-
Dusta: Memaknai Kejujuran di Era yang Penuh Kebohongan – Sam Harris
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: 58 halaman ISBN: 978-623-7624-03-5Kondisi: Baru"Dalam karya yang ringkas tapi mencerahkan ini, Sam Harris menerapkan logikanya yang tenang dan masuk akal pada subjek yang memengaruhi kita semua—kapasitas manusia untuk berdusta. Dan pada akhir buku ini, Harris memaksa Anda untuk menjalani kehidupan yang lebih baik karena manfaat dari memberitahu kebenaran jauh lebih besar daripada biaya kebohongan—bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat."- Neil deGrass Tyson, Austrofisikawan, American Museum of Natural History“Buku ini cemerlang. (Saya berharap begitu, jadi saya tidak perlu berbohong.) Saya benar-benar menyukainya dari awal hingga akhir. Dusta adalah bacaan yang paling menggugah pikiran tahun ini.”– Ricky Gervais“Dalam Dusta, Sam Harris menunjukkan bagaimana mendapat manfaat dari berlaku jujur secara brutal—tetapi pragmatis. Ini adalah buku kecil yang menarik.”- Tim Ferriss¸ penulis buku laris New York Times, The 4-Hour Body, 4-Hour Workweek, dan The 4-Hour Chef*Sam Harris adalah penulis buku-buku laris New York Times, The End of Faith, Letter to a Christian Nation, dan The Moral Landscape, The End of Faith memenangkan PEN Award 2005 untuk kategori nonfiksi. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam lebih dari lima belas Bahasa.Rp 40.000,00 -
Mereka yang Tidak Berbahagia – Robby Julianda & Ruhaeni Intan
BUKU, FiksiPenerbit: Buku Mojok Tahun Terbit: 2019 Tebal: 140 halaman ISBN: 978-623-7284-19-2Kondisi: Baru“Kita cuma dua orang payah yang sudah bosan dengan hidup.”“Dua orang payah kombinasi yang sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Setidaknya mereka bisa saling melindungi.”Tom menyadari ia dan Kal adalah orang-orang yang tak berbahagia. Namun tentu saja, tak ada yang namanya bahagia. Bukankah mereka tahu itu?Rp 58.000,00 -
Wonderland: Memoar dari Selatan Yogyakarta – Aris Setyawan
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020Kondisi: BaruAda beberapa hal menakjubkan dari album pertama Auretté and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) ini. Untuk sebuah band dari Bantul, AATPSC terdengar sangat kosmopolitan; vokalis Dhima Christian Datu malah lebih fasih bernyanyi dalam Bahasa Perancis ketimbang dalam cengkok Bahasa Inggris, komposisi musiknya jauh lebih ramai dari dua ensemble jazz yang bermain di satu kafe di pojokan kota Copenhagen dan kualitas amatir produk rekaman studio mereka justru jauh lebih mumpuni dari hasil kerja para profesional.Namun, lepas dari subjektivitas semua pihak yang terlibat, buku ini berkisah soal proses kreatif album perdana Auretté and The Polska Seeking Carnival. Berkisah tentang suasana, waktu dan sebuah tempat, tentang pemberontakan anak-anak sekolah seni yang bosan dengan kejumudan dan kemapanan dan kemudian berhasil mendobrak sekat-sekat usang yang memisahkan seni di awal dekade lalu.Ini adalah sebuah dokumen kaya soal bagaimana individu-individu mencoba berkesenian pada sebuah tempat dan sebuah masa. Selamat membaca dan berjalan-jalan ke Wonderland.Rp 45.000,00 -
Lelaki Malang, Kenapa Lagi? – Hans Fallada
BUKU, FiksiPenerjemah: Tiya Hapitiawati Penerbit: Moooi Pustaka Tebal: iv + 428 halaman ISBN 978-623-90185-1-1Kondisi: Baru“Kau tahu, aku punya istri dan anak. Anakku masih sangat kecil, sekarang dia masih sangat lucu, bahagia. Tapi, jika aku kehilangan pekerjaanku….”*Pasangan muda Pinneberg dan Lämmchen, serta bayi mereka, berjuang untuk bertahan hidup di masa sulit. Dipecat dari pekerjaan di sebuah kota kecil, mereka pergi ke kota besar. Berlin 1932, dengan jalanan penuh preman-preman Nazi. Mereka harus menghadapi majikan yang menyusahkan, yang hanya memikirkan bagaimana memeras pekerja agar menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika tidak, ancaman pemecatan kembali di depan mata. Bisakah mereka bertahan? Bisakah cinta menolong mereka? Sebuah karya klasik Jerman yang mengantarkan Hans Fallada sebagai penulis sensasional global.Rp 137.000,00 -
