-
Trocoh – Budi Warsito
Biografi, BUKU, Esai, Film, Non-Fiksi, Sains, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: baNANA Tahun Terbit: 2021 ISBN::: 978-623-96372-3-1 Kondisi: Baru Kumpulan 41 tulisan tentang apa saja yang menarik minat penulisnya: film seluloid, serangga dan buah-buahan, topi dan soda beku, baling-baling bambu, menunggu acara di televisi, piring terbang, dan terutama musik. Siapa yang pertama kali memakai istilah punk di Indonesia? Benarkah gamelan di luar angkasa bakal menarik perhatian alien? Siapa itu Sujud Kendang dan kenapa dia lucu? Adakah resep mujarab untuk mendaur ulang sebuah lagu? Budi Warsito mencari benang merah dari semua itu, merasa menemukan kode-kode, dan malah tersesat sendiri di dalamnya,Rp 98.000,00 -
[BUNDLE] Buku Pasfoto Sang Iblis + Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia – Sanento Yuliman
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainPenerbit: Gang Kabel Terdiri dari: 1 Buku Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan Puisi, Karikatur, dan lain-lain (1966-1990) 1 Buku Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di IndonesiaRp 225.000,00 -
Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainJudul Lengkap:: Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia Penerbit: Gang Kabel Tebal: xxxii + 276 hlm Cetakan pertama, Januari 2021 Sanento Yuliman mengkaji dengan cermat kritik seni lukis di Indonesia, antara masa 1930-an hingga akhir 1960-an. Ia mengamati isu-isu di dalam kritik, bentuk, sifat, dan cara menulis para kritikus. Penelitian semacam itu baginnya berguna untuk mendorong pandangan baru di dalam kritik, menyingkirkan prasangka dan menghindari lingkaran masalah yang "begitu-begitu juga". Pendeknya ia menghendaki perbaikan dalam menulis kritik. Tiga isu besar yang diperdebatkan dalam kritik seni lukis adalah soal keindonesiaan, kerakyatan, dan modernisme. Paham keindonesiaan tidak cuma satu, tapi beberapa. Akan tetapi, semua pandangan itu cenderung nnormatif. Isu kerakyatan timbul ketika fungsi sosial seni dipertanyakan, demi kepentingan sosio-politis. Adapun modernisme--dilandasi kebebasan, kreativitas serta nilai perorangan--dalam kenyataan segera berhadapan dengan berbagai kritik, yakni kritik kultural, kritik sosial, kritik politis, dan kritik sosiologis. Selain itu, ada masalah mengenai penyebutan aliran-aliran seni lukis akibat persentuhan dengan seni lukis Barat. Survei Sanento di buku ini membuktikan bahwa penetapan aliran umumnya dilakukan kritikus sambil lalu, tanpa penelitian dan pembandingan, tidak jarang sekadar "impresionisme impulsif" dari para kritikus subjektivis. Bagi Sanento, pengindonesiaan istilah untuk isme-isme yang sesuai dengan konteks perkembangan seni lukis kita amat penting. Pemecahan masalah-masalah ini dapat membentuk pengetahuan kita tentang seni lukis Indonesia, melalui klasifikasi dan sistematisasi. Survei ke dalam penulisan kritik inilah yang kemudian 'melahirkan' Sanento Yuliman sendiri sebagai kritikus seni rupa terkemuka di Indonesia.Rp 150.000,00 -
Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik – Dr. Mohammad Amin, M. Sn., M. A.
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: 414 halaman ISBN: 978-623-321-048-5 Kondisi: Baru Dari sudut pandang politik kebudayaan, buku ini menyajikan bagaimana pengaruh politik etis di zaman kolonial Belanda, kesenian sebagai bagian dari revolusi di zaman Orde Lama, kesenian adi luhung sebagai bagian dari pencarian puncak-puncak kebudayaan di zaman Orde Baru serta mulai merebaknya konsep ekonomi kreatif dalam kesenian di masa awal-awal orde reformasi berpengaruh pada perkembangan musik (dalam hal ini Kakula sebagai budaya gong pada etnik Kaili di Sulawesi Tengah). Buku ini mengidentifikasi hubungan antara Politik Kebudayaan dan musik yang terbentang cukup luas. Istilah yang dapat digunakan mulai dari tekanan, pendiktean, petunjuk, pengaruh, arahan, stimulus, sponsor, hingga mitra. Penggunaan istilah-istilah itu semuanya tergantung dari kasus yang dibicarakan dan terbatas pada konteks ruang dan waktu. Musik menjadi tempat bertemu dan bernegosiasinya ideologi-ideologi identitas yang dipengaruhi semua aspek, terutama motivasi politik, yang silih berganti ataupun tumpang tindih satu sama lain. Buku ini menunjukkan bagaimana ideologi politik sangat berperan dalam mengonstruksi musik. Buku ini diharapkan dapat memicu gairah dari pegiat seni, budayawan, dan peneliti di berbagai daerah untuk menyumbangkan narasi dari wilayah budayanya masing-masing agar dapat menjadi refleksi bersama. Buku ini cocok dibaca bukan saja oleh mahasiswa, peneliti tradisi lisan dan budaya lokal, tetapi juga untuk khalayak yang lebih luas, termasuk pegiat seni budaya, birokrat, pembuat kebijakan dan semua yang berkepentingan atas pertumbuhan kesenian Nusantara.Rp 150.000,00 -
Ethics in Social Science Research in Indonesia – Mayling Oey-Gardiner, Fandy Rahardi, Canyon Keanu Can
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: xxvi + 256 hlm Bahasa: Inggris ISBN: 978-623-321-032-4 Kondisi: Baru "There are not many books on ethics that are currently available, especially in Indonesia. This book comes to fill that gap. A commendable book that researchers should read, especially when there is more and more research on human behavior. It is a stupendous work." - M. Chatib Basri, Executive Director, IBER, Minister of Finance of the Republic of Indonesia 2013-2014 “This book addresses an important set of issues in the context of Indonesia, a large developing country in Southeast Asia. Most work on research ethics has originated in the developed world; the strength of this book is that it relates the large international literature to the specific problems which Indonesian researchers are likely to face, especially in the social sciences. It deserves a wide readership both in Indonesia and in other parts of the world.” - Anne Booth, Professor Emeritus, SOAS, University of London "In a world full of fake news, corrupt bureaucracies, and inequitable judgements it is vital that the training of rising generations of social scientists contains thorough grounding in ethics. This volume should be required reading in all teaching programs, and a valuable addition on the desk of all graduates wishing to pursue a career in the social research professions.” - Terence H. Hull, Emeritus Professor of Demography, The Australian National University “Reading this book is an eye-opening experience. Mayling Oey Gardiner presents novelty by discussing ethics in social science research on current issues such as big data, internet-based research, and environmental research. This book can guide academics and decision-makers to define boundaries and consider the impact of social research.” - Rhenald Kasali Ph.D, Founder Rumah Perubahan, Professor of Management, University of IndonesiaRp 150.000,00 -
An Inventory of Losses: Tentang Memori dan Kehilangan Abadi – Judith Schalansky
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Hendarto Setiadi Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2020 Tebal: xxxii + 282 halaman ISBN: 978-602-433-990-6 Kondisi: Baru Mengapa baru ketika sesuatu hilang untuk selamanya, kita merasakan betapa besar artinya bagi kita? Mengapa sesuatu yang ditutup-tutupi - entah dalam sejarah sebuah bangsa atau dalam keluarga sendiri - bisa berdampak begitu besar? Mengapa saya tidak bisa membuang apa pun? Dan mengapa hewan yang telah punah, lukisan yang dirusak, dan buku yang dibakar terasa jauh lebih menarik dan lebih memesona dibandingkan seluruh sisanya yang masih ada? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan keinginan dalam diri saya untuk menyusun semacam inventaris kehilangan, sebuah daftar mengenai hal-hal yang kita tahu pernah ada, tetapi kemudian lenyap - entah karena sengaja dimusnahkan atau karena menghilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Sebab sesuatu yang hilang - apakah orang yang disayangi atau seikat kunci - akan meninggalkan ruang realitas dan memasuki ruang mitos, berubah dari sesuatu yang faktual menjadi hal yang fiktif. Lalu muncullah peran bercerita, semua kisah dan anekdot yang membuat duka cita menjadi lebih tertahankan. Sebab bercerita itu membantu. Bercerita adalah pelipur lara terbaik dan pengalaman kehilangan, saya mendadak menyadari, adalah awal dari semua budaya. Sebuah buku, menurut hemat saya, adalah terbaik dan terindah untuk menyimpan sesuatu. Buku seperti itulah yang ingin saya tulis dan rancang. Sebuah buku yang mengumpulkan dan menceritakan berbagai hal yang saya rindukan. Sebuah buku duka dan penghiburan. Buku yang menyoroti bukan hanya kehilangan, tetapi juga yang perolehan. Sebab tidak ada yang dapat dihadirkan kembali, namun segala sesuatu dapat dibuat agar bisa dialami lagi.Rp 90.000,00 -
Cerita Cerita Jakarta
BUKU, FiksiPenulis: Ratri Ninditya, Hanna Fransisca, Sabda Armandio, Utiuts, Dewi Kharisma Michellia, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Ben Sohib, Cyntha Hariadi, Afrizal Malna, Yusi Avianto Pareanom Diedit oleh Maesy Ang & Teddy W. Kusuma Penerbit: POST Press Tahun Terbit: 2021 Tebal: xv + 213 halaman ISBN: 978-602-60304-6-7 Kondisi: Baru Sekelompok lansia melakukan petualangan penutup di hari terakhir Istana Boneka beroperasi. Di Kalibata, ibu dan anak mencoba lepas dari hantu masa lalu yang kembali muncul, dari masa mereka hidup di Kramat Tunggak. Di perempatan Palmerah, dua pengamen berada di tengah demonstrasi yang berujung bentrok. Bersama-sama, kita akan naik sepeda motor, komuter, taksi, ke kantor imigrasi, ke Sudirman yang tenggelam, ke emperan toko roti di Cikini, melihat dari dekat bagaimana sepuluh penulis mengalami, membayangkan, dan menuturkan Jakartanya - kota dengan cerita-cerita yang terus bertumbuh, bersilangan, dan tak pernah usai. Kumpulan cerita pendek ini pertama kali terbit di Inggris sebagai The Book of Jakarta bagian dari seri Reading the City penerbit Comma Press. Kini antologi ini hadir untuk menyapa pembaca dalam bahasa aslinya.Rp 80.000,00 -
Estafet’s Years: Hari-hari Kaset Bersama Estafet (2015-2020) – Kandagas
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Estafet Buku Tahun Terbit: 2020 Kondisi: Baru (Ada dua versi sampul, silakan menuliskan sampul pilihan Anda pada catatan pemesanan.) Estafet's years adalah sebuah masa di mana penulis mengunjungi banyak toko kaset dan kemudian meneruskan kaset-kaset yang didapat kepada banyak orang melalui akun Instagram @estafetkaset. Buku ini menyajikan sejarah Estafet Kaset dan beberapa peristiwa menarik di sekitarnya, bukan sejarah kaset pita. Beberapa informasi mungkin sudah tidak lagi valid, entah itu toko kasetnya sudah gulung tikar, atau bahkan harga kasetnya yang merangsek naik. Zaman berganti, kaset pita tetap di hati. Selamat menikmati!Rp 75.000,00 -
Kokokan Mencari Arumbawangi – Cyntha Hariadi
BUKU, FiksiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2020 Kondisi : Baru Seorang anak dikirim dari langit, dibawa oleh kokokan, dan dijatuhkan ke kebun bawang merah milik Nanamama. Anak itu kotor sekali, tapi sangat lucu. Kakaputu yang melihatnya langsung sayang dan membawanya pulang. Nanamama memberinya nama Arumbawangi. Sejak itu hidup mereka bertiga penuh kegembiraan, sampai suatu ketika datanglah seorang pengusaha hendak mendirikan hotel di tengah sawah. Saat seluruh warga desa sepakat untuk menjual lahan, hanya Nanamama yang bergeming. Tanah adalah denyut nadi bagi Nanamama. Walau keserakahan manusia kadang lebih berkuasa dari akal sehat, Nanamama bersama Kakaputu dan Arumbawangi dengan gagah berani mempertahankan tanah mereka. CYNTHA HARIADI adalah penulis buku puisi Ibu Mendulang Anak Berlari, finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2016, dan kumpulan cerpen Manifesto Flora, finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018. Kokokan Mencari Arumbawangi adalah novel pertamanya. Ia menulisnya dengan membayangkan sedang menuturkannya kepada anaknya setiap malam sebelum tidur.Rp 110.000,00 -
Cerita, Bualan, Kebenaran – Mahfud Ikhwan
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 144 Kondisi: Baru “Seperti Warto Kemplung yang bercerita untuk mendapatkan rokok dan kopi, dan sedikit perhatian, saya rasa tujuan saya menulis tak jauh-jauh amat dari hal macam itu.” Dalam buku ini, Mahfud Ikhwan membagikan proses yang membentuk kepenulisannya. Dari bagaimana khazanah budaya pop berkarakter Orde Baru dan mengerjakan skripsi tentang karya Kuntowijoyo membentuk caranya menulis cerpen dan novel; bagaimana kesadaran akan konteks membuatnya kesulitan menulis novel populer; hingga bagaimana ia menjumpai jebakan-jebakan klasik dalam menggambarkan desa dan kampung halaman.Rp 60.000,00 -
Usaha Menulis Silsilah Bacaan – Eka Kurniawan
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Jumlah Halaman: xiv+346 Kondisi: Baru Seseorang bisa sadar membaca karya-karya tertentu dan mengabaikan karya-karya lain. Kadangkala bersifat acak dan tanpa sadar, tergantung bagaimana ia memperoleh akses terhadap bacaan, maupun bias-bias pra-keputusan membaca. Orang bisa dengan sadar membaca lebih banyak karya penulis-penulis minoritas (baik secara genre, orientasi seks, etnik, bahasa, dan lainnya), tapi tetap tanpa sadar dibentuk oleh apa yang disediakan toko buku atau industri buku terjemahan, jika sang pembaca kebetulan hanya menguasai bahasa ibunya. Tulisan-tulisan di buku ini, juga buku sebelumnya (Senyap yang Lebih Nyaring, 2018), merupakan hamparan terbuka sejarah kesusastraan personal saya, yang dibentuk oleh pilihan bacaan secara sadar dan tanpa sadar. Tulisan-tulisan tersebut secara langsung menggambarkan cara pandang saya terhadap sejarah kesuastraan (dan pada akhirnya terhadap Sejarah dengan “S” besar, sejarah yang lebih luas). Bisa juga dilihat sebagai usaha kecil untuk mencatat… Semacam usaha menulis silsilah bacaan. Di titik tertentu mungkin kita berkerabat; di titik lain, siapa tahu, leluhur bacaan kita saling menikam.Rp 105.000,00 -
Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan, Karikatur, Puisi, dan lain-lain (1966-1990) – Sanento Yuliman
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Gang Kabel Kondisi: Baru Upaya penerbitan buku Sanento Yuliman ini tidak terlepas dari bunga rampai yang baru saja terbit pada awal tahun, Estetika yang Merabunkan: Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa (1969-1992) oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Gang Kabel (Januari, 2020). Buku ini menampilkan horison pemikiran Sanento Yuliman yang lebih luas, tentang budaya demokrasi, ideologi, tradisi kesenian/kesenian tradisi, perempuan dalam perkembangan seni rupa Indonesia, gaya hidup hingga budaya pop.Rp 125.000,00 -
Era Emas Film Indonesia 1998-2019: Memoar Garin Nugroho
Biografi, Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Warning Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 233 halaman ISBN: 9786239330439 Kondisi: Baru MEMBACA memoar dari seorang maestro bernama Garin Nugroho itu ibarat kita diajak masuk ke mesin waktu, dan menjelajahi momen-momen penting dalam film dan perfilman secara personal. Seperti Marty McFly yang diajak keliling menembus waktu oleh Emmet "Doc" Brown di film trilogi Back to the Future dan menapaktilasi situs-situs yang punya cerita pribadi di masa lalu, tapi tetap terkait langsung dengan sejarah sinema global dan nasional. Ini adalah semacam otobiografi "plus plus". Sebuah catatan perjalanan hidup tapi uniknya dengan mengarungi dan menjelajahi sejarah film dan perfilman Indonesia, lengkap dengan jiwa zamannya, atau sebaliknya: analisa populer seputar film dan perfilman dilakukan melalui pendekatan pengalaman dan nostalgia yang personal. Pengalaman hidup pribadi yang kaya juga ingatan yang kuat dan kedekatan dengan subjek menjadi modal utama untuk melakukan berbagai pemetaan dan mencakup berbagai aspek dari perfilman. Mas Garin tidak hanya melihat film sebagai teks, tapi juga konteks.Rp 85.000,00 -
Gerbang Agama-Agama Nusantara – Rusmin Tumanggor
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Parsudi Suparlan Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Ketebalan Buku: 428 halaman ISBN: 978-602-9402-85-8 Kondisi: Baru Buku ini merupakan kajian antropologi mendalam perihal agama dan kesehatan masyarakat Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Barus memang sudah sejak dulu terkenal dengan kapurnya, kapur barus, yang bisa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Alhasil, kapurnya itu telah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Sesuai dengan judulnya, yakni Gerbang Agama-Agama Nusantara, Barus yang terletak di pantai barat Sumatra menjadi salahsatu tempat yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari negeri lain, seperti pedagang dari Cina dan Arab. Selain itu pelabuhan yang ada di Barus juga acapkali digunakan untuk transit. Akibatnya, terjadilah kontak sosial dan budaya antara masyarakat Barus dengan para pedagang dari seantero negeri. Kemudian buku ini juga memaparkan kehidupan masyarakat Barus sebelum dan setelah datangnya agama-agama di tanah Batak, pandangan hidup mereka, konsepsi mereka tentang kesehatan dan penyakit, beserta para penyembuh “datu” dengan ramuan tradisional. Kajian ini menjadi penting karena kita bisa menelusuri bagaimana awalnya persentuhan budaya lokal dengan luar, yang nantinya akan memiliki pengaruh kepada agama-agama yang mereka anut. Selanjutnya hal itu pula yang menjadi cikal bakal menyebarnya agama-agama ke Nusantara ini. Terlebih kajian ini juga bisa memberikan sebuah gambaran mengenai sistem pengobatan tradisional yang hidup dan dihidupi oleh masyarakat Barus melalui cara-cara mereka dalam meracik ramuan-ramuan tradisional. Ramuan-ramuan tradisional mereka gunakan sebagai obat dan biasanya ramuan itu terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat, salahsatu organ tubuh dari hewan, dan benda-benda lainnya yang dianggap memiliki nilai kesakralan yang tinggi. * "Saya memandang tulisan ini bermanfaat bagi masyarakat ilmuan, khususnya mahasiswa yang menaruh minat pada kajian antropologi maupun kajian teologi bahkan kajian kesehatan masyarakat tertentu. Dari sini mereka akan dapat melihat bagaimana suatu perilaku dalam aktivitas kehidupan terikat dengan kebudayaan serta kepercayaan masyararakat, termasuk dalam bidang kesehatan." – Parsudi SuparlanRp 150.000,00 -
Karya Lengkap Abdullah Bin Muhammad Al-Misri – Monique Zaini-Lajoubert
BUKU, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: EFEO, Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2008 Ketebalan Buku: 431 halaman ISBN: 979-8816-13-5 Kondisi: Baru “Adalah kamu orang Jawa seperti binatang bari-bari yang di dalam buah ara, pada sangkanya tiada yang terlebih lagi besarnya dan luasnya daripada lobang buah ara itu pada masa belum lagi dilihatnya di dunia ini, demikian itulah kamu… Tidakkah lu lihat gua seorang diri dapat memerintah orang berpuluh ribu laksa? Seperti kerbau lu sekalian, gua suruh pikul kayu batu daripada akal gua terlebih besar daripada lu segala orang yang bodoh.” Demikianlah kata Maarschalk Deandels kepada para priyayi Jawa, setidaknya menurut seahibul hikayat Abdullah al-Misri. Terkesan congkak dan kasar memang. Daendels membuktikan kepintarannya, dia membangun jalan lintas Jawa yang terkenal, dia mengembangkan ekonomi Pulau Jawa, dia membuat berbagai reformasi. Tetapi kesombongannya tidak terkendali. Ketika dia minta digelarkan “Tuan Susuhunan Kangjeng Kangsinuhun Mangkurat Mangkubuwana”, maka kemurkaan para Wali Songo mengakibatkan kejatuhannya. * Abdullah al-Misri adalah pengarang Indonesia yang sudah terlupakan, padahal karangannya orisil dan menarik. Inilah karya sastra yang hadir untuk membicarakan konteks awal abad ke-19 di Nusantara-Indonesia.Rp 35.000,00 -
