Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options

Lumière et Compagnie | Various Directors, 1996

Lumière et Compagnie | Various Directors, 1996
05/05/2008

Various Directors, 1996. Color & B/W, 88 min, DVD.

Tentang sinema, Lauren Bacall, aktris film-noir tahun 1940-an, pernah berkata, “The industry is shit, it’s the medium that’s great.” Terdengar sedikit heroik memang, tapi apa boleh buat: dalam wacana sinema, persoalan medium selalu jadi perbincangan menarik. Setelah Louis dan Auguste Lumière menemukan kamera film pertama di dunia pada tahun 1895, dan mempertontonkan “the arrival of a train at a station” yang cukup menghebohkan saat itu, sejarah sinema pun dimulai. Film Lumière et compagnie ini adalah proyek sinting tentang penghormatan pada keajaiban gambar-hidup tersebut. Untuk memperingati 100 tahun kelahiran sinema, 40 sutradara ternama dari berbagai belahan dunia ditantang membuat film pendek dengan kamera Cinematograph, yakni kamera sama yang juga dipakai Lumière Bersaudara pada tahun 1895. Ada 3 aturan ketat: durasi film tak boleh lebih dari 52 detik (!), synchronized sound tidak diperbolehkan, dan maksimal hanya 3 kali take.

Hasilnya tentu tema-tema unik dengan pendekatan beragam. Zhang Yimou menyoroti pergeseran budaya yang tak terelakkan: di Tembok Raksasa Cina, sepasang pemain opera tradisional Peking menjelma musisi punk rock yang garang dan brutal. Wim Wenders kembali berfilsafat tentang kesunyian, menghadirkan malaikat Wings of Desire dan merenungkan masa silam melalui lanskap perkotaan. Spike Lee tampil humanis dengan merekam bayi perempuannya sedang belajar bicara, eksekusi yang nyaris gagal jika keberuntungan tak menghampiri di detik-detik terakhir. David Lynch lagi-lagi tampil ‘sakit’ dengan gambar-gambar distorsi, yang tetap saja mengusik mata dan jiwa meski dalam shot hitam-putih sekalipun. Michael Haneke.. oh, come on, masih berani mempertanyakan karyanya? Dan masih banyak lagi wisata visual sekaligus filosofis lainnya.

Dikemas dalam nuansa dokumenter, proyek ini juga menampilkan komentar para sutradara itu terhadap pertanyaan esensial, “Why do you film?” dan “Is cinema mortal?” Kalau kamu penggemar rasa pedas, ini jenis rujak yang sangat tepat dan menantang. Jangan pernah mengaku moviefreak kalau belum menonton film ini. Highly recommended. [BW]

Trailer:

Comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Subscribe