Mitos Sisifus – Albert Camus
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: David Setiawan Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: viii + 166 halaman ISBN: 978-623-7624-06-6Kondisi: BaruSalah satu karya filsafat abad ini yang paling berpengaruh. Mitos Sisifus adalah perawian pemikiran eksistensial yang sangat penting. Dipengaruhi oleh karya-karya semacam Don Juan dan novel-novel Kafka dan Dostoevsky. Kumpulan esai ini diawali dengan sebuah perenungan atas bunuh diri, pertanyaan tentang terus menjalani hidup atau mengakhiri hidup di sebuah semesta yang kacau dan tanpa makna. Dengan kemahiran lirisisme, Albert Camus secara brilian mengusulkan sebuah cara untuk lepas dari keputusasaan, merengkuh kembali nilai eksistensi diri, dan kemungkinan hidup bermartabat dan autentik.*"Logika Camus yang cermat dan gaya berpepatahnya menciptakan sejenis puisi pemikiran." - The Nation“Camus jelas paling berbakat, secara artistik, di antara semua dedengkot penulis Paris pasca-Perang Dunia II.” - The AtlanticRp 60.000,00 -
Dari Villa Isola ke Bumi Siliwangi – Sudarsono Katam dan Lulus Abadi
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2015 Tebal: 146 Halaman ISBN: 978-979-419-437-9Kondisi: BaruDi kilometer 8 Lembangweg—kini Jalan Setiabudhi—di atas lahan 7,5 hektar, berdiri gedung indah seluas 12 ribu meter persegi. Itulah Villa Isola, milik D.W. Berrety, raja media nan flamboyant di Hindia Belanda.Dibangun pada tahun 1932-1933 dengan gaya Streamline Moderne dari Art Deco yang terbilang anyar pada decade tersebut, bangunan ini masih megah dengan nama Bumi Siliwangi, sebagai bagian dari Universitas Pendidikan Indonesia.Mengapa dinamakan Villa Isola? Apa arti nama itu? Bahkan Hans Dokkum, sekretaris empunya vila, pernah berucap muram: “Isola, di balik dinding luar bangunan yang megah tercium sesuatu yang hampa, tidak adanya kehidupan yang harmonis, juga kebahagiaan keluarga: hanya pameran kekuasaan dan selera.” Apa yang sesungguhnya terjadi di balik kecantikan salah satu ikon Kota Kembang itu? Kematian tragis Berrety sendiri setahun setelah rampungnya villa tersebut menjadi misteri hingga kini.Rp 71.500,00 -
Burmese Days (Hari-hari di Burma) – George Orwell
BUKU, FiksiPenerbit: Mata Angin Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-9471-31-4Kondisi: BaruFLORY, lelaki Inggris tengah baya, dengan tembong mengerikan berbentuk bulan sabit bergerigi di pipi kirinya, memanjang dari mata hingga sudut mulut. Pedagang kayu yang banyak menghabiskan hidupnya di hutan ini kesepian dan terlunta-lunta, menunggu kejatuhan cinta.U Po Kyin, sang kepala distrik yang melandaskan semua tindakannya di atas nafsu duniawi. Dikabarkan, seandainya anak-anak dari perempuanperempuan yang ia perkosa dikumpulkan, akan membentuk batalyon keji yang tunduk tanpa syarat pada perintahnya.Dokter Veraswami, lelaki berdarah India berkulit jelaga, pemuja bangsa kulit putih yang menurutnya memang pantas berlaku superior atas pribumi Burma dan orang-orang seperti dirinya.Elizabeth, perempuan muda sok kaya bergaya Parisienne berwajah layaknya 'gadis Inggris umumnya', mengarungi lautan sejauh ribuan mil supaya tidak mati kelaparan, hanya untuk jatuh ke pangkuan pamannya yang bernafsu menidurinya dan bibinya yang memimpikan sang keponakan disunting bangsawan kaya raya.Ma Hla May, gadis muda berwajah eksotik bertubuh selurus papan, dibeli seharga beberapa ratus rupee dari orangtuanya untuk dijadikan gundik lelaki kulit putih. la bangga