Jawa Tempo Doeloe – James R. Rush
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Jumlah Halaman: 458 ISBN: 9786029402230 Kondisi: Baru Buku ini memuat sejumlah catatan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dari 600 tahun sejarah Pulau Jawa dalam arti luas. Pakar sejarah James Rush dari University State of Arizona di Amerika telah memilih dan merangkai kisah-kisah yang didedahkan mengenai Jawa oleh 35 pengelana Barat mulai dari masa-masa paling awal kontak bangsa Eropa dengan Jawa pada 1330-an sampai dengan pertengahan 1980-an sebagai sebuah cerita yang kaya warna. Meskipun tidak menceritakan sejarah Jawa secara runtun, buku ini memuat topik-topik yang mampu memperlihatkan bagaimana Jawa bertransformasi dari masa-masa kerajaan-kerajaan yang istananya digambarkan berlimpah emas kemudian jatuh menjadi jajahan Belanda, lantas berubah pada abad ke-20 menjadi pusat Indonesia. Melalui catatan-catatan bukan saja dari mereka yang sudah sohor sebagai tokoh yang lekat dengan Jawa, seperti Thomas Stamford Raffles, Alfred Russel Wallace, Augusta de Wit, Elizah Ruhamah Scidmore, S.J. Perelman, Frank dan Helen Schreider, V.S. Naipaul, tetapi juga dan banyak lagi yang ada di buku ini. Kisah mereka juga banyak bercerita tentang orang Barat itu sendiri dan tentang hubungan mereka yang berkembang dengan pusat peradaban dan kekuatan daerah di Asia Tenggara yang padat penduduk ini, serta dengan masyarakatnya.Rp 140.000,00 -
This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Terbaik Indonesia 1955-2015
BUKU, Musik, Non-FiksiPenulis: Harlan Boer, Idhar Resmadi, Wahyu Acum Nugroho, Samack, Taufiq Rahman Penerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 328 Kondisi: Baru Setelah hampir dua tahun, melewati proses penjurian, penulisan, riset arsip, riset rilisan fisik, pemotretan dan penyuntingan, akhirnya Elevation Books secara resmi mengedarkan buku This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Indonesia Terbaik 1955-2015. Buku ini bisa dikatakan yang pertama melakukan penilaian secara komprehensif terhadap album-album musik yang pernah dirilis selama 70 tahun sejarah industri musik populer di Indonesia, dari era label pribumi pertama Irama sampai Aksara.Rp 235.000,00 -
History of Punk: Budaya Tanding yang Tak Pernah Padam – Atolah R. Yafi
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Vice Versa Books, 2020 ISBN: 9786239330408 Ketebalan: 126 hlm l Bookpaper Dimensi: 14x20 cm l Softcover Kondisi: Baru Punk sebagai sebuah subkultur bisa dibilang sebagai satu gerakan yang tak bisa disepelekan, terutama pada tiga dekade di akhir abad ke-20. Ia adalah gabungan antara berbagai filosofi perlawanan dan juga musik yang cadas. Menyepelekannya sebagai sekadar gaya hidup anak muda yang ingin berbeda bisa jadi dosa besar bila kita abai pada berbagai konteks yang menaunginya. Tak bisa dipungkiri, pengaruh punk pada budaya pop mau pun keseharian kita tak bisa dianggap sebelah mata.Rp 60.000,00 -
John Lennon: You May Say I’m a Dreamer – Florentia Senojati
Biografi, BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Vice Versa, 2020 Kategori: Biografi/Musik ISBN: 9786025374692 Dimensi: 14x20 cm l Softcover Tebal: 161 hlm l Bookpaper Kondisi: Baru You May Say I'm Dreamer berkisah tentang sebuah perjalanan hidup salah satu musisi paling berpengaruh di dunia, John Lennon. Dari kisah di masa kecil, bagaimana ia membentuk The Beatles, kisah cinta yang kontroversial, hingga bagaimana ia terlibat dengan dunia aktivisme. Lennon memang patut dipuja, tetapi dia bukanlah malaikat. Di buku ini juga menghadirkan sisi gelap Lennon, yang menunjukkan bahwa ia juga manusia biasa yang melakukan kesalahan. Membaca kisah hidup Lennon yang inspiratif sekaligus reflektif ini, bisa membantu kita memahami bagaimana dan apa alasan-alasan di balik lahirnya karya-karya fenomenal dari pendiri band yang paling populer sepanjang masa ini.Rp 60.000,00 -
Kertas Basah: Kumpulan Puisi – Dea Anugrah
BUKU, PuisiPenerbit: Gambang Tahun Terbit: 2020 Tebal: xii+28 halaman ISBN: 978-602-6776-98-3 Kondisi: Baru “Puisi telah jadi surga si dungu yang khidmat selama setengah abad, sampai aku datang dan mendirikan roller coaster-ku,” katanya. “Naiklah, kalau kau mau. Bukan salahku kalau kau turun dengan hidung dan mulut berdarah.” * Kertas Basah merupakan kumpulan puisi terbaru Dea Anugrah yang berisi 21 puisi. Puisi-puisi di buku ini jadi semacam percobaan dalam pilihan bahasa dan teknik. Buku ini juga menjadi semacam gerbang lain untuk melihat cara Dea berjarak dengan gaya perpuisiannya yang lama.Rp 33.000,00 -
Lokasi Tidak Ditemukan – Taufiq Rahman
BUKU, Musik, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Elevation Books Tidak ada hal yang lebih menyedihkan dibandingkan terlalu mencintai musik pop dan kemudian pergi melakukan ziarah ke tempat-tempat yang pernah menjadi latar bagi perjalanan musik. Lokasi-lokasi itu tentu saja adalah CBCG, Rock and Roll Hall of Fame, Height Ashbury atau Cafe Sin-E tempat Jeff Buckley pernah manggung. Mengunjungi tempat-tempat tersebut menyedihkan karena Anda sudah membiarkan diri Anda menjadi bagian dari sebuah agama sekular yang menuntut Anda untuk juga melakukan ritual ziarah layaknya yang diperintahkan oleh sebuah kepercayaan yang sudah mapan. Ini tragis karena agama, bahkan yang sekular pun, selalu akan meminta pengikutnya untuk taklid dan menjadi jumud. Untuk orang yang selalu mencari dan mencintai hal baru, ketundukan itu begitu menakutkan. Jim Morrison sudah mati hampir 40 tahun yang lalu dan kita masih tetap menziarahi makamnya. Di pertengahan tahun 2007, Taufiq Rahman dikutuk untuk melakukan perziarahan itu, meski bukan secara sengaja. Dia harus tinggal di Amerika Serikat, sebuah bangsa yang tidak memiliki kebudayaan adiluhung selain budaya massa yang telah berhasil dicekokkan ke seluruh benak anak muda di dunia yang pernah sendiri di kamar, mendengarkan REM, sambil kemudian membayangkan berkendara di pedalaman Midwest. Selama dua tahun, Taufiq mengalami mimpi itu dan hanya terbangun ketika tugas berat kuliah harus segera dikerjakan. Dan ketika tugas berat itu bisa ditinggalkan, perjalanan ziarah itu kadang dilanjutkan. Tentu saja dia tidak pernah menemukannya. "Taufiq Rahman adalah penulis yang biasa-biasa saja. Yang membedakan adalah independensinya." -Harlan Bin, Musisi Indie Jakarta, Majalah Cobra. "Sumbangan buku ini sangat kecil pada dunia tulis-menulis Indonesia." -Philips J. Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan co-founder jakartabeat.net. "Membaca tulisan Taufiq Rahman seperti membaca karya Chuck Klasterman tapi tanpa humor." -The Jakarta Post.Rp 90.000,00 -
Setelah Boombox Usai Menyalak: Kumpulan Tulisan – Herry Sutresna
BUKU, Musik, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Elevation Books "Read as a whole, Setelah Boombox Usai Menyalak provides readers with the same insight into the author that he gives them about his many subjects. It is a private tour of an artist's archives that reveals the forces that shaped him and his creations. A must-read for Indonesian hip-hop heads, pop-culture pundits, punks and especially Homicide fans." - The Jakarta Post "Buku ini merupakan buah dari pengalaman Herry sebagai pendengar musik yang rakus dan serius, bahkan terlibat di dalamnya. Berisi opini, membahas band, resensi, obituari, sampai desainer cover album. Kita bisa membayangkan bagaimana musik menyertainya ketika terancam mati saat ikut demonstrasi di aman reformasi, apa lagu atau album yang pantas direkomendasikan, bagaimna album menjadi penting dan sebuah genre bisa lahir." - Anwar Holid "Kendati sejak awal dikatakan bahwa musik menjadi tema utama buku ini, kita akan bisa menemukan banyak sisipan--jika bukan yang utama--topik selainnya. Salah satu yang menjadi ciri khas Ucok sebagai seorang 'penulis musik' adalah, ia tidak pernah membiarkan musik berdiri sendiri dan terisolasi dari konteks sosial yang melahirkannya." - serunai.coRp 100.000,00 -
Kota Kucing dan Kisah-kisah Lainnya – Haruki Murakami
BUKU, FiksiPenerbit: Odyssee Tahun Terbit: 2019 Tebal: 185 halaman ISBN: 978-123-4567-89-7 Kondisi: Baru Dalam buku ini terdapat enam cerita yang membentuk semesta-semesta kecil Murakami. Kucing, bir, musik jazz, sureal, keterasingan, dan magis adalah bagian yang tak bisa dilepaskan dari semesta Murakami. Membaca Murakami terkadang membuat kita seolah sedang membaca diri sendiri, dan terkadang ia akan menyeret kita ke suatu tempat yang entah di mana. Suatu tempat yang asing, magis, tetapi manis—seperti pengalaman yang kita dapatkan ketika terbangun dari mimpi aneh. * “Apakah dia penulis kata-demi-kata terbaik? Tidak. Tetapi dia menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak ada di dunia ini. Sebuah upaya artistik. Aku rasa dia sedang menciptakan seni.” — Nathaniel Rich, NovelisRp 70.000,00 -
Dusta: Memaknai Kejujuran di Era yang Penuh Kebohongan – Sam Harris
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: 58 halaman ISBN: 978-623-7624-03-5 Kondisi: Baru "Dalam karya yang ringkas tapi mencerahkan ini, Sam Harris menerapkan logikanya yang tenang dan masuk akal pada subjek yang memengaruhi kita semua—kapasitas manusia untuk berdusta. Dan pada akhir buku ini, Harris memaksa Anda untuk menjalani kehidupan yang lebih baik karena manfaat dari memberitahu kebenaran jauh lebih besar daripada biaya kebohongan—bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat." - Neil deGrass Tyson, Austrofisikawan, American Museum of Natural History “Buku ini cemerlang. (Saya berharap begitu, jadi saya tidak perlu berbohong.) Saya benar-benar menyukainya dari awal hingga akhir. Dusta adalah bacaan yang paling menggugah pikiran tahun ini.” – Ricky Gervais “Dalam Dusta, Sam Harris menunjukkan bagaimana mendapat manfaat dari berlaku jujur secara brutal—tetapi pragmatis. Ini adalah buku kecil yang menarik.” - Tim Ferriss¸ penulis buku laris New York Times, The 4-Hour Body, 4-Hour Workweek, dan The 4-Hour Chef * Sam Harris adalah penulis buku-buku laris New York Times, The End of Faith, Letter to a Christian Nation, dan The Moral Landscape, The End of Faith memenangkan PEN Award 2005 untuk kategori nonfiksi. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam lebih dari lima belas Bahasa.Rp 40.000,00 -
Mereka yang Tidak Berbahagia – Robby Julianda & Ruhaeni Intan
BUKU, FiksiPenerbit: Buku Mojok Tahun Terbit: 2019 Tebal: 140 halaman ISBN: 978-623-7284-19-2 Kondisi: Baru “Kita cuma dua orang payah yang sudah bosan dengan hidup.” “Dua orang payah kombinasi yang sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Setidaknya mereka bisa saling melindungi.” Tom menyadari ia dan Kal adalah orang-orang yang tak berbahagia. Namun tentu saja, tak ada yang namanya bahagia. Bukankah mereka tahu itu?Rp 58.000,00 -
Wonderland: Memoar dari Selatan Yogyakarta – Aris Setyawan
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020 Kondisi: Baru Ada beberapa hal menakjubkan dari album pertama Auretté and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) ini. Untuk sebuah band dari Bantul, AATPSC terdengar sangat kosmopolitan; vokalis Dhima Christian Datu malah lebih fasih bernyanyi dalam Bahasa Perancis ketimbang dalam cengkok Bahasa Inggris, komposisi musiknya jauh lebih ramai dari dua ensemble jazz yang bermain di satu kafe di pojokan kota Copenhagen dan kualitas amatir produk rekaman studio mereka justru jauh lebih mumpuni dari hasil kerja para profesional. Namun, lepas dari subjektivitas semua pihak yang terlibat, buku ini berkisah soal proses kreatif album perdana Auretté and The Polska Seeking Carnival. Berkisah tentang suasana, waktu dan sebuah tempat, tentang pemberontakan anak-anak sekolah seni yang bosan dengan kejumudan dan kemapanan dan kemudian berhasil mendobrak sekat-sekat usang yang memisahkan seni di awal dekade lalu. Ini adalah sebuah dokumen kaya soal bagaimana individu-individu mencoba berkesenian pada sebuah tempat dan sebuah masa. Selamat membaca dan berjalan-jalan ke Wonderland.Rp 45.000,00 -
Lelaki Malang, Kenapa Lagi? – Hans Fallada
BUKU, FiksiPenerjemah: Tiya Hapitiawati Penerbit: Moooi Pustaka Tebal: iv + 428 halaman ISBN 978-623-90185-1-1 Kondisi: Baru “Kau tahu, aku punya istri dan anak. Anakku masih sangat kecil, sekarang dia masih sangat lucu, bahagia. Tapi, jika aku kehilangan pekerjaanku….” * Pasangan muda Pinneberg dan Lämmchen, serta bayi mereka, berjuang untuk bertahan hidup di masa sulit. Dipecat dari pekerjaan di sebuah kota kecil, mereka pergi ke kota besar. Berlin 1932, dengan jalanan penuh preman-preman Nazi. Mereka harus menghadapi majikan yang menyusahkan, yang hanya memikirkan bagaimana memeras pekerja agar menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika tidak, ancaman pemecatan kembali di depan mata. Bisakah mereka bertahan? Bisakah cinta menolong mereka? Sebuah karya klasik Jerman yang mengantarkan Hans Fallada sebagai penulis sensasional global.Rp 137.000,00 -
Mitos Sisifus – Albert Camus
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: David Setiawan Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: viii + 166 halaman ISBN: 978-623-7624-06-6 Kondisi: Baru Salah satu karya filsafat abad ini yang paling berpengaruh. Mitos Sisifus adalah perawian pemikiran eksistensial yang sangat penting. Dipengaruhi oleh karya-karya semacam Don Juan dan novel-novel Kafka dan Dostoevsky. Kumpulan esai ini diawali dengan sebuah perenungan atas bunuh diri, pertanyaan tentang terus menjalani hidup atau mengakhiri hidup di sebuah semesta yang kacau dan tanpa makna. Dengan kemahiran lirisisme, Albert Camus secara brilian mengusulkan sebuah cara untuk lepas dari keputusasaan, merengkuh kembali nilai eksistensi diri, dan kemungkinan hidup bermartabat dan autentik. * "Logika Camus yang cermat dan gaya berpepatahnya menciptakan sejenis puisi pemikiran." - The Nation “Camus jelas paling berbakat, secara artistik, di antara semua dedengkot penulis Paris pasca-Perang Dunia II.” - The AtlanticRp 60.000,00 -
Dari Villa Isola ke Bumi Siliwangi – Sudarsono Katam dan Lulus Abadi
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2015 Tebal: 146 Halaman ISBN: 978-979-419-437-9 Kondisi: Baru Di kilometer 8 Lembangweg—kini Jalan Setiabudhi—di atas lahan 7,5 hektar, berdiri gedung indah seluas 12 ribu meter persegi. Itulah Villa Isola, milik D.W. Berrety, raja media nan flamboyant di Hindia Belanda. Dibangun pada tahun 1932-1933 dengan gaya Streamline Moderne dari Art Deco yang terbilang anyar pada decade tersebut, bangunan ini masih megah dengan nama Bumi Siliwangi, sebagai bagian dari Universitas Pendidikan Indonesia. Mengapa dinamakan Villa Isola? Apa arti nama itu? Bahkan Hans Dokkum, sekretaris empunya vila, pernah berucap muram: “Isola, di balik dinding luar bangunan yang megah tercium sesuatu yang hampa, tidak adanya kehidupan yang harmonis, juga kebahagiaan keluarga: hanya pameran kekuasaan dan selera.” Apa yang sesungguhnya terjadi di balik kecantikan salah satu ikon Kota Kembang itu? Kematian tragis Berrety sendiri setahun setelah rampungnya villa tersebut menjadi misteri hingga kini.Rp 71.500,00 -
Burmese Days (Hari-hari di Burma) – George Orwell
BUKU, FiksiPenerbit: Mata Angin Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-9471-31-4 Kondisi: Baru FLORY, lelaki Inggris tengah baya, dengan tembong mengerikan berbentuk bulan sabit bergerigi di pipi kirinya, memanjang dari mata hingga sudut mulut. Pedagang kayu yang banyak menghabiskan hidupnya di hutan ini kesepian dan terlunta-lunta, menunggu kejatuhan cinta. U Po Kyin, sang kepala distrik yang melandaskan semua tindakannya di atas nafsu duniawi. Dikabarkan, seandainya anak-anak dari perempuanperempuan yang ia perkosa dikumpulkan, akan membentuk batalyon keji yang tunduk tanpa syarat pada perintahnya. Dokter Veraswami, lelaki berdarah India berkulit jelaga, pemuja bangsa kulit putih yang menurutnya memang pantas berlaku superior atas pribumi Burma dan orang-orang seperti dirinya. Elizabeth, perempuan muda sok kaya bergaya Parisienne berwajah layaknya 'gadis Inggris umumnya', mengarungi lautan sejauh ribuan mil supaya tidak mati kelaparan, hanya untuk jatuh ke pangkuan pamannya yang bernafsu menidurinya dan bibinya yang memimpikan sang keponakan disunting bangsawan kaya raya. Ma Hla May, gadis muda berwajah eksotik bertubuh selurus papan, dibeli seharga beberapa ratus rupee dari orangtuanya untuk dijadikan gundik lelaki kulit putih. la bangga akan statusnya itu, sebab karenanya ia mampu bersolek elok dan tampak serupa merak di antara para perempuan petani yang bekerja sekeras kerbau demi segenggam nasi. Bagaimana jadinya jika lima karakter itu bersatu di sebuah desa miskin di Burma, dalam cengkeraman pemerintah kolonial Inggris, di bawah matahari yang siap melelehkan isi kepala dan memeras keringat tubuh siapa saja? George Orwell, yang lima tahun pernah menjadi polisi di Burma, negeri yang hingga kini seolah dilupakan Tuhan dan dikendalikan militer itu, mengisahkannya seakan-akan tengah meluapkan amarahnya—atau kebenciannya—pada kolonialisme dan orang-orang sebangsanya.Rp 125.000,00 -
Jalanku dan Jalanmu – F. Scott Fitzgerald
BUKU, FiksiPenerjemah: D.S. Ariani Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-623-7290-09-4 Kondisi: Baru ” … kisah-kisah ini memiliki keseimbangan dan keindahan yang langka.” – The Guardian * Dimulai pada tahun 1920, Fitzgerald memenuhi kebutuhan finansialnya dengan menulis cerita pendek untuk publikasi populer seperti The Saturday Evening Post dan Esquire. Cerpen-cerpennya berkutat pada mimpi-mimpi kaum muda yang diikuti oleh pengaruh pertumbuhan usia dan keputusasaan. Fitzgerald dianggap sebagai salah satu penulis terbaik abad kedua puluh, dan menjadi bagian penting dari “Lost Generation”.Rp 65.000,00 -
Kitab Para Pencibir – Triyanto Triwikromo
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal: 180 halaman ISBN: 978-602-4520-40-3 Kondisi: Baru Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai angin mendengar meski sesiut apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai senja melihat meski sezarah apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai langit meraba meski selembut apa pun. Jadi, mengertilah, cintaku, sembunyikanlah tangismu meski seluka apa pun. Diamlah. Aku membenci dunia yang gaduh.Rp 67.000,00 -
Musyawarah Burung – Fariduddin Attar
BUKU, PuisiPenerbit: Tanda Baca Jumlah Halaman: xvii + 391 halaman ISBN: 978-623-9062-44-6 Sajak-sajak ini berkisah tentang keinginan sekelompok burung untuk mengenal Simurg yang agung, dan yang, dengan bimbingan seekor burung pemimpin, memulai perjalanan mereka menuju Simurg. Seekor demi seekor, mereka berhenti melanjutkan perjalanan itu karena tak lagi kuat memikul lelah, dan masing-masing dari mereka mengungkapkan dalihnya. Setiap Burung memiliki makna dan kesalahan tersendiri, yang bisa menjadi pelajaran bagi pembaca. Burung yang menjadi pemimpin adalah burud Hudhud, sementara burung Bulbul melambangkan pecinta. Burung Bayan mencari sungai keabadian alih-alih Tuhan, dan burung Merak melambangkan "jiwa yang jatuh", yang bersekutu dengan Setan.Rp 99.000,00 -
The Chinese Princess – Sindhunata
