-
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi – Yusi Avianto Pareanom (Edisi Ketiga)
BUKU, FiksiPenerbit: baNANA Tahun Terbit: 2018 Penghargaan: Prosa Terbaik Kusala Sastra Khatulistiwa 2016, Prosa Pilihan Majalah Tempo 2016, Fiksi Terbaik Rolling Stone Indonesia 2016 ISBN: 978-979-1079-52-5 Kondisi: Baru Sungu Lembu menjalani hidup membawa dendam. Raden Mandasia menjalani hari-hari memikirkan penyelamatan Kerajaan Gilingwesi. Keduanya bertemu di rumah dadu Nyai Manggis di Kelapa. Sungu Lembu mengerti bahwa Raden Mandasia yang memiliki kegemaran ganjil mencuri daging sapi adalah pembuka jalan bagi rencananya. Maka, ia pun menyanggupi ketika raden Mandasia mengajaknya menempuh perjalanan menuju Kerajaan Gerbang Agung. Berdua, mereka tergulung dalam pengalaman-pengalaman mendebarkan: bertarung melawan lanun di lautan, ikut menyelamatkan pembawa wahyu, bertemu dengan juru masak menyebalkan dan hartawan dengan selera makan yang menakjubkan, singgah di desa penghasil kain celup yang melarang penyebutan warna, berlomba melawan maut di gurun, mengenakan kulit sida-sida, mencari cara menemui Putri Tabassum Sang Permata Gerbang Agung yang konon tak pernah berkaca-cermin-cermin di istananya bakal langsung pecah berkeping-keping karena tak sanggup menahan kecantikannya, dan akhirnya terlibat perang besar yang menghadirkan hujan mayat belasan ribu dari langit. Meminjam berbagai khazanah cerita dari masa-masa berlainan, Yusi Avianto Pareanom menyuguhkan dongeng kontemporer yang memantik tawa, tangis, dan makian-makian Anda dalam waktu berdekatan, mungkin bersamaan.Rp 120.000,00 -
Wawacan: Sebuah Genre Sastra Sunda – Ruhaliah
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 Tebal: 280 halaman ISBN 978-979-419-486-7 Kondisi: Baru Wawacan merupakan karya sastra Sunda yang lahir dalam bentuk tertuis, yaitu mula-mula dengan tulisan tangan (naskah), kemudian dengan cetakn (buku). Tetapi karya ini lebih banyak dikenalkan dalam bentuk lisan, yaitu dalam pagelaran beluk. Dengan acara inilah masyarakat mewariskan teks wawacan dari generasi ke generasi. Bila dilihat dari segi kuantitasnya, naskah wawcan menduduki jumlah terbanyak di antara naskah-naskah Sunda. Di dalam buku ini dikemukakan berbagai data penelitian yang berkaitan dewngan wawacan, baik skripsi, tesis, maupun disertasi. Selain itu, dapat diketahui pula minat akademisi terhadap wawacan ini.Rp 90.000,00 -
Kamus Filsafat Nilai – Ali Mudhofir
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: xii + 420 halaman ISBN: 978-602-19954-6-4 Kondisi: Baru Kamus ini secara khusus memuat penjelasan istilah nilai dan bidang-bidang yang bersangkutan dengan nilai misalnya nilai kenyataan-kebenaran (nilai ilmiah dan logis), nilai kebaikan (nilai etis), nilai keindahan (estetis, seni), dan nilai kesucian (keagamaan). Di samping itu juga dikemukakan pandangan beberapa filsuf tentang nilai. * "... kamus ini penting sebagai acuan para mahasiswa, dosen dan siapa saja yang membutuhkan penjelasan singkat tentang filsafat sebagai istilah dan gagasan etika dan estetika. Istilah dalam kamus mencakup pemahaman filsafat klasik hingga kontemporer. Kamus ini meliputi gambaran umum dan padat mengenai istilah-istilah yang lazim digunakan para filsuf di dunia. Tidak melulu Barat, ada juga istilah keislaman dan terminologi filsafat Hindu serta konfusianisme." - Sri Teddy RusdiRp 130.000,00 -