akan statusnya itu, sebab karenanya ia mampu bersolek elok dan tampak serupa merak di antara para perempuan petani yang bekerja sekeras kerbau demi segenggam nasi.Bagaimana jadinya jika lima karakter itu bersatu di sebuah desa miskin di Burma, dalam cengkeraman pemerintah kolonial Inggris, di bawah matahari yang siap melelehkan isi kepala dan memeras keringat tubuh siapa saja? George Orwell, yang lima tahun pernah menjadi polisi di Burma, negeri yang hingga kini seolah dilupakan Tuhan dan dikendalikan militer itu, mengisahkannya seakan-akan tengah meluapkan amarahnya—atau kebenciannya—pada kolonialisme dan orang-orang sebangsanya.Rp 125.000,00 -
Jalanku dan Jalanmu – F. Scott Fitzgerald
BUKU, FiksiPenerjemah: D.S. Ariani Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 216 halaman ISBN: 978-623-7290-09-4Kondisi: Baru” … kisah-kisah ini memiliki keseimbangan dan keindahan yang langka.”– The Guardian*Dimulai pada tahun 1920, Fitzgerald memenuhi kebutuhan finansialnya dengan menulis cerita pendek untuk publikasi populer seperti The Saturday Evening Post dan Esquire.Cerpen-cerpennya berkutat pada mimpi-mimpi kaum muda yang diikuti oleh pengaruh pertumbuhan usia dan keputusasaan. Fitzgerald dianggap sebagai salah satu penulis terbaik abad kedua puluh, dan menjadi bagian penting dari “Lost Generation”.Rp 65.000,00 -
Kitab Para Pencibir – Triyanto Triwikromo
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal: 180 halaman ISBN: 978-602-4520-40-3Kondisi: BaruRahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai angin mendengar meski sesiut apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai senja melihat meski sezarah apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai langit meraba meski selembut apa pun. Jadi, mengertilah, cintaku, sembunyikanlah tangismu meski seluka apa pun. Diamlah. Aku membenci dunia yang gaduh.Rp 67.000,00 -
Musyawarah Burung – Fariduddin Attar
BUKU, PuisiPenerbit: Tanda Baca Jumlah Halaman: xvii + 391 halaman ISBN: 978-623-9062-44-6Sajak-sajak ini berkisah tentang keinginan sekelompok burung untuk mengenal Simurg yang agung, dan yang, dengan bimbingan seekor burung pemimpin, memulai perjalanan mereka menuju Simurg. Seekor demi seekor, mereka berhenti melanjutkan perjalanan itu karena tak lagi kuat memikul lelah, dan masing-masing dari mereka mengungkapkan dalihnya. Setiap Burung memiliki makna dan kesalahan tersendiri, yang bisa menjadi pelajaran bagi pembaca. Burung yang menjadi pemimpin adalah burud Hudhud, sementara burung Bulbul melambangkan pecinta. Burung Bayan mencari sungai keabadian alih-alih Tuhan, dan burung Merak melambangkan "jiwa yang jatuh", yang bersekutu dengan Setan.Rp 99.000,00 -
The Chinese Princess – Sindhunata
BUKU, FiksiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal: 360 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-602-0319-31-5Kondisi: Baru"We come to this world as brothers and sisters, but why must we be bound by flesh and blood?"The Chinese Princess explores that kind of human tragedy. The novel describes a person’s desire to love the earth where she lives, yet the earth refuses to welcome her and offer her peace, security, and tranquility. She truly believes that every human being was born as siblings. But how come the other earth inhabitants refuse to fully accept her?Sindhunata manages to give a detailed description of that tragic reality. The novel is rich with his vast knowledge on philosophy and both Javanese and Chinese mythologies. He has traced back many historical texts and woven every intricate detail into a magnificent literary work about the tragedy of the Chinese Princess.This piece of tragic literature is filled with many contemplations about life. Sindhunata’s clever way in presenting the story will take the readers into a special realm where myth and historical facts blended together as one. History is merely a stage where tragic myth performs itself.This very touching novel describes the tragic experience of two lovers who never wanted to be separated by superficial differences. The devastating tragedy on the stage of history that is explored in the novel will surely touch every reader’s heart.*Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, or simply Romo (Father) Sindu is an Indonesian Catholic priest who also work as the head editor of Basis, a socio-cultural magazine. In the past he has worked as a journalist for national newspapers, mainly focusing on cultural issues and soccer reviews. His most celebrated work is Anak Bajang Menggiring Angin---A Midget Leading the Wind. He was born on 12 May 1952.Rp 150.000,00 -
Masa Remaja – Leo Tolstoy
BUKU, FiksiPenerjemah: Deasy Serviana Penerbit: Basa Basi Ketebalan: 176 halaman ISBN: 978-602-6651-91-4Kondisi: BaruSaat orang-orang di sekitarnya tumbuh, Nikolenka sadar bahwa dalam pergaulannya itu telah tercipta sekat-sekat, dan itu membuatnya kehilangan tempat. Dia merasa terbuang dan beranjak menjadi remaja yang bermasalah. Jauh bersembunyi ke dalam kepalanya sendiri, dia mengakrabi dunia konsep dan abstrak; ide-ide dan pertanyaan-pertanyaan besar mengenai dunia. Tiap kali kehidupan menempatkannya sebagai seseorang yang kalah, tertindas, terlupakan, dia berlari menuju imajinasi-imajinasi liarnya, dan di sanalah dia mendapatkan kesenangan.Dalam Masa Remaja, novel kedua dari sebuah trilogi yang diawali oleh Masa Kecil dan ditutup oleh Masa Muda, Tolstoy melanjutkan kisah hidup Nikolenka, seorang bocah yang merupakan gambaran nyata seorang Tolstoy di masa kecil.Rp 50.000,00 -
Tuhan Tahu, Tapi Menunggu – Leo Tolstoy
BUKU, FiksiPenerjemah: Frida Kurniawati Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2020 Tebal: 264 halaman ISBN : 9786237290643Kondisi: Baru“Begitulah perkara iman,” sambung si orang Cina, murid Konfusius, “kesombonganlah yang menyebabkan kekeliruan dan perselisihan paham di antara manusia. Seperti halnya dengan matahari, demikianlah dengan Tuhan. Setiap insan ingin memiliki Tuhan yang istimewa untuk dirinya sendiri, atau setidaknya Tuhan yang spesial bagi tanah kelahirannya. Tiap bangsa ingin mengurung Dia di dalam kuilnya sendiri—Dia yang dunia tak dapat membatasi. Dapatkah kuil apa pun dibandingkan dengan apa yang Tuhan sendiri bangun untuk mempersatukan seluruh manusia ke dalam satu iman dan satu agama?*Leo Tolstoy dianggap sebagai salah satu penulis terhebat sepanjang masa. Ia beberapa kali menjadi nominator Nobel Sastra (dari tahun 1902 hingga 1906) dan Nobel Perdamaian pada tahun 1901, 1902, dan 1910. Ia dikenal banyak orang lewat dua novelnya; War and Peace dan Anna Karenina. Sementara itu, ia juga menulis banyak cerita pendek, yang beberapa di antaranya tersaji dalam buku Tuhan Tahu, Tapi Menunggu ini.Rp 75.000,00 -
Madness Belong to All: Catatan Ganjil Musik Abad 20 – Aliyuna Pratisti
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaMembahas: David Bowie, The Stooges, Alexis Korner, PJ Harvey, Fugazi, Joy Division, Frank Zappa, Billie Holiday, Duane Allman, Led Zeppelin, Pil, Brian Eno, Sonic Youth, Bauhaus, Neu!, Neil Young, Talking Heads, King Crimson, Charles Mingus, Blue Cheer, Jimi Hendrix, The Velvet Underground, etc. Penerbit: EA Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 330 halaman ISBN: 978-623-91089-5-3Kondisi: BaruAda kegilaan yang bersarang di pikiran organik para musisi, yang pernah mematahkan gaya bermusik monoton atau memaksa label rekaman untuk menerima sisi eksperimentalisme mereka. Aliyuna Pratisti melacak pelbagai patahan sejarah—akibat desakan kegilaan—yang menjungkirbalikkan arah musikalitas sebuah zaman.Ia membicarakan glam rock, blues, heavy metal, krautrock, folk, punk, noise, minimalis, dan segala peristiwa menyimpang terkait skena pada paruh kedua abad 20. Dengan berjalan di seberang trajektori populer dan bising industri, ia menemukan keganjilan yang bersembunyi di sudut terjauh ruang penciptaan musik. Buku ini menyuntikkan efek psychedelic—tanpa perlu melibatkan substance.Rp 100.000,00 -