BUKU, FiksiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal: 360 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-602-0319-31-5 Kondisi: Baru "We come to this world as brothers and sisters, but why must we be bound by flesh and blood?" The Chinese Princess explores that kind of human tragedy. The novel describes a person’s desire to love the earth where she lives, yet the earth refuses to welcome her and offer her peace, security, and tranquility. She truly believes that every human being was born as siblings. But how come the other earth inhabitants refuse to fully accept her? Sindhunata manages to give a detailed description of that tragic reality. The novel is rich with his vast knowledge on philosophy and both Javanese and Chinese mythologies. He has traced back many historical texts and woven every intricate detail into a magnificent literary work about the tragedy of the Chinese Princess. This piece of tragic literature is filled with many contemplations about life. Sindhunata’s clever way in presenting the story will take the readers into a special realm where myth and historical facts blended together as one. History is merely a stage where tragic myth performs itself. This very touching novel describes the tragic experience of two lovers who never wanted to be separated by superficial differences. The devastating tragedy on the stage of history that is explored in the novel will surely touch every reader’s heart. * Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, or simply Romo (Father) Sindu is an Indonesian Catholic priest who also work as the head editor of Basis, a socio-cultural magazine. In the past he has worked as a journalist for national newspapers, mainly focusing on cultural issues and soccer reviews. His most celebrated work is Anak Bajang Menggiring Angin---A Midget Leading the Wind. He was born on 12 May 1952.Rp 150.000,00 -
Masa Remaja – Leo Tolstoy
BUKU, FiksiPenerjemah: Deasy Serviana Penerbit: Basa Basi Ketebalan: 176 halaman ISBN: 978-602-6651-91-4 Kondisi: Baru Saat orang-orang di sekitarnya tumbuh, Nikolenka sadar bahwa dalam pergaulannya itu telah tercipta sekat-sekat, dan itu membuatnya kehilangan tempat. Dia merasa terbuang dan beranjak menjadi remaja yang bermasalah. Jauh bersembunyi ke dalam kepalanya sendiri, dia mengakrabi dunia konsep dan abstrak; ide-ide dan pertanyaan-pertanyaan besar mengenai dunia. Tiap kali kehidupan menempatkannya sebagai seseorang yang kalah, tertindas, terlupakan, dia berlari menuju imajinasi-imajinasi liarnya, dan di sanalah dia mendapatkan kesenangan. Dalam Masa Remaja, novel kedua dari sebuah trilogi yang diawali oleh Masa Kecil dan ditutup oleh Masa Muda, Tolstoy melanjutkan kisah hidup Nikolenka, seorang bocah yang merupakan gambaran nyata seorang Tolstoy di masa kecil.Rp 50.000,00 -
Tuhan Tahu, Tapi Menunggu – Leo Tolstoy
BUKU, FiksiPenerjemah: Frida Kurniawati Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2020 Tebal: 264 halaman ISBN : 9786237290643 Kondisi: Baru “Begitulah perkara iman,” sambung si orang Cina, murid Konfusius, “kesombonganlah yang menyebabkan kekeliruan dan perselisihan paham di antara manusia. Seperti halnya dengan matahari, demikianlah dengan Tuhan. Setiap insan ingin memiliki Tuhan yang istimewa untuk dirinya sendiri, atau setidaknya Tuhan yang spesial bagi tanah kelahirannya. Tiap bangsa ingin mengurung Dia di dalam kuilnya sendiri—Dia yang dunia tak dapat membatasi. Dapatkah kuil apa pun dibandingkan dengan apa yang Tuhan sendiri bangun untuk mempersatukan seluruh manusia ke dalam satu iman dan satu agama? * Leo Tolstoy dianggap sebagai salah satu penulis terhebat sepanjang masa. Ia beberapa kali menjadi nominator Nobel Sastra (dari tahun 1902 hingga 1906) dan Nobel Perdamaian pada tahun 1901, 1902, dan 1910. Ia dikenal banyak orang lewat dua novelnya; War and Peace dan Anna Karenina. Sementara itu, ia juga menulis banyak cerita pendek, yang beberapa di antaranya tersaji dalam buku Tuhan Tahu, Tapi Menunggu ini.Rp 75.000,00 -
Madness Belong to All: Catatan Ganjil Musik Abad 20 – Aliyuna Pratisti
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaMembahas: David Bowie, The Stooges, Alexis Korner, PJ Harvey, Fugazi, Joy Division, Frank Zappa, Billie Holiday, Duane Allman, Led Zeppelin, Pil, Brian Eno, Sonic Youth, Bauhaus, Neu!, Neil Young, Talking Heads, King Crimson, Charles Mingus, Blue Cheer, Jimi Hendrix, The Velvet Underground, etc. Penerbit: EA Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 330 halaman ISBN: 978-623-91089-5-3 Kondisi: Baru Ada kegilaan yang bersarang di pikiran organik para musisi, yang pernah mematahkan gaya bermusik monoton atau memaksa label rekaman untuk menerima sisi eksperimentalisme mereka. Aliyuna Pratisti melacak pelbagai patahan sejarah—akibat desakan kegilaan—yang menjungkirbalikkan arah musikalitas sebuah zaman. Ia membicarakan glam rock, blues, heavy metal, krautrock, folk, punk, noise, minimalis, dan segala peristiwa menyimpang terkait skena pada paruh kedua abad 20. Dengan berjalan di seberang trajektori populer dan bising industri, ia menemukan keganjilan yang bersembunyi di sudut terjauh ruang penciptaan musik. Buku ini menyuntikkan efek psychedelic—tanpa perlu melibatkan substance.Rp 100.000,00 -
Orang Mandar Orang Laut: Kebudayaan Bahari Mandar Mengarungi Gelombang Perubahan Zaman – Muhammad Ridwan Alimuddin
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, TravelingPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: 183 halaman ISBN: 978-602-2581-06-2 Kondisi: Baru Banyak orang yang tinggal di luar Sulawesi bagian selatan menganggap pelaut ulung dari kawasan itu adalah ‘orang Bugis’. Namun, menurut Christian Pelras, penulis buku The Bugis, pelaut ulung di kawasan itu adalah orang Mandar. Dalam buku ini, penulis membeberkan pengamatannya terhadap tiga karya cipta kebudayaan bahari Mandar yang biasanya diangkat sebagai ciri keulungan mereka sebagai pelaut, yakni: perahu layar (sande’), menangkap telur ikan terbang (motangnga), dan rumpon (roppong). Disusun sebagai catatan perjalanan, penulis memperlihatkan bahwa ketiga ciri itu kini sudah ditinggalkan oleh nelayan Mandar. Tapi, perubahan ini bukan mencerminkan pudarnya keulungan Mandar di laut. Keulungan bahari orang Mandar sebenarnya bukan terletak pada karya ciptanya, melainkan daya cipta mereka untuk terus-menerus menyusuaikan diri terhadap gelombang perubahan zaman.Rp 60.000,00 -
Berburu Buaya di Hindia Timur – Risda Nur Widia
BUKU, FiksiPenerbit: Pojok Cerpen Tahun Terbit: 2020 Tebal: 154 halaman ISBN: 978-623-9062-47-7 Kondisi: Baru Keenam cerita dalam buku ini menempati celah-celah yang ditinggalkan sejarah tertulis. Pembaca akan bertemu hantu-hantu yang menakut-nakuti kapten sebuah kapal pengangkut rempah, Harimau sakti yang melindungi seorang pangeran, tiga pemuda yang menjadi buron karena mengkritik penguasa, Benteng yang menyaksikan akhir hayat seorang pemberontak, peneliti Prancis dalam ekspedisinya untuk berburu buaya di suatu wilayah di Hindia Timur, hingga pelaut berkebangsaan Prancis yang mengalami kesialan bertubi-tubi.Rp 60.000,00 -
Dunia Maluku: Indonesia Timur Pada Zaman Modern Awal – Leonard Y. Andaya
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2015 Tebal: 406 halaman ISBN: 978-602-2258-320-2 Kondisi: Baru Dunia Maluku, berikut kerajaan-kerajaan dan masyarakat di dalamnya, memiliki tatanannya sendiri baik dalam perkara duniawi hingga surgawi, setidaknya begitu menurut Leonard Y. Andaya. Suatu tatanan yang khas, tentunya, dan tidak selalu dapat dipersamakan dengan kebudayaan lain di Indonesia. Tatanan yang meliputi berbagai dimensi dan aspek kehidupan masyarakat Maluku, dan belum lagi berbagai dualisme yang berlaku di dalamnya yang sudah barang tentu sangat membuat bingung orang-orang asing yang mendatanginya, termasuk bangsa Eropa. Yang senantiasa menarik untuk disadari adalah bahwa berbagai tatanan dalam fenomena tatanan tersebutlah yang membentuk Indonesia, sebuah gugusan kepulauan yang nilai budayanya amat kaya. Dunia Maluku, memuat berbagai penjelasan sejarah Kawasan Timur Indonesia yang seakan dianaktirikan oleh kecenderungan dunia sejarah modern ini. Buku ini ditulis dengan menarik oleh seorang sejarawan kenamaan mengenai Indonesia, Leonard Andaya, yang dalam pembahasannya ia ingin menjunjung tinggi pembacaan fenomena sejarah menggunakan “kaca mata” pribumi. Buku ini sengaja kami hadirkan ke hadapan Anda untuk melengkapi pustaka Kawasan Timur Indonesia yang, tidak perlu diperdebatkan lagi, jumlahnya cukup terbatas. Adalah harapan kami bahwa buku ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda para peminat kajian Kawasan Timur Indonesia. Selamat membaca.Rp 100.000,00 -
Pakkacaping Mandar – Petikan Dawai Pemenuh Janji pada Langit – Asmadi Alimuddin
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaEditor: Muhammad Ridwan Alimuddin Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xi + 173 halaman ISBN: 978-602-258-100-0 Kondisi: Baru Buku ini memberi pengetahuan bahwa di Mandar pemain kecapi dan kecapinya adalah media penghubung antara manusia dengan penciptanya. Bukan penghibur semata. Sebagian masyarakat Mandar percaya bahwa permainan kecapi, walau baru sebatas meniatkan untuk mengadakan permainan kecapi, bisa membantu harapan terkabul. Sebaliknya, akan ada musibah ketika harapan terwujud, tak jadi mengadakan permainan kecapi. Dewasa ini, orang yang bisa memainkan alat petik berbentuk perahu tersebut semakin sedikit. Bisa dihitung jari. Bila memasukkan kaum perempuan yang lihai menyanyi sambil memetik kecapi, tinggal dua saja. Selain membahas hubungan permainan kecapi dengan beberapa upacara tradisional di Mandar, karya ini juga berisi informasi pemain-pemain kecapi Mandar yang dikenal dalam tiga – empat dekade belakangan. Apakah mereka pemetik kecapi terakhir dari negeri Mandar?Rp 60.000,00 -
Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola – R. N. Bayu Aji
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Freek Colombijn Penerbit: Ombak Tahun Terbit; 2010 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-602-8335-29-4 Kondisi: Baru "Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola 1915-1942 adalah buku yang penting. Sepak bola adalah bagian penting dalam keseharian masyarakat. Di masa kolonial, hampir semua koran lokal memberitakan pertandingan sepak bola di kota-kota tertentu. Sepak bola tidak hanya penting karena menarik banyak perhatian, tetapi juga karena mampu mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda. Bangsa Eropa (Belanda) adalah yang pertama kali mengenalkan sepak bola di Indonesia. Pemain sepak bola pada awalnya adalah orang Eropa (Belanda) atau Indo-Eropa. Tidak lama setelah itu, muncul pemain Cina dan Arab mulai bergabung. "Secara umum, sepak bola adalah wadah di mana orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda dapat bertemu, meskipun dalam beberapa pertandingan terkadang berakhir dengan pertengkaran antar orang-orang yang berbeda latar belakang. Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi meeting point yang mendapat perhatian oleh masyarakat. "Atas beberapa alasan mengenai pentingnya sepak bola di masa lalu inilah, Rojil Nugroho Bayu Aji menulis buku tentang sepak bola yang secara khusus mengulas bagaimana perjalanan sepak bola pada masyarakat Cina di Surabaya. Buku ini merupakan buku yang perlu dibaca. Kebanyakan buku sejarah menekankan mengenai perbedaan masyarakat Cina dengan yang lain di masa kolonial. Buku ini justru menekankan sebaliknya, bagaimana masyarakat Cina justru sebenarnya terintegrasi dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan perkotaan Surabaya. "Saya berharap buku ini menarik bagi pembaca dan menstimulasi akademisi untuk melakukan studi serupa mengenai posisi etnis minoritas dalam sepak bola. Saya juga berharap melalui buku ini, semakin banyak orang gemar bermain sepak bola, di klub-klub resmi, di pantai, ataupun di pinggiran jalan. Sungguh menyenangkan membaca buku tentang sepak bola dan juga bermain sepak bola!" - Freek ColombijnRp 40.000,00 -
Sejarah Kereta Api di Priangan – Agus Mulyana
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: xi + 244 halaman ISBN: 978-602-2584-53-7 Kondisi: Baru Di Hindia Belanda, liberalisasi terjadi dalam bidang ekonomi dengan semakin tumbuhnya usaha di bidang perkebunan. Tak pelak, pembangunan pun dilaksanakan demi menunjang kepentingan usaha tersebut. Pembangunan jalan kereta api merupakan bagian dari kebutuhan sarana transportasi khususnya untuk pengangkutan hasil-hasil perkebunan. Perkebunan-perkebunan yang ada di Keresidenan Priangan sebagian besar terletak di daerah pedalaman sehingga akan sangat sulit mengangkut hasil-hasil perkebunan dari wilayah pedalaman menuju pelabuhan yang ada di pantai. Dengan demikian, pembangunan jalan kereta api menjadi suatu kebutuhan di Keresidenan Priangan saat itu. Dalam buku ini, diuraikan tarik-ulur pengajuan izin pembangunan jalan kereta api yang berkali-kali mengalami kegagalan, baik dari pihak pemohon maupun dari pihak pemberi izinnya. Juga, diceritakan saling lempar tanggung jawab antara pihak pemerintah dan swasta dalam upaya pembangunan jalan kereta api tersebut.Rp 75.000,00 -
Dunia Koleksi: Hulu Hilir Kepemilikan Karya Seni – Penyunting: M. Kholid Arif Rozaq dan A. Sudjud Dartanto
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2019 Tebal: xii +332 halaman ISBN: 978-602-258-542-2 Kondisi: Baru Buku ini mengetengahkan kisah- kisah di balik pengoleksian benda seni. Sejumlah hal yang terkait di dalamnya adalah kisah pengerjaan karya seni, distribusi, hingga seluk beluk karya di dinding rumah kolektor. Karya seni yang dimaksud bukan lukisan dan patung saja, tetapi nyaris semua benda yang “disakralkan” sebagai koleksi. Jelaslah, benda koleksi tidak bisa didiamkan begitu saja. Perlu ulasan dan kajian yang mendalam atas kehadirannya. Buku berisi 20an artikel inilah jawabannya. Dan, jawaban itu sungguh mencengangkan! * DAFTAR ISI - Adaptasi Kelola di Era Disruptif Industri 4.0 (sektor usaha, fotografi, pendidikan, dan seni visual) ~ M. Kholid Arif Rozaq, M.M. - Aspek Hukum Kepemilikan Karya Seni Bernilai Cagar Budaya ~ Aditya Revianur dan Raihan Tsany Munandar - Ephemera dan Manifestasi Gerakan Sosial: Hulu Hilir Seni Visual Poster (AKSI) ~ Arif Rahman Bramantya dan Ikhtiar Anugrah Hidayat - Aku dan Kolektor-kolektorku ~ I Wayan Sujana Suklu - Kelola Koleksi Museum: Kajian Teoritik ~ Khoirul Anam - Koleksi Wayang Kulit Milik Pribadi di Jawa: Peran, Potensi, dan Tantangannya ~ Rudy Wiratama - Pusat Data Seniman dan Budayawan di Yogyakarta: Upaya Penyelamatan Arsip ~ Faizatush Sholikhah dan Rina Rakhmawati - Pulau Bali Menjadi Pusat Dunia Koleksi Seni Pertunjukan Barong Sakral dan Profan ~ I Wayan Dana - Kaset Barat Rekaman YESS; Produk Unik Lokal untuk Musik Internasional ~ Hermansyah Muttaqin - Metode Inventarisasi dan Penghitungan Harga Karya Seni Kriya Istana Kepresidenan Negara Republik Indonesia ~ Timbul Raharjo - Galeri Nasional Indonesia di Tengah Interaksi Global Studi Pameran Koleksi di Canberra, Australia (2014) dan Sofia, Bulgaria (2017) ~ Citra Smara Dewi dan Bayu Genia Krishbie - Mengoleksi Memori Lewat Sinema ~ Agus Dermawan T. - Diterima, Tetapi Dianggap "Sepi" (Kajian Pengunjung Pameran Seni ArtJog di Yogyakarta) ~ Meike Lusye Karolus dan Revta Fariszy - Replikasi Digital Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Melalui Penciptaan Fotografi dengan Metode Orbit 360 derajat ~ Yohanes Baptista - Tindakan Konservasi Preventif sebagai Upaya Pelestarian Koleksi Lukisan ~ Vicky Ferdian Saputra - Di Balik Sajian Karya Seni: Peran Art Handler dalam Penanganan Karya Seni, Mulai dari Studio Seni, Galeri, hingga Ruang Koleksi ~ Ladija Triana Dewi - Akuisisi Koleksi Kendaraan Antik David Sunar Handoko ~ Trisna Pradita Putra - Dinamika Manajemen Proyek dalam Karya Seni Murni Patung Win Dwi Laksono ~ Dian Ajeng Kirana - Dari Meja Makan ke Ruang Pameran: Penyajian Koleksi Kelompok Studi Makanan Bakudapan sebagai Hasil dari Penelitian Artistik pada ArtJog 2019 ~ RR. Vegasari Adya RatnaRp 125.000,00 -
Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Poskolonial – Dede Pramayoza
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xxvii + 282 halaman ISBN: 978-602-2581-02-4 Kondisi: Baru "Sebuah journey, yang memaparkan perkembangan sandiwara dengan kaleidoskopnya yang penuh kejutan. Sungguh, buku ini bukan sekadar literatur yang demikian detail berbicara gerak populis dalam menelurkan peristiwa kesenian, tapi juga sebuah album dengan potret-potret peristiwa yang tergambar sangat bersahaja. Begitu banyak catatan yang mengharukan." - Edi Suisno "Hadir di tengah miskinnya kajian akademis tentang teater di Indonesia, buku ini sangat berharga. Tidak hanya karena menyajikan informasi yang langka, buku yang disusun berdasarkan tesis ini juga berharga karena sudut pandang paparannya yang tergolong mutakhir. Dede Pramayoza mengajak kita untuk melihat kait-mengait antara dimensi 'tekstual' sandiwara dengan konteks sosio-kultural dan ideologisnya. Buku ini membuka mata kita tentang arti penting, peluang, dan masa depan kajian teater di Indonesia. Saya sarankan buku ini dibaca para pemerhati dan pekerja teater maupun seni secara umum, para sosiolog, antropolog, dan sejarawan, serta pihak-pihak pengawal kebijakan kebudayaan/kesenian pada umumnya. Tidak untuk sekadar diikuti, tapi untuk dikembangkan lebih lanjut." - G.R. Lono Lastoro SimatupangRp 60.000,00 -
Penjaga Memori; Gardu di Perkotaan Jawa – Abidin Kusno
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2007 Tebal: 154 halaman ISBN: 978-979-3472-64-5 Kondisi: Baru Jika ada suatu bangunan yang terlupakan dalam melihat dan membahas arsitektur dan perkotaan kita, mungkin gardu adalah bangunan itu. Gardu bertaut erat dengan sejarah perkotaan Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, dengan berbagai zaman dan berbagai golongan masyarakat dan rezim kekuasaan. Gardu sering hadir bersama dengan bangunan induk dan lingkungannya, dengan pagar dan gapura, dengan kentongan dan penjaga, dengan kumpulan laki-laki di sekelilingnya. Ia juga dengan mudah menghilang bersama mereka, dan muncul lagi di kemudian hari dengan pola yang sama meskipun dalam suasana berbeda. Mungkin karena ia tidak pernah hilang sama sekali, maka kita tidak pernah mengingatnya. Buku kecil ini tidak bermaksud untuk menguasai masa lalu, dan kehidupan gardu hari ini. Tulisan ini hanya ingin menunjukkan bahwa ada satu cerita yang bisa kita sampaikan mengenai gardu yang akan membuat kita memikirkan keragaman dan keluasan, dan juga keterbatasan sejarah Indonesia.Rp 40.000,00 -
Dramawan & Masyarakat: Paradigma Sosiologi Seni – Arthur S. Nalan
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: 160 halaman ISBN: 978-602-2584-23-0 Kondisi: Baru Dunia drama atau lebih akrab disebut teater dapat dianggap sebagai bagian dari teori permainan (games theory) dan teori Homoluden (manusia yang bermain-main) oleh para pelakunya. Oleh karena itu, para aktor dan para aktivis teater selama ini di dalam perjalanannya bermain di atas pentas, sekaligus juga bermain di dalam kehidupan. Skenario dalam dunia teater disebut lakon, dengan inti dari lakon adalah konflik. Tanpa konflik, lakon bukanlah lakon, dan di tangan seorang dramawan, konflik bisa menjadi dramatis dan estetis. Pada gilirannya, hasil eksplorasi kreatif dramawan yang bersumber dari masyarakat dikembalikan kepada masyarakat supaya lebih bijak. Buku ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian. Pertama adalah Pembuat Cermin, yang berisi proses kreatif penulis lakon ataupun pandangan-pandangan Arthur S. Nalan dalam suatu lakon; kedua adalah Panggung, yang berbicara tentang praktik berteater (yang dalam hal ini lebih fokus pada drama) di Indonesia dan dunia panggung secara umum; dan yang ketiga Masyarakat, yaitu pandangan yang muncul pascapementasan yang dihubungkan dengan kebudayaan suatu masyarakat.Rp 55.000,00 -
