Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options

STORE

Filters

Showing 601-624 of 1063 products

View 24/48/All

Filter by price

601-624 of 1063 products

  • CD Tohpati - Gitar Ramadhan
    CD Tohpati - Gitar Ramadhan

    CD Tohpati – Gitar Ramadhan

    ,
    Label: demajors Rilis: 2018 Kondisi: Baru Daftar Lagu: 1. Al I'tiraf 2. Tala'Al Badru 'Alayna 3. Lir Ilir 4. 20 Sifat Allah 5. Sholawat Badar 6. Sholawat Dzolimin 7. Malam Takbri *
    Rp 50.000,00
  • CD Sisitipsi - Minta Lagi
    CD Sisitipsi - Minta Lagi

    CD Sisitipsi – ML – Minta Lagi

    ,
    Rilis: 2018 Genre: Jazz Kondisi: Baru Daftar Lagu: 1. Lantai Dansa 2. Waktu Enggan Menyapa 3. Paling Bisa 4. Bersulang 5. Masih Kurang 6. Minta Lagi 7. Tante Merry 8. Ah Ahh Ahhh 9. Bomat! * "Dari lirik-lirik lagunya, Ojan tak peduli bila band yang terbentuk pada 2014 itu dicap nakal. Menurutnya lebih baik jujur walau buruk, ketimbang berlagak baik tapi buruk." - Muhammad Andika Putra, cnnindonesia.com * https://www.youtube.com/watch?v=RlB7uLHx-oY
    Rp 40.000,00
  • Buku 3 La Galigo
    Buku 3 La Galigo

    La Galigo – Menurut naskah NBG 188 – Buku III

    ,
    Disalin dan disusun: Rétna Kencana Colliq Pujié Arung Pancana Toa Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Yayasan La Galigo, KITLV-Jakarta Tebal: xvi + 616 halaman ISBN: 978-602-433-476-5 Kondisi: Baru Kisah ini diawali ketika We? Datu Sengngeng hamil dan melahirkan kembar emas, yaitu We? Tenriabe?ng dan Sawe?rigading. Sawe?rigading inilah tokoh utama dalam La Galigo yang kelak kisahnya dipenuhi dengan petualangan laut. Seperti diketahui, hampir semua episode La Galigo mengusung tema utama pelayaran dan perantauan. Tema ini mengandung budaya maritim, yang mengajarkan kepada manusia tentang banyak hal, antara lain, sikap egalitarian, keterbukaan, musyawarah, menghargai perbedaan, dan independen. Hamba sahaya yang hina-dina seperti yang ditemukan dalam kisah-kisah kuno lainnya hampir-hampir tak ditemukan dalam naskah La Galigo, bahkan mereka diberi gelar khusus yang mempunyai kedudukan yang tinggi dalam kebudayaan Bugis yakni Bissu Pattudang. Hubungan dengan berbagai negeri dan negara dibangun atas dasar saling pengertian dan saling menghargai, baik di Nusantara maupun di dunia. Hubungan antara laki-laki dan perempuan berlangsung setara, independen, simbiosis, dan negosiasi tanpa ada dominasi antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini terlihat ketika Sawérigading bertemu, bercinta, dan bertunangan dengan Senrima Wéro di Istana Tanra Tellu di Boting Langiq (kerajaan langit). Keduanya saling jatuh cinta namun tetap berpijak pada keyakinan dan prinsip yang mereka anut tanpa saling memaksakan kehendak antara keduanya. Senrima Wéro mencintai Sawérigading, tapi dengan syarat harus tetap tinggal di kerajaan langit, sementara Sawérigading bertahan untuk menikahi Senrima Wéro dan membawanya turun ke dunia tengah (Alé Lino). Meski keduanya saling mencintai, tapi keduanya tidak bisa menyatu karena perbedaan prinsip tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk berpisah. Sistem perkawinan dalam La Galigo adalah negosiasi, bila laki-laki lebih tinggi derajat kebangsawanannya dibanding perempuan, maka perempuanlah yang mengadakan pesta dan mengawini laki-laki, sebaliknya, bila perempuan lebih tinggi derajatnya dari laki-laki, maka laki-lakilah yang mengadakan pesta dan menikahi perempuan. Hubungan yang seimbang itu tetap berlangsung, sampai sesudah menikah. Keseimbangan, antara dunia langit (Boting Langiq) dan dunia bawah laut (Pérétiwi), diantarai oleh dunia tengah yakni bumi manusia (Alé Lino), yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan antara dunia atas dan dunia bawah laut. Dan pengarang La Galigo begitu apik dan sempurna mengadopsi keharmonisan alam ini secara makro ke dalam hubungan manusia secara mikro, termasuk dalam hubungan intim antara laki-laki dan perempuan dengan balutan bahasa halus dan simbolik tanpa kesan eksploitasi bahasa seksualitas dan porno. Kisah purba dalam La Galigo lahir melampaui zamannya, di dalamnya menggambarkan tentang jiwa-jiwa petualang, bebas, dan merdeka dari negeri para pemberani. Cinta, romantisme, dan erotisme diramu dengan sempurna melebihi kisah-kisah seperti Kama Sutera dan Lontaraq Assikalibiningeng.
    Rp 175.000,00
  • Buku 2 La Galigo
    Buku 2 La Galigo