Mochtar Naim: Merantau Sepanjang Masa
Biografi, BUKU, Non-FiksiPenulis: Affan Delano, Afrinaldi, Elprisdat, Erdi Taufik, Irfani Darma Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Tebal: xviii + 382 halaman ISBN: 978-602-9402-24-7 Kondisi: Baru Mochtar Naim, secara keilmuan mendalami dengan baik aneka persoalan Minangkabau dari perspektif Minangkabau sendiri. Beberapa pikirannya yang dominan, dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni sistem Matrilineal, Merantau dan sistem pemerintahan terendah di Minangkabau, Nagari. Seluruh hidup Mochtar didedikasikan untuk mengkaji dan mempromosikan budayanya secara keilmuan. Dalam konteks itu, dia boleh jadi sosok yang langka sekaligus pejuang dalam sunyi. Berbekal kepakarannya atas sosiologi, ia dapat menetap di negeri orang. Namun, agaknya ia sadar betul ungkapan tua 'hujan emas di rantau orang, lebih baik hujan batu di kampung sendiri" dan Mochtar pun kembali ke ranah Minang menapaki perjuangan kulturalnya.Rp 120.000,00 -
Masa Kuasa Belanda di Papua (1898-1962) – Rosmaida Sinaga
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Tebal: xxvi + 350 halaman ISBN: 978-602-9402-39-1 Kondisi: Baru Buku ini memaparkan fakta-fakta sejarah yang menjadi motivasi Belanda untuk menguasai dan melakukan pemekaran di Nederlands Nieuw Guinea (Papua) dari 1898 hingga 1962. Berbagai upaya pemekaran di NNG dilakukan Belanda dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya, keamanan, ekonomi dan sumber daya manusia secara menyeluruh. Kajian ini relevan untuk melihat kebijakan pemekaran wilayah di Papua di masa kini agar mampu mengelola pemerintahan secara efektif dan efisien.Rp 185.000,00 -
Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa: Sebuah Kajian Pascakolonial – Lim Sing Meij
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit; Yayasan Penerbit Obor Indonesia Tahun Terbit: 2009 Tebal: 250 halaman ISBN: 978-979-461-727-4 Kondisi: Baru Pendidikan mampu membentuk identitas seseorang. Melalui jenjang pendidikan tinggi, telah lahir ruang sosial baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh perempuan Tionghoa untuk ditapakinya. Transformasi identitas perempuan Tionghoa dilakukan oleh mereka dengan cara identifikasi secara terus-menerus terhadap berbagai kesempatan dalam segala himpitan budaya patriarki dan diskriminasi legal formal. Keperempuantionghoaan yang terwujud dalam kebijakan dan peraturan yang diskriminatif di masa Orba tidak menjadikan mereka sebagai korban yang pasif dan berserah pada nasib. Keperempuantionghoaan justru diwujudkan kembali secara sosiologis melalui kemampuan pemecahan persoalan keseharian yang berkaitan dengan isu gender, budaya, agama, etnisitas, dan kolonisasi pengetahuan. Melalui pendidikan, mereka mampu menjadi non-violent survivor dalam menjawab bebagai tantangan dan rintangan. Ketionghoaan dan keindonesiaan terkandung dalam diri perempuan Tionghoa. Kedua identitas tersebut telah saling melengkapi dan tak terpisahkan satu dari yang lainnya dalam melahirkan identitas hibrid yang unik. Kedua identitas tersebut telah menyejarah dan menjadi bagian dari mosaik Indonesia yang bhineka. Terbuka terhadap berbagai perubahan telah melahirkan perempuan Tionghoa yang otentik.Rp 60.000,00 -
Masyarakat & Perang Asia Timur Raya: Sejarah dengan Foto yang Tak Terceritakan – Aiko Kurasawa