Kelola Seni: Lukisan, Wayang, Film, hingga Jazz
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenyunting: Mikke Susanto Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2018 Tebal: x + 137 halaman ISBN: 978-602-258-481-7 Kondisi: Baru Buku ini bukan saja sebagai kajian teori dan praktik kelola seni semata, tetapi juga sebagai “berita” tentang tren pemikiran pengelolaan seni. Berguna dan sangat direkomendasikan bagi para mahasiswa, pegiat, pencinta, dan masyarakat yang berada di bidang seni (budaya), sosial, manajemen, komunikasi, dan permuseuman. Inilah buku yang mengupas berbagai dinamika pengerjaan di balik kegiatan seni berupa pameran, pergelaran, pelestarian, festival, dan penilaian benda seni. * Daftar Isi: RANAH TEORITIS - Kesadaran Sebagai Subyek - M. Dwi Marianto - Pengelolaan Seni (Pertunjukan) dan Penguatan Makna Seni - Sumaryono - Manajemen Seni Pertunjukan Masa Kini - Kasidi Hadipriyatno - Penetapan Harga Lukisan: Sebuah Kajian Teoritis - Mikke Susanto, Lono L. Simatupang, dan Timbul Haryono RANAH EMPIRIS - Festival Kesenian Yogyakarta: Pengalaman dan Usulan Pengelolaan - Timbul Raharjo - Festivalisasi "Jazz" di Indonesia, dari Panggung menuju Peristiwa - Citra Aryandari - Fotografi Suherry Arno: Penciptaan, Manajemen, dan Diseminasi Praktik Seni Fotografi dalam Pameran "Melampaui Fotografi" - Irwandi - Pelestarian dan Pengembangan Wayang Beber Gelaran Wonosari Yogyakarta - Indiria Maharsi - SITI: Ketika Film Indie Bertarung di Pasar Mainstream - Arinta Agustina HamidRp 60.000,00 -
Sejarah Kopi Mandailing – Budi Agustono, Junaidi, Kiki Maulana Affandi
BUKU, Kuliner, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2019 Tebal: 133 halaman ISBN: 978-602-258-546-5 Kondisi: Baru Buku ini berusaha untuk menelusuri sejarah komoditi Kopi Mandailing yang ditanam di wilayah Tapanuli. Wilayah Tapanuli yang dimaksud di sini adalah tempat berdiam penduduk beretnik Mandailing dan Angkola. Kopi Mandailing adalah suatu brand atau merk dagang yang dipakai untuk kopi yang berasal dari daerah Mandailing. Namun, sejak masa lalu banyak daerah-daerah lain di Tapanuli yang memakai merk ini untuk mendulang harga yang tinggi. Kepopuleran Kopi Mandailing sudah sejak masa kolonial Belanda. Pada masa puncak kejayaannya telah menghasilkan lebih dari 5.500.000 pohon kopi. Ini merupakan hasil pencapaian produksi yang luar biasa pada masa itu. Perkembangan produksi Kopi Mandailing ini ternyata juga memiliki dampak terhadap wilayah dan penduduk Tapanuli. Beberapa dampak tersebut di antaranya adalah persoalan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.Rp 50.000,00 -
Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, Kolonialisme, dan Poskolonialisme
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaEditor: Dorothea Rosa Herliany, Imam Muhtarom, Seno Joko Suyono, Wicaksono Adi, Yoke Darmawan Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2014 Tebal: 328 halaman ISBN: 978-602-258-245-8 Kondisi: Baru Dalam sejarah maupun arkeologi laut, maritim di wilayah Nusantara dalam rentang yang panjang banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan peradaban Nusantara. Maritim dalam pengertian waktu itu menjadi bagian yang terpisahkan dari kelangsungan kerajaan maupun kelompok yang lebih kecil di mana saja. Segala aktivitas yang menyangkut interaksi yang luas apakah itu sebuah misi politik, ekonomi, budaya, tidak bisa dilepaskan dari maritim. Pada akhir-akhir ini dengan adanya kesadaran menguatnya betapa pentingnya maritim bagi bangsa ini, kehadiran buku berjudul Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, Kolonialisme, dan Poskolonialisme untuk publik luas, sedikit-banyak akan memberi sumbangan yang berharga. Isi buku ini merentang dari masa silam ketika peradaban maritim menjadi bagian yang tak terpisah dari peradaban hingga masa-masa redupnya di bawah kendali para kolonialis. Proses kolonialisme ini tidak sebatas masa fisik di bawah todongan senjata, tetapi menjelma dalam bentuk kontemporer berupa penguasaan modal dan alat-alat produksi di bidang kelautan. Akses ke laut sebatas mereka yang berkuasa dalam pengertian politik, modal, dan teknologi, sementara rakyat jelata yang kehidupannya semenjak nenek moyangnya hidup bersama laut, tidak memiliki akses tersebut.Rp 70.000,00 -
Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan – Mokoo Awee
Biografi, BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2005 Tebal: 499 halaman ISBN : 978-602-258-426-1 Kondisi: Baru .. ketika semua orang bersuara dan berteriak tidak ada seorangpun dapat disebut sebagai pemberani namun saat semua diam dan ada yang berbisik... dialah pemberani sejati .. [sawung jabo] -
Sinema Horor Kontemporer Indonesia – Anton Sutandio
Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2016 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-602-258-368-4 Kondisi: Baru Dalam dunia akademis Indonesia, tidak banyak buku teks yang berbicara mengenai perfilman Indonesia, terlebih dalam genre horor. Oleh sebab itu, buku ini diharapkan dapat memperkaya keragaman buku-buku akademik mengenai industri film Indonesia yang semakin hari semakin berkembang. Dalam kaitannya dengan sejarah, terutama trauma sejarah Indonesia, buku ini mencoba untuk mengeksplorasi fungsi alegoris sinema horor kontemporer Indonesia yang merepresentasikan kekhawatiran dan ketakutan akan trauma sejarah yang belum tersembuhkan. Menjamurnya produksi film horor di Indonesia pada awal abad ke-21 bukanlah suatu kebetulan. Hal itu menyiratkan adanya kebutuhan untuk mengatasi berbagai bentuk kekerasan politik dan sosial yang belum terselesaikan.Rp 50.000,00 -
Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur – Munandjar Widiyatmika
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2014 Tebal: 179 halaman ISBN: 978-602-258-135-4 Kondisi: Baru Cendana sebagai tumbuhan semi parasit yang secara alamiah tumbuh di lingkungan tanah berformasi batu karang dan iklim yang kering, merupakan tumbuhan asli Nusa Tenggara Timur. Karena kegunaan kayu cendana sebagai bahan perabotan mewah, bahan kosmetik, obat-obatan dan benda upacara, sejak masa sekitar awal abad Masehi telah ramai diperdagangkan dalam pasaran dunia. Cendana dan perdagangan cendana menimbulkan kontak budaya antara pendatang dengan penduduk lokal. Kontak dengan para pendatang yang semula hanya sebagai pedagang dan pelaut dalam perkembangan kemudian juga menjadi ajang persaingan dagang kekuasaan dan agama. Lebih-lebih setelah kedatangan bangsa Barat terutama Portugis dan Belanda di Nusa Tenggara Timur persaingan dagang, politik dan agama semakin sengit. Berbagai kelompok etnis di Nusa Tenggara Timur tidak bisa menghindarkan diri dari kancah persaingan ini. Agar mereka mampu mempertahankan hidupnya harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis dari berbagai pengaruh yang datang dari waktu ke waktu sepanjang perjalanan sejarah perdagangan cendana. Perdagangan cendana sebagai suatu proses berlangsung dalam suatu struktur kemasyarakatan dan proses itu menghasilkan pola-pola struktur dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain proses itu menghasilkan dinamika masyarakat dan memberi corak berbagai struktur dalam kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Dari hasil perdagangan memberikan berbagai pengetahuan, peralatan dan keterampilan baru, yang dalam proses pemanfaatannya menumbuhkan berbagai warna dan nilai baru dalam berbagai unsur kehidupan sosial budaya yang terikat dengan berbagai norma dalam struktur kehidupan. Akumulasi proses dalam jangka panjang telah terjadi berbagai dinamika dalam: bahasa, kesenian, upacara dalam rangka kepercayaan menyangkut daur hidup, dan pola kehidupan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, pakain, perhiasan, senjata, cara bertani, cara berperang, menenun terikat dengan norma-norma tertentu. Bahkan akhirnya juga menjadi dorong dan daya tarik masuk dan berkembangnya agama baru yakni agama Katolik, Kristen Protestan dan pendidikan dengan pola sebaran yang berbeda di Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila cendana tidak saja merupakan tumbuhan khas tetapi juga sebagai salah satu unsur utama yang memberikan identitas dinamika masyarakat Nusa Tenggara Timur seperti yang sekarang. Itulah sebabnya satu- satunya universitas negeri di Kupang mengambil nama Nusa Cendana, dengan harapan dapat menebarkan keharuman menjadi pemberi identitas dan dinamika baru di masa depan bagi daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur.Rp 50.000,00 -
Penunggu Makam – Beni R. Budiman
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 Tebal: 88 halaman ISBN 979-419-302-X Kondisi: Baru KORSEL Bumi seperti tinggal sebesar korsel Berputar di sebuah pesta pasar malam Bergelombang di tengah tanah lapang Dan kaki lima melingkar seperti ular Seperti gasing korsel pun mendesing Dan kami menumpang dengan bimbang Histeris di antara tawa dan tangis Ketika pesta pasar usai kami bercerai Saling sendiri tak membuat janji lagi Dan korsel hanya menyisakan bekas kaki Meninggalkan tegalan bau bubur lumpur Pada padang lumpur dan ilalang tumpur Pandang mata kabur dan hati bertempur (1998)Rp 27.500,00 -
The Jadugar: 15 Tahun Mengobrak-Abrik Video Musik Indonesia
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2020 Tebal: 280 halaman ISBN: 978-602-06-3528-6 Kondisi: Baru The Jadugar adalah kolektif video duo yang dimotori oleh Henry “Betmen” Foundation dan Anggun Priambodo. Keduanya telah melahirkan beragam video klip yang mewakili berbagai macam musisi Indonesia, dengan estetika yang setia kepada karakter musiknya, plus pendekatan yang selalu eksploratif dan eksentrik untuk karya video musik yang unik. * “Gue berani bilang bahwa karya The Jadugar itu levelnya setara dengan video klip Michel Gondry atau Mark Romanek.” - Eka Annash “Sekarang akses kamera lebih mudah, dan video dibuat oleh semua orang. Tapi, point of view ini pernah lahir dari karya The Jadugar.” - Sidi Saleh “Paradoks terbesar tentang The Jadugar adalah bahwa ternyata mereka pernah menjadi mercenaries, hired guns, tentara bayaran yang dikontrak untuk membuat video klip untuk band-band arus utama seperti Peterpan, Slank, Tipe-X, dan bahkan Nidji.” - Taufiq Rahman “Buat gue, omong kosong kalau dibilang mereka punya karya yang konseptual. Tidak ada hal seperti itu. The Jadugar itu kosong, tidak ada karya mereka yang menyembunyikan kegalauan; hal-hal seperti itu tidak ada.” - Oomleo “Yang sebetulnya lebih menarik untuk dibicarakan adalah apa yang mungkin dibikin selanjutnya. Ketika suasana sudah sama sekali berbeda; ketika ajaib-ajaib dahulu diperpanjang masa berlakunya hingga jadi hal biasa di sekitar kita.” - Bin Harlan Boer “Sutradara Anggun Priambodo bikin surprise untuk band, dengan tiba-tiba teman-teman Pure Saturday yang berada di Jakarta dan juga Pure People Jakarta dan Bandung hadir dan merekam mereka pakai kamera yang dipinjamkan atau kamera video sendiri.” - Arian Arifin “Di The Jadugar, yang saya amati dari karya keduanya adalah karakternya yang lumayan berbeda. Mereka berani bermain di luar konsep keren yang telah ada.” - Cholil MahmudRp 135.000,00 -
Kalangkang Japati – Aam Amilia
BUKU, Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 168 halaman ISBN: 978-623-221-301-2 Kondisi: Baru Kalangkang Japati karangan Aam Amilia téh nyaritakeun lalakon Anggina nu sapopoe gawé di event organizer, ngarangkep pangurus Asrama Pahatu lalis nu diadegkeun ku akina di Kota Kembang. Hiji mangsa, manéhna nandangan pitenah ti salah saurang pamajikan donatur. Pajar téh cenah "Tong so sosial! Berkedok sosial, padahal awéwé tukang morot duit salaki batur." Tangtu pohara matak jangheut kana haténa. Pikeun ngabangbrangkeun kapeurih tina éta pitenah, Anggina nyorang nagri Walanda. Sajeroning kitu, weléh mikiran saha donatur nu ngalantarankeun pitenah ka manéhna. Naha Langga, pangusaha jugala nu kungsi neundeun haté ka Anggina? Jéy, nu kungsi tepung basa mimitran di Paguyuban Nonoman Sunda? Atawa boa saha...?Rp 50.000,00 -
Kandaga Serat Rucita: Fiksimini Petingan pikeun Ékranisasi
BUKU, Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 Tebal: 112 halaman ISBN: 978-979-419-501 Kondisi: Baru "Fiksimini, kamonésan anyar dina sastra Sunda. Pon kitu, najan kasebutna anyar, tapi ku ayana tarékah ti para kréatorna mah, bisa waé terus sina ngambah kana widang seni lianna, upamana filem. Kawas sajumlahing fikmin dina ieu buku, apan ngahaja meunang milihan, ajangkeuneun sing saha waé nu hayang nyieun film pondok bahan caritana tina fiksimini. Gabungan dua widang garapan anu mudah-mudahan bisa terus dalit." - Tatang SumarsonoRp 45.000,00 -
Mahasiswa, Nasionalisme & Penjara: Perhimpunan Indonesia 1923-1928 (Dwibahasa: Indonesia dan Inggris) – John Ingleson
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2018 Tebal: 284 halaman ISBN: 978-602-9402-93-3 Kondisi: Baru “Buku Perhimpunan Indonesia memberi penjelasan yang lengkap mengenai aktivitas organisasi Perhimpunan Indonesia di masa puncaknya. Penelitian mendalam yang dilakukan oleh Ingleson dengan mendasarkan argumen-argumennya pada koleksi arsip-arsip berharga yang ditambah dengan sejumlah wawancara dengan pihak- pihak terkait dengan itu menghasilkan studi yang jelas dan mendalam atas organisasi tersebut.” - Akira Nagazumi, sejarawan dan penulis buku The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies, 1972). “Lebih dari seperempat abad, buku ini telah menjadi acuan utama yang penting dalam kuliah-kuliah sejarah yang menyangkut topik gerakan nasionalisme sekuler dan non-kooperatif di Indonesia. Penerbitan kembali buku ini dalam format dwibahasa, telah lama dinanti-nanti. Aktivitas Politik Perhimpunan Indonesia menunjukkan bukti bahwa benih-benih kesadaran politik telah lama bersemai di kalangan pelajar Indonesia. Karenanya, untuk diskusi-diskusi mengenai gerakan mahasiswa, diaspora maupun ide-ide modernisasi politik dan pemenjaraan aktivisnya, kalangan intelektual Indonesia selalu menggunakan karya ini sebagai sebuah rujukan,” - Iskandar P. Nugraha, sejarawan dan penulis buku Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011). * “Perhimpunan Indonesia provides a thorough explanation of the activities of this organisation during it’s peak. Ingleson’s depth of research of important archival documents and materials along with detailed interviews of many people related to the organisation has resulted in an authoritative study.” - Akira Nagazumi, the author of The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies,1972). "For more than a quarter of a century, this book has been regarded as an essential source for history lecturers covering the topic of secular and non-cooperative movements in Indonesia. This new edition in bilingual format is both timely and relevant. Ingleson is often referenced by Indonesian intellectuals in discussions on student movements, political imprisonment, nationalism, Indonesian diaspora and ideas of the modernization of Indonesia. The activities of ‘Perhimpunan Indonesia’ are evidence that the youth of Indonesia were and remain politically aware.” - Iskandar P. Nugraha, the author of Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia/Theosophy, Nationalism &Modern Elite in Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011).Rp 120.000,00 -
Gema Tanah Air : Prosa dan Puisi
BUKU, Fiksi, PuisiPenulis: Marlupi, Anas Ma'ruf, M.S. Ashar, Laurens Koster Bohang, Maria Amin, Abdulgani Abdullah Katili, Aoh Kartahadimadja, Amal Hamzah, Boejoeng Saleh Poeradisastra, Usmar Ismail, Rosihan Anwar, Nusjamsu, Darmawidjaja, Zuber Usman, Matu Mona, Bakri Siregar, Bahrum Rangkuti, Subardjo, Rusman Sutiasumarga, Purwa Atmadja, Mahatmanto, Anggraito, Suwandi Tjitrowasito, Dullah, Nasjah, Pramoedya Ananta Toer, Supii Wishnukuntjahja, Walujati, Trisno Sumardjo, Utuy Tatang Sontani, Mas Saleh Sastrawinata, M. Taslim Ali, Achdiat Karta Mihardja, Chairil Anwar, Nugroho, M.A. Djoehana, Idrus, Samiati Alisyahbana, S. Rukiah, Dodong Djiwapradja, Rijono Pratikto, M. Balfas, M.D. Asien, Rivai Apin, Darius Marpaung, Kasim Mansur, Asrul Sani, Harijadi S. Hartowardodjo, Siti Nuraini, Toto Sudarto Bachtiar, Abas Kartadinata, Kamal Mahmud, Muhammad Ali, P. Sengodjo, Sakti Alamsjah, Sarosi, Mochtar Lubis, A. Radjab Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2013 (Pertama kali diterbitkan pada 1948) Tebal: 752 halaman ISBN: 978-979-419-391-4 Kondisi: Baru Bunga rampai ini terjadi dari kumpulan hasil-hasil kesusastraan yang dikutip selama semenjak kedatangan Jepang di Indonesia tahun 1942 hingga tahun 1948. Majalah dan surat kabar yang dipergunakan ialah: Pandji Pestaka, Djawa Baru, Asia Raja, Keboedajaan Timoer, Pantja Raja, Pembangoenan, Pembaruan, Nusantara, Arena, Seniman, Wartawan, Gelombang Zaman, Siasat, Gema Suasana, Mimbar Indonesia, dll. Tiga tahun pendudukan Jepang merupakan masa perubahan dalam corak kesusastraan Indonesia. Oleh perkenalan dengan kejadian-kejadian yang hebat dan juga oleh larangan sensor Jepang, kesentimentilan yang dianggap melemahkan semangat dilempar ke keranjang sampah. Kesengsaraan dan penderitaan yang sudah dialami dan perkenalan lebih dekat dengan maut sesudah proklamasi Indonesia Merdeka, memberi isi kepada banyak pengertian-pengertian tentang hidup dan mati yang tadinya hanya perkataan belaka. Angkatan sesudah perang telah mengalami sendiri kepahitan hidup dan tidak hanya melihat dari kesamaran pandangan seorang jejaka yang didendang lagu asmara. Beda dengan angkatan Pujangga Baru, pada angkatan sesudah perang telah berkurang retorika. Dalam mengutamakan isi, kadang-kadang dilalaikan anasir-anasir bunyi dan ritme yang pada Pujangga Baru menjadi anasir yang terpenting. Ulangan-ulangan perkataan dan kalimat yang banyak bersua pada Pujangga Baru sebisa-bisanya disingkirkan, untuk mendapatkan kepaduan bahasa dan pikiran. Dan yang sangat pula diutamakan adalah keaslian cara pengucapan jiwa dalam perbandingan-perbandingan, perkataan-perkataan, dan kombinasi-kombinasi perkataan, suatu hal yang oleh Pujangga baru tidak begitu dipentingkan, sehingga timbul kesan pengambilan yang satu dari yang lain. Dengan masuknya perkataan-perkataan yang langsung mengenai isi, keras dan kasar, kesusasteran bukan lagi semata-mata "bahasa nan indah" dalam pengertian yang lama.Rp 226.000,00 -
Keretas Bodas: Antologi Carita Pondok Katilu Panglawungan 13 – Éditor: Aam Amilia
BUKU, Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 168 halaman Bahasa: Sunda ISBN: 978-623-221-286-2 Kondisi: Baru "Haté Kardun tagiwur. Ketug jantungna karasaeun ngerepan. Lalaki nu ngulampreng di luareun imahna dipencrong tina hordéng nu dipéléngékeun saeutik. Moal salah pasti ieu nu duaan téh néangan aing, ceuk haténa. Teu wanieun betus, inggis kadéngéeun ku nu keur ngulampreng di luar. Nu diaan beuki disidik-sidik. Nu saurang mah make jékét kulit hideung, buukna cepak. Saurang deui make jékét parasit héjo, dikuplung hideung buukna katémbong panjang sataktak. Dedeganana garagah, jangkung badag. Matak gimir nu nénjo." ("Beurang téh Angger Bayeungyang", Dian Wulan)Rp 50.000,00 -
[Issue 01] Musik Jakarta – Felix Dass dan John Navid