    La Galigo – Menurut naskah NBG 188 – Buku II

    ,
    Disalin dan disusun: Rétna Kencana Colliq Pujié Arung Pancana Toa Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Yayasan La Galigo, KITLV-Jakarta Tebal: xx + 544 halaman ISBN: 978-602-433-475-8 Kondisi: Baru Ketika Batara Lattuq telah menjadi dewasa, tiba saatnya untuk mencari permaisuri. Sayangnya tak satu pun orang di negeri Luwuq yang memiliki darah yang sederajat dengannya. Alangkah gusar hati Batara Guru bersama Wé Nyiliq Timoq memikirkan tentang putranya. Akhirnya Wé Nyiliq Timoq turun ke Pérétiwi untuk meminta pertimbangan orang tuanya di kerajaan bawah laut. Sayangnya apa yang diharapkannya tidak diperoleh, sehingga Batara Guru memutuskan naik ke Boting Langiq untuk meminta Patotoqé mewujudkan keinginan Batara Lattuq. Patotoqé pun menyarankan agar Batara Lattuq berlayar ke Tompoq Tikkaq untuk menemukan jodoh yang sederajat. Kisah ini diawali dengan keberangkatan Batara Lattuq melalui pelayaran dan petualangan yang penuh tantangan. Ketika tiba di Tompoq Tikkaq, didapatinya dua anak yatim piatu, Wé Adi Luwuq dan We? Datu Sengngeng bersama inang pengasuhnya, hidup dalam penderitaan di istana yang telah dirampas seluruh isinya. Batara Lattuq mengajukan lamaran ke Wé Datu Sengngeng sesuai pesan Patotoqé, tapi pinangan itu ditolak inang pengasuh karena merasa anak asuhnya tidaklah pantas diperistri oleh sang raja akibat kemiskinan dan penderitaannya. Batara Lattuq, tidak peduli dengan keadaan sang putri, ia memperbaiki istana Wé Datu Sengngeng yang telah rusak dan kosong. Pada saat yang bersamaan, bibi jahat dihukum dan seluruh harta yang telah dirampasnya dikembalikan kepada kedua anak yatim piatu itu. Pesta perkawinannya pun berlangsung berhari-hari, dan tak henti-hentinya harta benda diusung naik ke istana dari perahu-perahu Batara Lattuq yang jumlahnya tak terhitung. Sesudah pesta Batara Lattuq berlangsung, saudara Wé Datu Sengngeng, Wé Adiluwuq menikah pula dengan I La Jiriu, sepupu Batara Lattuq yang turun bersamanya dari Boting Langiq. Tak berapa lama sesudah pesta berlangsung, sang putri pun diboyong kembali ke Tanah Luwuq tempat orang tuanya bertahta dan berkuasa. Sepuluh bulan setelah pasangan ini bermukim di Luwuq, pada suatu malam Wé Datu Sengngeng bermimpi mengarungi laut dan menyaksikan sebuah keranjang emas yang tergantung pada bianglala, berisi sebuah telur, langsung turun di hadapannya. Wé Datu Sengngeng lalu duduk di atas keranjang tersebut, telur tersebut pecah, keluarlah dua ekor anak ayam, jantan dan betina. Yang betina naik ke Dunia Atas di istana Boting Langiq, sedang yang jantan terbang ke berbagai negeri jauh. Keesokan paginya ketika terbangun, Wé Datu Sengngeng kaget dan bingung, dan menurut mertuanya, Wé Nyiliq Timoq, mimpi tersebut merupakan isyarat bahwa ia akan melahirkan dinru laweng, anak kembar emas, yaitu seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Putranya akan mengunjungi negeri-negeri jauh, sedangkan putrinya akan naik ke Boting Langiq. Sementara iru, Wé Adiluwuq (saudara Wé Datu Sengngeng) dan I La Jiriu juga dikaruniai anak kembar emas, yaitu Pallawa Gauq dan Wé Tenrirawé.
    Rp 160.000,00
  • Buku 1 La Galigo
    Buku 1 La Galigo

