Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options

Kineruku Layar Tancep:
Babi Buta yang Ingin Terbang
(Sabtu, 24 Oktober 2009)

Kineruku Layar Tancep:
Babi Buta yang Ingin Terbang
(Sabtu, 24 Oktober 2009)
20/10/2009

Kineruku Layar Tancep
Babi Buta yang Ingin Terbang

Jl. Hegarmanah 52 Bandung
Sabtu, 24 Oktober 2009
Pukul 18:30 WIB
(untuk 21 tahun ke atas)
Diskusi dihadiri sutradara dan produser.

Jika minggu-minggu sebelumnya Rumah Buku/Kineruku kedatangan tamu-tamu spesial, kali ini, kita kedatangan tamu super spesial. Mereka adalah rombongan Babi Buta yang Ingin Terbang yang khusus memutar film ini secara perdana di kota Bandung.

Film Babi Buta yang Ingin Terbang kami anggap spesial, bukan hanya karena pengakuan-pengakuan internasional yang telah disandangnya, tetapi terutama karena keberanian para pembuatnya dalam menjalankan sistem produksi ‘tidak biasa’ dalam membuat film panjang. Edwin, sang sutradara sekaligus penulis skenario, mengaku bahwa film ini sangatlah personal baginya. Permasalahan identitas yang tak tuntas sebagai minoritas di Indonesia menjadi tema utama dalam film ini.

Dan tampaknya, personalitas film ini juga turut dirasakan oleh tiga orang personal utama lainnya: Meiske Taurisia (produser), Sidi Saleh (co-produser sekaligus sinematografer), dan Herman Kumala Panca (editor). Dengan semangat independen, mereka pun rela bersusah-payah memproduksi film ini mulai dari penggodokan penulisan, pencarian dana dari nol besar, syuting yang tiba-tiba harus berhenti dulu karena kehabisan dana, hingga pemilihan sistem distribusi sidestream yang dianggap paling tepat untuk film yang meraih FIPRESCI Award di International Film Festival Rotterdam 2009 ini.

Karena tidak rela karyanya dipotong-potong seenaknya oleh Lembaga Sensor Film, tim Babi Buta yang Ingin Terbang memutuskan untuk tidak memutar film ini secara komersial di bioskop-bioskop Indonesia (lagi pula sebenarnya, siapa yang rela karyanya kena sensor?).

Hari Sabtu ini khalayak Bandung mendapatkan kesempatan untuk menonton film ini secara utuh, sekaligus berbincang-bincang langsung dengan Edwin (sutradara/penulis) dan Meiske Taurisia (produser).

[Kineruku: enjoy the cinema!]

Babi Buta yang Ingin Terbang

(Blind Pig Who Wants to Fly, 2008, 77 min, Color, Bahasa Indonesia)

Sutradara/Penulis: Edwin
Produser: Meiske Taurisia, Edwin, Sidi Saleh
Sinematografer: Sidi Saleh
Editor: Herman Kumala Panca
Musik: Windra Benyamin
Penata Artistik: Iqbal Raya dan Eros Eflin
Penata Suara: Wahyu Tri Purnomo
Pemain: Ladya Cheryl, Pong Harjatmo, Andhara Early, Joko Anwar, Carlo Genta, Clairine Baharrizki, Darren Baharrizki, Wicaksono, Elizabeth Maria

Sinopsis
Linda dan Cahyono, dua anak muda yang berteman sejak kecil, bertemu kembali. Halim, seorang dokter gigi penyendiri, tiba-tiba memutuskan untuk menikahi sang asisten nan cantik. Salma, akhirnya berhasil muncul di Planet Idol. Romi dan Yahya, mendapatkan kesempatan untuk ‘melatih’ kemampuan seksual secara penetrasi. Opa meninggal dunia, dan Linda mengajak Cahyono membuang abunya. Cahyono pun berhasil menerima siapa dirinya sebenarnya.

Babi Buta yang Ingin Terbang adalah seluruh penggalan cerita tersebut. Sebagaimana sebuah gambar kaleidoskop, film ini mengisahkah pengalaman-pengalaman penuh cobaan tentang kehidupan komunitas minoritas yang hingga kini, belum juga terpenuhi harapannya.

Website: http://www.babibutafilm.com

linda-by-eriek-juragan

cahyono-by-eriek-juragan

Reviews:
“Feeling Like Aliens in Their Own Land”  – The New York Times by MIKE HALE
http://movies.nytimes.com/2009/09/11/movies/11blind.html?src=twr

“Off-Putting Blind Pig Who Wants to Fly Explores Minority Identity” – The Village Voice by Nicolas Rapold
http://www.villagevoice.com/2009-09-08/film/off-putting-blind-pig-who-wants-to-fly-explores-minority-identity/

“Hauntingly mind-blowing” – Dana Linssen
http://www.fipresci.org/festivals/archive/2009/rotterdam/blind_pig_dlinssen.htm

“Fascinating meditation on the repression of a culture and a people” – Filmmaker Magazine
http://www.filmmakermagazine.com/blog/2009/07/rotterdams-blind-pig-who-wants-to-fly.php

“A stunningly strange series of interweaving sketches that include a Stevie Wonder-singing dentist, a woman who eats firecrackers, and a pig, all investigations of alienation, politics, love and lust.” – Nostrand Park

[UPDATE!] Untuk reportase acara pemutaran dan diskusi, baca di sini.

Comments (2)

  1. elora rini hapsari 15 years ago

    WAAAWAWAWAWA….asik…..gakan terlewat, walau lagi ujian….

  2. lulu fahrullah 15 years ago

    wiiih ada Edwin Blindpig.. dateeeng dunk..!!

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Subscribe