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaMusik Jakarta vol 01 features talks with: Kukuh Rizal Arfianto, Shunsuke Izumimoto. Samson Pho, Soleh Solihun, Adinda Simandjuntak, Kendra Ahimsa, Merdi Leonardo, Ramengvrl Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: 4 Colored Risograph print, Printed on Munken Pure 130 gsm, 74 Halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-50951-7-7 Kondisi: Baru Jakarta’s huge contribution in defining Indonesia’s popular culture offers opportunities to make the right connections. But connecting with the city’s independent music scene is to understand its smallest, previously unseen and undocumented details. Never to take small things for granted, Felix Dass has been documenting the scene all these years. This time, he brings John Navid on board as photographer, in hopes to deliver the bigger picture – the vibrant and colorful stories of Jakarta’s sidestream music. This journal is a story of Jakarta’s beginning journey to self-rediscovery. Felix Dass will share his efforts to deliver and reintroduce Jakarta’s independent music scene to the public. In a sprawling capital of the biggest, developing country in South East Asia, how can he help his beloved independent music scene navigate its future?Rp 155.000,00 -
Surat Cinta Enday Rasidin: Kumpulan Sajak 1954-1959 – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit; Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2002 Tebal: 64 halaman ISBN 979-419-268-6 Kondisi: Baru BEGINI AKU SEKARANG Begini aku sekarang: pendiam dan murung Merenung gunung berselubung mendung Makin mengerti tentang ajaib tali jiwa Antara kita Begini aku sekarang: pendiam dan murung Kian jauh saja dari keriahan kota Dan makin mengerti akan arti cinta Yang tak diterjemahkan dalam kata Karena kata hanya basa Tak mendekung sepenuh rasa Karena kata hanya antara Dua jiwa belum satu Karena kata hanya kata Yang lain-lain kandungan arti 1959Rp 23.000,00 -
Pelesir ka Basisir – Risnawati
BUKU, Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2020 Tebal: 112 halaman Bahasa: Sunda ISBN: 978-623-221-563-4 Kondisi: Baru Pelesir ka Basisir nyaritakeun lalampahan Zahra jeung Ghifa, dua sadulur nu sapopoé hirup di kota. Hiji mangsa dina usum peré sakola, maranéhna diajak pelesir ka lembur ninina di pasisian Jampang Kulon bareng jeung dulur-dulur séjénna. Réa pangalaman anyar nu kasorang, ti mimiti eundeuk-endeukan, ngebak di leuwi, meuntas rawayan, nepi ka ningali peny langka ngendog di basisir. Ngan aya kahariwang waktu di hiji imah manggihan réa penyu jeung endogna. Boa meunang maling, kudu dilaporkeun kitu?Rp 35.000,00 -
Sang Komponis: Nano S. 60 Tahun – Hawe Setiawan
Biografi, BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2004 Tebal: 190 halaman ISBN: 979-419-325-9 Kondisi: Baru Buku ini menyajikan kumpulan tulisan dari sejumlah tokoh mengenai sosok dan karya komponis Nano S. Disajikan pula daftar karya Nano di bidang karawitan Sunda selama ini. Inilah persembahan untuk seniman karawitan Sunda peraih Hadiah Akademi Jakarta 2003 dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-60. * "Di Jepang sebelum Nano menjadi fellow The Japan Foundation, dapat dikatakan tidak ada orang Jepang yang memperhatikan, apalagi berminat untuk mempelajari, karawitan Sunda. Berkat upaya Nano, di Tokyo berdiri perkumpulan tempat belajar memainkan gamelan degung. Mereka kemudian mendirikan perkumpulan yang berupaya membeli seperangkat gamelan degung, serta mengadakan latihan secara reguler." - Ajip Rosidi "Pak Nano mempunyai perasaan yang sangat kaya, perasaan terhadap hal yang baru ditemui, perasaan senang, perasaan sedih, perasaan bangga, perasaan cinta pada orang lain, pada alam, pada kehidupan, pada daerah, dsb. Dengan perasaan seperti itu, dia telah menciptakan banyak karya unik yang telah diketahui oleh banyak orang. Begitu juga di Jepang, dia menciptakan sejumlah lagu seperti 'Densya-no-uta', 'Katakana Hiragana-uta', dll." - Madoka Fukuoka "Sebagai seorang seniman, dengan visi musikalnya ia mampu menguasai genre kerakyatan, yang tidak secara tegas memisah-misahkan seni tari, musik dan vokal. Kesenian Nano S. mampu menyentuh berbagai unsur yang diperlukan bagi terciptanya sebuah panggung kerakyatan yang ciri umumnya adalah spontan, humoris egalitarian dan mampu menembus batas antara penonton dan pemain." - Sardono W. KusumoRp 57.000,00 -
Ular dan Kabut – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 1993 Tebal: 71 halaman ISBN: 979-419-032-2 Kondisi: New Old Stock Tahun 1970 Ajip Rosidi mendapat kesempatan untuk menghadiri kongres PEN Club (organisasi penyair, penulis esai, drama dan roman) Asia di Taipeh, Taiwan, dan Kongres PEN Internasional ke-37 di Seoul, Korea. tahun 1971 ia mempelajari masalah yang menyangkut perekaman folklor di Malaysia, Tahun 1972 ia mengikuti Festival Penyair Internasional di Rotterdam, negri Belanda. Tahun itu juga ia menjadi tamu pemerintah Amerika Serikat dan Jerman Barat. Sajak-sajak yang dimuat dalam kumpulan ini kebanyakan ditulisnya selama atau tentang perjalanan-perjalanan tersebut.Rp 23.500,00 -
Di Tengah Keluarga – Ajip Rosidi
Biografi, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 (Pertama kali terbit pada 1956) Tebal: 140 halaman ISBN 979-419-315-1 Kondisi: Baru Keadaan manusia dalam hidup sehari-hari, dengan suka dan dukanya, mendapatkan pelukisan yang realistis dalam Di Tengah Keluarga. Inilah sepilihan cerita pendek karya Ajip Rosidi dari dasawarsa 1950-an, yang dituangkan dalam dua bagian, Ajip sepertinya menimba bahan-bahan perkisahannya dari telaga pengalaman pribadi. Pengalaman itu diangkat ke tempat yang lebih tinggi, juga direfleksikan melalui cermin kesadaran, sehingga dapat bersentuhan dengan sebanyak mungkin pribadi lain. Sejak pertama kali terbit pada 1956, buku ini telah mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan sasterawan dan kritikus sastera, juga telah menjadi salah satu bagian dari sejarah sastera Indonesia.Rp 35.000,00 -
Sensor Kontemporer – M. Sudama Dipawikarta
BUKU, Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 158 halaman ISBN: 978-623-221-320-3 Kondisi: Baru Film yang sudah diluluskan Lembaga Sensor Film (LSF) seringkali menuai kontroversi. Sebagian sineas berharap LSF tidak terlalu ketat dalam menyensor film, tetapi sineas lainnya mengingatkan LSF untuk lebih selektif dalam meloloskan film demi terjaganya kepuasan penonton. Begitu juga sebagian masyarakat meminta LSF menyensor seketat-ketatnya, bahkan tidak perlu meloloskan film yang menurut pandangan mereka tidak bermutu. Tetapi, tidak sedikit masyarakat yang memaki-maki LSF akibat adegan film yang hilang direvisi. Mereka berharap LSF menyensor lebih longgar, agar tidak mengganggu kenikmatan menonton film. Di sisi lain, peranti digital yang semakin melimpah dapat memudahkan masyarakat untuk menonton apapun tanpa melalui LSF. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak agar dapat memilih dan menghadirkan tontonan yang baik. Sensor Kontemporer merupakan kumpulan tulisan seputar sensor film di Indonesia. Konsep penyensoran selalu mengikuti perkembangan zaman, buku ini dapat mengupas bagian-bagian terpenting dari perkembangan tersebut.Rp 50.000,00 -
Salim: Pelukis Indonesia di Paris – Ajip Rosidi dengan bantuan Haryadi Suadi
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 Tebal: 108 halaman ISBN: 979-914-316-X Kondisi: Old Stock Kepada Sutan Sjahrir Kepada Sutan Sjahsam Enam puluh tahun tinggal di Perancis telah membentuk hidup dan alam pikiranku. Aku berpikir dalam bahasa Perancis. Perancis menjadi negeriku. Tapi apakah aku masih seorang Indonesia? Ya, aku orang Indonesia. Aku warganegara Indonesia dengan paspor Republik Indonesia. Sering aku memikirkan Indonesia dengan penuh kenangan dan kesedihan. Indonesia: begitu jauh, sangat jauh dari impian kita pada tahun 1930-an, pada masa pertemuan-pertemuan di Gedung Nasional di Gang Kenari. Indonesa, tumpah darah kemerdekaan, keadilan dan kejujuran. Aku terkenang kepada mereka yang sudah tiada: Ibu Radna Tanzil, Djohan Sjahruzah, Hazil, Ilham. Aku terkenang kepada pertemuan dengan orang-orang yang sederhana. Kusir dokar di Tegal yang mula-mula terkejut mendengar bahwa aku hendak melihat-lihat pemandangan, namun lalu mafhum apa kumaksud dan berkata "Mari kita melihat-lihat kampung yang cantik". Dan kemudian ketika dia mau mengganti kudanya, mengundangku ke rumahnya untuk menghirup semangkuk kopi. Tegal, Tegalku sayang, sumber inspirasiku yang tak kunjung kering. Aku terkenang kota Sète. Saya menjadi amat populer di situ, bahkan diangkat menjadi warga kehormatan. Sète adalah kotaku. Penduduknya adalah keluargaku. Aku terkenang akan mereka yang menolongku waktu aku dalam kesukaran yang amat sangat. Keluarga di kampung yang menyewakan kamar sempit kepadaku yang begitu aku keluar dari rumah sakit, tak punya uang sepeser pun, meminta agar ku tetap tinggal bersama mereka. Untuk tiga bulan mereka memberiku atap untuk berteduh dan ranjang untuk berbaring, memberiku makan dan mencuci pakaianku. Aku terkenang kepada Ibu Marie Leduc - pekerja sederhana dan suaminya; Edmond, sopir taksi dan isterinya Suzanne, bidan; Jean, dokter; semua yang dengan sepenuh hati telah membantuku. Biarlah Indonesia pada suatu saat kelak menemukan jalam menuju impian kita, impian di Gedung Nasional Gang Kenari. Insya Allah. (Tanda Tangan) SalimRp 200.000,00 -
Tali-Tali: Kumpulan Lengkap Naskah Teater I (1968-1973) – N. Riantiarno
BUKU, Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: JJ Rizal Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2020 Tebal: xviii + 630 halaman ISBN: 978-623-7357-09-4 Kondisi: Baru Buku ini adalah jilid pertama dari rencana lebih sepuluh jilid buku kumpulan lengkap naskah teater karya N. Riantiarno, salah seorang tokoh utama sejarah teater Indonesia. Dalam jilid pertama ini dimuat 11 naskah yang ditulis Riantiarno dalam kurun waktu 1968-1973. Meskipun termasuk naskah awalnya memulai langkah di dunia teater, mayoritas telah disambut baik publik, para kritikus, dan mendapat penghargaan. Naskah “Tali-Tali” yang menjadi judul buku ini dan “Titik Silang”, misalnya, telah memenangkan sayembara naskah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1972 dan 1973. “Titik Silang” bahkan pernah dimainkan oleh Teater Populer pimpinan Teguh Karya di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada 1974. Naskah-naskah ini dengan berbagai penghargaan yang diraih telah membawa Riantiarno dengan cepat melambung sebagai seniman yang menjanjikan kualitas masa depan teater Indonesia. Sebab ia muda dan sedia menggembleng diri dengan lincah membuka kemungkinan-kemungkinan membuat jembatan dialog antara teater yang dipelajarinya di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dengan aneka arus tradisi lama serta bentuk baru teater setelah Orde Lama. Namun, terlebih penting semua itu telah membuatnya percaya untuk terus menulis naskah, memanggungkan, dan menggeluti teater sebagai medium mengkomunikasikan pikirannya hingga saat ini.Rp 250.000,00 -
Daisy Manis – Henry James
BUKU, FiksiPenerjemah: Sapardi Djoko Damono Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2011 Tebal: 140 halaman ISBN: 978-979-419-358-7 Kondisi: Baru Daisy Manis adalah kisah tentang seorang gadis manis bernama Daisy Miller, lambang gadis Amerika yang cantik, kaya, polos, yang sia-sia dalam menghadapi keangkuhan sosial bangsanya di Eropa. Ia bergaul lincah, semaunya sendiri, tahu batas tapi hancur jadi bahan pergunjingan, hanya karena ia kurang menghormati tata cara dan sopan santun yang telah menjadi adat. karya Henry James ini pertama kali terbit tahun 1878 dan telah pula difilmkan.Rp 42.000,00 -
Studium Generale – Fuad Hassan
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sains, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2001 (Pertama kali diterbitkan pada 1998) Tebal: 239 halaman ISBN: 979-419-282-1 Kondisi: Old Stock Buku ini diberi judul "Studium Generale" karena memang memuat telaah umum mengenai beberapa permasalahan yang diharapkan dapat memperluas wawasan pembacanya, atau cukup merangsang untuk membuat pengkajian lebih lanjut. Sebagai studium generale, pokok bahasan tidak dipaparkan sebagai pengambilan posisi teoritik tertentu, melainkan dikemas sebagai pengolahan (treatise) yang diharapkan dapat merangsang pemikiran (thought-provoking), khususnya bagi mereka yang menekuni disiplin yang tercakup dalam atau berbatasan dengan ilmu tingkahlaku (behavioral science) serta perihal kebudayaan sebagai penjelmaan yang khas manusiawi dalam kehidupannya bermasyarakat. * DAFTAR ISI: - Pengantar - Religi dan Ilmu dalam Masa Industrialisasi - Catatan Umum perihal Muatan Buku Anak - Catatan perihal Pendidikan dalam Budaya Modernisme - Catatan perihal Teknologi dan Teknokrasi - Catatan tentang Urbanism dan Ketahanan Mental - Kecenderungan Perubahan Nilai Memasuki Abad ke-21 dan Implikasinya bagi Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan - Pemahaman tentang Seni dalam Proses Pendidikan - Catatan Perihal Pendidikan Tinggi - Dampak Perkembangan Teknologi terhadap Psikologi - Dari Fenomenologi ke Psikologi Humanistik - Orientasi dan Sikap Etik dalam Praktek Psikologi - Pertemuan Antar-Budaya dalam Era Globalisasi - Bermain sebagai Hak Anak - Cultural Dimensions in Psychotherapy - Perihal Perubahan Sosial dan Budaya - Catatan Pinggir tentang Demokrasi - Modernisme dan Elitisme - Respondeo Ergo Sum - Tingkahlaku Agresif dan Kultus KekerasanRp 72.000,00 -
Subversi Simbolis: Heteronormativitas dan Estetika Gairah (Studi Komparatif Indonesia dan India)
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: Abha Bhaiya, Nursyahbani Katjasungkana, Saskia E. Wieringa Penerjemah: Suara Kita, Catharina Indirastuti, Irwan Hinayana Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2021 Tebal: xii + 276 hlm ISBN: 978-623-7357-21-6 Kondisi: Baru Buku ini membahas lintasan kehidupan di antara tiga kategori perempuan yang hidup di luar batas heteronormativitas di Jakarta dan Delhi, dua kota besar dengan nilai-nilai agama dan sosial yang sangat berbeda: perempuan yang kehilangan suaminya, baik karena perceraian atau kematian; pekerja seks; dan kaum perempuan muda urban dalam relasi sesama jenis. Sebagai ideologi dan praktik, heteronormativitas melampaui heteroseksualitas, batas negara, dan merasuki semua institusi sosial, seperti pendidikan, hukum, agama, dan media. Mereka yang menyeragamkan diri dengan pola hegemoniknya adalah manusia normal, sementara mereka yang berada di luar itu, atau yang menempatkan diri di luar batas-batasnya, adalah mereka yang tidak normal, penuh nista. Kajian ini terletak di dalam kerangka studi-studi antropologis feminis pascamodern dan fokusnya adalah pada seluruh perbandingan intra-Asia mengenai relasi gender serta seksual yang mana masa lalu kolonial disajikan lebih banyak sebagai sebuah aspek konteks sejarah.Rp 190.000,00 -
Arak-arakan: Antologi Puisi Mabuk
BUKU, PuisiPenulis: Amenkcoy, Bagus Dwi Danto, Galih Fajar, Huhum Hambilly, Mega Nur, Rabu Pagisyahbana, Rhy Husaini, Husein Widiya, Jason Tanti, Mathorian Enka, Riska Kahiyang, Soni Triantoro, Titah AW, Tomi Wibisono, Ula Bone, Umar Haen Ilustrasi: Aurora Santika, Bambang Nurdiansyah, Beny Chaya, Galih YA, Gilang Fradika, I Made Surya Subratha, Ismu Ismoyo, Mutiara Riswari, Raditi Calla, Rizal Hasan, Sebtia Eo, Sekar Bestari, Rintik Sedu, Suanjaya Kencut, Zaen Palevi Pengantar: Ali Yuna Pratisti Penerbit: Warning Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 142 halaman ISBN: 9786025374647 Kondisi: Baru "SENIN MASIH BERSISA 3 JAM, GAS!" - Farid StevyRp 75.000,00 -
Baron Sakendher: Cerita Rakyat Spanyol Versi Jawa – Nobuyoshi Okai
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: 218 halaman ISBN: 978-602-433-804-6 Kondisi: Baru Buku ini merupakan sumbangan yang sangat berarti dalam studi sastra Jawa, khususnya dalam rangka penggarapan karya-karya sastra Jawa yang berasal dari abad ke-19-20. Abad ke-19-20 dapat dikatakan sebagai masa keemasan bagi terbitnya buku-buku cetak yang dikenal sebagai litograf (cetak batu) karya sastra Nusantara. Pada masa ini tidak hanya karya sastra Melayu yang hadir dalam bentuk buku cetak, tetapi juga karya-karya sastra daerah lain, termasuk karya sastra Jawa. Berdasarkan pengamatan, buku-buku cetakan Jawa yang terbit pada abad ke-20 sangat beragam, bukan hanya yang bersifat sastra melainkan juga tentang pendidikan, sejarah, moral, etika, agama, dan lain sebagainya. Sumber ceritanya tidak hanya dari naskah-naskah lama mancanegara, dan buku-buku pelajaran. Di antara buku-buku cetakan jawa yang terbit pada masa itu termasuk Baron Sakendher. Menarik adalah cerita-cerita saduran yang berasal dari mancanegara seperti Sam Kok (Cina) dan Baron Sakendher (Spanyol). Cerita-cerita semacam ini umumnya telah "dipoles" sedemikian rupa oleh penyadur, sehingga rasa "asli" mancanegaranya nyaris hilang berganti dengan rasa Jawa, biasanya yang tinggal hanya nama tokoh dan nama negerinya. Polesan bukan hanya karena bahasa pengantarnya adalah bahasa Jawa, melainkan juga karena etika, adat-istiadat, dan budaya Jawa, sehingga mengesankan cerita yang sedang kita baca adalah cerita Jawa. Terbitnya buku alih aksara dan terjemahan Baron Sakendher yang disusun oleh Nobuyoshi Okai, membuktikan keseriusan dalam mempelajari bahasa dan sastra klasik jawa. Baron Sakendher, cerita rakyat Spanyol versi Jawa, ceritanya dikaitkan dengan sejarah Jawa (Mataram) dan kedatangan bangsa Belanda di Batavia. Alih aksara dan terjemahan buku Baron Sakendher dikerjakan secara ilmiah, dengan menyertakan catatan kaki dan menyebutkan sumber rujukan yang digunakan dalam pekerjaannya, padahal ia bukan ilmuwan. Diharapkan apa yang dilakukan Nobuyoshi Okai ini dapat menyadarkan generasi muda Indonesia, khususnya kaum muda suku Jawa untuk mau belajar dan mengenali kembali karya sastra klasik Jawa, karena di dalamnya tercermin etika, adat istiadat dan budaya Jawa yang luhur dan indah. Jika orang asing saja dapat melihat dan menghargai karya sastra ciptaan nenek moyang orang Jawa, apakah generasi muda suku Jawa lebih suka melupakan dan mengagumi karya dan budaya asing?Rp 75.000,00 -
Waktunya Menutup Toko – Ricky P. Rikardi
BUKU, FiksiPenerbit: Rotasi Books Tahun Terbit: 2019 Tebal: 98 halaman ISBN: 978-602-6129-47-5 Kondisi: Baru Seorang pemuda dengan 207 ekor lalat di dalam kepalanya. Seorang ninja yang menyamar menjadi pemilik toko buku. Seekor kucing yang hilang. Sebuah distrik yang menyimpan riwayat kematian Diego Maradona, dan pertarungan melawan gerombolan anak punk. Iki Poppunk, pahlawan kita semua, harus melewati salah satu malam Minggunya yang paling merepotkan demi sebuah ajakan kencan.Rp 55.000,00 -
Loan Words in Indonesian and Malay – General Editor: Russell Jones
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV-Jakarta Tahun Terbit: 2008 Tebal: 400 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-979-461-701-4 Kondisi: Old Stock This impressive book is the result of decades of meticulous scholarly work by various specialists with an intimate knowledge of Indonesian, Malay and the foreign languages that provided so many loan-words for Indonesian and Malay. For about 20,000 words the original donor language is given, such us Sanskrit, Arabic, Persian, Chinese, Portuguese, Dutch and English. For all lovers or Indonesian and Malay this book is essential reading that will continue to amaze and enrich you. Loan-words in Indonesian and Malay contains a tremendous wealth of information and is admirable as a consolidated reference work compiled with great precision, and indispensable for anyone interested in the subject.Rp 150.000,00 -
Bookshelf Brief: A Quarterly Curated Story – III
Fiksi, ZINEPenulis: Carissa Atrianty Bahasa: Inggris Tebal: 13 halaman Kondisi: Baru “Something cold creeps along your arm, you see a plaster hand closing around it. Your mind instantly races. Finding terror through such beauty is the last thing you expect from your visit.”Rp 25.000,00 -
Anak Asuh Bernama Indonesia – Emha Ainun Nadjib