    La Galigo – Menurut Naskah NBG 188 – Buku I

    ,
    Disalin dan disusun: Rétna Kencana Colliq Pujié Arung Pancana Toa Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Yayasan La Galigo, KITLV-Jakarta Tebal: xii + 526 halaman ISBN: 978-602-433-474-1 Kondisi: Baru Sekali waktu, ketika dunia ini masih kosong belum berpenghuni, Patotoqé, di istana Boting Langiq (kerajaan langit) bangkit dari tidurnya dan menyaksikan sang penjaga ayam kesayangannya, Rukkelleng Mpoba bersaudara, tidak nampak. Alangkah murkanya Patotoqé, dan memerintahkan pengawal untuk mencarinya. Ketika Rukkelleng Mpoba bersaudara datang, mereka langsung sembah sujud di hadapan Patotoqé dan berkata: “Kami baru saja pulang dari bumi memperlagakan kilat dan guntur, Tuanku, dan menyaksikan tidak ada satu pun manusia di dalamnya, tidak ada arti kekuasaan dan ketuhananmu tanpa ada manusia yang menyembahmu”. Sejenak Patotoqé terpekur dan berkata dalam hati: “Betul juga apa kata Rukkelleng Mpoba itu”. Maka ia pun memerintahkan mengadakan musyawarah agung di Boting Langiq, untuk memutuskan siapakah putranya yang akan diturunkan di dunia untuk menghuni dunia yang kosong, agar ada manusia yang menyembahnya. Dalam pertemuan tersebut diputuskan untuk mengirim putra Patotoqé bernama La Togeq Langiq, yang setelah di dunia bernama Batara Guru. Patotoqé menurunkan pula seluruh warisan Batara Guru di langit termasuk istana, selir-selir, pasukan, pengawal, dayang-dayang, pendeta-pendeta bissu, sanro (dukun), dan para pelayan yang kelak akan menghibur, menemani, dan melayani Batara Guru agar ia betah dan bertahan hidup di bumi. Batara Guru dijodohkan dengan putri Dewi Sinauq Tojang dari Buriq Liu/Pérétiwi (kerajaan bawah laut), bernama Wé Nyiliq Timoq. Pertemuan, percintaan, dan perkawinan Batara Guru dengan sang putri dari istana bawah laut ini, penuh dengan kisah-kisah unik, mistis, magis, dan romantik yang secara purba menggambarkan hubungan manusia secara natural dan universal. Perkawinan dewa dari Boting Langiq dan dewi dari Buriq Liu inilah yang menghuni dunia tengah (Alé Kawaq/Alé Lino) dan diyakini sebagai manusia pertama yang mengisi bumi dan kemudian berkembang-biak, beranak-pinak, dan meramaikan dunia yang sekarang lebih dikenal sebagai tanah Bugis dan manusia Bugis. Karena itulah jilid I cerita La Galigo seperti yang ada di tangan pembaca sekarang ini disebut episode Mula Tau (awal mula penciptaan manusia). Putri pertama dewa-dewi ini bernama Wé Oddang Riuq, yang meninggal ketika berusia tujuh hari, dan dari kuburnya muncul padi menguning, itulah yang dikenal Sangiang Serri, yang kelak akan memberi kehidupan manusia. Anak kedua pasangan Batara Guru dengan We Nyiliq Timoq adalah Batara Lattuq. Di Tompoq Tikkaq hiduplah sepasang dewa-dewi yang bernama La Urung Mpessi dan permaisurinya Wé Pada Uleng. Keduanya mempunyai dua anak perempuan, yaitu Wé Adiluwuq dan Wé Datu Sengngeng. Sekali waktu, pasangan dewa ini sedang mempersiapkan upacara kedatuan di Tompoq Tikkaq, tapi tak ada satu pun tamunya yang datang dari negeri seberang. La Urung Mpessi murka, dan membuang semua hidangan yang telah dipersiapkannya ke dalam sungai. Tindakan ini membuat Patotoqé marah, dan menghukumnya dengan cara mengambil nyawa suami istri tersebut, yang meninggal pada waktu bersamaan. Serta merta kedua putrinya menjadi anak yatim piatu. Penderitaan kedua anak ini bertambah, ketika seluruh harta dan warisan kedua orang tuanya diambil oleh bibinya, yang menyebabkan kedua putri ini pergi membuang diri. Setelah mengembara di hutan, atas desakan seorang utusan dari Pérétiwi, meréka pun pulang ke inang pengasuhnya di Istana Tompoq Tikkaq.
    Rp 160.000,00
  • Buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45
    Buku Chairil Anwar Pelopor Angkatan '45

