Kineruku menyediakan rilisan-rilisan Jangan Marah Records, yakni album Zeke Khaseli Salacca Zalacca (2010) dan re-issue album kedua Efek Rumah Kaca Kamar Gelap (2008, kini dengan bonus 3 videoklip). Berikut ini adalah press release mereka:
“Jangan Marah Records adalah sebuah indie label yang didirikan di Jakarta pada 2010 oleh kelompok musik Efek Rumah Kaca. Kecintaan akan musik, semangat untuk bertahan dan berkembang, serta hasrat memperkenalkan lagu-lagu yang kami suka, adalah segala yang menjadikan kami mendirikan label mungil ini. Label yang akan menjadi salah satu rumah bersama bagi kami dan teman-teman musisi independen aneka genre untuk terus berupaya memproduksi rilisan, membangun jaringan, dan berkomunikasi.
Tentunya indie label semacam ini sudah cukup banyak dikenal di berbagai kota di Indonesia. Kehadiran Jangan Marah Records adalah inisiatif meneruskan dan melengkapi kebutuhan akan label semacam ini. Memberi ruang baru bagi kami dan sesama musisi. Menambah ruang pilihan musik bagi publik. Keterbatasan di sana-sini pasti akan selalu terjadi. Namun kami berusaha untuk bisa memaksimalkannya dan menghasilkan kebebasan karya sebaik mungkin.
Di tahun ini, Jangan Marah Records berencana untuk memproduksi sejumlah rilisan, baik mini album maupun album. Beberapa produksi rilisan tersebut adalah hasil bekerjasama dengan indie label lainnya. Sejauh ini, beberapa artis yang akan bergabung bersama kami (tentative) adalah: Zeke Khaseli, bangkutaman, The Kucruts, dan Sir Dandy. Di luar itu, tentunya Jangan Marah Records akan memproduksi rilisan-rilisan Efek Rumah Kaca.”
EFEK RUMAH KACA – KAMAR GELAP
Diproduksi bersama Pura Pura Records
Album kedua Efek Rumah Kaca, Kamar Gelap yang pertamakali beredar pada Desember 2008, telah diproduksi kembali oleh Jangan Marah Records bekerjasama dengan Pura Pura Records. Pada edisi ini, selain tetap memuat 12 lagu dan sejumlah foto karya Angki Purbandono, juga terdapat bonus videoklip “Kenakalan Remaja di Era Informatika” (sutradara: Anggun Priambodo), “Balerina” (sutradara: Wastu dan Reza), dan “Banyak Asap di Sana” (sutradara: Famosanda & Wolfgang Xemandros). Dua video terakhir adalah karya pemenang pertama dan kedua dari kompetisi videoklip Efek Rumah Kaca bertajuk “Video Melulu’ yang diadakan tahun silam bersama majalah Hai dan www.hai-online.com.
www.myspace.com/efekrumahkaca
www.facebook.com/efekrumahkaca
www.twitter.com/efekrumahkaca
ZEKE KHASELI – SALACCA ZALACCA
Diproduksi bersama Blackmorse Records dan Demajors
Seperti apa kehidupan di masa depan? Zeke Khaseli—vokalis/gitaris/pianis dari band LAIN, Zeke & The Popo, dan Mantra—menyiapkan paket audio-visual untuk debut album solonya, Salacca Zalacca. Album ini mencuratkan kesan ala film fiksi ilmiah (sci-fi) dengan gaya lo-fi, mungkin ini dinamakan “sci-lo-fi”? Salacca Zalacca berisi kumpulan lagu yang ditulis dan dirilis secera free download seminggu sekali via zekekhaseli.com pada Agustus 2009 sampai awal Januari 2010. Semua lagu direkam sendirian di kamar menggunakan beberapa alat musik dan perangkat lunak. Salacca Zalacca seperti perang galaksi antara Blur, Beck, Flaming Lips, Pavement, dan Adam Green. Sementara liriknya adalah olahan obrolan keseharian dengan sentuhan dimensi fantasi yang banyak dipengaruhi oleh sinema. Salacca Zalacca memuat 17 lagu, dirilis dengan 5 cover album (beserta desain booklet dan sampul cakram) yang berbeda.
Single Pertama: “Pipis di Celana”.
www.zekekhaseli.com
www.myspace.com/zekedewinter
www.twitter.com/zekekhaseli
BANGKUTAMAN – ODE BUAT KOTA
Diproduksi bersama Demajors
Terbentuk di Yogyakarta pada 1999, trio Bangkutaman kini mengalami fase terbarunya. Di album kedua ini, pengaruh sound The Stone Roses menjadi semakin berasimilasi dengan gaya tutur musikal Bob Dylan, The Velvet Underground, The Byrds, Donovan, The Who, bahkan Led Zeppelin. Juga ada rasa pengaruh classic rock lokal di kolong jembatannya. Plus, dihangatkan sunshine pop. Kembali ke Jakarta, menjalani “hidup baru”, dan menempuh berbagai profesi, telah menggiring lagu-lagu Bangkutaman pada tema-tema perkotaan yang mengandung segenap kisah, penat, dan satir. Puitisnya gitar 12 senar dan hembusan harmonika, kadang ditemani organ, melajukan lirik-lirik Bangkutaman ke depan telinga. Beat drum dan bas yang masih suka menyelonong ke area Madchaster, jadi bumbu dansa rahasia.
Single Pertama: “Ode Buat Kota”
www.myspace.com/bangkutamanyk
www.twitter.com/bangkutaman
SIR DANDY – VOl. 1
Seniman visual sekaligus vokalis Teeenage Death Star mempersembahkan album solonya yang pertama. Sir Dandy adalah gelora untuk mencipta lagu tiga chord terkeren masa kini. Skill bernyanyi dan bermain gitar yang terbatas, dengan hasil di luar batas. Notasi mudah dinyanyikan bersama. Lirik-lirik bijaksana tapi berbahaya. Refleksi peristiwa sehari-hari. Nyanyian realitas dengan kepekaan dan presentasi yang penuh kejutan. Folk song yang slebor, namun nyaman di kuping. Oplosan jiwa Pete Doherty dan Johny Iskandar. Spontanitas terdepan. Monolog troubadour urban. Sederhana dan tidak alakadarnya.
Single Pertama: “Juara Dunia”
www.myspace.com/sirdandyoriginal
www.twitter.com/sir_dandy
THE KUCRUTS – MEWARNAI JIWA YANG TERGUNCANG
New wave mentah guncangan puberitas. Mereka bersenang-senang dan gagal menjadi dewasa. Tema lagu meliputi panas dan terlarangnya mengencani waria, belanja di lapak busana second hand, hingga ambigu batin remaja tuna susila. Diselingi renungan standar seorang pecundang cinta, empat pria The Kucruts membuka kembali packaging mainan kaset Bandempo di tahun 2000, menyeka maskara Robert Smith dan menggantinya dengan crayon warna-warni, lalu mempertanyakan mitos sepasang dengkul terhadap gesekan sabun masturbasi.
Single Pertama: “Bukan Propaganda”
www.myspace.com/thekucruts
www.twitter.com/thekucruts
* * *
Di Kineruku juga dijual album dan merchandise rilisan Jangan Marah Records:
CD Zeke Khaseli – Salacca Zalacca Rp 35.000
CD Efek Rumah Kaca – Kamar Gelap Rp 35.000 (re-issue 2010, bonus 3 videoklip)
CD Efek Rumah Kaca – s/t Rp 45.000
T-Shirt Salacca Zalacca – Rp 85.000