-
Journalist Marco – Mas Marco Kartodikromo
BUKU, Jurnalistik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Octopus Tahun Terbit: 2017 Jumlah Halaman: vii + 224 ISBN: 978-602-747-0-361 Kondisi: Baru Mas Marco Kartodikromo memperoleh ilmu jurnalistik dari Raden Mas Tirto Adhi Soerjo ketika ia menjadi wartawan magang di Medan Prijaji pada 1909. Ia lantas menjadi jurnalis dan aktivis pembela rakyat pribumi yang ditindas oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada 1914 Marco menjadi ketia Indlandsche Journalisten Bond (IJB) atau Perhimpunan Jurnalis Hindia. Pada tahun yang sama, ia memimpin Doenia Bergerak, surat kabar yang terbit pertama kali pada Maret 1914. Sejak itu pula, ia berkali-kali masuk bui akibat tulisan-tulisannya yang keras dan persdelict (pengadilan pers). Pada 21 Juni 1927, Marco dibuang oleh pemerintahan kolonial ke Boven Digoel, Papua. Kesukaran hidup dan tekanan mental membuatnya tak mampu bertahan lagi. Ia wafat di sana pada 1931. Buku ini merupakan kumpulan tulisan Marco di empat surat kabar yang pernah diawakinya, yaitu Doenia Bergerak, Sinar Hindia, Sinar Djawa, dan Hidoep. Isinya beragam, dari soal politik, keorganisasian, keredaksian surat kabar, hingga syair. Hal yang menyambungkan setiap tulisan di buku ini adalah napas dan semangat anti-penjajahan yang selalu disampaikan oleh Marco. Itulah sebab buku ini menjadi bukti tentang peran media massa di fase pergerakan anti-kolonialisme atau yang disebut dengan istilah “Zaman Bergerak”.Rp 70.000,00 -
Sold out
Nick Drake: Sebuah Biografi – Patrick Humphries
Biografi, BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Yayasan Jungkir Balik Tahun Terbit: 2017 Tebal: 426 halaman ISBN: 978-602-61744-0-6 Kondisi: Baru Pada tahun 1974 Nick Drake mati muda dalam keadaan terpuruk. Depresinya akut dan karir musiknya suram. Five Leaves Left, Bryter Layter, dan Pink Moon, tiga album yang dirilis semasa hidupnya tidak laku. Namanya asing di belantika musik Inggris. Sosok dan lagunya tenggelam dalam hingar-bingar rock 'n' roll tahun 60-an. Tapi bertahun-tahun kemudian dia menjadi sosok legendaris. Peter Buck REM, Robert Smith The Cure, dan Donovan hanyalah tiga dari sekian banyak orang yang menggandrungi musik-musiknya. Lewat buku ini Patrick Humphries menelusuri lika-liku hidup dan mitos yang menyelubungi pahlawan romantik malang itu. "Potret yang menawan... Buku ini menyerupai kisah pendewasaan remaja sensitif ketimbang keadaan manusia. Tapi, meskipun demikian, tidak kurang menyentuhnya. Kisah singkat yang manis sekaligus sedih." -Mojo "Humphries punya kepekaan tajam soal konteks sosial yang melingkupi Drake... Buku ini merupakan fabel sedih tentang seorang korban gejolak budaya tanding tahun enam puluhan." -Sunday Times -
Jurnalisme dan Politik di Indonesia – Biografi Mochtar Lubis – David T. Hill
Biografi, BUKU, Jurnalistik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2011 Tebal: xiv + 362 halaman ISBN: 978-979-461-788-5 Kondisi: Baru Mochtar Lubis adalah salah seorang pemimpin redaksi, pengarang, dan tokoh budaya Indonesia yang paling dikenal. Buku ini menelusuri peristiwa-peristiwa besar dalam jagad kehidupan Mochtar Lubis: seorang tokoh yang memberikan makna pada penafsiran sejarah pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain menggambarkan ketokohan Mochtar Lubis secara pribadi, buku ini juga merupakan cerita tentang Indonesia pada paruh kedua abad ke-20, saat Indonesia menjadi bangsa merdeka, dan ketika media cetak serta orang-orang berpengaruh menguasai dan menerbitkan surat kabar, memainkan peran yang menentukan dalam kehidupan politik, pendidikan, dan budaya nasional, serta merumuskan arti Indonesia. Pada masa ini, para pemimpin redaksi yang berkepribadian kuat menguasai industri pers dan bersilat lidah dengan pemimpin bangsa. Mochtar Lubis adalah seorang pengkritik lantang terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan merupakan "duri" bagi dua mantan presiden Indonesia. Pada masa Sukarno dan Suharto korannya dibreidel dan ia masuk penjara. Nama Mochtar Lubis pun identik dengan jurnalisme jihad. Buku ini berupaya menyajikan pembahasan yang mendalam tentang sejarah dan perkembangan media, sastra, dan sistem politik di Indonesia.Rp 75.000,00 -
All Messed Up – Unpredictable Graphics – Anna Gerber
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainPenerbit: Harper Design Tahun Terbit: 2004 Tebal: 208 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-185-669-390-5 Kondisi: New Old Stocks All Messed Up: Unpredictable Graphics explores the important role that mistakes and accidents play in the creative process.In striving for perfection, we often make mistakes. In aiming for flawless work, things often go wrong. Sometimes these mistakes and accidents end up working to the designer's advantage. To realize this is to override long-standing preconceptions that define such occurrences as fundamentally wrong. All Messed Up creates a space for work in which mistakes, accidents and the unpredictable are celebrated. Featuring work by established and emerging graphic designers from around the world, the book illustrates how embracing and even seeking out accidents can create ground-breaking work. The book is divided into three sections: Mistakes (where something has gone wrong, such as a printer error); Chance (where chance occurrences or found objects are incorporated into a piece of work); and System (where a system is created to actively encourage unpredictability). It ends with a series of interviews with five leading figures: Ian Anderson, Stefan Sagmeister, Paul Elliman, Stuart Bailey and April Greiman.Rp 245.000,00 -
Catatan Pinggir Sejarah Aceh – Perdagangan Diplomasi dan Perjuangan Rakyat – Prof. Dr. M. Dien Madjid