    Chairil Anwar: Pelopor Angkatan 45 – H.B. Jassin

    , , ,
    Penerbit: Pustaka Narasi Tahun Terbit: 2018 ISBN: 978-602-5792-10-6 Kondisi: Baru Ketika Pujangga Baru mencangkok keindahan romantis dari angkatan Belanda tahun 1880-an, Chairil Anwar mengubah corak khas itu menjadi wacana puisi internasional dari zamannya sendiri, melahap, mencerna, dan mencipta-ulang puisi kontemporer. Sajak-sajaknya menghembuskan jiwa, semangat dan cita-cita muda, bukan dalam arti tidak masak, masih hijau, tapi dalam arti terus-terus, bersifat memperbarui, dalam arti segar-bugar. vital, penuh hidup, bergerak dan menggerakkan. Meski hidup singkat sebagai manusia, namun tidak sebagai seniman, la telah menggoreskan pengaruhnya dalam persajakan modem Indonesia. Tak heran kemudian H.B. Jassin, seorang kritikus sastra kenamaan tak ragu menahbiskan Chairil Anwar sebagai "Pelopor Angkatan '45". Dalam buku ini, H.B. Jassin menjabarkan secara singkat apa dan bagaimana yang membuat Chairil Anwar bisa menjadi seorang pelopor perpuisian di era yang waktu itu sangat represif. Anda juga akan menemui hampir semua sajak-sajak yang pernah Chairil buat. Buku ini persembahan dari "Focus" Sastra Indonesia dan menjadi salah satu referensi paling penting untuk mengenal Chairil Anwar.
    Rp 65.000,00
  • Buku Bentang Tubuh Batu dan Hasrat
    Buku Bentang Tubuh Batu dan Hasrat

