Di buku On Photography (1977) Susan Sontag menulis, “Photographs are a way of imprisoning reality. One can’t possess reality, one can possess images.” Sulit disangkal, kegiatan mengamati foto kerap memunculkan cerita-cerita dalam benak kita. Misalnya, kita bisa keseringan melihat akun Instagram orang yang dianggap menarik untuk menyelidiki bagaimana sifatnya. Sebagian kita senang membuka-buka album foto keluarga dari masa terdahulu karena ingin mengenali sosok keluarga kita sebelum menjadi keluarga. Kita kerap dengan mudah menganggap foto yang termuat di surat kabar sebagai kebenaran. Sementara di galeri, foto dipamerkan dalam berbagai format untuk memberi kesan lebih beragam lagi. Teknologi sekarang kian memudahkan proses membuat dan mengedit foto. Kini banyak orang menggunakan fotografi untuk menangkap perasaan yang lebih sulit dibagi daripada kekaguman dan kebahagiaan. Banyak fotografer menggunakan media buku—yaitu buku foto—untuk membangun narasi yang diinginkannya. Para pembuat buku foto berpeluang bereksperimen tak hanya dalam konten tapi juga teknis produksi.
Berikut ini beberapa buku foto dengan kualitas produksi unik yang tersedia dan bisa dibeli di Kineruku:
• Goddess of Pantura – Arum Tresnaningtyas Dayuputri, Rp170.000
• Coming Home – Tandia B. Permadi (Unobtainium), Rp400.000 *)
• Flock Volume 01 – Aji Susanto Anom, Arif Furqan, Kurniadi Widodo, Rp180.000
• Klik – Muhammad Rohmani (Kamboja Press), Rp100.000
• Around the Corner Vol. 2 – Andrea Reza (Binatang Press), Rp70.000
• In Transit: 23 – Francisca Angela (Kamboja Press), Rp120.000
_
*) Buku Coming Home karya Tandia B. Permadi masuk ke dalam shortlist Author Book Award di Les Rencontres d’Arles 2018. Gelaran yang menyebut dirinya the first international festival of photography itu diselenggarakan untuk ke-49 kalinya pada 2 Juli-23 September 2018.