Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options
Rindu Dendam – Jan Engelbert Tatengkeng

Rindu Dendam – Jan Engelbert Tatengkeng

Rp 20.000,00

Penerbit: Pustaka Jaya
Tahun Terbit: 2016
Tebal: 48 halaman
ISBN: 978-979-419-444-7

Kondisi: Baru

“Kumpulan sajak ini merupakan curahan perasaan rindu dendam penyair kepada Yang Satu, yang menguasai alam semesta dan hidupnya sendiri dalam bentuk pujian-pujaan terhadap keindahan-keindahan alam. Rindu dendam yang penuh kerelaan dan rasa syukur, serta kesadrahan menghanyutkan diri dalam irama alam yang baginya amat damai dan tentram.

“Dilihatnya pagi-pagi matahari naik, seolah-olah ada perintah yang mesti dipatuhi oleh sang surya. Dilihatnya pula pada sore hari matahari terbenam, seolah-olah seorang puteri melambai sang raja siang itu di sebelah barat. Kembang-kembang mengelopak, berseri indah. Burung-burung berterbangan, angin sepoi mengembus. Semua kelarasan itu menyebabkan bangkitnya perasaan rindu dendam dalam dada penyair.”

– Ajip Rosidi

*

Jan Engelbert (J.E.) Tatengkeng (lahir di Kalongan, Sangihe, Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 19 Oktober 1907 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, 6 Maret 1968 pada umur 60 tahun) adalah penyair Indonesia dari era Pujangga Baru

Selain sebagai penyair, J.E. Tatengkeng juga merupakan tokoh pendidikan dan negarawan. Sebagai tokoh pendidikan ia pernah menjadi guru bahasa Indonesia di Tahuna tahun 1932, Kepala Schakelschool di Pulau Siau, Kepala Sekolah HIS di Tahuna, Menteri Muda urusan Pengajaran tahun 1948, dan terakhir Kepala Jawatan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Kemendikbud perwakilan Sulawesi tahun 1951. Di Makassar, ia turut mengajar dan membidani lahirnya Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Sebagai negarawan, J.E. Tatengkeng pernah menjabat sebagai Perdana menteri Negara Indonesia Timur pada rentang tahun 1949-1950.

SKU: PUS046-BTJ Categories: ,
000

Additional information

Weight0.3 kg
Dimensions15 x 22 x 0.5 cm

Reviews(0)

There are no reviews yet.

Add a Review

Be the first to review “Rindu Dendam – Jan Engelbert Tatengkeng”

Subscribe