    Bentang Tubuh Batu dan Hasrat: Sejumlah Esai Seni Rupa – Kris Budiman

    , , ,
    Penerbit: Nyala Tahun Terbit: 2018 Tebal: x + 107 halaman ISBN: 978-602-50721-3-0 Kondisi: Baru "Hasrat saya memang kerap terbagi-bagi. Paling mudah terbaca di permukaan mungkin hasrat terhadap sastra karena sejak di fase awal, apa boleh buat, saya sudah terlanjur terpuruk di situ. Akan halnya seni rupa, pun kajian budaya visual secara lebih luas, jejak-jejaknya mungkin hanya terekam di dalam sedikit buku saya tentang semiotika visual--selebihnya hanya teredam di ruang-ruang kelas sehingga luput dari publisitas. Bahkan, andai ditinjau jauh ke belakang, saya tidak lagi ingat sejak kapan persisnya mulai menulis tentang seni rupa." - Kris Budiman
    Rp 65.000,00
  • Buku - Sleep Sleep Sleep
    Buku - Sleep Sleep Sleep

    Sleep, Sleep, Sleep, It’s Time to Sleep – Andreas Junus dan Nita Amelia Junus

    , ,
    Penulis: Andreas Junus Penggambar: Nita Amelia Junus Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2018 Desain Buku: The 1984 Tebal: 32 halaman, dicetak di atas kertas Fedrigoni Freelife Vellum 170 gsm, dengan mesin Risograph Bahasa: Inggris ISBN: 978-602-73797-7-0 Kondisi: Baru Story of a puffer fish in a vast ocean who is trying to sleep, sleep, sleep.
    Rp 165.000,00
  • Buku - Sejarah dan Budaya
    Buku - Sejarah dan Budaya

    Sejarah dan Budaya – Antonio Gramsci

    , ,
    Penerbit: Narasi Tahun Terbit: 2017 Tebal: 334 halaman ISBN: 978-979-1684-28-6 Kondisi: Baru "Pada dasarnya, semua orang punya potensi menjadi intelektual, sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya, dan dalam cara menggunakannya. Tetapi tidak semua orang adalah intelektual dalam fungsi sosial." - Antonio Gramsci * Buku ini diterjemahkan dari Gramsci's Prison Notebooks, sebuah catatan-catatan pengalaman politik dan intelektual yang membentuk, mendukung dan melatarbelakangi gagasan dan pemikiran Gramsci ketika berada di penjara, terutama pemikiran-pemikirannya tentang hegemoni. Banyak pengamat menganggap pemikiran-pemikiran Gramsci tidak gampang dicerna. Itu karena tulisan-tulisannya banyak menggunakan kata-kata yang tidak langsung menohok permasalahan, sehingga penuh dengan ungkapan-ungkapan kiasan. Semua itu ia lakukan untuk dapat meloloskan tulisan-tulisannya dari sensor penjara.
    Rp 85.000,00
  • Buku I Can Do More
    Buku I Can Do More

    I Can Do More! – Taja Sukarya

    , ,
    Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2017 Desain Buku: The 1984 Bahasa: Inggris Tebal: 20 halaman, dicetak di atas Fedrigoni Freelife Vellum 170 gsm, dengan mesin Risograph Typeface: Trenda by Latino Type ISBN: 978-602-73797-8-7 Kondisi: Baru I can do more! I can do more! A man is showing off, juggling hats with one hand, while brushing his teeth with the other. I can do more...
    Rp 165.000,00
  • An Ode to Fried Chicken
    An Ode to Fried Chicken

    Primitive Skill #2: An Ode to Friend Chicken

    , , ,
    Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2018 Bahasa: Inggris dan Indonesia Tebal: 42 halaman, dicetak dengan risografi Kondisi: Baru An Ode To Friend Chicken reviews KFC knockoffs found around Jakarta. * Mm, you bleed for me.. Bleed for me
    Rp 130.000,00
  • Buku - Klik
    Buku - Klik

    Klik – Muhammad Rohmani

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2017 Bahasa: Indonesia Dicetak dengan risografi Kondisi: Baru Klik consists of photos taken spontaneously with phone camera by Muhammad Rohmani based on his random trips to various places and notes about the existence of phone camera in photography written by Hamada Adzani. This book is printed with black soy-based inks on certified paper. * Muhammad Rohmani also known as Omen was born and raised in Jakarta. He continued his study at University of Gadjah Mada, Yogyakarta. He is active in Forum Film Dokumenter and once participated in Kelas Pagi Yogyakarta. Now Muhammad Rohmani is working as a freelance in Jakarta.
    Rp 100.000,00
  • Zine Around the Corner Volume 2 - Andrea Reza
    Zine Around the Corner Volume 2 - Andrea Reza