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2014 Tebal: xiv + 430 halaman ISBN: 978-979-461-855-4 Kondisi: Baru Buku ini merupakan cahaya di tengah gulita yang menyenandungkan kisah heroisme Teungku Husin Lueng Bata. Selaksa peristiwa yang dijelajahinya senantiasa aktual untuk ditelaah di era posteknologi seperti sekarang ini, kendati raganya hancur menyatu dengan debu waktu, namun suaranya akan tetap menggelegar dari liang lahatnya. Yang terpenting dari semua ini adalah upaya memekarkan pekik sorak patriotisme dan nasionalisme yang kian pudar. Keberanian Teungku Husin mengusir Belanda dengan segala kepongahannya, tak ubahnya seperti perjalanan sebuah bangsa yang menghadapi badai besar berupa cobaan yang mendera, baik dari luar maupun dari dalam. Terlebih penjajahan yang tervisualisasi di masa ini adalah penjajahan ide, yang kerap kali mengaburkan pandangan. Terlihat baik namun jahat. Di era kekinian, memupuk patriotisme dan rasa cinta akan kebangsaan, persaudaraan, dan visi kemandirian, merupakan nilai-nilai keutamaan yang dapat dipetik dari kisah heroik Husin Leung Bata. Belum lagi ketika menimbang keadaan sosial tempat Husin Lueng Bata berjuang, segera tubuh ini dilemparkan ke ranah penuh dengan kegetiran, ketakutan, namun tersembul pula keinginan untuk angkat senjata melawan segala bentuk penindasan. Nah, di era kontemporer, persiapan untuk berjuang tentu lebih kompleks dan beragam. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mendandani keindonesiaan yang kian abstrak ini.Rp 85.000,00 -
Toba Na Sae – Sitor Situmorang
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2009 Tebal: xx + 548 halaman ISBN: 979-3731-61-3 Kondisi: Bekas Gambaran menyeluruh antropologi historis orang Batak tergambar secara komplit dalam buku ini. Sitor menelusuri dan menganalisa Batak dari mulai zaman mitos sampai kejatuhannya oleh kolonialisme pada abad ke-20. * “Karya Sitor ini tidak sekadar menunjukkan ‘mata rantai sejarah Batak yang hilang’. Lebih jauh lagi ia masuk ke dalam dinamika sejarah Batak dan membuka lebih banyak jalan baru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting.” - Johan Angerler “Contoh inspiratif penulisan history from within (sejarah dari dalam) di tengah dominasi peneliti luar kajian sejarah dan antropologi Batak. Sitor sebagai satu dari pewaris sejarah Batak Toba siap dengan berbagai sumber asing tetapi kekuatannya terutama pada penggunaan sumber-sumber lisan. Hasil penelitian lebih dari 10 tahun dijahit menjadi narasi bergaya sastra. Membaca buku ini jadi mengasyikkan, tidak saja karena bahasanya yang enak dan mudah dicerna, namun juga sarat kejutan akan data baru atas sejarah dan budaya lokal.” - Iskandar P. NugrahaRp 85.000,00 -
The Rise of Religion-Based Political Movements – Selected Papers
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaEditor: Darwis Khudori Penerbit: Bandung Spirit Book Series Tahun Terbit: 2010 ISBN: 978-979-18746-0-1 Kondisi: New Old Stocks Religion-based political movements are not new in the history of humanity. However, the intensification and the internationalization of the movements since the last quarter of the 20th century have raised a question whether they constitute a threat or a chance of peace, security and sustainable development among the nation. In accordance with the growing concern in this phenomenon, a group of socially engaged intellectuals met to share their knowledge, experience and reflection on the question. This book is one outcome of the meeting. It is not an exhaustive document on this highly important issue. It is intended to humbly introduce the problem to the public and to participate in the collective search for a solution. * CONTENT - Acknowledgment Darwis Khudori - Introduction FRAMEWORK Darwis Khudori - Key Issues related to the Rise of Religion-based Political Movements COMPARATIVE VIEWS Antoine Sondag - The Religion-based Political Parties in Europe: Obstacles or Channel for the Democratization of Societies? Jean-Jacques Ngor Sène - The Politics of Religion in Black Africa: Patterns of Fragmentation and Ectropy CASES Boutros Labaki - Globalization and the Rise of Political Movements based on Religions in Lebanon, the Middle East and the Arab World Wajahat Masood - A Prognostic Critique of Fundamentalism: A Case Study of Pakistan Peter Jacob - Common Ground Between Religious Minorities and Secular Forces in Pakistan Barnabas Tiburtius - From Pluralism to Sectarianism to Holism: Evolving the Indian Mind Siti Musdah Mulia - Portrait of Religion-based Organizations and Violence in Indonesia in the Era of Reform Syafi’i Anwar - The Rise and Development of Radical Salafi Movements in Post-Soeharto Indonesia Syafiq Hasyim - Blending Dakwa and Politics: The Case of PKS (Justice-Prosperous Party) Ariffin Omar - Social and Political Movements based on Religion in Malaysia: a General Overview Ibrahim Abu Bakar - Pan-Malaysian Islamic Party (PMIP): An Impertinent and Fundamentalist Religion-Based Political Movement in Malaysia Thaweesak Putsukee - Buddhism and Political Development in Thailand Esmeralda Sanchez and Albert Banico - To God is to God. For Caesar is for Caesar! Institutionalised Party-list Based Religious Movements in the Philippines Shamsuddin L. Taya - The Rise of the MILF as an Islam-Based Political Movement in the Philippines Mussolini Sinsuat Lidasan - The Struggle of the Iranun for Peace and Cultural Independence: From a Religion-Based Political Movement to a Culture-Based Political Movement Yoshihide Sakurai - The Social Perceptions of New Religious Movements in the Post-Aum Japan: The Popular Use of "Cult" and "Mind Control" and its Context Paul Hwang - The Reality and Task of Religion-based Movements in Buddhism and Christianity in Korea John B. Zhang - Development of Faith-based Social Service Organizations from the Prospects of Jinde Charities REPORT Asia-Europe People’s Forum Workshop Report: Darwis Khudori and Isabelle Duquesne - The Rise of Religious Extremism in Asia and Europe: Impacts and ResponsesRp 80.000,00 -