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Bentang Pustaka Tebal: 412 halaman ISBN: 978-602-291-397-9 Kondisi: Baru Aku dititipi perjuangan bersama engkau semua, anak-anak dan cucu-cucuku. Perjuangan yang meskipun engkau dikepung oleh kegelapan, tapi engkau tetap sanggup menerbitkan cahaya dari dalam dirimu. Meskipun terbata-bata di jalanan yang sangat terjal, engkau tetap mampu menata kuda-kuda langkahmu sehingga keterjalan jalan itu bergabung ke dalam harmoni tangguhnya langkah-langkahmu. Bahkan, sekalipun engkau ditimpa, ditindih, dihajar, dan seakan-akan dihancurkan oleh beribu beban dan permasalahan, engkau justru menjadi anak-anak cucu-cucuku yang mengubah jalanan itu menjadi rata bagi semua orang. Melalui buku ini, kutitipkan hutan belantara pemikiranku kepadamu.Rp 79.000,00 -
The Girl Who Saved the King of Sweden – Jonas Jonasson
BUKU, FiksiPenerbit: Bentang Pustaka Tebal: 556 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-291-508-9 Kondisi: Baru Bahwa seorang gadis buta huruf kelahiran Soweto, sebuah perkampungan kumuh di Afrika Selatan, akan tumbuh dan kelak terkurung dalam sebuah truk pengangkut kentang bersama raja dan perdana menteri Swedia adalah kejadian dengan probabilitas statistik 1 : 45.766.212.810. Itu menurut perhitungan Nombeko Mayeki, si gadis buta huruf itu sendiri. Setelah meninggalkan Soweto yang suram tanpa masa depan, suatu hari Nombeko justru menjadi anomali dari probabilitas statistik yang dihitungnya sendiri. Bertemu raja dan perdana menteri Swedia bagi gadis sepertinya saja sudah luar biasa. Tetapi, terkurung di dalam truk pengangkut kentang bersama mereka? Yang benar saja! Kegilaan ini tidak akan terjadi kalau bukan karena bom atom ketujuh, bom atom yang seharusnya tidak ada. Nombeko tahu terlalu banyak tentangnya, dan sekarang (walau terpaksa), nasib dunia berada di tangannya. Bersama kakak beradik kembar yang salah satu keberadaannya tidak diakui secara resmi dan rekan lain yang tidak kompeten, Nombeko tahu misi ini tidak akan mudah. Dan, ya ... memang begitulah.Rp 97.000,00 -
Dunia dari Keping Ingatan – F. Aziz Manna
BUKU, PuisiPenerbit: Bentang Pustaka ISBN: 978-602-291-417-4 Kondisi: Baru kau robek sejarah kampung ini seperti memutus lelayangan dari tali. tapi ke manakah kami pergi? di manakah kami kembali? ke arah mereka kami tak sampai, ke arah kalian kami terabai. F. Aziz Manna adalah penyair berbakat yang pernah memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2016. Puisi-puisi dalam Dunia dari Keping Ingatan menghadirkan kembali wajah sebuah kota yang terhapus dari peta karena kecerobohan dan keegoisan sekelompok manusia. Kampung menghilang, kubur leluhur tenggelam, rumah berlayar di atas lumpur. Para penghuninya hanya abadi dalam berita. Berlatar belakang peristiwa lumpur Sidoarjo, Dunia dari Keping Ingatan menggiring kita menikmati sebuah perjalanan menyusuri kenangan tanpa monumen, mengecap manisnya cerita masa lalu yang tak berjejak, sekaligus menyesap kegetiran yang tak kunjung pergi.Rp 44.000,00 -
Babbot: The Life of a Busy Frenchie – Ykha Amelz
BUKU, FiksiPenerbit: Bentang Pustaka Tebal: 112 halaman ISBN: 978-602-430-521-5 Kondisi: Baru Hey guys, I’m Babbot! Can’t talk too much coz I’m busy. So here’s the deal... A lady editor came to me about making a book. At first I thought I won’t have time but I guess I can squeeze in an hour or two, coz the book is about ME—duh! So this book contains the story of my busy life, dealing with work, humans, other dogs, t-rex, etc. Some of you may relate to my stories, some of you may think it’s ironic, but I just want all of you to relax a bit from your own busy life and try to laugh at yourselves. Breathe. You are reading a book about a dog claiming to be busy. Don’t take life too seriously. Except when it comes to food. Always be serious about food. PS: Hope this leads to a movie deal LOLRp 69.000,00 -
Dari Pojok Sejarah – Emha Ainun Nadjib
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Majelis Masyarakat Maiyah dan Mizan Tebal: 508 halaman ISBN 978-602-441-042-1 Kondisi: Baru “Dil, Saudaraku, inilah surat-suratku: menirukan suara-suara liar dari jalanan, gang-gang kampung, sudut-sudut desa, napas dan bau keringat berjuta orang yang dibelakangi oleh perkembangan ... inilah surat, dari pojok-pojok sejarah, dari pinggiran tandus ladang-ladang yang disebut kemajuan ....” Emha Ainun Nadjib, banyak sebutan untuknya: budayawan, penulis, seniman, bahkan ada yang menyebutnya “Kiai Mbeling”. Tapi, dia tak pernah peduli terhadap semua sebutan tersebut. Dia adalah Cak Nun, pengembara spiritual yang mencari makna cinta sejati melalui perjalanan kemanusiaan. Pengembaraan yang membawanya ke dalam pusaran peristiwa-peristiwa penting bangsa, termasuk turunnya Soeharto dan mulainya era Reformasi. Buku ini diberi judul Dari Pojok Sejarah, renungan seorang Emha Ainun Nadjib terhadap perjalanan sekelompok manusia dan wilayah yang menisbahkan diri sebagai bangsa yang bernama Indonesia. “Apabila yang kuomongkan ini sesat (demikian doa sila kelima ini kutiru dari ayat-Nya), maka kesesatan itu berasal dari diriku sendiri. Tetapi apabila tulisan liar ini ternyata ada benarnya, maka, tak lain, kebenaran itu bersumber dari rahasia Allah yang entah bagaimana: nongol begitu saja.”Rp 125.000,00 -
Markesot Bertutur – Emha Ainun Nadjib
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Mizan dan Majelis Masyarakat Maiyah Tebal: 472 halaman ISBN: 978-602-441-114-5 Kondisi: Baru Markesot adalah sosok lugu nan cerdas, mbeling, terkadang misterius. Dalam kesehariannya dengan sahabat-sahabatnya, Markembloh, Markasan, Markemon, dan lain-lain—yang tergabung dalam Konsorsium Para Mbambung (KPMb)—Markesot memperbincangkan seabrek problem masyarakat kita. Dari konflik politik internasional sampai soal celana. Dari tasawuf hingga filosofi urap. Dalam gaya bertutur khas Jawa Timuran yang penuh canda dan sindiran, Markesot mengajak kita meneropong kehidupan secara arif dan menemukan hakikat di balik nilai-nilai semu yang merajalela. Markesot Bertutur adalah salah satu karya emas dalam perjalanan kepengarangan Emha Ainun Nadjib. Setelah lama “absen”, buku ini hadir kembali menyapa pembaca. Dan terbukti, apa yang diperbincangkannya masih terus relevan dengan kondisi Indonesia.Rp 99.000,00 -
Silent Book: Kucing Rakus – Iwan Yuswandi
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Pelangi Mizan Tebal: 36 halaman ISBN: 978-602-6633-55-2 Kondisi: Baru Tikus menemukan makanan enak. Tapi, tiba-tiba, kucing datang! Rrrrr ...Rp 69.000,00 -
Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus – Albertine Minderop
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2011 Tebal: 335 halaman ISBN: 978-979-461-759-5 Kondisi: Baru Sebuah karya sastra merupakan kisahan yang senantiasa bergumul dengan para tokoh fiksional yang diciptakan oleh si pengarang. Agar ceritera lebih menarik, si pengarang kerap kali menampilkan perilaku para tokoh dengan kepribadian yang tidak lazim, aneh, atau abnormal, sehingga menimbulkan berbagai perasaan bagi para pembaca. Tidak jarang para pembaca bertanya-tanya, mengapa si tokoh berperilaku demikian, apa yang terjadi pada dirinya, apa penyebabnya, dan apa pula akibat dari semua ini. Bahwasanya masalah perilaku mungkin saja terkait dengan masalah kejiwaan, maka kisahan semacam ini dapat merupakan masalah psikologis. Oleh karena itu, dalam buku yang merupakan hasil penelitian tentang karya-karya sastra Inggris dan Amerika yang bermutu ini, penulis menampilkan beberapa kasus para tokoh fiksional yang mencerminkan konsep-konsep yang terdapat dalam Psikologi Sastra. Para tokoh dimaksud terdapat dalam karya-karya sastra Inggris dan Amerika ciptaan Nathaniel Hawthorne, Eugene O'Neil, Theodore Dreiser, dan D.H. Lawrence. dalam buku ini dibahas pula para tokoh yang mencerminkan beberapa konsep yang terdapat dalam Psikologi Sastra, misalnya konsep-konsep: Oedipus Complex, Electra Complex, Naluri Kematian, rasa Bersalah, Agresivitas, Halusinasi, Konflik Batin, rasa Malu, dan sebagainya. Selain itu, dibahas pula pencerminan Teori Kebutuhan Bertingkat dari Abraham Maslow yang mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki dan dicintai, rasa harga diri, dan aktualisasi diri. Selama ini telaah karya sastra melalui pendekatan Psikologi Sastra sering diperdebatkan karena kerap kali hakikat sastra menjadi hilang, telaah sastra seakan-akan menjadi telaah Psikologi. Oleh karena itu, agar telaah sastra psikologis tidak meninggalkan hakikat analisis suatu karya sastra, maka pencerminan berbagai konsep psikologi di atas perlu disampaikan melalui metode perwatakan yang biasa digunakan dalam telaah sastra. Metode-metode tersebut misalnya, telling (langsung), showing (tidak langsung), gaya bahasa bahasa (figurative language): simile, matafor, personifikasi, , dan sudut pandang (point of view). Pembahasan dalam buku ini dapat dijadikan bahan acuan bagi para peneliti, karena paparannya cukup jelas dan terperinci, sehingga buku ini akan bermanfaat bagi para peneliti yang berminat menganalisis suatu karya sastra dalam bahasa apapun.Rp 130.000,00 -
Backpacking Hemat ke Australia – Elok Dyah Messwati
BUKU, Non-Fiksi, TravelingPenerbit: Backpacker Dunia Tahun Terbit: 2009 Tebal: xii + 208 halaman ISBN: 978-602-9572-50-6 Kondisi: New Old Stock BACKPACKING KE AUSTRALIA MAHAL!!! Begitulah sebagian besar pendapat backpackers di Indonesia. Ya, seperti negara-negara maju pada umumnya, maka Australia tidak bisa disebut sebagai negara murah untuk didatangi. Namun, ada cara untuk berhemat, untuk lebih memperkaya pengalaman, mewarnai perjalanan, yakni tinggal di rumah masyarakat lokal. Dengan demikian kita bisa berhemat biaya akomodasi, mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung pada lamanya kita tinggal atau berkeliling Australia. Caranya? Hospitality exchange. Sebuah kabar baik untuk backpacker Indonesia yang ingin menjelajah dunia.Rp 50.000,00 -
Oligarki: Teori dan Kritik – Editor: Abdil Mughis Mudhoffir dan Coen Husain Pontoh
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: Abdil Mughis Mudhoffir, Arianto Sangadji, Coen Husain Pontoh, Geger Riyanto, Intan Suwandi, Johannes Danang Widoyoko, Made Supriatma, Muhammad Ridha, Robertus Robet Penerbit: Marjin Kiri bekerjasama dengan IndoProgress Tahun Terbit: 2020 Tebal: xxiv + 291 halaman ISBN: 978-979-1260-95-4 Kondisi: Baru “Buku ini memuat sejumlah tulisan kritis mengenai politik oligarki dan perkembangan kapitalisme. Hampir setiap artikel menyajikan telaah berguna yang diadaptasi dengan kondisi spesifik Indonesia. Telaah tersebut dikembangkan lewat pergulatan dengan berbagai perdebatan teoretis yang mendasar, tetapi dibarengi pemahaman empiris dan historis yang mendalam. Setuju atau tidak dengan tesis oligarki dan kapitalisme, buku ini mengingatkan kita bahwa analisis tentang banyak masalah kontemporer di negeri ini masih agak sulit mengabaikan berbagai temuan yang dihasilkan lewat tesis tersebut.” — Vedi R. Hadiz, The University of Melbourne, penulis Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia “This book is an important contribution to our debates about oligarchs and oligarchy. The authors present new interpretations that are relevant for Indonesians trying to understand how it is possible that their political system can be both democratic and oligarchic at the same time.” — Jeffrey A. Winters, Northwestern University, penulis Oligarchy “Buku ini menawarkan tinjauan, interpretasi, dan refleksi teoretis untuk memahami kelindan demokrasi dan ekonomi pasar dengan unsur-unsur predatorial yang turut menopang kapitalisme. Kita diingatkan bahwa pembahasan bermakna tentang demokrasi Indonesia tidak akan efektif tanpa pengakuan bahwa oligarki, seperti kapitalisme, tidaklah statis.” — Inaya Rakhmani, Universitas Indonesia, penulis Mainstreaming Islam in Indonesia “An extremely important contribution to the analysis of political power and transformation in Indonesia. It comes at a time when it is increasingly important to understand and explain the rapidly shifting forces and ideas that now confront Indonesia’s democracy.” — Richard Robison, penulis Indonesia: The Rise of Capital “In this new volume, some of Indonesia’s most serious social and political analysts extend and challenge the oligarchy framework, re-examining both its theoretical underpinnings and its empirical implications. This book is a much needed examination of the power of capital in contemporary Indonesia.” — Edward Aspinall, Australian National UniversityRp 89.000,00 -
Candide – Voltaire
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2018 Tebal: xvi + 200 halaman ISBN 978-602-433-503-8 Kondisi: Baru Sesuai dengan judulnya, dongeng Voltaire ini menceritakan pengalaman Candide setelah diusir dari Istana Baron Thunder-ten-Tronckh, tempat nyaman masa kecil, di mana ia mendapat pendidikan dari guru filsafat Pangloss. Ia diusir gara-gara hal sepele saja, yaitu karena ia berani mencium Cunégonde, putri sang Baron. Candide yang lugu dan polos sesuai dengan namanya, sangat penurut dan menyerap ajaran gurunya yang fanatik secara membabi buta: bahwa semuanya terbaik dalam dunia terbaik yang mungkin diciptakan. Ia berpetualang dari satu negeri ke negeri lain dan mengalami berbagai masalah: direkrut menjadi tentara Bulgaria dan dipaksa berperang menyaksikan pembantaian manusia, dan kemudian di negeri Belanda melihat berbagai bentuk kemunafikan manusia. Dalam perjalanan ia bertemu lagi dengan Pangloss, yang bertampang mengerikan karena menjadi korban penyakit kotor. Gurunya menceritakan bahwa keluarga sang Baron porak-poranda: baron dan istri serta putranya dibunuh, dan Cunégonde juga diperkosa dan dibunuh. Dalam kisah selanjutnya, tokoh-tokoh itu dipertemukan dan kemudian dipisahkan lagi dalam kondisi yang tidak menggembirakan karena mengalami berbagai bencana.Terkadang masuk tokoh-tokoh baru yang membawa pikiran yang bertolak belakang, misalnya tokoh Martin. Ia berpendapat bahwa di dunia ini segalanya jelek, demikian juga si Nenek yang melayani Cunégonde. Jadi berlawanan dengan Pangloss yang, di tengah bencana yang paling mengerikan, tetap berpendapat bahwa semuanya baik di dunia terbaik yang mungkin diciptakan. Bentuk dongeng memungkinkan sang pengarang untuk membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sebetulnya Voltaire, sebagai salah seorang pengarang terbesar Prancis pada abad ke-18, telah menulis banyak karya drama dan karya ilmiah. Dongeng-dongeng seperti Candide, Si Lugu, dan Suratan Takdir ditulisnya pada masa tua untuk menghibur teman-temannya dalam pertemuan silaturahmi. Namun justru dongengnyalah yang hidup sampai sekarang, bahkan Candide misalnya, telah difilmkan. Jika dibaca secara sepintas lalu, Candide hanyalah dongeng petualangan biasa. Namun jika disimak secara mendalam, kisah ini penuh renungan filsafat dan kritik Voltaire tentang perilaku dan kondisi manusia sepanjang zaman.Rp 65.000,00 -
Petualangan Wiwi di Laut – Ariani Darmawan, Yenny Gunawan, Handi Gunawan
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Foris Publishing Tahun Terbit: 2003 Tebal: 24 halaman ISBN: 979-96526-5-0 Kondisi: Baru Wiwi berulang tahun dan hadiahnya sebuah bola warna-warni. Ketika Wiwi sedang bermain di pantai, bolanya tiba-tiba hilang tertiup angin. Wiwi pun memulai pencarian. Dalam pencarian, apa yang dicari belum tentu apa yang akan ditemukan.Rp 45.000,00 -
Titu dan Tuti – Caecilia Krismariana dan Lyly Young
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2018 Tebal: 24 halaman ISBN: 978-979-21-6137-3 Kondisi: Baru Tuti ingin bisa membaca seperti kakaknya, Titu. Namun, untuk belajar keduanya mesti menemukan tempat yang aman terlebih dahulu.Rp 35.000,00 -
Menalar Tuhan – Franz Magnis-Suseno
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2006 Tebal: 224 halaman ISBN: 978-979-21-1043-2 Kondisi: Baru Menalar Tuhan, itulah yang sejak permulaannya menjadi obsesi filsafat. Menggapai Tuhan melalui pikiran menjadi hasrat tertinggi filsafat sampai 200 tahun lalu. Di permulaan abad 21, pertanyaan tentang Tuhan masih tetap berada di pusat pemikiran para filsuf. Kemudian, di panggung filsafat muncul paham ateisme di mana Tuhan berada di luar batas-batas wacana rasional. Situasi ini menghadapkan manusia intelektual yang tetap percaya pada Tuhan dengan pertanyaan: Apakah imannya lebih dari sekadar warisan indah tradisi yang sudah berumur ribuan tahun? Apakah ia dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan pada Allah secara rasional? Apakah masuk akal masih percaya kepada Tuhan? Buku ini ditulis bagi mereka yang percaya kepada Tuhan dan juga bagi mereka yang tidak lagi percaya kepada Tuhan, tetapi dalam kejujuran intelektual ingin mendalami pertanyaan tentang dasar-dasar rasional kepercayaan akan Tuhan. Buku ini bukan mengenai agama, melainkan mengenai Tuhan. Buku ini termasuk filsafat. Sebagai filsafat, buku ini tidak mendasarkan diri pada keyakinan salah satu agama, melainkan semata-mata pada pertimbangan nalar. Buku ini tidak mau "membuktikan" adanya Tuhan, melainkan menunjukkan bahwa di abad 21 pun manusia tetap dapat percaya kepada Tuhan tanpa harus menyangkal kejujuran intelektualnya.Rp 80.000,00 -
Cerita-cerita Perdamaian: Cerita Rakyat dari Berbagai Penjuru Dunia – Margaret Read MacDonald
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2003 Tebal: 134 halaman ISBN: 979-21-0726-6 Kondisi: Baru Buku ini memuat tiga puluh tiga cerita rakyat dan sejumlah peribahasa dari seluruh dunia. Cerita-ceritanya menarik untuk dibaca atau dibacakan sebab mengajak kita untuk berpikir dan mengungkapkan berbagai hal yang dapat memicu perang dan yang dapat mewujudkan perdamaian. Beberapa pilihan yang akan dihadapi pembaca: Cerita seorang raja yang menjatuhkan setetes madu dan mengatakan itu bukan masalahnya, namun akhirnya hal itu menyebabkan perang. Cerita tentang rombongan burung kedidi dan ikan paus yang terlibat dalam pertikaian sia-sia yang hampir saja menghancurkan tempat tinggal mereka. Cerita tentang manusia yang menganggap senjata akan membuatnya semakin kuat, atau cerita tentang kera-kera yang mengikuti pemimpinnya masuk ke dalam air yang dalam. Di sisi lain, ada cerita anjing hutan yang mengarahkan perbedaan pendapat menjadi perdebatan, atau cerita si buta yang mempu "melihat" kesalahan orang lain dan meluruskannya, atau bahkan cerita tentang burung kolibri yang dengan berani berbaring telentang dengan kaki diangkat untuk menyelamatkan bumi dari langit yang akan runtuh.Rp 35.000,00 -
Pijar-pijar Filsafat – Franz Magnis-Suseno
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2004 Tebal: 304 halaman ISBN: 978-979-21-0331-1 Kondisi: Baru Dalam buku ini dikumpulkan delapan belas karangan dari bidang wilayah filsafat. Masalah yang dibahas adalah agama dan rasionalitas, teknoligi dan paham jawa tentang sangkan paran, aliran seperti Teori Kritis Mazhab Frankfurt, komunitarisme, postmodernisme dan konsepsi etika baru yang dirintis oleh filosof-filosof perempuan. Juga dibahas beberapa pokok pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Adam Müller, Hegel, Marx, Sutan Takdir Alisjahbana, Habermas dan Spaemann.Rp 80.000,00 -
Big Bang – Nadine Hanisya dan Ratta Bill
BUKU, FotografiPenerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: Blue and fluorescent pink risograph inks on certified paper Kondisi: Baru Fun thoughts of Nadine Hanisya and Ratta Bill about the correlation between sex and internet and how it affects the way we make things these days.Rp 100.000,00 -
Bond and Bend – Tasia Sugiyanto