    Around the Corner – Volume 02: India – Andrea Reza

    , , ,
    Penerbit: Binatang Press! Tebal: 36 halaman, dicetak menggunakan risografi Kondisi: Baru The state of Rajasthan, India: September 2015. The author still daydream about the butter chicken he had at Moti Mahal, Delhi, to this day.
    Rp 70.000,00
  • Buku In Transit 23
    Buku In Transit 23

    In Transit: 23 – Fransisca Angela

    , ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2018 Bahasa: Inggris Dicetak menggunakan risografi Kondisi: Baru In Transit: 23, shot over Fransisca Angela’s birthday week—when she extended her initial departure date to Jakarta—to embark on a journey of a lifetime exploring Amsterdam and Prague. This book is an attempt to document her journey; containing fragments of memories from people, places, and endless commute she hold dearly. In Transit: 23 is printed with blue and red soy-based inks on paper from responsible sources. * Fransisca Angela is a photographer based in Jakarta, Indonesia. Through photography, she strives to deliver stories in the form of simplicity and a real connection between people and their surroundings. She enjoys wandering to new places and taking photos with both her film and digital camera. Culture, people, and stories fascinate her. With her strength in combining both visual and storytelling elements through photography, her work has evolved into a bigger scale helping brands and organisations with projects that span from creative direction to content creation.
    Rp 120.000,00
  • Komik Punyakawan

    Punyakawan – Volume 1: Perkenalan – Bron Zelani

    , ,
    Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2016 Tebal: 24 halaman, dicetak menggunakan risografi pada kertas Mohawk Recycled ISBN: 978-602-73797-4-9 Kondisi: Baru Perkenalkan Pesaykotruk, Garengbilly, dan Hansemar. Mereka akan mengajak anda berpetualang mulai dari edisi ini.
    Rp 100.000,00
  • Zine - A Guide to Sanity
    Zine - A Guide to Sanity

    A Guide to Sanity – Liz Landora

    Penerbit: Binatangpress! Tahun Terbit: 2018 Bahasa: Inggris Tebal: 36 halaman, dicetak dengan risografi Kondisi: Baru Imagine if people around you could hear your every thoughts, you'll be perceived insane. Here's a guide to sanity.
    Rp 120.000,00
  • Buku Dongeng dari Bunaq Lemaknen - Buku Dua
    Buku Dongeng dari Bunaq Lemaknen - Buku Dua

    Dongeng dari Bunaq Lamaknen – Buku 2

    ,
    Penyusun: Antoinette Schapper Penerbit: Yayasan Obor Pustaka Indonesia Tahun Terbit: 2016 Tebal: x + 164 halaman ISBN: 978-979-461-912-4 Kondisi: Baru Buku pegangan ini menampilkan koleksi 19 zapal, sejenis sastra lisan bahasa Bunaq, satu etnik Lamaknen, Pulau Timor, yang terancam punah. Zapal (dongeng) memiliki nilai-nilai dan fungsi tersendiri dalam kehidupan pendukungnya, yakni orang Bunaq Lamaknen, khususnya dan umumnya bangsa Indonesia dalam konteks keanekaragaman budaya. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan basis budaya lokal dalam bentuk zapal kepada anak Bunaq. Hal ini penting karena sekarang zapal semakin kurang diceritakan oleh orangtua. Betapa pun beberapa kejadian baru akan mendorong perubahan penceritaan zapal. Misalnya, hadirnya layanan televisi satelit di beberapa tempat di wilayah Bunaq. Hubungan di antara hadirnya televisi dan kemusnahan bahasa telah terbukti di daerah lain-lain. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan ada generasi muda orang Bunaq yang mau mempelajari sastra lisan zapal guna melestarikan budaya Bunaq dan memperkaya khazanah budaya Bunaq.
    Rp 40.000,00
  • Buku Dongeng dari Bunaq Lamaknen - Buku 1
    Buku Dongeng dari Bunaq Lamaknen - Buku 1