Orang Mandar Orang Laut: Kebudayaan Bahari Mandar Mengarungi Gelombang Perubahan Zaman – Muhammad Ridwan Alimuddin
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, TravelingPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: 183 halaman ISBN: 978-602-2581-06-2Kondisi: BaruBanyak orang yang tinggal di luar Sulawesi bagian selatan menganggap pelaut ulung dari kawasan itu adalah ‘orang Bugis’. Namun, menurut Christian Pelras, penulis buku The Bugis, pelaut ulung di kawasan itu adalah orang Mandar.Dalam buku ini, penulis membeberkan pengamatannya terhadap tiga karya cipta kebudayaan bahari Mandar yang biasanya diangkat sebagai ciri keulungan mereka sebagai pelaut, yakni: perahu layar (sande’), menangkap telur ikan terbang (motangnga), dan rumpon (roppong).Disusun sebagai catatan perjalanan, penulis memperlihatkan bahwa ketiga ciri itu kini sudah ditinggalkan oleh nelayan Mandar. Tapi, perubahan ini bukan mencerminkan pudarnya keulungan Mandar di laut. Keulungan bahari orang Mandar sebenarnya bukan terletak pada karya ciptanya, melainkan daya cipta mereka untuk terus-menerus menyusuaikan diri terhadap gelombang perubahan zaman.Rp 60.000,00 -
Berburu Buaya di Hindia Timur – Risda Nur Widia
BUKU, FiksiPenerbit: Pojok Cerpen Tahun Terbit: 2020 Tebal: 154 halaman ISBN: 978-623-9062-47-7Kondisi: BaruKeenam cerita dalam buku ini menempati celah-celah yang ditinggalkan sejarah tertulis.Pembaca akan bertemu hantu-hantu yang menakut-nakuti kapten sebuah kapal pengangkut rempah, Harimau sakti yang melindungi seorang pangeran, tiga pemuda yang menjadi buron karena mengkritik penguasa, Benteng yang menyaksikan akhir hayat seorang pemberontak, peneliti Prancis dalam ekspedisinya untuk berburu buaya di suatu wilayah di Hindia Timur, hingga pelaut berkebangsaan Prancis yang mengalami kesialan bertubi-tubi.Rp 60.000,00 -
Dunia Maluku: Indonesia Timur Pada Zaman Modern Awal – Leonard Y. Andaya
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2015 Tebal: 406 halaman ISBN: 978-602-2258-320-2Kondisi: BaruDunia Maluku, berikut kerajaan-kerajaan dan masyarakat di dalamnya, memiliki tatanannya sendiri baik dalam perkara duniawi hingga surgawi, setidaknya begitu menurut Leonard Y. Andaya. Suatu tatanan yang khas, tentunya, dan tidak selalu dapat dipersamakan dengan kebudayaan lain di Indonesia. Tatanan yang meliputi berbagai dimensi dan aspek kehidupan masyarakat Maluku, dan belum lagi berbagai dualisme yang berlaku di dalamnya yang sudah barang tentu sangat membuat bingung orang-orang asing yang mendatanginya, termasuk bangsa Eropa. Yang senantiasa menarik untuk disadari adalah bahwa berbagai tatanan dalam fenomena tatanan tersebutlah yang membentuk Indonesia, sebuah gugusan kepulauan yang nilai budayanya amat kaya.Dunia Maluku, memuat berbagai penjelasan sejarah Kawasan Timur Indonesia yang seakan dianaktirikan oleh kecenderungan dunia sejarah modern ini. Buku ini ditulis dengan menarik oleh seorang sejarawan kenamaan mengenai Indonesia, Leonard Andaya, yang dalam pembahasannya ia ingin menjunjung tinggi pembacaan fenomena sejarah menggunakan “kaca mata” pribumi. Buku ini sengaja kami hadirkan ke hadapan Anda untuk melengkapi pustaka Kawasan Timur Indonesia yang, tidak perlu diperdebatkan lagi, jumlahnya cukup terbatas. Adalah harapan kami bahwa buku ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda para peminat kajian Kawasan Timur Indonesia. Selamat membaca.Rp 100.000,00 -