BUKU, Fotografi, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2016 Tebal: xxx + 274 halaman ISBN: 978-602-9402-61-2 Kondisi: Baru Apakah Anda pernah mendengar tentang Perang Asia Timur Raya? Sesungguhnya perang ini sejarahnya masih terselubung dalam kabut. Aiko Kurasawa, sejarawan ahli Indonesia, dengan bukunya ini membeberkan perang itu dalam gaya narasi populer, tetapi sangat kaya informasi. Ternyata dari segi namanya saja, perang tersebut mengandung banyak persoalan berupa klaim historis dari Amerika dan Jepang. Amerika memaksakan nama Perang Pasifik. Padahal wilayah berkecamuknya saja di Asia Tenggara. Apakah Birma, Malaya, dan Singapura yang diserang dan diduduki Jepang bisa disebut daerah Lautan Pasifik? Tetapi, istilah Perang Asia Timur Raya juga tak kurang bermasalah. Para sejarawan Jepang menggunakannya dengan niat membenarkan dan membela diri, serta menghindari label fasis. Bangsa Jepang selalu mengingat perang dengan hati yang sedih. Namun, kesedihan itu bukan rasa menyesal tentang kekejaman orang Jepang di Asia. Melainkan selalu dikaitkan dengan penderitaan orang Jepang, seperti bom atom, serangan udara oleh Sekutu, kekurangan makanan, atau kematian keluarga di medan pertempuran. Perang Asia Timur Raya adalah persoalan yang kompleks. Bukan sekadar menggambarkan peperangan yang keras dan gaduh, tetapi sekaligus situasi yang menjadi sarana perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk pertukaran ilmu, budaya, sosial, bahasa, keahlian-ketrampilan, dan perkawinan antar masyarakat wilayah Asia Tenggara. Bahkan warisannya dalam perpolitikan di Indonesia pascakemerdekaan terkait dengan dana pampasan perang. Juga dalam politik kontemporer Jepang yang berimplikasi pada pelupaan sejarah hitam Jepang, dan keengganan meminta maaf sampai kini.Rp 125.000,00 -
Melintasi Dua Jaman: Kenangan tentang Indonesia Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan – Elien Utrecht
Biografi, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Galuh Wandita Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2006 Tebal: xv + 290 halaman ISBN: 979-3731-06-0 Kondisi: Baru Kisah seorang anak jaman yang dibentuk dan membentuk konteks sejarah kolonial Hindia-Belanda, pendudukan Jepang, dan masa pascakemerdekaan di Indonesia. Dia selalu dipandang lain karena darahnya ‘tidak murni’. Kenangan masa kecilnya dipenuhi apresiasi terhadap keindahan alam Indonesia. Namun, menjelang remaja, dia mulai bertanya tentang ketidakadilan dan pola hubungan antar ras. Dia menjadi saksi atas harapan dan kegagalan revolusi. Dia juga menjadi pertemuan dua bangsa. Lahir dari darah dua bangsa, tetapi dikelompokkan sebagai masyarakat bangsa kolonial. * “Elien Utrecht melukiskan jalan hidupnya dengan tekanan utama pada periode Indonesia yang baru merdeka. Ia menulis dengan cara yang sangat terkendali dan berimbang, sebagai seorang pengamat yang cerdas, dan tidak berpikir hitam-putih. Dalam genre kenang-kenangan tentang Hindia, buku ini tergolong bermutu, juga karena menangkap kehidupan di masa pemerintahan Soekarno yang jarang dilukiskan, serta menampilkan potret Ernst Utrecht secara memikat.” - Dr. Harry A. Poeze “Kenangan hidup Elien Utrech adalah sebuah kado yang tak ternilai bagi generasi sekarang. Sebuah cerita bagaimana seorang perempuan Indonesia, membuat pilihan-pilihan yang sulit dalam masa-masa yang sulit, menganyam kehidupan berkeluarga sebagai seorang ibu dan istri, berinteraksi dengan perkembangan dan pergolakan politik di sekitarnya, mencoba mengatasi dalam tindakan kesehariannya kecurigaan antar ras dan agama, jurang pemisah antara miskin dan kaya. Tantangan-tantangan yang dihadapi Elien di masa lalu masih relevan pada saat sekarang.” - Galuh WanditaRp 40.000,00 -
