harus berbahasa Jepang. Dia tidak bisa membayangkan film ini berbahasa selain Jepang dan dia tidak membuat pilihan di luar itu. Konsekuensinya, Tran harusnya bekerja ekstra keras. Mula-mula skenario ditulisnya dalam bahasa Prancis, terus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan akhirnya diubah ke dalam bahasa Jepang. Selanjutnya, ketika produksi, dia menggantungkan bantuan dari produser untuk berkomunikasi dengan para aktor.
Di tangan sutradara yang sangat terpengaruh sinema Prancis, Norwegian Wood berjalan tenang, namun tidak sampai terkesan lamban. Para tokoh tampil cukup mengesankan, tapi entah kenapa tampaknya ada sesuatu yang membuat kedalaman karakter mereka kurang tergali. Sejumlah orang berpendapat itu lantaran pada titik tertentu memang sulit mengadaptasi novel menjadi bahasa film. The Daily Telegraph, misalnya, di samping memuji keberanian dan keberhasilan Tran, mengkritik bahwa “film ini hadir sekadar sebagai ringkasan atas novel Murakami.”
Trauma, bayang-bayang kematian, persahabatan, cinta erotik, kebebasan seksual, juga harapan berpendar cukup proporsional menyelimuti Watanabe, tokoh utama pria. Sebagai pria biasa yang mengalami peristiwa dramatik bunuh diri sahabatnya, tertarik pada pacar sahabatnya, hidup Watanabe sudah cukup galau untuk bisa tetap waras menghadapi masa depan. Tapi kehadiran Naoko (pacar sahabatnya yang mati bunuh diri) di tengah kehidupan kampus yang terbuka dan optimistis, terutama karena dia pun tertarik pada Midori—perempuan atraktif yang sifatnya sama sekali berbeda dengan Naoko—membuatnya gelombang hidupnya menjadi lebih bergolak dan nelangsa. Ketegangan antara terikat kembali pada masa lalu dan niat hidup bahagia bersama Naoko bertabrakan dengan optimisme yang meragukan bersama Midori. Salah satu pelepasannya: menyanyi bersama lagu “Norwegian Wood” milik The Beatles.
Harus diakui, harapan jutaan pemuja buku itu—tak terbatas pembaca Jepang—memang sangat besar begitu tersiar kabar film ini hendak dibuat. Tapi Tran tahu buku dan film adalah dua hal yang berbeda, dan tampaknya dia tidak terlalu terpengaruh tuntutan itu. “Satu-satunya tekanan yang saya rasakan adalah harus bisa membuat film bagus,” papar Tran. Secara visual, Norwegian Wood memang sungguh indah, terutama scene di musim dingin. Sementara ilustrasi musik besutan Jonny Greenwood bisa dibilang sangat berhasil. Yang mungkin agak membingungkan ialah soal waktu yang dibuat mengambang entah sebagai kenangan masa lalu atau kejadian nyata (real life).
[Anwar Holid]
* * *
Norwegian Wood
Sutradara: Tran Anh Hung
Tahun rilis: 2010
Produser: Chihiro Kameyama, Shinji Ogawa
Screenplay: Tran Anh Hung, berdasar novel Norwegian Wood karya Haruki Murakami
Pemain: Kenichi Matsuyama (Watanabe), Rinko Kikuchi (Naoko), Kiko Mizuhara (Midori)
Musik: Jonny Greenwood, Can
Sinematografi: Mark Lee Ping Bin
Editing: Mario Battistel
Durasi: 133 menit
Bahasa: Jepang
Kineruku mengoleksi DVD film Norwegian Wood, juga buku-buku karya Haruki Murakami, antara lain Sputnik Sweetheart, Blind Willow Sleeping Woman, The Wind Up Bird Chronicle, Kafka on the Shore, Dengarlah Nyanyian Angin, The Elephant Vanishes, dsb. Tersedia pula DVD film Tran Anh Hung lainnya yaitu The Scent of Green Papaya (1993).
Newer
/kliping:/ Merekam Wajah Asli Indonesia *)
Older
Pemutaran Film <b>Kompetisi Film Pendek Nasional</b> Festival Sinema Perancis 2012
Comments (3)
kalo pingin DVD film Norwegian Wood, apa bisa order di sini juga yak?
- Author
Atas beberapa pertimbangan, dalam waktu dekat ini kami belum bisa order DVD. Terima kasih.
Halo Kine, kalo buku koleksi Murakami yang translated to bahasa selain Norwegian wood, atau Dawai Kafka punya apa aja? di order untuk dijual atau dikoleksi dan boleh di sewa? terimakasi