65=67 – Catatan Acak-Acakan dan Cacatan Apa Adanya – Memoar Ayatrohaedi
Biografi, BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2011 Tebal: 631 halaman ISBN: 978-979-419=370-9 Kondisi: Baru Di kalangan para tokoh politik, ekonom, akadimisi, dan lain-lain, profesi akhir karir sering ditandai dengan penerbitan memoar, baik yang ditulis sendiri maupun - lebih banyak - melalui pena orang lain berdasarkan pesanan sang tokoh. Prof. Dr. Ayatrohaedi (akrab disapa Mang Ayat), guru besar widyapurba dan widyabasa Fakultas Sastra - Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, menulis memoar sebelum dirinya meninggal pada 18 Februari 2006. Dalam 65=67 Catatan Acak-Acakan dan Cacatan Apa Adanya, Mang Ayat menyajikan sejarah perkembangan Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang ia ketahui dan alami secara cermat.Rp 190.000,00 -
Kisah Lima Keluarga – Telaah-Telaah Kasus Orang Meksiko dalam Kebudayaan Kemiskinan – Oscar Lewis
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Parsudi Suparlan Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2016 Jumlah Halaman: xix +347 halaman ISBN: 978-979-461-987-2 Kondisi: Baru Kisah Lima Keluarga merupakan sebuah gambaran tentang kehidupan keluarga-keluarga miskin, serta sebuah keluarga "Orang Kaya Baru" di Mexico City. Dalam buku ini Oscar Lewis membahas kehidupan bangsa Amerika Latin pada umumnya, baik dari segi antropologis, psikologis, dan sosiologis. Ia menguraikan dengan panjang lebar pengalaman hidupnya selama tinggal bersama keluarga-keluarga tersebut. Kebudayaan kemiskinan memang telah membelenggu mereka sekian lamanya, tetapi kemiskinan pada bangsa-bangsa modern seperti mereka adalah hal yang sangat berbeda. Kemiskinan ini menunjukkan pertentangan kelas, masalah-masalah sosial, dan perlunya perubahan. Kemiskinan menjadi suatu faktor dinamis yang mempengaruhi partisipasi dalam kebudayaan nasional yang lebih luas dan menciptakan suatu subkultur tersendiri.Rp 125.000,00 -
Cut Nyak Din – Kisah Ratu Perang Aceh – M.H. Szekely Lulofs
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Azhari Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Tebal: xiv+302 halaman ISBN: 979-3731-81-8 Kondisi: Baru "Kisah pahlawan perempuan Aceh ini, serta kewibawaannya dan kepandaiannya juga keberaniannya dalam berjuang melawan Belanda, tetapi juga contoh kisah tragis sekaligus inspiratif yang menunjukkan pada kita bahwa perempuan juga dapat melaksanakan peranan-peranan yang cuma “ditakdirkan” untuk lelaki." - Maria Ulfah Subandio & T.O. Ihromi "Berkat biografi karya Nyonya Luulofs inilah kita dapat mengetahui dalam sejarah Indonesia, selain Kartini yang lembut, ada Cut Nyak Din yang mengobar perang dan begitu tabah mengembara di hutan sampai terserang penyakit dan menjadi buta, tetapi tak juga mau menyerah melawan Belanda. Ia sungguh 'Ratu Perang Aceh' yang menggetarkan." - Paul van 't Veer "Lewat biografi ini kita dapat memahami bahwa sefundamental apapun sebuah wawasan zaman, ternyata tak luput dari kontradiksi: satu sisi Lulofs memahami benar mengapa Cut Nyak Din melawan, untuk itu dia menunjukkan penghargaannya dengan gambaran heroisme dan keberanian Din, di sisi lain dengan begitu justru kegemilangan penaklukan kolonialis Belanda di Aceh mencuat. Tapi dalam kontradiksi itulah buku ini malah menjadi kisah penaklukan yang mengharukan. Apalagi ditulis dengan narasi sastra yang juga kuat dengan sumber dan khasanah." - AzhariRp 85.000,00 -
Sejarah Perempuan Indonesia – Gerakan & Pencapaian – Cora Vreede-De Stuers
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Elvira Rosa, Paramita Ayuningtyas, Dwi Istiani Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Tebal: xxvi+302 halaman ISBN: 979-3731-27-3 Kondisi: Baru "Cora Vreede-de Stuers telah mempelajari pergerakan perempuan Indonesia dengan cara yang berbeda, ia merefleksikan hubungannya dengan berbagai pergerakan perempuan, ideologi politik sezaman, dan masalah-masalah penting untuk memahami Indonesia." — Elizabeth Martyn (dalam The Women’s Movement in Postcolonial Indonesia)Rp 90.000,00 -
Nyai & Pergundikan di Hindia Belanda – Reggie Baay
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2010 Tebal: xx + 300 halaman ISBN: 979-3731-78-8 Kondisi: Baru Istri simpanan atau gundik adalah masalah klasik yang sudah lazim di Nusantara. Buku ini mengungkap masalah cinta jalur-belakang tersebut di masa penjajahan Belanda di Nusantara. Untuk pertama kalinya diungkapkan sejarah mengenai nyai, perempuan Pribumi, Tionghoa, dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia-Belanda. Sepenggal kisah pemerasan ekonomi, perbudakan, dan bagaimana seorang ibu dipisahkan dengan berbagai cara dari anak kandungnya. Di dalam buku ini terkuak sebuah sisi kelam dari penjajahan yang dilakukan Belanda selama hampir tiga setengah abad di Hindia-Belanda; hubungan pernyaian antara tuan putih (Belanda) dengan perempuan pribumi. Di dalam sistem masyarakat feodal pada saat itu, menjalani hubungan pernyaian diibaratkan memakan buah simalakama—baik bagi tuan putih maupun perempuan pribumi. Sebuah pilihan sulit yang menuntut konsekuensi berat dari kedua pihak. Faktor pendukung, politik maupun intrik yang mendorong lahirnya hubungan tersebut pun diceritakan secara kronologis di dalam buku ini. Kehidupan, duka dan penderitaan perempuan pribumi yang terhimpit keadaan dan menjadi nyai bagi para tuan putih pun tergambar nyata di dalamnya. * "Buku menawan mengenai sebuah tema yang tidak dibicarakan untuk waktu yang lama." - Historisch NiewsbladRp 90.000,00 -
Sejarah Asia Tenggara – Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer – M.G Ricklefs, dkk