Nasionalisme, Laut, dan Sejarah – Susanto Zuhdi
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: 600 halaman ISBN: 978-602-9402-57-5 Kondisi: Baru Buku ini mencoba mengingatkan pembaca kembali tentang "ikrar bertanah air satu--tanah air Indonesia". Penting untuk mengulas secara mendalam peran unsur 'air' dari 'tanah air' dalam mengintegrasikan negara kepulauan terbesar di dunia tersebut. Susanto Zuhdi sebagai ahli sejarah maritim membahas tentang unsur laut yang kerap dilupakan: selat teluk, juga aliran sungai yang dapat digali dalam tema kajian dan historiografi. Ia menjelaskan bahwa "Nasionalisme, Laut, dan Sejarah" bagi bangsa Indonesia adalah suatu keniscayaan historis. Bahasan dalam buku ini bersifat multidimenasi karena membahas akar-akar nasionalisme Indonesia sebagai bangsa yang menyejarah, dalam talian perjuangan untuk melepaskan diri dari belenggu kolonialisme asing. Ada pula persoalan pascakemerdekaan seperti HAM dan pendidikan karakter bangsa.Rp 180.000,00 -
Nyai Dasima – S.M. Ardan dan G. Francis
BUKU, FiksiPengantar: JJ Rizal Penerbit: Masup Jakarta Tahun Terbit: 2006 Tebal: xx + 132 halaman ISBN: 978-979-15706-1-9 Kondisi: Baru "Nyai hadir, tercatat dalam sejarah dan ia menjadi tema serta motif sastra yang terus-menerus madapat perhatian. Dan cerita Nyai Dasima yang ditulis ulang oleh S.M. Ardan dari karya G. Francis yang terbit lebih dari seabad lalu ini, lebih daripada tragedi Nyai yang ingin kembali ke tengah bangsanya. Cerita ini adalah jalinan tentang sikap moral di sekitar tema nyai, identitas kebangsaan vis-à-vis kejahatan kolonialisme, dan bagaimana keamanan dan ketertiban kolonial diciptakan, ditegakkan sekuat-kuatnya, sejauh-jauhnya." -JJ RizalRp 50.000,00 -
Belenggu Ilmuwan dan Pengetahuan: Dari Hindia Belanda sampai Orde Baru – Andrew Goss
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: xvi+348 halaman ISBN: 978-602-9402-32-2 Kondisi: Baru Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. Namun, mengapa nama-nama ilmuwan Indonesia itu sendiri hampir tidak pernah muncul dalam catatan sejarah ilmu pengetahuan? Dalam buku ini Andrew Goss menganalisis zaman ke zaman kehidupan profesional para naturalis dan ahli biologi di Indonesia untuk menunjukkan apa yang terjadi pada ilmu pengetahuan ketika negara menjadi satu-satunya patron terhebat. Melalui sokongan dana untuk membayar penelitian, para ilmuwan di Indonesia mengikuti agenda negara yang terutama dipusatkan untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya yang paling berharga--terutama tanaman pangan ekspor: kina, gula, kopi, teh, karet, dan nila. Hasilnya adalah satu kelas birokrat botani, yang Goss juluki sebagai 'floracrats'. Dengan menggunakan arsip-arsip dan sejarah lisan, Goss menunjukkan bagaimana para ilmuwan ini berusaha mewujudkan cita-cita Aufklarung alias Pencerahan dari ilmu pengetahuan yang objektif, universal, dan berguna, bahkan ketika mereka mengkhianati cita-cita tersebut karena gagal membagi pengetahuan sains kepada masyarakat umum. Dalam setiap bab, Goss memerinci fase kekuatan dan karakter ilmuwan di Indonesia yang telah berjuang dengan dilema ini, sejak