Dalam banyak kesempatan dalam sejarah arsitektur, para pendidik arsitektur dan arsitek memperdebatkan dan membayangkan pendekatan baru dalam pengajaran arsitektur. Professor Iain Fraser dalam buku ARCHIVE UPH (2007) menyatakan bahwa sensibilitas dari dunia praktis global dan konsep yang berakar pada tipologi lokal menjadi penting bagi mahasiswa arsitektur. Pada bulan Juli 2008, sebuah konferensi dengan tema 50 Years on Re-setting the Agenda for Architecture Education diadakan di kota Oxford, Inggris. Wacana mengenai pengurangan emisi karbon; mendidik arsitek agar memperhatikan budaya; mengembalikan kemanusiaan, menantang arsitektur yang berdasarkan egoisme yang penuh kesombongan; dan bahwa ‘desain’ seharusnya tidak menjadi akhir juga didiskusikan. Tema-tema tersebut menandai pertanyaan penting mengenai pengajaran arsitektur kita.
Diskusi-diskusi ini muncul karena perubahan-perubahan dalam struktur masyarakat kontemporer, teknologi dan material baru, disertai dengan timbulnya masalah-masalah perkotaan seperti kepadatan, permukiman kumuh, dan sebagainya. Namun, argumentasi-argumentasi dalam pengajaran arsitektur mempunyai tendensi mengarah pada estetik dan dialog ideologi, yang dikenal sebagai teori, dan bukan pada pragmatik yang membawa pengajaran agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia yang semakin beragam.
Tema ini ternyata mengundang para akademisi dan arsitek praktisi dari berbagai institusi untuk menulis pemikiran dan pengalaman mereka. Setelah melalui pengulasan yang cukup intensif, lima tulisan yang mengevaluasi pengajaran arsitektur terpilih untuk disajikan di dalam jurnal edisi ini. Tulisan-tulisan tersebut memuat penelusuran konsep atau gagasan kata pedagogy, penggunaan teknologi informasi, konsep pengajaran postmodern, evaluasi pengetahuan yang diberikan pada sekolah arsitektur, serta tulisan mengenai critical exploration sebagai sebuah refleksi dalam pengajaran arsitektur. Para penulis berasal dari Universitas Indonesia, Depok, arsitek praktisi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, serta pakar pendidikan.
* * *
Jurnal Arsitektur 2009 edisi “Evaluasi Pengajaran Arsitektur di Indonesia” bisa didapatkan seharga Rp 30.000 di Rumah Buku/Kineruku. Untuk informasi selengkapnya klik di sini.
Gambar ilustrasi diambil dari sini.