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: M.G. Ricklefs, Bruce Lockhart, Albert Lau, Portia Reyes, Maitrii Aung-Thwin Penyunting dan Penerjemah: Tim Komunitas Bambu Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Tebal: xliv+828 halaman ISBN: 978-602-9402-24-7 Kondisi: New Old Stock Buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer yang baru dan komprehensif ini mencakup periode panjang, yaitu mulai dari zaman prasejarah sampai tahun 2000-an. Sejarawan M.C. Ricklefs menggandeng empat sejarawan lainnya yang menjadi rekan kerjanya di National University of Singapore. Mereka adalah para pakar utama Asia Tenggara dalam lingkup sejarah politik, sosial, ekonomi, agama, dan budaya. Ceritanya dibuka dengan kelompok etnis serta struktur sosial dan budaya periode awal Asia Tenggara. Dilanjutkan menyusuri zaman sejarah 'klasik' negara-negara Asia Tenggara, kedatangan agama Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen, serta pengaruh para pelaku sejarah yang berlomba-lomba ke kawasan regional ini, yaitu aktor-aktor non-Pribumi. Lantas, sejarah kolonial dan munculnya kekuasaan modern yang baru berdiri serta diwarnai berbagai transisi kekuasaan. Ulasan ini masih disusul dengan analisis dampak Perang Dunia ke seluruh penjuru Asia Tenggara. Penguraian catatan lengkap seputar Asia Tenggara pada masa akhir kolonialisme dan pembangunan bangsa-bangsa pascakolonial. Sebelum akhirnya mengantar pembaca ke masa-masa modern Asia Tenggara untuk mengetahui lebih lanjut usaha bangsa-bangsanya bangkit dari keterpurukan krisis ekonomi global dan memainkan peran di kancah dunia. Tim yang terdiri dari lima penulis ini menampilkan karya ensiklopedik dengan narasi terpercaya dan mudah dicerna, menggunakan hasil-hasil penelitian mutakhir dengan sumber-sumber lainnya yang kaya dan rinci. Kerja bersama yang memukau ini merupakan kontribusi penting terhadap kajian Asia Tenggara.Rp 350.000,00 -
Presiden Guyonan – Butet Kartaredjasa
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Mohamad Sobary Gambar: Dwi Koen Penerbit: Kitab Sarimin Tahun Terbit: 2008 Tebal: 286 halaman ISBN: 978-979-187-7 Kondisi: New Old Stock Buku Presiden Guyonan yang berisi 54 judul karangan Butet Kartaredjasa ini, merupakan sketsa-sketsa sosial yang muncul dalam kolom mingguan di koran Suara Merdeka, terbitan Semarang. Sketsa sosial itu tak ubahnya permainan monolog Butet yang selama ini dikenal sebagai aktor monolog. Selain dikenal sebagai penggiat kesenian khususnya seni teater, Butet juga seorang penulis. Lewat buku perdananya ini, Butet mengajak kita merenungi nasib bangsa dan membangun impian tentang sebuah Indonesia yang lebih baik. Semua disajikan dalam gaya tutur yang khas Butet: kocak berotak. Full jenaka. * "Kini dengan gembira saya menemukan hal yang selama ini tak saya temui: seorang komediwan, seorang yang bisa memadukan antara kemampuan seni pertunjukan dan kemampuan memproduksi humor. Butet Kartaredjasa menulis dengan menarik. Bahkan harus saya katakan: di pentas, kemampuan Butet yang tinggi untuk "seni-tiru", mime, acapkali dibatasi oleh tuntutan penonton yang cenderung menginginkan familiaritas, sehingga terjadi pengulangan. Sementara itu, dalam karya tulisnya, Butet punya kesempatan lebih luas." - Goenawan Mohamad "Tulisan Butet dalam suara alter-ego-nya, Mas Celathu, meneruskan tradisi Jawa sindiran dan kritik politik wong cilik dengan humor yang kental. Mas Celathu mengingatkan kita pada punakawan dalam wayang kulit, atau Pak Ageng dalam kolom Umar Kayam. Tetapi, tulisan Butet memang khas: sebagai pemain drama dan monolog, Butet piawai menangkap dialog dan ucapan. Bahasanya sangat hidup, dan tulisannya bisa dibaca (lebih tepatnya didengar) sebagai pagelaran!" - Jennifer LindsayRp 60.000,00 -
Visual Thief – Vol. 11 – Art Book of Resatio Adi Putra
BUKU, Seni dan DesainDesign and Art Direction: Resatio Adi Putra Typefaces: Surfing Capital and Futura Printed on Coronado Paper and Acrylic Sheet Self Published, 2016 Condition: New Resatio cuts encylopedias and put them back together. Twelve fuzzy, intricate, and otherworldly prints to treasure.Rp 400.000,00 -
Aku & Film India Melawan Dunia – Buku II – Mahfud Ikhwan
BUKU, Esai, Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: EA Books Tahun Terbit: 2017 Tebal: 218 halaman ISBN: 978-602-1318-47-8 Kondisi: Baru Menjadi penonton film India di Indonesia sama seperti menjadi sudra: terlalu memalukan untuk diakui dan terlunta-lunta sendiri. Apa benar negara dengan produksi film tahunan terbanyak di seluruh dunia itu tak punya film-film yang membanggakan? Ini buku pengalaman menonton film India. Tentang nostalgia, perjuangan menonton, dan kisah-kisah tentang sejumlah film terbaik yang pernah dihasilkan manusia di muka bumi - film-film dari India, sebuah negara dengan amat banyak kemiripan dengan Indonesia. * Karya penulis pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014.Rp 75.000,00 -
Involusi Pertanian – Proses Perubahan Ekologi di Indonesia – Clifford Geertz
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Benjamin Higgins Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2016 Tebal: xxii+218 hlm ISBN: 979-979-9542-38-3 Kondisi: Baru Satu lagi karya dari seorang antropolog budaya paling berpengaruh di Amerika Serikat selama tiga dekade yang menggunakan Indonesia sebagai objek penelitiannya. Karya ini awalnya merupakan bab pertama esai programatis Clifford Geertz, “The Development of the Javanese Economy: A Sosio-Cultural Approach”—hasil dari penelitian proyek yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology pada 1956. Banyak pengembangan dan perbaikan dilakukan terhadap tulisan tersebut sehingga buku tentang kemunduran pertanian di Indonesia ini dapat lahir. Seperti penelitian yang dilakukan sebelumnya, Geertz menggabungkan beberapa disiplin ilmu dalam karya antropologinya. Kali ini dengan menggunakan berbagai pendekatan - utamanya ekologis - Geertz mendeskripsikan perkembangan penggunaan lahan di Indonesia pada masa kolonial Belanda dari abad ke-17 hingga abad ke-20. Sistem Tanam Paksa yang diterapkan pemerintah kolonial ketika itu nyatanya tidak berhasil menjadikan pertanian Indonesia mengalami evolusi, tetapi sebaliknya. Involusi ini menjadikan pertanian hanya sebagai tempat penampungan penduduk yang terus bertambah serta kemiskinan yang dibagi rata (shared poverty). Menurut antropolog ini, sistem pertanian dan sistem budaya menjadi pemicu dari kondisi involutif tersebut. Selain itu, dikotomi sawah-ladang dan Indonesia Bagian Dalam (Jawa)-Indonesia Bagian Luar (Luar Jawa) yang digunakan Geertz memperlihatkan perbedaan mencolok pola penggunaan lahan yang sedikit banyak dapat merefleksikan keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia pada saat itu.Rp 95.000,00 -