awal era kolonial, melewati kemerdekaan, hingga negara Indonesia modern. Goss menunjukkan betapa kemerdekaan hanya berpengaruh terbatas bagi komunitas ilmuwan, tidak peduli betapa idealisnya, ilmuwan tetap berpatron pada negara. Memang benar bahwa ilmu pengetahuan adalah alat negara, tetapi negara telah membatasi proses penyerapan ilmu pengetahuan, dan akhirnya gagal untuk memimpin masyarakat, tak mampu berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan negara. Ilmu pengetahuan masih menjadi urusan bagi segelintir kaum elite yang memang memiliki minat dan bakat.Rp 150.000,00 -
Balance – Melly Goeslaw
Biografi, BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Rahayu Supanggah Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2012 Tebal: 122 halaman ISBN: 978-602-9402-11-7 Kondisi: Baru Melalui buku ini, Melly Goeslaw memperlihatkan sejumlah kondisi nyata dalam industri musik Indonesia saat ini, yang sayangnya lebih terasa mengenaskan daripada menggembirakan. Euforia terhadap jenis musik tertentu yang sedang populer menjadikan banyak pihak memilih untuk mengekor demi mencicipi popularitas tersebut alih-alih menggali kreativitas dan menyodorkan hal baru. Tekanan dari tren ring back tone (RBT) menjadikan sebuah lagu diciptakan secara instan tanpa melalui proses rancang-bangun dan aransemen. Hubungan antara penyanyi dan komposer tidak lagi didasarkan pada perjodohan hati, melainkan laku atau tidak lakunya lagu yang diciptakan sang komposer. Bahkan fans diciptakan melalui jejaring sosial sehingga kesetiaan penggemar cenderung bersifat musiman. * "Melly bicara tentang 'seni'. Tidak sekedar sebagai 'entitas estetika', tetapi sebagai 'wacana'. Dalam konteks sosial, baginya 'seni' berkaitan dengan komposer, penyanyi, publisher, dan fans. Sebagai makhluk sosial, 'seniman' yang genuine baginya adalah yang hidup berlandaskan kejujuran, bukan ketenaran sesaat. Sebagai komposer dan penyanyi sekaligus, Melly jelas tidak berbicara tentang seni musik semata, tetapi tentang hakikat 'seni' dan “seniman” secara umum. Di sinilah letak nilai karya tulisnya." – Prof. Dr. Benny H. HoedRp 50.000,00 -
The Red-Haired Woman – Orhan Pamuk
BUKU, FiksiPenerbit: Bentang Pustaka Tahun Terbit: 2018 Tebal: 352 halaman Bahasa: Indonesia ISBN 978-602-291-449-5 Kondisi: Baru Di sebuah dataran tandus dan terpencil, Tuan Mahmut dan asistennya, Cem, bekerja menggali sumur dengan berbekal peralatan tradisional dan naluri yang kuat. Kondisi yang berat itu mendekatkan mereka, bahkan mengubah hubungan tuan-asisten tersebut menjadi seperti ayah-anak. Sementara air yang dinanti tak kunjung muncul, Cem justru terpikat primadona teater keliling, seorang wanita berambut merah. Namun, kehadiran wanita itu juga mendatangkan bencana. Seseorang terbunuh dan menghantui hingga 3 dekade berikutnya. The Red Haired Woman membawa kita menyusuri pencarian Pamuk terhadap bagaimana sastra menjadi dasar sebuah peradaban. Lewat perjumpaan mitos besar Oedipus Rex dari Barat dan Kisah Rostam dan Sohrab dari Timur, Pamuk mencoba mengulas hubungan antara ayah dan anak, juga negara dan kebebasan individu. * Orhan Pamuk adalah penulis asal Turki yang memenangkan penghargaan Nobel Sastra pada 2006. Dianggap sebagai salah satu penulis dunia terbaik saat ini. Novel-novelnya yang paling dikenal antara lain My Name is Red, Snow, The Museum of Innocence, The Black Book, dan The Red-Haired Woman, salah satu karya terbaiknya yang mempertemukan dua mitos besar dunia.Rp 69.000,00 -
