Primitive Skill #2: An Ode to Friend Chicken
Rp 130.000,00
Penerbit: Binatang Press!
Tahun Terbit: 2018
Bahasa: Inggris dan Indonesia
Tebal: 42 halaman, dicetak dengan risografi
Kondisi: Baru
An Ode To Friend Chicken reviews KFC knockoffs found around Jakarta.
*
Mm, you bleed for me..
Bleed for me
SKU: BIN014-BTJ Categories: Kuliner, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, ZINE
Additional information
Weight | 0.3 kg |
---|---|
Dimensions | 14.5 x 19.5 x 1 cm |
Add a Review
Be the first to review “Primitive Skill #2: An Ode to Friend Chicken” Cancel reply
Kalimantan Tempo Doeloe – Viktor T. King
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya Kondisi: Baru
Format: Soft Cover
ISBN: 6029402331
ISBN13: 9786029402339
Tanggal Terbit: 29 Juli 2013
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Komunitas BambuSejarah lebih dari 500 tahun Kalimantan terangkum dalam buku ini. Meskipun tidak menceritakan sejarah Kalimantan secara runtun, tetapi berkat editornya, Victor T King yang sohor sebagai pakar sosiologi-sejarah, kisah-kisah kesaksian di dalam buku ini telah menjadi suatu dokumen vital yang mampu menggambarkan perubahan budaya, sosial, politik, ekonomi di pulau hutan hujan tropis itu.Dimulai dari kisah Antonio Pigafetta yang menulis pada abad ke-16 dan menjadi gambaran pertama serta terbaik mengenai Kesultanan Brunei, Daniel Beekman tentang Kesultanan Banjarmasin sampai dengan Eric Hansen yang bertualang mengelilingi hutan bersama suku Penan dengan berjalan kaki pada 1980-an. Buku ini menyajikan mengenai eksplorasi di wilayah Sungai Mahakam di Selatan Kalimantan dan sungai serta daerah aliran air di timur Kalimantan sampai ke daerah pesisirnya. Termasuk kisah perjalanan menaiki Gunung Kinabalu. Beragam suku penghuni asli Kalimantan diriwayatkan, meliputi suku Dayak Laut, Dayak Ot Danum, Suku Kenyah, Iban, Suku Penan dan termasuk mitos "Dayak berekor".Sorotan juga diberikan kepada kerajaan-kerajaan besar di Kalimantan, seperti Banjarmasin, Brunei dan Serawak serta perang antarsuku, perompakan, perampasan di pesisir Kalimantan. Terlebih menarik banyak sekali data karakteristik budaya terkait dengan arsitektur dan aneka upacara, mulai dari pengorbanan binatang, pemakaman, berbagai perhiasan yang mencolok, seperti tato, manik-manik, hiasan telinga, dan hiasan kepala dari bulu.Catatan yang dibuat Victor T. King pada setiap kesaksian yang dipilih, bukan saja akan memudahkan setiap pembaca mengenali sosok si pemberi kesaksian, memahami konteks zaman ketika kesaksian dibuat, tetapi juga bagaimana menafsirkan ulang dan mencermati secara kritis kesaksian yang diberikan, sehingga pembaca tidak sekadar hanya bernostalgia ke Kalimantan Tempo Doeloe.
Rp 145.000,00Tentang Manusia Indonesia – Toeti Heraty N. Roosseno
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya Kondisi: Baru
ISBN: 978-979-461-972-8
Dimensi: 14,5 x 21 cm
Jenis Cover: Softcover
Jenis Kertas: Book Paper
Berat: 250 gram
Jumlah Halaman: xviii + 256 halaman
Tahun Terbit: 2015
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor IndonesiaBuku ini tentu dibayangi oleh ceramah Mochtar Lubis tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki (Jakarta) yang telah diterbitkan sebagai buku (OBOR Tahun 2001). Selain itu, buku ini juga terinspirasi oleh buku Indonesia Etc,: Exploring The Improbable Nation yang ditulis oleh Elizabeth Pisani (Granta, 2004).
Rp 85.000,00Memahami Sejarah Konflik Aceh – MR. S.M. Amin
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya Kondisi: Baru
ISBN: 978-979-461-870-7
Dimensi: 14 x 21 cm
Jenis Cover: Softcover
Jenis Kertas: Book Paper
Berat: 220 g
Jumlah Halaman: xxvi + 186 halaman
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor IndonesiaBuku Memahami Sejarah Konflik Aceh (dulunya terbitnya dengan jadul Atjeh Sepintas Lalu) berbicara tentang sebuah penggalan sejarah Aceh. Kalau kita melihat dengan kacamata sekarang, buku ini pun sebenarnya sudah menjadi bagian dari penggalan sejarah Aceh. Karenanya, nilainya sungguh tak terpermanai. Lebih tak terpermanai lagi ialah penerbitannya kembali. Dengan membacanya sekarang, kita akan lebih dapat memahami dan memaknai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Aceh pada masa itu. Sehingga kita dapat mengerti perkembangan Aceh sekarang.Tentu saja, Aceh pada hari ini jauh berbeda keadaannya dibanding sekian puluh tahun yang lalu. Sekarang pertentangan antara pandangan agama dan sekuler sudah mencair dan terjembatani, sebab nilai-nilai agama sudah terakomodasi dalam system hukum aceh yang syariati. Generasi kini yang awam akan situasi masa lampau Aceh akan tercerahkan oleh paparan almarhum Mr. Amin yang bernama samaran "Insider".Bila ditelisik dari kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang diketengahkan "Insider" dalam Atjeh Sepintas Lalu sebenarnya adalah hadirnya pertarungan dua arus besar pemikiran yang ada dalam masyarakat Aceh yang sangat menonjol pada masa itu. Kedua arus besar tersebut adalah pemikiran-pemikiran yang masing-masingnya berdasarkan pada ajaran agama, dalam hal ini Islam, dan pandangan sekuler atau non-agama. Oleh karena masing-masing pemikiran itu ada pengikutnya, maka munculnya pengelompokan-pengelompokan tidaklah terhindarkan. Pada gilirannya, peluang bagi terjadinya konflik fisik sering pula menganga.Buku ini, demikian analisis Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA, menggambarkan situasi politik dan hukum di Aceh pada tahun 1945-1949. Sebagaimana yang dikemukakan sendiri oleh penulisnya dalam kata pendahuluan, buku ini menguraikan "terutama mengenai kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan keadaan yang tidak memuaskan". Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa itu menyangkut keadaan umum, pemerintahan, kehakiman, pegawai negeri, dan kehidupan kepartaian.
Rp 55.000,00Matinya Media: Perjuangan Menyelamatkan Demokrasi – Danny Schechter
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya Kondisi: Baru
ISBN: 978-979-461-648-2
Dimensi: 14,5 x 21 cm
Jenis Cover: Softcover
Jenis Kertas: HVS
Berat: 140 g
Jumlah Halaman: xiv + 117 halaman
Tahun Terbit: 2007
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor IndonesiaBuku ini berbicara dengan nada geram dan penuh kekuatiran tentang media massa. Buku ini memperingatkan bahwa bila masyarakat sipil tidak cukup mengambil langkah-langkah yang diperlukan, kebebasan pers yang dinikmati masyarakat justru bisa berkembang menjadi ancaman bagi demokrasi. "Bunyikan lonceng peringatan sekarang juga!" tulis schechter karena tanda-tanda serupa juga terlihat dalam perkembangan media di negara ini selama beberapa tahun terakhir.
Rp 30.000,00
Reviews(0)
There are no reviews yet.