Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan – Rusdi Mathari
Rp 78.000,00
Penerbit: Buku Mojok
Tahun Terbit: 2018
Tebal: 258 halaman
ISBN: 978-602-1318-64-5
Kondisi: Baru
Ketika konsentrasi kepemilikan media meningkat, senjakala media cetak hampir tiba, tsunami hoax dan berita palsu muncul, gejala ketidakpercayaan terhadap media arus utama membesar, jurnalisme sedang berada dalam episode-episode menegangkan. Di buku ini, Rusdi Mathari membaca situasi tersebut dan mengajukan berbagai refleksi serta kritik untuk dunia media dan jurnalisme yang ia geluti lebih dari 25 tahun.
SKU: MOJ001-BP Categories: BUKU, Jurnalistik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya
Additional information
Weight | 0.5 kg |
---|---|
Dimensions | 15 x 22 x 2 cm |
Add a Review
Be the first to review “Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan – Rusdi Mathari” Cancel reply
Lokasi Tidak Ditemukan – Taufiq Rahman
BUKU, Musik, Non-Fiksi Kondisi: Baru
Penerbit: Elevation BooksTidak ada hal yang lebih menyedihkan dibandingkan terlalu mencintai musik pop dan kemudian pergi melakukan ziarah ke tempat-tempat yang pernah menjadi latar bagi perjalanan musik. Lokasi-lokasi itu tentu saja adalah CBCG, Rock and Roll Hall of Fame, Height Ashbury atau Cafe Sin-E tempat Jeff Buckley pernah manggung. Mengunjungi tempat-tempat tersebut menyedihkan karena Anda sudah membiarkan diri Anda menjadi bagian dari sebuah agama sekular yang menuntut Anda untuk juga melakukan ritual ziarah layaknya yang diperintahkan oleh sebuah kepercayaan yang sudah mapan. Ini tragis karena agama, bahkan yang sekular pun, selalu akan meminta pengikutnya untuk taklid dan menjadi jumud. Untuk orang yang selalu mencari dan mencintai hal baru, ketundukan itu begitu menakutkan. Jim Morrison sudah mati hampir 40 tahun yang lalu dan kita masih tetap menziarahi makamnya.Di pertengahan tahun 2007, Taufiq Rahman dikutuk untuk melakukan perziarahan itu, meski bukan secara sengaja. Dia harus tinggal di Amerika Serikat, sebuah bangsa yang tidak memiliki kebudayaan adiluhung selain budaya massa yang telah berhasil dicekokkan ke seluruh benak anak muda di dunia yang pernah sendiri di kamar, mendengarkan REM, sambil kemudian membayangkan berkendara di pedalaman Midwest.Selama dua tahun, Taufiq mengalami mimpi itu dan hanya terbangun ketika tugas berat kuliah harus segera dikerjakan. Dan ketika tugas berat itu bisa ditinggalkan, perjalanan ziarah itu kadang dilanjutkan. Tentu saja dia tidak pernah menemukannya."Taufiq Rahman adalah penulis yang biasa-biasa saja. Yang membedakan adalah independensinya." -Harlan Bin, Musisi Indie Jakarta, Majalah Cobra."Sumbangan buku ini sangat kecil pada dunia tulis-menulis Indonesia." -Philips J. Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan co-founder jakartabeat.net."Membaca tulisan Taufiq Rahman seperti membaca karya Chuck Klasterman tapi tanpa humor." -The Jakarta Post.
Rp 90.000,00Simbol-simbol Dongeng Prancis – Ninuk Lustyantie
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi Kondisi: Baru
Penerbit: Banana
Jilid: Soft Cover
Tahun Terbit: 2016
MANUSIA sudah mengenal tradisi bercerita jauh sebelum tulisan. Ada banyak jenis cerita tradisional, salah satunya dongeng. Dongeng sendiri sering dipahami sebagai cerita tidak nyata yang berisi kisah indah dan menakjubkan. Dongeng masih hidup di semua lapisan masyarakat. Dongeng digemari karena memuat nilai-nilai pendidikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.
Cinderella, Si Tudung Merah, Si Janggut Biru, dan Kucing Bersepatu Bot adalah sebagian dari dongeng-dongeng gemilang karya Charles Perrault, penulis Prancis yang hidup pada abad ke-17. Kita akrab dengan dongeng-dongeng itu, bahkan dengan pesan moralnya pula. Tapi, apa sebenarnya nilai-nilai moral yang ingin disampaikan Perrault?
Dalam buku ini diungkap simbol-simbol dongeng Prancis atas dasar struktural dan semiotik. Pembaca diajak mengunjungi Prancis ratusan tahun silam, menelusuri kekayaan budayanya sekaligus mencermati simbol-simbol yang terdapat dalam teks verbal dan teks ikonis dalam dongeng-dongeng yang kaya makna tersebut."
Rp 75.000,00Mulai Saat Ini Segalanya Akan Berubah – Eliza Vitri Handayani
BUKU, Fiksi Kondisi: Baru
ISBN: 978-979-461-871-4
Dimensi: 13 x 18 cm
Jenis Cover: Softcover
Jenis Kertas: Book Paper
Berat: 100 g
Jumlah Halaman: vi + 133 halaman
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor IndonesiaSeraya demokratisasi mengubah Indonesia pada akhir tahun '90-an, generasi muda kita bertanya: apa makna kebebasan? Seorang laki-laki dan seorang perempuan menginginkan kebebasan untuk jadi diri sendiri, meskipun itu berarti hidup di luar norma-norma masyarakat dan budaya. Terombang-ambing antara tuntutan keluarga dan aspirasi seni sendiri, si laki-laki memutuskan untuk tunduk, sedangkan si perempuan membangun jalannya sendiri. Merentang lima belas tahun dan melesat bolak-balik antara perspektif si laki-laki dan si perempuan, masa kini dan masa lalu, novel ini mencoba membongkar mitos pergaulan yang banyak beredar di kalangan orang muda, terutama di Jakarta, serta menyelusuri apa yang dikorbankan dan dicapai ketika kita tunduk pada pengharapan orang lain dan ketika kita terus menekuni jalan sendiri.
Rp 45.000,00Setelah Boombox Usai Menyalak: Kumpulan Tulisan – Herry Sutresna
BUKU, Musik, Non-Fiksi Kondisi: Baru
Penerbit: Elevation Books"Read as a whole, Setelah Boombox Usai Menyalak provides readers with the same insight into the author that he gives them about his many subjects. It is a private tour of an artist's archives that reveals the forces that shaped him and his creations. A must-read for Indonesian hip-hop heads, pop-culture pundits, punks and especially Homicide fans."- The Jakarta Post"Buku ini merupakan buah dari pengalaman Herry sebagai pendengar musik yang rakus dan serius, bahkan terlibat di dalamnya. Berisi opini, membahas band, resensi, obituari, sampai desainer cover album. Kita bisa membayangkan bagaimana musik menyertainya ketika terancam mati saat ikut demonstrasi di aman reformasi, apa lagu atau album yang pantas direkomendasikan, bagaimna album menjadi penting dan sebuah genre bisa lahir."- Anwar Holid"Kendati sejak awal dikatakan bahwa musik menjadi tema utama buku ini, kita akan bisa menemukan banyak sisipan--jika bukan yang utama--topik selainnya. Salah satu yang menjadi ciri khas Ucok sebagai seorang 'penulis musik' adalah, ia tidak pernah membiarkan musik berdiri sendiri dan terisolasi dari konteks sosial yang melahirkannya."- serunai.co
Rp 100.000,00
Reviews(0)
There are no reviews yet.