CD Kaveh Kanes – Loanwords
CD, MUSIKLabel: Anoa Records Rilis: 2018 Kondisi: Baru Tracklist: 1. Birds of Paradise 2. The Fountain 3. Ambushed 4. Father's Bridge 5. Light Fright 6. How So? 7. Cake 8. Kairos 9. Sabine * "Single The Fountain dipilih menjadi single pertama dari Loanwords karena kesederhanaan lagu tersebut ... lagu itu bercerita tentang kisah cinta yang tidak mampu menuju tujuan akhirnya." - kumparan.com/@millennial * https://www.youtube.com/watch?v=Dj69ZudFWf8Rp 50.000,00 -
Charlie and the Great Glass Elevator – Roald Dahl
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Noura Publishing Tebal: 256 halaman Bahasa: Indonesia ISBN 978-602-385-308-3 Kondisi: Baru “Sungguh beruntung!” pekik Mr. Wonka. “Kita akan mendarat tepat di tengah operasi luar angkasa terbesar sepanjang masa!” * Roald Dahl (1916-1990) lahir di Wales dan merupakan anak dari pasangan Norwegia. Dia menghabiskan masa kecilnya di Inggris dan, pada usia 18 tahun, bekerja untuk Shell Oil Company di Afrika. Saat Perang Dunia II meletus, dia bergabung dengan Royal Air Force dan menjadi pilot pesawat tempur. Pada usia 25, dia pindah ke Washington D.C., dan di sanalah dia mulai menulis. Cerpen pertamanya, yang membahas petualangannya saat perang, dibeli oleh The Saturday Evening Post, dan sejak itulah karir menulisnya berkembang. Roald Dahl kini dianggap sebagai salah satu pencerita paling dicintai sepanjang masa. Meski dia telah meninggal pada tahun 1990, popularitasnya terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya penggemar novel-novelnya yang fantastis.Rp 69.000,00 -
Kambing dan Hujan: Sebuah Roman – Mahfud Ikhwan
BUKU, FiksiPenerbit: Bentang Pustaka Tebal: 388 halaman ISBN: 978-602-291-470-9 Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014 Kondisi: Baru Miftahul Abrar tumbuh dalam tradisi Islam modern. Latar belakang itu tidak membuatnya ragu mencintai Nurul Fauzia yang merupakan anak seorang tokoh Islam tradisional. Namun, seagama tidak membuat hubungan mereka baik-baik saja. Perbedaan cara beribadah dan waktu hari raya serupa jembatan putus yang memisahkan keduanya, termasuk rencana pernikahan mereka. Hubungan Mif dan Fauzia menjelma tegangan antara hasrat dan norma agama. Ketika cinta harus diperjuangkan melintasi jarak kultural yang rasanya hampir mustahil mereka lalui, Mif dan Fauzia justru menemukan sekelumit rahasia yang selama ini dikubur oleh ribuan prasangka. Rahasia itu akhirnya membawa mereka pada dua pilihan: percaya akan kekuatan cinta atau menyerah pada perbedaan yang memisahkan mereka.Rp 79.000,00 -
Charlie and the Chocolate Factory – Roald Dahl
Anak, BUKU, FiksiPenerbit: Noura Publishing Tebal: 248 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-385-307-6 Kondisi: Baru Pabrik Willy Wonka yang terkenal akhirnya dibuka untuk umum! Namun, hanya lima anak beruntung yang diizinkan masuk. Dan, para pemenangnya adalah: Augustus Gloop, si gendut bertubuh raksasa yang doyan makan; Veruca Salt, gadis manja yang bisa mendapatkan apa pun dari orangtuanya hanya dengan satu jentikan jari; Violet Beauregarde, si pengunyah permen karet yang rahangnya terus bergerak tanpa henti; Mike Teavee, si anak pengoleksi pistol-pistolan, berlatih menjadi gangster, dan terobsesi menonton TV; dan terakhir, Charlie Bucket, pahlawan kita, seorang anak yang jujur dan baik hati, berani dan tangguh, dan siap untuk menghadapi hari terliar dalam hidupnya!Rp 69.000,00 -