Filsafat Timur – Sebuah Pengantar Hinduisme & Buddhisme – Matius Ali
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Sanggar Luxor Tahun Terbit: 2013 Tebal: vi + 294 halaman ISBN: 978-979-98484-4-4 Kondisi: Baru Setiap sistem filsafat bermula dengan analisis unsur-unsur yang membangun eksistensi dan pengalaman manusia. Kemudian, mereka mencoba menjelasan hubungan antara kedua kategori unsur utama, yakni: Roh Absolut dan Alam. Akhirnya, tujuan mereka adalah untuk mendefinisikan serta menjelaskan Roh Absolut, agar dapat mencapai pembebasan melalui realisasi pribadi. Enam sistem filsafat ortodoks India yang disampaikan dalam sistem klasik disebut Shad Dasharnas. Aliran pemikiran filsafat tersebut dikembangkan sebagai hasil dan pengetahuan yang dipadatkan melalui masa Weda, Brahmana, Upanishad, dan Prana, dalam sejarah pemikiran India. Sistem-sistem itu berasal dari para pertapa dan orang-orang bijak India, sebagai hasil realisasi spiritual serta penglihatan kontemplatif mereka. Buku ini bertujuan mengantarkan pembaca mengenal sistem-sistem tersebut.Rp 60.000,00 -
Pemberontak – Albert Camus
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: NARASI dan Pustaka Promethea Tebal: 578 halaman Kondisi: Baru "Dengan bukunya ini, Albert Camus masuk dalam silsilah orang-orang terhormat yang dimulai dari Montaigne. Eseinya ini boleh disebut sebagai ziarah intelektual terhadap surga di Bumi. Sebuah biografi tentang pemberontakan Eropa yang pecah bersama Revolusi Prancis - dalam arti yang lebih mendalam merupakan sebuah autobiografi." - Manes Spenber, The New York Times "Buku ini adalah segugusan pemikiran dalam tradisi besar logika Prancis. Di sini, tak ditemukan jejak-jejak sentimentalitas, retorika, ataupun jargon-jargon yang hanya dipahami segelintir orang. Argumennya dihidupkan oleh gairah yang terjaga ketat dan sebuah gaya sastra yang bertabur dengan frase-frase yang berkelebat cemerlang serta aforisme-aforisme yang memukau. Namun di atas segalanya, yang menggembirakan dari esei Albert Camus adalah di sini kita dapat mendengar suara manusia yang teguh memegang nilai-nilai kesusilaan." - Charles J. Rolo, The AtlanticRp 110.000,00 -
SUBVersi: Kolase Cerita Kecil & Jaringan Kota Surabaya (Dwibahasa: Indonesia dan Inggris)
BUKU, Esai, Fotografi, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainEditor: Anas Hidayat, Erlin Goentoro, kathleen azali Editor Inggris: Martine Randolphe, Will Glasscock, Noel Schroeder, Matthew Borden, Joseph Taylor Penerbit: Ayorek! berkolaborasi dengan Rujak Centre for Urban Studies Tahun terbit: 2013 Bahasa: Indonesia dan Inggris Kondisi: Baru This book presents a variety of (hi)stories of Surabaya that you may not be familiar with. The story of the larung along the Bratang Tangkis riverside village. Some recurring fashion tendencies in some malls in Surabaya. The Gembong flea and wet market. The trails of the defunct-but-soon-to-be-revived trams of Surabaya, and its 90-years-old ex-driver. How the visually impaired students and teachers navigate their ways through this hot and congested city. The gold shop owner in the Pasar Atom observing the first "modern" shopping centre in Surabaya built in 1970s. Also in this book: wonderful routes for the adventurous to explore o foot. Short reviews of books about Surabaya. Delicious dishes you can find in the cit: iwak pe (stingray), pickled vegetable salad, and karak satay. They around us.Rp 70.000,00 -
Bahasa Indonesia Bahasa Kita – Sekumpulan Karangan – Ajip Rosidi
BUKU, Esai, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2001 Tebal: 140 halaman ISBN: 9794192880 Kondisi: Baru "... sejak awal kemerdekaan, bangsa kita sudah mempunyai bahasa nasional, bahkan bahasa negara. Berlainan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Filipina, apalagi Indoa. Negara-negara itu bahkan sampai sekarang masih bergulat dalam usahanya untuk mempunyai satu bahasa nasional. Dalam pergulatan itu, di India bahkan sampai jatuh kurban manusia. Berlainan dengan banyak negara yang baru merdeka setelah perang dunia kedua, yang mengadopsi bahasa penjajahnya, kita punya bahasa sendiri. Bahasa Indonesia yang kita punyai cukup modern untuk dipakai menyampaikan pikiran yang betapa rumitnya, termasuk ilmu yang betapa tingginya, dan perasaan yang betapa halusnya sekalipun. Dengan begitu kita tidak terjebak dalam kerangkeng bahasa penjajah kita." - Ajip Rosidi, Bahasa Indonesia, Bahasa KitaRp 56.500,00 -
Merenungkan Gema – Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda
BUKU, Esai, Musik, Non-FiksiPenyunting: Bart Barendregt dan Els Bogaerts Penerjemah: Landung Simatupang Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2016 Tebal: xvi + 403 hlm ISBN: 978-979-461-635-2 Kondisi: Baru Dari waktu ke waktu, hingga kini, komposer, pelaku pergelaran, dan sarjana musik saling mengilhami. Kehadiran orang Belanda di Hindia Belanda dan Indonesia serta keberadaan komunitas diaspora yang besar di negeri Belanda telah memberi kontribusi terhadap pertukaran timbal-balik dalam bidang musik: dari kelompok musik tiup militer, musik klasik dan liturgi sampai musik jazz, Indo rock, dan musik dunia sebagai yang lebih baru. Meskipun demikian, interaksi musikal seperti itu sering dibentuk oleh kekuatan kekuasaan yang tidak seimbang, apalagi dengan motif-motif yang sangat beragam pada awalnya. Merenungkan Gema menyajikan eksplorasi musikologis, historis, dan antropologis dalam perjumpaan musikal yang telah dibentuk dalam masa lalu dan masa sekarang. Hasilnya adalah warisan musik yang hingga kini dapat didengarkan. * Kontributor: Bart Barendregt, Els Bogaerts, Liesbeth Ouwehand, Gerard A. Persoon, Sumarsam, Miriam Brenner, R. Franki S. Notosudirdjo, Henk Mak van Dijk, Madelon Djajadiningrat, Clara Brinkgreve, Wim van Zanten, Matthew Cohen, Lutgard Mutsaers, Rein Spoorman, Annika Ockhorst, dan Fridus Steijlen. * Bart Barendregt adalah antropolog yang mengajar di Institut Studi Sosial dan Budaya, Universitas Leiden. Ia telah melakukan penerbitan dan membuat film tentang seni pertunjukan Asia Tenggara, media baru dan mobil, dan musik pop (Islami). Els Bogaerts berspesialisasi dalam bahasa-bahasa dan kebudayaan Asia Tenggara (Universitas Leiden) serta tari dan musik Jawa klasik (Yogyakarta). Ia menulis artikel tentang hasil perjumpaan kultural, seni pertunjukan, budaya dan dekolonisasi, dan menyunting beberapa buku. Ia juga sedang melakukan riset tentang representasi budaya-budaya Jawa di televisi Indonesia.Rp 100.000,00 -
Kahlil Gibran di Indonesia
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiEditor: Eka Budianto Penerbit: Ruas Tebal: xvi+176 hlm Tahun Terbit: 2011 Jenis Kertas: Bookpaper Jilid: Soft Cover ISBN: 979-25-1644-1 Kondisi: BaruRp 50.000,00 -
Musik Indonesia 1997-2001 – Kebisingan & Keberagaman Aliran Lagu – Jeremy Wallach
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Tebal: xx + 322 hlm Jenis Kertas: Bookpaper Jilid: Soft Cover ISBN: 978-602-9402-75-9 Kondisi: Baru Apa yang terjadi dengan suara “lokal” ketika globalisasi menyingkap para musisi dan penikmat musik pada pengaruh budaya dari seluruh dunia? Jeremy Wallach menyelidikinya sebagaimana pertanyaan ini “dipermainkan” pada perkembangan eklektik dunia musik Indonesia pasca runtuhnya rezim Soeharto yang represif. Dilatarbelakangi transisi kaotis negara-bangsa Indonesia menuju demokrasi, Wallach membawa kita menjelajahi studio rekaman, toko musik, konser musik, kampus, perekaman video musik, dan lingkungan urban. Memadukan berbagai detail, buku ini merupakan riset etnografi yang “membumi” dengan ketajaman analisis yang berasal dari teori budaya kontemporer. Ia menunjukkan bahwa akses yang dimiliki negara-bangsa Indonesia atas musik dan teknologi yang bersirkulasi secara global tidak menyurutkan dan menyeragamkan pembuatan musik lokal di Indonesia. Nyatanya malah sebaliknya. Hal ini telah menyediakan kesempatan kreatif kaum muda Indonesia untuk mengeksplorasi identitas mereka di dalam sebuah bangsa ragam budaya yang mengalami perubahan dramatis dalam dunia yang makin saling berkaitan. Testimoni: “Buku yang penting ini memaparkan bagaimana musik (populer atau lainnya) membumi di dalam berbagai kemungkinan yang tersedia sekarang ini melalui orang-orang yang mendapat kenikmatan di dalamnya. Sudah sepatutnya jika buku ini dibaca oleh siapa pun yang tertarik pada media populer, Indonesia, antropologi, etnomusikologi, dan gagasan-gagasan globalisasi/lokalisasi.” René T. A. Lysloff, Universitas California, Riverside, asisten editor, Music and Technoculture.Rp 110.000,00 -
Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia – Peter Carey dan Suhardiyoto Haryadi
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Rimawan Pradiptyo Epilog: Pujo Semedi Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2016 Jilid: Soft Cover Tebal: 262 halaman Kondisi: Baru Korupsi menjadi isu abadi, isu yang selalu menghantui Tanah Air. Bahkan, sejak zaman Diponegoro (1785-1855)! Masalah korupsi juga menjadi pemicu utama Perang Jawa (1825-1830) meskipun tak pernah sekalipun dibahas dalam buku-buku sejarah di sekolah. Selama hampir 200 tahun sejak Diponegoro menampar patih di hadapan para kerabat sultan di Keraton Yogya, isu korupsi dan cara menghadapinya tidak banyak mengalami perubahan. Arus uang yang melimpah oleh kedatangan penyewa tanah dari Eropa setelah Agustus 1816 di Pulau Jawa—berbarengan dengan berakhirnya kekuasaan Raffles (1811-1816) dan Hindia Timur dikembalikan kepada Belanda—membuka jalan bagi para pejabat pribumi bertindak korup. Cara-cara yang dilakukan Danureja IV di Yogya untuk cepat memperkaya diri adalah contohnya. Tidak selesai sampai di situ. Korupsi terjadi saat Indonesia tumbuh menjadi bangsa, mengalami jatuh bangun, dan masih ada sampai sekarang. Sungguh riwayat yang suram. Buku ini membawa kita menilik kembali kompleksitas korupsi dengan mengurai budaya korupsi di Indonesia dari zaman Daendles (1808-1811) sampai masa Reformasi.Terlebih menarik, buku ini juga memberi perbandingan sejarah aktivitas korupsi dan cara pencegahannya di negeri-negeri Eropa, terutama Inggris selama abad ke-18 'yang panjang' (1660-1830). Melalui buku ini, sejarawan Peter Carey bersama mantan wartawan Suhardiyoto Haryadi membuktikan betapa seriusnya persoalan korupsi mengancam nasib hidup bangsa dan negara. Sebab korupsi di berbagai negara mengakibatkan hal yang sama. Semuanya sama-sama meruntuhkan sendi-sendi bangsa.Rp 145.000,00 -
FOVEA MAGAZINE #1