Pakkacaping Mandar – Petikan Dawai Pemenuh Janji pada Langit – Asmadi Alimuddin
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaEditor: Muhammad Ridwan Alimuddin Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xi + 173 halaman ISBN: 978-602-258-100-0Kondisi: BaruBuku ini memberi pengetahuan bahwa di Mandar pemain kecapi dan kecapinya adalah media penghubung antara manusia dengan penciptanya. Bukan penghibur semata. Sebagian masyarakat Mandar percaya bahwa permainan kecapi, walau baru sebatas meniatkan untuk mengadakan permainan kecapi, bisa membantu harapan terkabul. Sebaliknya, akan ada musibah ketika harapan terwujud, tak jadi mengadakan permainan kecapi.Dewasa ini, orang yang bisa memainkan alat petik berbentuk perahu tersebut semakin sedikit. Bisa dihitung jari. Bila memasukkan kaum perempuan yang lihai menyanyi sambil memetik kecapi, tinggal dua saja.Selain membahas hubungan permainan kecapi dengan beberapa upacara tradisional di Mandar, karya ini juga berisi informasi pemain-pemain kecapi Mandar yang dikenal dalam tiga – empat dekade belakangan. Apakah mereka pemetik kecapi terakhir dari negeri Mandar?Rp 60.000,00 -
Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola – R. N. Bayu Aji
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Freek Colombijn Penerbit: Ombak Tahun Terbit; 2010 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-602-8335-29-4Kondisi: Baru"Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola 1915-1942 adalah buku yang penting. Sepak bola adalah bagian penting dalam keseharian masyarakat. Di masa kolonial, hampir semua koran lokal memberitakan pertandingan sepak bola di kota-kota tertentu. Sepak bola tidak hanya penting karena menarik banyak perhatian, tetapi juga karena mampu mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda. Bangsa Eropa (Belanda) adalah yang pertama kali mengenalkan sepak bola di Indonesia. Pemain sepak bola pada awalnya adalah orang Eropa (Belanda) atau Indo-Eropa. Tidak lama setelah itu, muncul pemain Cina dan Arab mulai bergabung."Secara umum, sepak bola adalah wadah di mana orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda dapat bertemu, meskipun dalam beberapa pertandingan terkadang berakhir dengan pertengkaran antar orang-orang yang berbeda latar belakang. Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi meeting point yang mendapat perhatian oleh masyarakat."Atas beberapa alasan mengenai pentingnya sepak bola di masa lalu inilah, Rojil Nugroho Bayu Aji menulis buku tentang sepak bola yang secara khusus mengulas bagaimana perjalanan sepak bola pada masyarakat Cina di Surabaya. Buku ini merupakan buku yang perlu dibaca. Kebanyakan buku sejarah menekankan mengenai perbedaan masyarakat Cina dengan yang lain di masa kolonial. Buku ini justru menekankan sebaliknya, bagaimana masyarakat Cina justru sebenarnya terintegrasi dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan perkotaan Surabaya."Saya berharap buku ini menarik bagi pembaca dan menstimulasi akademisi untuk melakukan studi serupa mengenai posisi etnis minoritas dalam sepak bola. Saya juga berharap melalui buku ini, semakin banyak orang gemar bermain sepak bola, di klub-klub resmi, di pantai, ataupun di pinggiran jalan. Sungguh menyenangkan membaca buku tentang sepak bola dan juga bermain sepak bola!"- Freek ColombijnRp 40.000,00 -
Sejarah Kereta Api di Priangan – Agus Mulyana