Ode untuk Leopold Von Sacher-Masoch – Dinar Rahayu
BUKU, FiksiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2002 Tebal: 148 halaman ISBN: 979-4192-91-0 Kondisi: Baru Ode untuk Leopold von Sacher-Masoch mengolah tema seputar masokisme dan perilaku transeksual dalam semacam wadah mitologis, khususnya yang digali dari mitologi Skandinavia. Dalam novel ini ada seorang transeksual yang merasa bahwa dirinya adalah penjelmaan dari seorang Valkyrie yang telah menyerahkan virginitasnya kepada Apollo. Ia bergaul dengan lelaki yang memiliki kecenderungan masokis, yang pada masa kecilnya pernah diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri. Lelaki ini juga berhubungan dengan perempuan lain yang menganggap bahwa lelaki tak lebih daripada semacam hidangan.Rp 32.000,00 -
Politik Ideologi dan Sastra Hibrida – Sapardi Djoko Damono
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Pustaka Firdaus Tahun Terbit: 1999 Tebal: 236 halaman ISBN: 979-541-108-X Kondisi: Bekas "SARA dengan demikian merupakan penghalang resmi perkembangan sastra; ia merupakan alasan yang bisa diterima setiap pihak dalam masyarakat untuk menghambat sastra. Justru karena kita telah sekata untuk mempergunakan bahasa Indonesia, yang berarti kita harus berbagi masalah suku, agama, ras, dan adat-istiadat masing-masing dengan kelompok lain dalam masyarakat, kebebasan itu menjadi sangat terbatas. "Berbeda dengan keadaan sebelum kemerdekaan, kini sulit dibayangkan seorang sastrawan peranakan Tionghoa menulis novel mengenai masalah-masalah yang hidup di lingkungan rasnya dalam kaitannya dengan pribumi; tidak mungkin ia dengan bebas menyuarakan apa yang dirasakannya dalam karya sastra yang luas dibaca di negeri ini. "Sulit juga dibayangkan munculnya sikap dan penilaian suatu kelompok terhadap kelompok lain. Seorang sastrawan Kristen, misalnya, juga akan mengalami kesulitan yang sama jika ia merasa perlu mengungkapkan segala pengalamannya berkaitan dengan pergaulannya dengan orang Islam. Begitu pula sebaliknya. "Dan sastrawan Batak akan harus bersikap sangat hati-hati seandainya ia berniat mengungkapkan kejengkelan kelompok etnisnya terhadap adat-istiadat Jawa. Dan keterbatasan ini akan menjadi tekanan jika pemerintah terlalu banyak campur tangan; namun sebenarnya yang lebih sering menjadi juru sensor yang sangat kejam adalah masyarakat sendiri. Ini terbukti dari berbagai kasus pelarangan yang pernah terjadi." - Sapardi Djoko Damono, Beberapa Masalah dalam Perkembangan Sastra Indonesia ModernRp 75.000,00 -
Cina Khek di Singkawang – Hari Poerwanto
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Tebal : xxxii + 444 halaman ISBN: 978-602-9402-43-8 Kondisi: Baru Mengapa orang Cina masih sulit diterima sepenuhnya di Indonesia? Mengapa orang Cina secara khusus mesti membuktikan loyalitas dirinya, baik secara politis maupun ekonomi terhadap negara Indonesia, kendati mereka telah berstatus warga negara Indonesia? Buku ini memberi gambaran mengenai masyarakat Cina Khek di Singkawang, sekaligus berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.Rp 140.000,00 -
Presiden Prawiranegara: Kisah 207 Hari Syarifuddin Prawiranegara Memimpin Indonesia – Akmal Nasery Basral