    Dongeng dari Bunaq Lamaknen – Buku 1

    ,
    Penyusun: Antoinette Schapper Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2016 Tebal: x + 174 halaman ISBN: 978-979-461-981-0 Kondisi: Baru Buku pegangan ini menampilkan koleksi 25 zapal, sejenis sastra lisan bahasa Bunaq, satu etnik Lamaknen, Pulau Timor, yang terancam punah. Zapal (dongeng) memiliki nilai-nilai dan fungsi tersendiri dalam kehidupan pendukungnya, yakni orang Bunaq Lamaknen, khususnya dan umumnya bangsa Indonesia dalam konteks keanekaragaman budaya. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan basis budaya lokal dalam bentuk zapal kepada anak Bunaq. Hal ini penting karena sekarang zapal semakin kurang diceritakan oleh orangtua. Betapa pun beberapa kejadian baru akan mendorong perubahan penceritaan zapal. Misalnya, hadirnya layanan televisi satelit di beberapa tempat di wilayah Bunaq. Hubungan di antara hadirnya televisi dan kemusnahan bahasa telah terbukti di daerah lain-lain. Dengan terbitnya buku ini, diharapkan ada generasi muda orang Bunaq yang mau mempelajari sastra lisan zapal guna melestarikan budaya Bunaq dan memperkaya khazanah budaya Bunaq.
    Rp 40.000,00
  • Buku Zaman Edan
    Buku Zaman Edan

    Zaman Edan – Ronggowarsito

    ,
    Penerbit: Narasi dan Pustaka Promethea Tehun Terbit: 2017 (Pertama kali diterbitkan pada 1998) Tebal: 172 halaman ISBN: 978-979-1685-18-4 Kondisi: Baru Hidup di zaman edan gelap jiwa bingung pikiran turut edan hati tak tahan jika tidak turut batin merana dan penasaran tertindas dan kelaparan tapi janji Tuhan sudah pasti seuntung apa pun orang yang lupa daratan lebih selamat orang yang menjaga kesadaran
    Rp 50.000,00
  • Buku - Berapa Hari Lagi Menuju Hari Raya
    Buku - Berapa Hari Lagi Menuju Hari Raya

    Berapa Hari Lagi Menuju Hari Raya? – Fazeelah Khan, Kamilah Kamis, dan Raihan Ismail

    , ,
    Penerbit: Feliz Books Tahun Terbit: 2016 Tebal: 24 halaman ISBN: 978-602-0998-22-0 Kondisi: Baru Keluargaku dan aku sibuk mempersiapkan untuk menyambut hari raya ... tapi kapan hari istimewa itu akan datang? Aku tidak sabar menunggu!
    Rp 30.000,00
  • Buku - Jurnalisme Kontemporer
    Buku - Jurnalisme Kontemporer

    Jurnalisme Kontemporer Edisi 2 – Septiawan Santana K.

    , , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2017 Tebal: xviii + 340 halaman ISBN: 978-602-433-448-2 Kondisi: Baru Jurnalisme Kontemporer Edisi 2 ini menyerap berbagai perkembangan jurnalisme. Teknologi, misalnya, mendorong jurnalisme ke dalam kontemporarisasi media, dan membawa masyarakat semakin erat, ketat, padu, dan kompak, ketika menangkap peristiwa, atau isu. Perkembangan lain membawa jurnalisme tidak lagi hanya jadi sebuah profesi. Tapi juga, perkakas mengolah pesan, dan medium komunikasi kreatif: menyoal gaya hidup, olah raga, kesehatan, makanan, hingga cuaca. Sejarah, dan keilmuan jurnalisme, di antaranya, menunjukkan ideologi bermain di ruang fakta, sumber berita, sampai reportase. Bahasa dan pelaporan jurnalisme bahkan mengubah nalar bangsa Hindia, dari budaya "ucap" menjadi "baca-tulis", dari literasi "obrolan sekampung" menjadi "informasi personal". Framing jurnalisme mengerangka tampilan sebuah bangsa, dan nafsu ekonomi politik. Dari sanalah, sertifikasi kewartawanan diukur jurnalisme, dan etika jurnalistik menolak syahwat pornografi. Hal itu tak melulu bisa diukur lewat sistem pers. Di kawasan Amerika Utara dan Eropa Barat, misalnya, aturan pers dipengaruhi pasar media, jaringan media dan partai politik, profesionalisme kewartawanan, serta intervensi negara. Ukuran profesionalisme, contohnya, pun bermacam ragam di tiap negara. Intervensi negara, misal lain, berbeda-beda ukurannya. Komponen politis bisa bersambung dengan sirkulasi pers. Buku edisi ke-2 ini dituntun, secara langsung atau tidak, oleh para mahasiswa, dosen atau pengajar, sampai pembimbing tesis dan disertasi, dari disiplin komunikasi, politik, hukum, ekonomi, psikologi, serta ilmu sosial dan humaniora lain. Selain itu, diceramahi sejawat pers dan media, serta rekan profesi lain seperti pengacara, politisi, polisi, dan lainnya. Alhamdulillah.
    Rp 175.000,00
  • Buku - Pemburu Aksara
    Buku - Pemburu Aksara

    Pemburu Aksara – Ana María Shua

    ,
    Penerjemah: Ronny Agustinus Penerbit: Marjin Kiri Tebal: x + 132 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-1260-76-3 Kondisi: Baru “Tiap-tiap tulisan ringkas dan liris ini—antara aforisme, anekdot, dan puisi, serta jarang yang panjangnya lebih dari satu paragraf—berisi pemikiran yang encer, mencengangkan, dan (kerap) sangat menggelikan.” - Publishers WeeklySalah satu pencipta terbaik di genre ini.” - El PaísYang paling memukau dari cerita-cerita sangat pendek Shua adalah dia menghadirkan situasi-situasi yang sama sekali fantastis, absurd, atau paradoksal dengan nada yang sepenuhnya lempeng.” - Words Without BordersPendeknya cerita-ceritanya memungkinkan Shua menyimpang dari aturan-aturan klasik karya fiksi […] dalam prosa yang padat ini, tak ada ruang bagi kegenitan sastrawi. Namun, ada keindahan yang elegan dan lugas dari kesahajaan ini.” - Coal Hill Review
    Rp 49.000,00
  • Kisah Seekor Singa
    Kisah Seekor Singa

    Kisah Seekor Singa yang Tidak Bisa Menulis – Martin Baltscheit

    , ,
    Penerbit: Feliz Books Tahun Terbit: 2011 Tebal: 34 halaman ISBN: 978-602-96135-5-1 Kondisi: Baru Seekor Singa tidak bisa menulis, tetapi keadaan itu tidak menganggunya, karena ia bisa mengaum dan memamerkan giginya. Dan yang lain tidak diperlukan. Tapi pada suatu hari ia bertemu dengan seekor singa betina yang cantik sedang membaca buku. Dan karena ketertarikan kepada singa yang cantik Singa pun mau diajak belajar.
    Rp 48.000,00
  • CD Oppie Andaresta - Baju Bulan
    CD Oppie Andaresta - Baju Bulan

    CD Oppie Andaresta Menyanyikan Puisi Joko Pinurbo – Baju Bulan

    ,
    Rilis: 2018 Genre: Pop/Blues Kondisi: Baru Daftar Lagu: 1. Baju Bulan 2. Bulu Matamu Padang Ilalang 3. Sajak Balsem untuk Gus Mus 4. Hati Jogja 5. Sungai 6. Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu 7. Kepada Uang 8. Doa Seorang Presiden 9. Pacar Kecilku * https://www.youtube.com/watch?v=xiu3KUErjVY
    Rp 35.000,00
Subscribe