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: xi + 244 halaman ISBN: 978-602-2584-53-7Kondisi: BaruDi Hindia Belanda, liberalisasi terjadi dalam bidang ekonomi dengan semakin tumbuhnya usaha di bidang perkebunan. Tak pelak, pembangunan pun dilaksanakan demi menunjang kepentingan usaha tersebut. Pembangunan jalan kereta api merupakan bagian dari kebutuhan sarana transportasi khususnya untuk pengangkutan hasil-hasil perkebunan. Perkebunan-perkebunan yang ada di Keresidenan Priangan sebagian besar terletak di daerah pedalaman sehingga akan sangat sulit mengangkut hasil-hasil perkebunan dari wilayah pedalaman menuju pelabuhan yang ada di pantai. Dengan demikian, pembangunan jalan kereta api menjadi suatu kebutuhan di Keresidenan Priangan saat itu.Dalam buku ini, diuraikan tarik-ulur pengajuan izin pembangunan jalan kereta api yang berkali-kali mengalami kegagalan, baik dari pihak pemohon maupun dari pihak pemberi izinnya. Juga, diceritakan saling lempar tanggung jawab antara pihak pemerintah dan swasta dalam upaya pembangunan jalan kereta api tersebut.Rp 75.000,00 -
Dunia Koleksi: Hulu Hilir Kepemilikan Karya Seni – Penyunting: M. Kholid Arif Rozaq dan A. Sudjud Dartanto
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2019 Tebal: xii +332 halaman ISBN: 978-602-258-542-2Kondisi: BaruBuku ini mengetengahkan kisah- kisah di balik pengoleksian benda seni. Sejumlah hal yang terkait di dalamnya adalah kisah pengerjaan karya seni, distribusi, hingga seluk beluk karya di dinding rumah kolektor. Karya seni yang dimaksud bukan lukisan dan patung saja, tetapi nyaris semua benda yang “disakralkan” sebagai koleksi. Jelaslah, benda koleksi tidak bisa didiamkan begitu saja. Perlu ulasan dan kajian yang mendalam atas kehadirannya. Buku berisi 20an artikel inilah jawabannya.Dan, jawaban itu sungguh mencengangkan!*DAFTAR ISI- Adaptasi Kelola di Era Disruptif Industri 4.0 (sektor usaha, fotografi, pendidikan, dan seni visual) ~ M. Kholid Arif Rozaq, M.M. - Aspek Hukum Kepemilikan Karya Seni Bernilai Cagar Budaya ~ Aditya Revianur dan Raihan Tsany Munandar - Ephemera dan Manifestasi Gerakan Sosial: Hulu Hilir Seni Visual Poster (AKSI) ~ Arif Rahman Bramantya dan Ikhtiar Anugrah Hidayat - Aku dan Kolektor-kolektorku ~ I Wayan Sujana Suklu - Kelola Koleksi Museum: Kajian Teoritik ~ Khoirul Anam - Koleksi Wayang Kulit Milik Pribadi di Jawa: Peran, Potensi, dan Tantangannya ~ Rudy Wiratama - Pusat Data Seniman dan Budayawan di Yogyakarta: Upaya Penyelamatan Arsip ~ Faizatush Sholikhah dan Rina Rakhmawati - Pulau Bali Menjadi Pusat Dunia Koleksi Seni Pertunjukan Barong Sakral dan Profan ~ I Wayan Dana - Kaset Barat Rekaman YESS; Produk Unik Lokal untuk Musik Internasional ~ Hermansyah Muttaqin - Metode Inventarisasi dan Penghitungan Harga Karya Seni Kriya Istana Kepresidenan Negara Republik Indonesia ~ Timbul Raharjo - Galeri Nasional Indonesia di Tengah Interaksi Global Studi Pameran Koleksi di Canberra, Australia (2014) dan Sofia, Bulgaria (2017) ~ Citra Smara Dewi dan Bayu Genia Krishbie - Mengoleksi Memori Lewat Sinema ~ Agus Dermawan T. - Diterima, Tetapi Dianggap "Sepi" (Kajian Pengunjung Pameran Seni ArtJog di Yogyakarta) ~ Meike Lusye Karolus dan Revta Fariszy - Replikasi Digital Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Melalui Penciptaan Fotografi dengan Metode Orbit 360 derajat ~ Yohanes Baptista - Tindakan Konservasi Preventif sebagai Upaya Pelestarian Koleksi Lukisan ~ Vicky Ferdian Saputra - Di Balik Sajian Karya Seni: Peran Art Handler dalam Penanganan Karya Seni, Mulai dari Studio Seni, Galeri, hingga Ruang Koleksi ~ Ladija Triana Dewi - Akuisisi Koleksi Kendaraan Antik David Sunar Handoko ~ Trisna Pradita Putra - Dinamika Manajemen Proyek dalam Karya Seni Murni Patung Win Dwi Laksono ~ Dian Ajeng Kirana - Dari Meja Makan ke Ruang Pameran: Penyajian Koleksi Kelompok Studi Makanan Bakudapan sebagai Hasil dari Penelitian Artistik pada ArtJog 2019 ~ RR. Vegasari Adya RatnaRp 125.000,00 -
Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Poskolonial – Dede Pramayoza