BUKU, FotografiPenerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: Black and blue risograph inks on certified paper Kondisi: Baru In Bond and Bend, Tasia Sugiyanto tried to journal her adjustments thorough through pictures she took in a more chaotic surrounding in art school to a more chaotic time of finding the right wave, whilst adulting. Despite taking pictures of eventful victories to keep it as a memory, she documented the smaller, scattered parts of adulting.Rp 150.000,00 -
Adopt/Adapt – Vira Hutami Sukowati
BUKU, FotografiPenerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Tebal: 36 halaman Spesifikasi: Black and red risograph inks on certified paper Kondisi: Baru the idea of consuming images were built as we live in the age where we didn't have the responsibility to worry about the complex issues of the humanity, or the urge to set the majority's independence anymore. when we started to feel selfish-that ourselves are also in the lack of independence itself. so we started to become apathetic to the external world and instead, we reach out the things that will babysit us and build us internally and also there's this tv in the living room with their own fictionalized characters that we felt like, they represent us in certain ways, also mom's gadget where we can discover all these free spirited people with their own characters which we feel a bit of ourselves were rooted in the way they solved their problems, the way they speak. I feel like, they were free enough to translate their mind and their imaginary form of self into their physics, it was like those hard shells you construct to make yourself safe, or at least to make the impression from the others to see you in certain ways you desire.Rp 120.000,00 -
Déjà Vu – Leandro Quintero
BUKU, FotografiPenerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Tebal: 36 halaman Spesifikasi: Blue and red risograph inks on certified paper Kondisi: Baru What's it like being bule in Indo? Specifically, being a bule photographer in Indo? Alienated by everything. Inspired by decay and its beauty. Perversely terrifying. What caught your eye when you first arrived in this country? Or tangled your heart, or feelings? The high level of inequality; the beauty of the archipelago and its people (not all of them); the shadiness of its history; the warm heart of the bottom down from pyramid ... the not so lucky ones; the high level of hypocrisy from the upper class; the tackiness of the new rich; the hierarchy in every family; the oppressive sense of society; the youth being fenced; the lack of transformative culture; the love for a woman ... among many others.Rp 150.000,00 -
Ziarah Arsitektural Katedral St. Petrus Bandung
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan Desain, TravelingEditor: Abang Wirnawan dan Johannes Widodo Tim Kreatif & Editorial: Budi Aksana, Ira Indrawati, Nani Lestari, Rijen Tjandra, Yenny Gunawan Penerbit: Bhumi Preanger Studio Tahun Terbit: 2001 Tebal: 57 halaman ISBN: 979-96191-0-6 Kondisi: New Old Stock Buku ini adalah langkah awal dari sekumpulan insan yang berlatar-belakang pendidikan arsitektur untuk memulai tradisi penulisan tentang berbagai karya arsitektur yang telah kita kenal selama ini. Dengan menggunakan judul 'ziarah arsitektural' buku ini memang tidak berambisi menjadi buku ilmiah tentang arsitektur melainkan sekedar upaya penyampaian pengalaman dan pengetahuan tentang karya arsitektur sejauh informasi yang dapat dijangkau. Dengan demikian buku ini akan selalu terbuka terhadap berbagai informasi baru yang belum terungkap, dan siap untuk dilengkapi di masa mendatang. Melalui ziarah arsitektural yang ringkas tentang Katedral St. Petrus Bandung ini, diharapkan dapat memperkaya apresiasi kita perihal objek tersebut. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, kami telah memperoleh pengalaman yang tak ternilai, yang kami yakini sudah pantas untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Kami percaya bahwa ungkapan yang kami sampaikan baru sebagian kecil dari peluang ziarah yang lebih luas, dan langkah berikutnya terbuka bagi siapapun yang ingin masuk ke dalam penjelajahan ini. Selamat berziarah.Rp 45.000,00 -
Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan – Kusnaka Adimihardja & Purnama Salura
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Foris Publishing Tahun Terbit: 2004 Tebal: 80 halaman ISBN: 979965266-9 Kondisi: New Old Stock Salah satu sudut pandang yang relatif baru digunakan dalam kajian ber-arsitektur adalah kajian Antropologi. Manusia sebagai makhluk kreatif baik secara individu maupun kelompok membangun peradabannya di mana tercermin dalam artefak arsitekturnya. Kajian ini diyakini dapat membantu arsitektur menelusuri dimensi terdalamnya. Kajian kreatif tentang beberapa teori antropologi yang berhubungan dengan kajian arsitektur ini, berawal dari catatan kuliah program S2 Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Melalui suatu proses diskusi yang panjang, gagasan tulisan ini diperkaya para mahasiswa dari berbagai angkatan yang mengikuti mata kuliah Arsitektur Antropologi. Tulisan yang masih jauh dari sempurna ini tidak terlepas dari sumbangan pikiran mereka di atas. Upaya penerbitan ini diharapkan dapat membantu seluruh pihak yang ingin memperkaya wacana arsitektur dalam bingkai budaya.Rp 40.000,00 -
Tidak Ada Esok – Mochtar Lubis
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 ISBN: 9786024337957 Kondisi: Baru Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan yang direbut kembali dari tangan penjajah dengan tebusan darah pejuang-pejuang rakyat Indonesia. Sepanjang sejarah bangsa kita, rakyat Indonesia tidak putus-putusnya berdoa dan berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan mereka, terhadap serbuan kaum penjajah. Novel Tidak Ada Esok ini mengisahkan tentang perjuangan rakyat Indonesia setelah usai Perang Dunia Kedua dan tentara Belanda yang membuka serangan-serangan terhadap daerah yang telah dikuasai oleh pejuang-pejuang Republik Indonesia. Dalam cerita ini mengisahkan, pada saat-saat mereka sedang menghadapi maut, dan para pelaku di dalam cerita ini masing-masing mengenang kembali tentang kehidupan dan pengalaman mereka ketika masih hidup tenang dan bahagia. Masing-masing dari mereka mempunyai kenangan sendiri dari hidup mereka di masa lampau, dan dari kenangan-kenangan mereka terjadilah suatu gambaran kehidupan yang nyata di masa pendudukkan tentara Jepang yang bengis, yang kini mendorong pejuang-pejuang kemerdekaan ini untuk terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Hari ini kita, yang masih mengecap kehidupan, semoga sadar bahwa kemerdekaan kita telah dibayar dengan pengorbanan darah rakyat, dan hasil-hasil kemerdekaan memang patut adil merata untuk seluruh rakyat kita.Rp 70.000,00 -
Revolusi Sebatang Jerami – Masanobu Fukuoka
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 ISBN 978-602-433-807-7 Kondisi: Baru Akibat keprihatinan terhadap terjadinya degenerasi tanah dan masyarakat Jepang, di mana orang-orang Jepang meniru secara langsung model pembangunan ekonomi dan industri Amerika. Masanobu Fukuoka bertekad untuk tidak meninggalkan bertani secara tradisional. Malahan ia memperhalus kembali, sehingga metode bertani alamiahnya memerlukan tenaga kerja dan kerusakan alam yang lebih sedikit daripada metode lain mana pun, sedangkan hasilnya per acre dipertahankan sama. Buku ini banyak berisi anjuran-anjuran yang merangsang, penuh dengan uraian tentang cara-cara praktis menanam padi dan biji-bijian musim dingin, buah jeruk dan sayur-mayur kebun di ladang orang Jepang. Ia beranggapan bahwa bertani secara alami berawal dari kesehatan spriritual pribadi orangnya. Buku ini juga bertujuan mengubah sikap terhadap alam, bertani, makanan dan kesehatan jiwa dan raga manusia. Oleh karena itu, buku ini praktis sekaligus filosofis, karena memberi inspirasi dan tidak sekedar berisi tentang pertanian saja.Rp 70.000,00 -
Meretas Batas Ilmu: Perjalanan Intelektual Guru Besar Sosial Humaniora
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenyunting: Yunita T. Winarto , Rahayu S. Hidayat, dan Melani Budianta Prakata: Rosari Saleh, Herkirstuti Harkrisnowo Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: 337 halaman ISBN: 978-602-433-815-2 Kondisi: Baru Buku ini merupakan himpunan dari kisah sepuluh Guru Besar bidang Ilmu Sosial-Humaniora Universitas Indonesia dalam mengawali, menumbuhkembangkan, menggumuli, dan menghasilkan karya-karya ilmiahnya. Rentang perjalanan yang panjang dari setiap Guru Besar itu tidaklah berlangsung secara linear, mulus, dan sederhana. Tidak pula seluruhnya berawal dari rintisan karier yang sejalan dengan minat dan pilihan nuraninya. Namun, sekalipun para Guru Besar itu merintis karier dalam disiplin ilmu dengan landasan teoretis, konseptual, dan metodologis yang ditumbuhkembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan manca negara, mereka ternyata mampu memadukan pengetahuan itu dengan fenomena empiris sosial-budaya yang terwujud di bumi Indonesia. Meretas batas disiplin ilmu pun dilakukan agar dapat menyumbangkan karya ilmiahnya secara lebih optimal bagi pengembangan ilmu dan kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia. Pergulatan dan perjuangan yang dialami mereka melalui dialektika beragam teori, konsep, metodologi dengan kehidupan nyata masyarakat dan budaya Indonesia, melahirkan karya-karya ilmiah yang unggul menuju lahir dan tumbuhnya “Ilmu Sosial-Humaniora”.Rp 125.000,00 -
Mempunyai atau Mengada? – Erich Fromm
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah : Aquarina Kharisma Sari Penerbit: IRCiSoD Tahun Terbit: 2019 Tebal: 312 halaman ISBN : 9786237378099 Kondisi: Baru Buku ini merupakan karya orisinal Erich Fromm, yang mengembangkan penelitiannya dalam bidang psikoanalisis radikal-humanis, dan berfokus pada analisis persoalan egoisme dan altruisme sebagai dua orientasi karakter dasar manusia. Dengan kajiannya yang amat mendalam terhadap modus eksistensi “mempunyai” dan “mengada”, Fromm hendak menunjukkan kepada kita tentang krisis akut yang diderita oleh masyarakat kontemporer, baik yang kita sadari ataupun tidak, serta potensi solusinya yang mungkin dilakukan. Dua ideologi besar, komunisme dan kapitalisme, dikritik habis oleh Fromm secara jernih dan tak terduga. Sebaliknya, ia menawarkan suatu gambaran masyarakat baru yang “tak dikenal” oleh “otak kontemporer” kita, sebuah sistem sosial yang mampu melahirkan—sekaligus dilahirkan—oleh individu-individu baru dengan cara pandang baru terhadap realitas, agama, kebudayaan, dan biosfer tempat kita hidup. Ia menamai sistem masyarakat barunya itu sebagai Kota Mengada, sebuah sintesis dari visi masyarakat Abad Pertengahan, Kota Tuhan, dan visi masyarakat modern, Kota Duniawi.Rp 80.000,00 -
Rasio sebagai Pedoman, Rasa Sebagai Acuan: Konseptualisasi dan Aktualisasi Filsafat Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: Afthonul Afif, Bandung Mawardi, Marcel Bonneff, M. Endy Saputro, Nanik Prihartanti, Nilam Widyarini, Ryan Sugiarto, Selu Margaretha Kushendrawati, Someya Yoshimichi, Sri Teddy Rusdy Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 334 halaman ISBN: 9786237290032 Kondisi: Baru Tulisan-tulisan dalam buku ini membantu untuk menghidupkan kembali kehidupan dan filosofi Ki Ageng Suryomentaram. Ki Ageng Suryomentaram merupakan salah satu dari sejumlah sosok tersohor dalam kehidupan pemikiran dan religius Jawa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia dilahirkan di lingkungan yang berporos pada keraton, sebagaimana Ahmad Dahlan, namun bertolak dari perpaduan antara kebudayaan keraton dan empirisme filosofis untuk menghadapi persoalan dan pertanyaan modernitas serta kondisi kolonial yang dialami oleh apa yang dulu disebut Hindia Belanda dan sekarang dikenal sebagai Indonesia. Sebagaimana yang terlihat pada semua tulisan dalam buku ini, Ki Ageng Suryomentaram adalah sosok yang unik dan istimewa. Pada masa di mana rasionalitas menjadi salah satu ciri dari Renaisans Jawa, ini menjadi karakteristik penentu dari pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Kendati ia jelas-jelas merupakan seorang Jawa Muslim, tulisan-tulisannya dapat dipahami sebagai filsafat rasionalis tentang diri, akal budi, dan masyarakat. Ia tidak terlalu terlibat dengan modernisme Muslim atau mistisisme kebatinan modern.Rp 100.000,00 -
(Kumpulan Cerpen) Kisah-Kisah Kebebasan – Ben Okri
BUKU, FiksiPenerbit: Circa Tahun Terbit: 2019 Tebal: 134 halaman ISBN: 978-623-9072-17-9 Kondisi: Baru Kisah-Kisah Kebebasan menawarkan untaian imaji menghantui yang menyala dan berpendar ketika tersorot cahaya. * “… pandangan alternatif yang melampaui persepsi kita sehari-hari.” — Lucy Daniel, The TelegraphRp 60.000,00 -
Seni Berbahagia – Epicurus
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Carissa Fadina Permata Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 252 halaman ISBN: 978-602-9552-82-9 Kondisi: Baru Di Athena, pada Abad Ketiga Sebelum Masehi, kesadaran dalam berkehidupan mencapai titik tertinggi. Benak para penduduknya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana cara kerja alam semesta? Apa yang nyata? Bagaimana bisa manusia ada di tengah kosmos? Kehidupan yang baik itu apa? Apa itu kehidupan yang berbahagia? Apakah kedua hal itu – “baik” dan “bahagia” – saling berselaras atau bertentangan? Apa peran para dewa dalam semua ini? Di meja Taman Epikuros, kaum wanita dan pria mendengarkan Sang Master dengan saksama. Mereka semua sepakat bahwa Epikuros adalah guru terbaik yang pernah ada. Dia telah memikirkan filsafatnya masak-masak, fokus pada diskusinya dengan sesama. Dia menyambut pertanyaan para muridnya, sabar dengan kesalahpahaman mereka, dan menolerir pandangan yang berbeda. Terlepas dari fisiknya yang jelas tampak lemah, kebahagiaannya menjalani hidup tercermin dan menular. Orang lain merasa bersukacita hanya karena berada di dekatnya. Singkatnya, Epikuros memiliki segala hal yang pada zaman sekarang kita pertimbangkan sebagai karakter seorang guru motivator diri yang berkarisma. Untuk sesaat, manusia Abad Ke-21 mungkin menolak adanya seorang pria yang menganggap dirinya guru, dan mengajari murid-muridnya, termasuk kita, tentang cara untuk menjalani hidup. Namun, saya berpegang pada satu alasan bahwa Epikuros mungkin saja memang benar. — Daniel KleinnRp 70.000,00 -
Seandainya Aku Bisa Menanam Angin – Fawaz
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Buku Mojok Tahun Terbit: 2019 Tebal: 196 halaman ISBN: 978-602-1318-95-9 Kondisi: Baru “Ah Sese, ko jangan pintar dolo, biar kita sama-sama bodoh dolo, pintar nanti juga sama-sama. Sa jangan ditinggal begitu, tidak bole itu. Tidak baik,” kata Tadius Bisaka, anak ajaib dari Asmat, Papua. Seandainya Aku Bisa Menanam Angin adalah rangkuman kisah, perpaduan tawa bahagia dan tangis sendu. Kisah yang tak pernah sudah tentang hubungan manusia paling jernih: saling percaya, menerima perbedaan, hingga mengikhlaskan. Mengajar bersama anak-anak Suku Anak Dalam Jambi, Asmat Papua, Gunung Argopuro Jember, dan anak-anak di sejumlah tempat yang lain bukan perkara hitung-hitungan dan tata bahasa bagi Fawaz. Ia mengajar, sekaligus diajari tentang sesama, alam raya, dan tentu saja cara berbahagia.Rp 78.000,00 -
Dari Balik Layar Perak: Film di Hindia Belanda 1926-1942 – M. Abduh Aziz
BUKU, Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Budi Irawanto Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: xxii + 106 halaman ISBN: 978-623-7357-07-0 Kondisi: Baru Buku ini mengkaji perihal proses perkembangan film di Hindia Belanda dalam kurun waktu 1926-1942. M. Abduh Aziz menggambarkan bagaimana rupa dan serba-serbi dunia kesenian film semasa kolonial. Ia memulainya dengan membahas lanskap sosial politik masyarakat Hindia Belanda jelang abad ke-20 dan perubahan wajah kota yang mulai menuju modernitas. Selain itu dibahas pula keberlangsungan kesenian tradisional di tengah mulai masuknya bentuk seni terkini juga film-film impor. Sebagai sarana penunjang perfilman, geliat bisnis bioskop juga tak luput dari pembahasan. Jika sebelumnya mereka menjadi pengimpor film dan pengusaha bioskop, mulai akhir 1920-an mereka terlibat langsung di balik layar sebagai produser. Pesatnya perkembangan dunia perfilman tanah air juga mendorong dibuatnya aturan-aturan dari pemerintah kolonial terkait penayangan film-film, juga tentu terhadap pajak dan cukainya. * “Terbitnya buku ini bisa menjadi pengingat bahwa film merupakan anak kandung kehidupan modern. Sejarah film di Indonesia tak bisa diceraikan dari proses urbanisasi yang juga diwarnai oleh regulasi yang hendak menepis ‘efek buruk’ sinema. Tak aneh, hari ini bioskop di Indonesia hadir di tengah pusat perbelanjaan dan impuls untuk menyensor film tak pernah sirna. Setidaknya, buku ini telah menunjukkan akarnya di masa lalu.” - Budi Irawanto, Presiden Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dan pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.Rp 70.000,00 -
Bulan Rumeuk di Pancuran: Kumpulan Carita Jurig – Oman Komara
BUKU, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 160 halaman Bahasa: Sunda ISBN 978-979-419-528-4 Kondisi: Baru Ari jurig aya? Aya, cék carita-carita dina ieu buku mah. Bulan Rumeuk di Pancuran kenging Oman Komara ngamuat sawelas carita ngeunaan dedemit. Jurig nu ngabungkeuleuk, ngudag-ngudag jelema, tapi teu kacaturkeun nepi ka nandasa. Malah sabalikna, jelema nu bisa nundung deui ka alamna. Siga dina "Maret", jurig téh nuturkeun lantaran babawaanana—nu dipalidkeun bareng jeung mayit—dicokot ku nu rék ngala lauk. Saenyana lain jurig wungkul nu ku urang bisa "katewak" tina ieu buku téh. Gambaran kahirupan di pilemburan, dicaritakeun gemet pisan ku pangarang. Nu maca baris terang rupa-rupa kabiasaan alam harita, tur ayeuna mah boa geus teu aya di kieuna, siga "maret", "mosong", "ngobor", "ngalintar", "ngabungbang", jsté. Unggal bagian dicaritakeun kalayan ngaguluyur, sakapeung direumbeuy heureuy, matak ngubaran nu kukurayeun. Kilang kitu, kurang hadé mun ieu buku dibaca tengah peuting, komo bari nyorangan mah.Rp 50.000,00 -
Rosa Luxemburg: Sosialisme dan Demokrasi (Buku 1) – Dede Mulyanto
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Ted Sprague Penerbit: Marjin Kiri Tebal: xx + 253 halaman ISBN: 978-979-1260-93-0 Kondisi: Baru Menggabungkan metode penulisan riwayat diri dengan telaah pemikiran, buku ini menyajikan Rosa Luxemburg sebagai pejuang Demokrasi Sosial dalam gaya naratif yang mudah dicerna dan dinikmati. Buku pertama dari rencana dua jilid buku ini mengkhususkan diri pada pembahasan isu-isu seputar demokrasi dan sosialisme yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini, saat ide-ide sosialisme kembali dipeluk anak-anak muda sedunia di tengah kebangkrutan tatanan yang ada. Akan kita temukan pemikiran Rosa Luxemburg mengenai Demokrasi Sosial sebagai leburan antara sosialisme dengan gerakan kelas pekerja, termasuk uraiannya tentang kapan persisnya aksi-aksi demonstrasi dan pemogokan bisa digunakan secara tepat; bagaimana seharusnya sosialisme menyikapi agama, baik umat maupun pemukanya; sikapnya yang anti terorisme politik; beserta kecenderungan internasionalisnya dalam perjuangan demokrasi.Rp 80.000,00 -
Setan yang Menjelma Menjadi Agar-agar – Ugo Untoro
BUKU, FiksiPenerbit: Nyala Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-602-52504-1-5 Kondisi: Baru Tak ada yang tahu dimana persisnya perempuan itu jadi aneh tingkahnya. Mungkin ditempat kerjanya di Jakarta atau ditengah jalan ketika ia memutuskan untuk pulang kampung hanya berjalan kaki. Sampai dikampung. Pada suatu siang yang pecah menjadi kegemparan karena kedatangannya, tetangganya melihat perempuan itu sudah kehilangan semua gigi depannya, rambut yang putih kelabu penuh debu dan mimik muka seperti hewan buas yang kehilangan tenaga.Rp 65.000,00 -