Biografi, BUKU, Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Mizan Pustaka Tahun Terbit: 2011 Tebal: 370 halaman ISBN: 978-979-4336-13-7 Kondisi: Bekas "Zus Lily, saya pinjam suamimu sebentar," ujar Hatta sopan. "Ada tugas yang harus beliau lakukan sebagai Menteri Kemakmuran. Saya janji hanya beberapa hari saja." * 19 Desember 1948. Agresi Militer II Belanda terhadap Ibu Kota Yogyakarta menyebabkan Presiden Sukarno ditangkap. Wakil Presiden Mohammad Hatta yang cemas dengan kondisi itu segera mengirimkan telegram kepada Menteri Kemakmuran RI, Syafrudin Prawiranegara, yang sedang berada di Bukittinggi untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) Ternyata benar, tak lama kemudian Hatta pun ditangkap Belanda, Sukarno-Hatta diasingkan ke Bangka. Pemerintahan resmi lumpuh. Di sebuah dangau kecil yang belakangan dikenal sebagai "Dangau Yaya", Syafruddin mengumumkan berdirinya PDRI, pada Rabu 22 Desember 1948. Dari sudut pandang seorang pemuda pengikutnya, Kamil Koto, mengalirlah kisah Presiden Syafruddin Prawiranegara, yang selama 207 hari melanjutkan kemudi kapal besar bernama Indonesia yang sedang oleng, dan nyaris karam. Sebuah perjuangan yang mungkin terlupakan, tetapi sangat krusial dalam memastikan keberlangsungan Indonesia.Rp 48.000,00 -
Seribu Kunang-Kunang di Manhattan – Umar Kayam
BUKU, FiksiPenerbit: Pojok Cerpen Tahun Terbit: 2018 (Pertama kali terbit pada 1972) Tebal: xxviii + 92 halaman ISBN: 978-602--5226-06-9 Kondisi: Baru "Seorang penulis seperti Umar Kayam tak hanya seorang pendongeng yang melaporkan satu keping peristiwa kepada pembacanya, tapi jauh lebih penting adalah seorang teman bicara. Teman ngobrol." - Eka Kurniawan * Daftar Isi: Seribu Kunang- Kunang di Manhattan Istriku, Madame Schiltz & Sang Raksasa Sybil Secangkir Kopi & Sepiring Donat Chief Sitting Bull There Goes Tatum dan Kata Pengantar Eka KurniawanRp 60.000,00 -
CD Lamp – Her Watch
CD, MUSIKLabel: Botanical House / Ivy League Music Rilis: 2018 Kondisi: Baru Side A: 1. Yakai Nite 2. Love Letter 3. 1998 4. Slow Motion Side B. 1. Yume No Kuni 2. Shaso 3. Dare Mo Shiranai 4. Fantasy Bonus Track: Soda-sui No OmoideRp 75.000,00 -
Flip da Skrip: Kumpulan Catatan Rap Nerd Selama Satu Dekade – Herry Sutresna
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2018 Kondisi: Baru Sejak awal 1990-an, telah begitu banyak karya musik bercorak hip hop dihasilkan oleh artis-artis Indonesia. Pelaku, pengamat dan penggemar juga telah begitu ramai memperbincangkannya di internet, media sosial dan ruang-ruang diskusi. Sudah begitu banyak korporasi, tim bola basket, dan agen periklanan yang mendapatkan begitu banyak uang dari imaji-imaji tentang hip hop dan rap. Dan dalam kasus Homicide, sudah begitu banyak anak-anak muda yang terpantik semangat insureksinya. Yang belum pernah ada adalah sebuah catatan menyeluruh tentang genre musik yang juga sekaligus merupakan kultur unik yang sulit dipungkiri datang dari tempat yang asing, tempat yang spesifik dan rentang waktu yang tidak akan terulang lagi. Yang dilakukan Herry Sutresna di sini adalah mencatat, menata ulang, dan menginterpretasi hip hop dari suatu masa dan satu tempat (Pantai Barat dan Pantai Timur Amerika Serikat) dan memberi konteks atas kehadirannya di dalam konteks besar epos hip hop. Di buku ini hip hop baru adalah kelanjutan dari yang lama, bahwa Afrika Bambataa tetap ada di musik Tyler The Creator dan Kendrick. Sejarah adalah hari ini. Hip hop is not dead, it just smells funny.Rp 120.000,00