Film, Magazine, Non-FiksiA4. PERFECT BINDING. BLACK&WHITE. OFFSET PRINTED. Kondisi: New Old Stocks “Who are we and what is our quest?” “We are gourmets, guides, and knights. “We are gourmets because we like good cooks: people who can turn a few basic ingredients into something extraordinary for other’s delicate and often demanding palates. This first issue will deal with those excellent cooks that are independent filmmakers, having to deal with limited resources and confronted to high expectations. Just like your auntie preparing the best Nasi Goreng in the world. “We are guides because we have been traveling the ways of movies in many directions, hanging out in the dark rooms of local theaters, in the erudite spheres of the cinematheques, in the festivals for the most lucky of us, and let’s admit it, in front of computer’s screen waiting for the torrents to be downloaded. Hours after hours. We have seen it almost all and we like to share it with others. (Not the torrents, but the excitement!) Showing you the unnoticed details that make sense. You know, like the statues in ‘Angels and Demons’. (But rest assured, we don’t live in Vatican’.) “We are knights because, come on! We are starting a paper-only magazine in the age of internet, about independent cinema, without subventions and formal link to any film distributors. It is a work of resistance, of guerilla. Yeah! Once a masochist, always a masochist! Or on more positive perspective: the key to freedom, and the price to pay! And we didn’t forget that Mr. Wayne who reminded us that: with great power comes great responsibility. “Our quest: to find the Grail of course! That movie which speaks to our heads and hearts. (Admittedly, the other way around is fine as well.) That filmmakers who will not only make you learn to make movies, but also make you learn to think. Those people who organize alternative distribution networks and viewing opportunities. Those ideas that put back the thinking in the viewing, that help discerned gold from lead.” – The editor and its shadow FOVEA MAGAZINE #1 HEADLINE: SINEMATEK Dedikasi Untuk Sinematek Indonesia Mantan Kepala Sinematek, Adi Pranajaya : “Dibutuhkan Energi Yang Luar Biasa Untuk Mengurus Sinematek Indonesia” Lisabona Rahman (Kineforum) dan Lintang Gitomartoyo (Yayasan Konfiden) “Sinematek Lepas Dari Orbit” Essay Photo : Survive On A Shoestring Kurator Sinematek Brussels, Nicola Mazzanti “The Key Is Politics” Essay Photo : Cinematek Certainly Is Not A Boring Place FESTIVALs BUSAN FILM FESTIVAL 2012 Catatan Dari Busan Film Festival: Wajah Karya Wajah Pemirsa Busan Film Festival : The Reviews Essay : The Gardener and His Quests A conversation with Ifa Isfansyah : On Style In Directing Treatments CATATAN Dari HONGKONG Film Festival: Hongkong dan Cinema Pada Suatu Ketika SEA SCREEN ACADEMY Makassar Belajar Dari Fukuoka? Selamat Datang Calon Sineas-Sineas Indonesia Timur Riri Riza : “Karena Kita Pergi Untuk Kembali” CATATAN Dari ASEACC (Association For Southeast Cinemas Conference): Merayakan Lagi Lewat Djam Malam dan Mengapa Matt Dower Penting Untuk Direstorasi Total FILM INDONESIA di AKHIR TAHUN Habis The Raid, Terbitlah ... PROFILE Kenji Mizoguchi Sejarah Jepang dan Wanita - Wanitanya Jiang Wen Realisme Sinis dan Manusia Cina Kini Meiske Taurisia : “Kepercayaan Adalah Investasi dan Pondasi” Ismail Basbeth Siapakah Ismail Basbeth? KLASIK Milestones: Amerika Pada Suatu Masa FEATURE The Haunted Works Of Apichatpong Weerasethakul : Primitive Personalized and Depersonalized Memory Of Places Vampir Dalam Sinema : Monster, Pahlawan, dan Kekasih Fashion Dalam Film : Ketika Fashion Tidak Lagi Jadi Hiasan Humanimals : How Close Are You, Insects? Travelogue : Surat Kecil Pencinta Film Jepang REVIEW Once Upon A Time in Anatolia: Perjalanan Melewati Buramnya Sifat Manusia Prometheus Don't Shoot At The Ambulance ! Ambilkan Bulan Bulan Untuk Amelia Di Timur Matahari Menggali Makna Film Anak Bagi Penonton Dewasa Perahu Kertas Romantisme Yang terus Berlayar Sampai Tersesat Soegija Mengungkap Hidup Dibalik Kekakuan OBITUARI Andrew Sarris Chris MarkerRp 70.000,00 -
FOVEA MAGAZINE #0
Film, Magazine, Non-Fiksi154 PAGES. A4. PERFECT BINDING. BLACK&WHITE. OFFSET PRINTED. Kondisi: New Old Stocks "Who are we and what is our quest?" "We are gourmets, guides, and knights. "We are gourmets because we like good cooks: people who can turn a few basic ingredients into something extraordinary for other's delicate and often demanding palates. This first issue will deal with those excellent cooks that are independent filmmakers, having to deal with limited resources and confronted to high expectations. Just like your auntie preparing the best Nasi Goreng in the world. "We are guides because we have been traveling the ways of movies in many directions, hanging out in the dark rooms of local theaters, in the erudite spheres of the cinematheques, in the festivals for the most lucky of us, and let's admit it, in front of computer's screen waiting for the torrents to be downloaded. Hours after hours. We have seen it almost all and we like to share it with others. (Not the torrents, but the excitement!) Showing you the unnoticed details that make sense. You know, like the statues in 'Angels and Demons'. (But rest assured, we don't live in Vatican'.) "We are knights because, come on! We are starting a paper-only magazine in the age of internet, about independent cinema, without subventions and formal link to any film distributors. It is a work of resistance, of guerilla. Yeah! Once a masochist, always a masochist! Or on more positive perspective: the key to freedom, and the price to pay! And we didn't forget that Mr. Wayne who reminded us that: with great power comes great responsibility. "Our quest: to find the Grail of course! That movie which speaks to our heads and hearts. (Admittedly, the other way around is fine as well.) That filmmakers who will not only make you learn to make movies, but also make you learn to think. Those people who organize alternative distribution networks and viewing opportunities. Those ideas that put back the thinking in the viewing, that help discerned gold from lead." - The editor and its shadow FOVEA MAGAZINE #0: HEADLINEs Sensor - Sensor di Indonesia - Sensor di Kamboja - Wawancara dengan Mukhlis Paeni, Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia Crowdfunding - Solusi Baru