Sisir Sisir Bunga Eja – Rachmat Hidayat Mustamin
BUKU, PuisiPenerbit: Nyala Tahun Terbit: 2019 Tebal: 84 halaman ISBN: 978-602-52504-5-3 Kondisi: Baru RAHASIA MENGAKTIFKAN ALAM BAWAH SADAR saklarnya di belakang bahumu. punggung sisa panas dalam yang keluar. akta kelahiranku dikunyah sekolah setelah keluar main. paspor menggantikan wajahku pada pelukan di dalam selang. mau mandi sekarang? jangan dulu. saat ini bukanlah saat kota berbicara. slide-slide membelah kepala desa bercahaya. ember berisi potongan laut dan tradisi orang tua. bandara tidak ada kamu, jejeran balok es yang ditulisi alfabet import yang barat. tidak bisa berlari pada kontes kecantikan lirik. bacalah puisi yang belum ditulis di atas kursi. jangan. jangan di atas kursi. orang kecil hanyalah lidi yang mudah diblender telunjuk. berjalanlah ke punggung di tubuhmu. tutup tokomu sebelum jam 7 pagi. berdoalah bermainlah. berimalah. tunggulah barang sejenak. sekitar 43 jam yang lalu. tanah pada halaman golf mengecup telapak kaki musium yang kau susun dalam microsoft. alam sudah sadar di lapisan bawah yang kedua. bahasa sudah aktif di ponselmu.Rp 59.000,00 -
Hutbah Munggaran di Pajajaran: Kumpulan Dua Drama – Yus Rusyana
BUKU, Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 Tebal: 96 halaman Bahasa: Sunda ISBN: 978-979-419-540-6 Kondisi: Baru ”Hutbah Munggaran di Pajajaran” téh drama yasana Yus Rusyana, ditulis taun 1965. Ieu drama kungsi dipentaskeun ku Liga Drama Bumi Siliwangi tanggal 2-3 ]uli 1966, sutradarana Dudu Prawiraatmadja jeung Duduh Durahman. Sanajan kasebutna naskah heubeul, ieu drama teu laas ku pajamanan, lantaran nyaritakeun kajadian nu geus remen diguar ku urang Sunda: nyebarna Islam di Pajajaran nu jadi pamiangan urang Sunda ngagem agama Islam. Lian ti ”Hutbah Munggaran di Pajajaran”, ieu buku gé ngamuat drama karya Yus Rusyana lianna, nyaéta “Cahaya Maratan Waja" nu ditulis bulan Désémber 1964. Sawirahma jeung drama kahiji, ”Cahaya Maratan Waja" nyaritakeun nyebarna agama Islam. Bédana téh, nu ieu mah kajadianana di tanah Mekkah, mangsa Kangjeng Nabi Muhammad Saw. jumeneng kénéh. Kumpulan drama Hutbah Munggaran di Pajajaran lain ukur pentaskeuneun di panggung, dibaca naskahna tangtu réa pulunganeunana pikeun ngandelan kaislaman jeung kasundaan.Rp 36.000,00 -
Tiga Venus dan tentang Seni yang Enggan Selesai – Stanislaus Yangni
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Seni dan DesainPenerbit: Nyala Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-602-52504-7-7 Kondisi: Baru Saya dan Tiga Venus bukan masa lalu maupun masa depan. Ia juga bukan nostalgia, bukan ingatan, dan bukan kisah atas yang lampau. Ia adalah masa kini. Bagi saya, painting harus “maju,” tidak sekadar takjub pada narasi di baliknya. Sebab, jika itu terjadi, Saya dan Tiga Venus selesai. Ia berhenti pada catatan sejarah ‘masa lalu,’ terjebak representasi. Karena itu, kalau pun ia tak semegah “Lima Jurus Gebrakan” GSRB, ia juga tidak bicara hal-hal besar seperti tumbangnya Orde Baru, namun dalam diamnya; ia seperti sedang “meneror” kita, terutama para seniman. Ia – selain “menjadi-Sudjojono-nafiri-yang-sepi” - juga tengah “menjadi-kita.” -Stanislaus YangniRp 50.000,00 -
Selat Malaka: Sejarah Perdagangan dan Etnisitas – Leonard Y. Andaya
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Aditya Pratama Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: xxxviii+ 342 halaman ISBN: 978-623-7357-04-9 Kondisi: Baru Buku ini menyajikan proses pembentukan etnik dengan menyoroti pergeseran persepsi etnik Melayu di era prakolonial dan peran etnik Melayu dalam merangsang proses etnisisasi (penciptaan etnik baru) komunitas lain. Satu hal yang pokok dalam pembahasan itu adalah gagasan etnisisasi, yakni keputusan politik yang secara sadar dibuat oleh suatu kelompok untuk mengadopsi suatu identitas etnik demi meraih keuntungan. Setiap bahasan di dalam buku ini bersandar pada narasi sejarah perdagangan yang dapat menjelaskan mengapa, kapan, dan di mana aneka kelompok serta kategori etnik terbentuk atau dibentuk ulang di masa lalu, baik masa lalu yang sudah terlewat jauh maupun yang baru saja berlalu. Kelompok-kelompok tersebut adalah yang dianggap sebagai penduduk “purba”, mereka menghuni daratan dan lautan yang berbatasan dengan Selat Malaka. Dengan menyelami etnisitas, sejarawan dapat menawarkan pandangan yang lebih bernuansa tentang hubungan etnik di suatu kawasan yang bertakhtakan keberagaman bahasa dan budaya. Kreatif dan menantang, buku ini menyingkap banyak pertanyaan-pertanyaan baru yang semestinya menghidupkan kembali dan mengubah arah historiografi Asia Tenggara. * “Karya Andaya ini mengingatkan kita bahwa dengan memahami masa lalu, kita bisa belajar banyak mengenai hari ini. Buku ini menjadi sumbangsih yang penting dan tepat waktu terhadap pembahasan-pembahasan mengenai sejarah etnik yang juga berakibat terhadap politik etnik kiwari. Ditulis dengan cukup ringan, karya ini merupakan contoh yang luar biasa terkait bagaimana studi sejarah bisa menyebar dan menjangkau khalayak yang lebih luas.” – Rusaslina Idrus, Pengajar Studi Gender di Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya.Rp 155.000,00 -
Kapankah Kesusasteraan Indonésia Lahir – Ajip Rosidi
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 220 halaman ISBN: 978-979-419-635-9 Kondisi: Baru Kendatipun karangan-karangan ini ditulis dalam waktu yang berbeda-beda dan untuk keperluan yang berlainan pula, namun di dalamnya ada garis-garis pokok yang senantiasa dipertahankan, yaitu keinginan yang keras untuk menyaksikan perkembangan sastera Indonesia yang tumbuh dalam iklim kesadaran kebangsaan yang berpedoman kepada Bhinneka Tunggal Ika. Semoga akan ada juga manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan kesusasteraan, kesenian dan kebudayaan Indonesia.Rp 70.000,00 -
Semiotik & Dinamika Sosial Budaya – Benny H. Hoed
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Haryatmoko Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: xxxi + 352 halaman ISBN: 978-602-9402-44-5 Kondisi: Baru “Di era Reformasi ini kita kebanjiran tanda dalam bentuk pesan politis, iklan, dan ikon yang sarat makna. Penjelasan buku ini mampu mengungkap tabir maknanya. Sebab itu, kehadiran buku ini pantas disambut masyarakat akademik dan mereka yang mengikuti perkembangan pesan yang beredar di berbagai media. Mata dan hati pembaca akan terbuka oleh suguhan yang menerangkan bagaimana tanda yang hadir melalui pesan menjadi makna yang senantiasa melintasi ruang dan waktu pengalaman penerimanya. Apalagi sebagai diskursus akademik yang rumit disampaikan dengan sederhana disertai contoh-contoh yang mudah diasosiasikan dengan pengalaman sehari-hari.” - Prof. Dr. Gunawan Tjahjono, Guru Besar Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia “Kita menemukan semiotik dalam mitos-mitos baru, tubuh, busana, etika ekonomi dalam kehidupan modern, iklan, dan totemisme, dan lainnya lagi, sebagai arena makna. Telaah semiotik pun dapat pula diterapkan dalam upaya pencarian makna dari hasil kebudayaan masyarakat masa silam. Contoh penerapan semiotik dalam buku ini memperkaya telaah makna tanda dalam kebudayaan. Semiotik terasa mudah, menyenangkan, serius, cair, dan kadang-kadang menemukan juga makna yang kocak.” - Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Guru Besar Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia “Buku ini penting di tengah prediksi akan menyusutnya kekayaan sumber daya alam Indonesia dalam 20 tahun-an mendatang yang akan digantikan oleh ekonomi berbasis industri kreatif/Ekonomi kreatif karena dapat menjadi inpirasi proses kreatif. Memahami semiotik bukan saja menjadi penting sebagai unsur utama dalam proses kreatif dan desain, tetapi juga membuat hasil desain menjadi baik objek ekonomi maupun pengutamaan untuk peningkatan makna bagi kehidupan manusia.” - Irvan A. Noe’man, M.ID, BD+A Design, Strategy, Space and Branding Consultants, Alumni Arsitektur Interior, Institut Teknologi Bandung, Industrial Design, Rhode Island School of Design USA
-
Pembalasan – H.S.D. Moentoe
BUKU, FiksiPengantar: Makmur Makka Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 (Pertama kali diterbitkan pada 1935) Tebal: 139 halaman ISBN: 978-979-419-702 Kondisi: Baru "Pada masa lalu, di beberapa daerah, termasuk kampung Labakkang, sejak kecil anak-anak sudah dibekali badik untuk menjaga kehormatan dan martabat dan harga diri keluarga. Selain itu, juga untuk menjalankan amanah agar berhasil mengarungi kehidupan nyata kelak. "Dalam konsep nilai masyarakat masa lalu seperti itulah roman Pembalasan, karya H.S.D. Moentoe ditulis. Seperti halnya roman Angkatan Pujangga Baru (1935), cerita Pembalasan dibangun penuh komplikasi persoalan dan konflik, takdir dua orang kakak beradik I Marabintang (putri) dan I Mappabangka (putra) yang akan mewarisi harta dan kekayaan ayahnya Daeng Mapata yang diperoleh dari hasil kejahatan bersama komplotannya." - Makmur MakkaRp 47.500,00 -
Masalah Angkatan dan Périodisasi Sejarah Sastera Indonésia – Ajip Rosidi
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 52 halaman ISBN: 978-979-419-636-6 Kondisi: Baru Kumpulan tulisan dalam buku ini merupakan tanggapan Ajip Rosidi mengenai berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan sastera Indonésia, termasuk terhadap karya-karya telaah maupun karya-karya kréatif. Daripadanya akan nampak, beberapa hal mungkin sudah menjadi sejarah namun mungkin ada pula yang tetap aktual. Dengan menerbitkan karangan-karangan ini dalam sebuah kumpulan, mudah-mudahan sumbangan pikiran Ajip Rosidi akan mendapat perhatian yang lebih luas. Juga dengan dikumpulkan menjadi satu, mudah-mudahan meréka yang selama ini mengikutinya tersérak-sérak di mana-mana akan lebih mudah memperolehnya, sehingga dapat melihat suatu keutuhan sikap dan tanggapan yang menyeluruh.Rp 47.500,00 -
Rumah Tusuk Sate di Amsterdam Selatan – Joss Wibisono
BUKU, FiksiPenerbit: OAK Tahun Terbit: 2017 Tebal: 149 halaman ISBN: 978-602-60924-2-7 Kondisi: Baru "Matahari tercurah di atas Amsterdam yang murung. Musim semi tiba, tapi betapa kota kelahiranku ini lebih suka terus terlelap saja dalam winterslaap. Sebenarnya bukan melulu ibu kota, seantero Belanda juga tertular enggan menyambut musim semi 1941 ini. Dan, bukan hanya orang Belanda, para pendatang pun kejangkitan rasa malas yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya. Tidak terkecuali para studenten Indonesia yang menuntut ilmu di negeri penjajah ini." - Salam Perkenalan Spesial * Rumah Tusuk Sate di Amsterdam Selatan dan cerita-cerita lain adalah kumpulan cerpen pertama Joss WIbisono yang terbit sebagai buku.Rp 64.000,00 -
Don Quijote dari La Mancha (Buku II) – Miguel de Cervantes
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: 589 halaman ISBN: 978-602-433-767-4 Kondisi: Baru Don Quijote menceritakan seorang hidalgo yang imajinasinya menjadi liar karena buku-buku yang dia baca. Dikisahkan Don Quijote menganggap dirinya seorang petualang tapi tidak seperti petualang yang biasa. Dia bagai mengolok-olok, menertawakan keadaan dengan dirinya sendiri. Banyak kesialan dan kegagalan yang menimpa Don Quijote dalam pertualangannya yang absurd, seperti karakternya, bahkan berkesan kejam pengarang pada tokohnya ini. Tapi, di sinilah keistimewaan penokohan dan kisah Don Quijote sehingga tidak lekang dimakan zaman. Don Quijote, karya fiksi klasik ini diperkirakan telah terjual 500 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke berbagai ratusan bahasa di dunia. Di Indonesia, Yayasan Pustaka Obor Indonesia mendapat kehormatan untuk menerbitkan novel yang pada tahun 2002 terpilih sebagai “buku yang paling berarti sepanjang masa” dalam sebuah jajak pendapat yang diorganisasi para editor Norwegian Book Clubs di Oslo. Sekitar seratus penulis terkenal dari 54 negara memberikan penghargaan kepada novel tersebut di Norwegian Nobel Institute. Tak mengherankan jika karya dari penulis Spanyol Miguel de Cervantes Saavedra, yang berjudul asli El Ingenioso Hidalgo Don Quijote de la Mancha ini menduduki urutan pertama dalam enam karya fiksi terbaik sepanjang masa. Novel ini pertama kali dicetak 1605 dan edisi keduanya dirilis pada 1615. Pertanyaannya mengapa, fiksi ini bisa begitu menarik banyak kalangan hingga hari ini? Untuk mendapat jawabannya, Anda harus membaca buku Don Quijote terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia ini. Berbeda dengan buku Don Quijote lainnya yang telah terbit di Indonesia sebelumnya, buku ini merupakan edisi utuh untuk pertama kalinya.Rp 160.000,00 -
Don Quijote dari La Mancha (Buku I) – Miguel de Cervantes
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: 589 halaman ISBN: 978-602-433-767-4 Kondisi: Baru Don Quijote menceritakan seorang hidalgo yang imajinasinya menjadi liar karena buku-buku yang dia baca. Dikisahkan Don Quijote menganggap dirinya seorang petualang tapi tidak seperti petualang yang biasa. Dia bagai mengolok-olok, menertawakan keadaan dengan dirinya sendiri. Banyak kesialan dan kegagalan yang menimpa Don Quijote dalam pertualangannya yang absurd, seperti karakternya, bahkan berkesan kejam pengarang pada tokohnya ini. Tapi, di sinilah keistimewaan penokohan dan kisah Don Quijote sehingga tidak lekang dimakan zaman. Don Quijote, karya fiksi klasik ini diperkirakan telah terjual 500 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke berbagai ratusan bahasa di dunia. Di Indonesia, Yayasan Pustaka Obor Indonesia mendapat kehormatan untuk menerbitkan novel yang pada tahun 2002 terpilih sebagai "buku yang paling berarti sepanjang masa” dalam sebuah jajak pendapat yang diorganisasi para editor Norwegian Book Clubs di Oslo. Sekitar seratus penulis terkenal dari 54 negara memberikan penghargaan kepada novel tersebut di Norwegian Nobel Institute. Tak mengherankan jika karya dari penulis Spanyol Miguel de Cervantes Saavedra, yang berjudul asli El Ingenioso Hidalgo Don Quijote de la Mancha ini menduduki urutan pertama dalam enam karya fiksi terbaik sepanjang masa. Novel ini pertama kali dicetak 1605 dan edisi keduanya dirilis pada 1615. Pertanyaannya mengapa, fiksi ini bisa begitu menarik banyak kalangan hingga hari ini? Untuk mendapat jawabannya, Anda harus membaca buku Don Quijote terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia ini. Berbeda dengan buku Don Quijote lainnya yang telah terbit di Indonesia sebelumnya, buku ini merupakan edisi utuh pertama kalinya.Rp 160.000,00 -
Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi – Penyunting: Ward Berenschot & Gerry van Klinken
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: vi + 434 halaman ISBN: 978-602-433-739-1 Kondisi: Baru Kewarganegaraan hadir kembali di Indonesia. Dalam buku ini, kami tidak akan melakukan 'pendidikan kewarganegaraan'. Alih-alih, kami ingin melihat bagaimana orang Indonesia biasa mempraktikkan kewarganegaraan dalam keseharian. Apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka yakini? Berfokus pada kewarganegaraan adalah suatu perubahan dari menyalahkan atau memuji kaum elite untuk semua hal yang terjadi di negara ini. Pada kenyataannya, jika demokrasi berjalan dengan baik, maka hal itu terjadi karena warga negara-lah yang membuatnya berhasil. Sebaliknya, jika demokrasi memburuk, hal itu bisa terjadi warga negara tidak berbuat cukup untuk memprotes keegoisan para elite. Kami meyakini bahwa kewarganegaraan adalah cara yang bermanfaat untuk membahas tentang politik Indonesia pasca tahun 1998. Kewarganegaraan menyangkut cara-cara warga negara berinteraksi dengan lembaga-lembaga negara. Perlu dikaji secara empiris, tetapi pada sisi yang lain juga membuat kita berpikir tentang cita-cita bersama. Buku ini memperkenalkan suatu konsep kewarganegaraan yang disesuaikan, tanpa muatan asosiasi dunia Barat, untuk diterapkan di Indonesia. Buku Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi disusun berdasarkan tiga fitur kewarganegaraan, yaitu hak, identitas sosial, dan keikutsertaan politik.Rp 110.000,00 -
Kejatuhan Sriwijaya Kebangkitan Malaka – O. W. Wolters
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-623-7357-02-5 Kondisi: Baru Kajian mendalam mengenai beberapa ciri khas masyarakat maritim Melayu dalam sebuah upaya untuk mendefinisikan arti penting sejarah Melayu. Sejarah yang berlangsung selama 30 tahun sepanjang abad ke-14. Saat itu kerajaan Sriwijaya—yang memiliki asal-muasal sebagai sebuah kerajaan kuno dari abad ke-7—diduga mulai runtuh. Pada tahun-tahun yang sama, Malaka, Ibukota Melayu abad ke-15 yang tersohor mulai membentuk pondasinya. * "Dalam sebuah penjelasan singkat, kebenaran tidak bisa dilakukan dengan pengetahuan imajinatif dan ketelitian guna merekonstruksi sejarah perdagangan awal Indonesia. Karya Ini adalah studi yang paling menyeluruh mengenai topik penting tersebut. Kajian ini mungkin akan tetap menjadi karya otoritatif selama bertahun-tahun mendatang." – Journal of Asian History "Penulis buku ini, O.W. Wolters, selain mempelajari keruntuhan Sriwijaya yang dihubungkan dengan bagian awal sejarah Melayu, yaitu Malaka, sekaligus dengan demikian ia menghasilkan sebuah studi masa awal kemaharajaan maritim tersebut. Sebuah karya yang sangat berharga dari seorang pionir sekaligus ahli sejarah utama Sriwijaya." – Adrian B. Lapian, Nakhoda Sejarawan Maritim Asia TenggaraRp 195.000,00 -
Kain Cinta Tanpa Batas – Magdalena Sitorus
BUKU, FiksiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2014 Tebal: xii + 252 halaman ISBN: 978-979-461-902-5 Kondisi: Baru Benget, seorang gadis rupawan yang datang dari keluarga harmonis. Ia memutuskan menikah dengan Maruli, seorang pemuda tampan asal keluarga terpandang dan kaya raya. Pesta pernikahan Benget dan Maruli berlangsung meriah meskipun dalam hati kecil keluarga Benget ada kekhawatiran dan kehilangan melepas Benget kepada keluarga besar Maruli. Mereka telah mendengar bahwa Maruli adalah seorang pemuda "lemah" dan mamanya, Miranda, terlalu menyayangi dan bersifat dominan atas Maruli. Setelah sah menjadi istri Maruli, Benget tinggal bersama Maruli di rumah mertuanya, Miranda dan Jonggi. Benget tidak menduga, suaminya benar-benar lemah di hadapan Miranda. Apapun diatur oleh Miranda: mulai soal makan, baju, hingga kehidupan rumah tangga Benget-Maruli. Maruli tidak pernah sekalipun menolak perintah ibunya. Pernah suatu ketika Miranda sampai tidur bertiga dengan Benget dan Maruli dalam satu ranjang. Berbagai perlakuan tidak mengenakkan dan sinis terus diterima Benget dari Miranda. Puncaknya, dia melarikan diri bersama kedua anaknya dari rumah Miranda. Namun, Benget tetap Benget, cintanya tidak pernah luntur pada Maruli. Dia tetap setia terus, apa pun yang dia alami. Berbagai peristiwa dalam alur yang menarik, mengejutkan, dan sering unik ini terus terjadi.Rp 70.000,00 -
Bookshelf Brief: A Quarterly Curated Story – II
Fiksi, ZINEPenulis: Rebecca Kezia Bahasa: Inggris Tebal: 11 halaman Kondisi: Baru "She hands over the phone to the man. Convince him to take it. The man stares at her. Should he do it again? Could he risk the feeling of rejection, another step to complete a broken man losing his spirit?"Rp 25.000,00 -
Moon Shadow Book 1: Danse Macabre – Taja Sukarya
BUKU, FiksiPenerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2019 Tebal: 84 halaman, dicetak di atas Storaenso Bookpaper dengan 2-color risograph ISBN: 9-786025-095139 Kondisi: Baru A graphic novel set in a world ruled by animals. Where a broken childhood, a love affair and a hastily-made wish leads a young lapin on a journey into darkness. The Danse Macabre comes.Rp 200.000,00