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xxvii + 282 halaman ISBN: 978-602-2581-02-4Kondisi: Baru"Sebuah journey, yang memaparkan perkembangan sandiwara dengan kaleidoskopnya yang penuh kejutan. Sungguh, buku ini bukan sekadar literatur yang demikian detail berbicara gerak populis dalam menelurkan peristiwa kesenian, tapi juga sebuah album dengan potret-potret peristiwa yang tergambar sangat bersahaja. Begitu banyak catatan yang mengharukan."- Edi Suisno"Hadir di tengah miskinnya kajian akademis tentang teater di Indonesia, buku ini sangat berharga. Tidak hanya karena menyajikan informasi yang langka, buku yang disusun berdasarkan tesis ini juga berharga karena sudut pandang paparannya yang tergolong mutakhir. Dede Pramayoza mengajak kita untuk melihat kait-mengait antara dimensi 'tekstual' sandiwara dengan konteks sosio-kultural dan ideologisnya. Buku ini membuka mata kita tentang arti penting, peluang, dan masa depan kajian teater di Indonesia. Saya sarankan buku ini dibaca para pemerhati dan pekerja teater maupun seni secara umum, para sosiolog, antropolog, dan sejarawan, serta pihak-pihak pengawal kebijakan kebudayaan/kesenian pada umumnya. Tidak untuk sekadar diikuti, tapi untuk dikembangkan lebih lanjut."- G.R. Lono Lastoro SimatupangRp 60.000,00 -
Penjaga Memori; Gardu di Perkotaan Jawa – Abidin Kusno
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2007 Tebal: 154 halaman ISBN: 978-979-3472-64-5Kondisi: BaruJika ada suatu bangunan yang terlupakan dalam melihat dan membahas arsitektur dan perkotaan kita, mungkin gardu adalah bangunan itu. Gardu bertaut erat dengan sejarah perkotaan Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, dengan berbagai zaman dan berbagai golongan masyarakat dan rezim kekuasaan. Gardu sering hadir bersama dengan bangunan induk dan lingkungannya, dengan pagar dan gapura, dengan kentongan dan penjaga, dengan kumpulan laki-laki di sekelilingnya. Ia juga dengan mudah menghilang bersama mereka, dan muncul lagi di kemudian hari dengan pola yang sama meskipun dalam suasana berbeda.Mungkin karena ia tidak pernah hilang sama sekali, maka kita tidak pernah mengingatnya.Buku kecil ini tidak bermaksud untuk menguasai masa lalu, dan kehidupan gardu hari ini. Tulisan ini hanya ingin menunjukkan bahwa ada satu cerita yang bisa kita sampaikan mengenai gardu yang akan membuat kita memikirkan keragaman dan keluasan, dan juga keterbatasan sejarah Indonesia.Rp 40.000,00 -
Dramawan & Masyarakat: Paradigma Sosiologi Seni – Arthur S. Nalan
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: 160 halaman ISBN: 978-602-2584-23-0Kondisi: BaruDunia drama atau lebih akrab disebut teater dapat dianggap sebagai bagian dari teori permainan (games theory) dan teori Homoluden (manusia yang bermain-main) oleh para pelakunya. Oleh karena itu, para aktor dan para aktivis teater selama ini di dalam perjalanannya bermain di atas pentas, sekaligus juga bermain di dalam kehidupan. Skenario dalam dunia teater disebut lakon, dengan inti dari lakon adalah konflik. Tanpa konflik, lakon bukanlah lakon, dan di tangan seorang dramawan, konflik bisa menjadi dramatis dan estetis. Pada gilirannya, hasil eksplorasi kreatif dramawan yang bersumber dari masyarakat dikembalikan kepada masyarakat supaya lebih bijak.Buku ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian. Pertama adalah Pembuat Cermin, yang berisi proses kreatif penulis lakon ataupun pandangan-pandangan Arthur S. Nalan dalam suatu lakon; kedua adalah Panggung, yang berbicara tentang praktik berteater (yang dalam hal ini lebih fokus pada drama) di Indonesia dan dunia panggung secara umum; dan yang ketiga Masyarakat, yaitu pandangan yang muncul pascapementasan yang dihubungkan dengan kebudayaan suatu masyarakat.Rp 55.000,00