Filmmaking? - Wawancara dengan Sammaria Simanjuntak, sutradara Demi Ucok FESTIVALs Berlinale 2012 - Ada Apa di Berlinale tahun ini? - Wawancara dengan Edwin - Wawancara dengan John Badalu - Wawancara dengan Marlon Rivera - Film-film Asia Tenggara Di Berlinale 65 Festival De Cannes - Bertaburan Kritik dan Komentar Sosial - Dominasi Film-Film Amerika - Lewat Djam Malam di Cannes Classics - Kontroversi Filsuf Selebriti Bernard-Henri Levy - Film-Film politik - Para Generasi Baru FILM INDONESIA DI AWAL TAHUN SHORTSHARPSHOCK Film Pendek, Kenapa Tidak? DOKUMENTER Wawancara dengan Ucu Agustin TRACKING THE SOUND On David Julyan's Work with Christopher Nolan PROFILE John Cassavettes George Méliès Paul Agusta Kamila Andini FEATURE Towards A Grey World: From Apollo 13 to Apollo 18 Freak Cinema: Memandang Yang (Tidak) Seadanya ARTIST's CORNER Arie Asona Sheila Rooswitha Putri Gambar Selaw REVIEW Modus Anomali The Mirror Never Lies Le Havre Joven Y Alocada The Iron Lady Cesare Deve Morire We Need To Talk About Kevin OBITUARI Almarhum Misbach Yusa BiranRp 70.000,00 -
Identity Crisis – Reflections on Public & Private Life in Contemporary Javanese Photography – Brian Arnold
BUKU, Esai, Fotografi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainAfterhours, Jakarta, Indonesia, 2017. In English. 134 pp., 9¾x11". This limited-edition, serial-numbered book is the result of a three-year study of contemporary photography by Brian Arnold made across the island of Java. Working with a grant from the American Institute for Indonesian Studies, Brian traveled Java teaching and lecturing on photography at a variety of institutions and universities. In doing so, he engaged the developing ideas and patterns on photography emerging in the Javanese art schools and markets. The resulting book focuses on a group of artists and photographers addressing issues of personal or cultural identity, questioning or examining the forces that shape each of the individual photographers and the communities they represent, while also looking at the emergence and discourse of art photography in Java today. Featuring work by a number of important photographers and artists working around the island – including Krisna Murti, Wimo Ambala Bayang, Jim Allen Abel, Angki Purbandono, Dito Yuwono, Deden Durahman, Henrycus Napit Sunargo, Arum Tresnaningtyas Dayuputri, Amran Malik Hakim, and Tino Djumini – as well as historical photographs from the collections at the National Gallery of Art in Australia, the New York Public Library for the Performing Arts, and Cornell University, the book offers a unique perspective on the emerging trends of fine art photography across Java. Brian’s accompanying text offers historical and global contexts for understanding the uses of photography in Indonesia today, and includes some of his own pictures made while working in Java. An afterward by art historian and writer Aminudin TH Siregar provides further historical context for looking at photography in Indonesia.Rp 770.000,00 -
Goddess of Pantura – Arum Tresnaningtyas Dayuputri
BUKU, Fotografi, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaDesainer: Meicy Sitorus Editor Teks: Chabib Duta Hapsoro Sampul: Vitarlenology Detail Produksi: 28 double side 23x 40 cm, full colour, loose binding, Mate paper & Book paper Kondisi: Baru Buku Goddess of Pantura menangkap keseharian penyanyi dangdut Diana Sastra dengan sensasional. Sekalipun nama Diana Sastra asing bagi kita, gambaran ketenaran dalam buku itu akan terasa akrab bagi siapapun yang pernah menggandrungi seorang tokoh. Arum Tresnaningtyas Dayuputri tidak hanya memotret kemeriahan ketika Diana naik ke atas panggung, tapi juga pemandangan sebelum dan setelah konser. Sebagian besar fotonya dicetak memenuhi halaman, disusun seolah bertabrakan; tanpa ada ‘bingkai’ tanpa ada keterangan foto. Namun, karena binding buku tidak mengikat halaman-halamannya, cetakan foto itu bisa dilepas dari buku, sehingga kita bisa melihat pemandangan yang lebih luas lagi. Desain buku ini dikerjakan oleh Meicy Sitorus. Saat menyimak Goddess of Pantura, sulit menghindari gemerlap glitter menempel di tangan maupun bagian tubuh kita yang lain.Rp 170.000,00 -
Mustikarasa – Resep Masakan Indonesia Warisan Sukarno
BUKU, Kuliner, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru ISBN: 978-602-9402-69-8 Penerbit: Komunitas Bambu Kelompok: Resep Masakan Tahun Terbit: 2016 Tebal: xxxiv + 1208 hlm Jilid: Hard Cover Berat: 1.5 kg Pengantar: JJ Rizal Jenis Kertas: Bookpaper Mustikarasa merupakan kumpulan resep masakan dari berbagai daerah di Indonesia warisan Presiden Sukarno. Sebab buku ini lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia yang pencinta makanan dan merasa bahwa makanan adalah persoalan penting. Tak ayal makanan pun menjadi bagian dari derap politik revolusi yang didengungkan Sukarno sejak akhir 1950-an. Sukarno sebagai presiden memerintahkan mengumpulkan resep masakan Indonesia selengkap-lengkapnya. Bukan saja untuk mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan minuman Indonesia yang beragam serta kaya pengaruh hasil silang budaya dalam sejarahnya yang panjang bertemu aneka bangsa, tetapi juga sebagai upaya memberi basis bagi politik pemertahanan pangan.Rp 400.000,00 -
Aku, Meps, dan Beps – Soca Sobhita & Reda Gaudiamo
Anak, BUKU, Non-FiksiBuku yang berisikan catatan sehari-hari, hasil kolaborasi Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo ==== “Aku panggil emakku Meps dan bapakku Beps. Kenapa? Hihihi, aku nggak tahu. Tahu-tahu aku sudah panggil mereka begitu. Meps rambutnya pendek banget. Kata Beps, setiap minggu Meps mesti cukur. Kalau tidak, kesaktiannya hilang. Apa kesaktian Meps? Nanti aku ceritakan!”Rp 55.000,00 -
Petani, Priayi, dan Mitos Politik (Esai-esai Sejarah) – Dr. Kuntowijoyo
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru Penerbit: Matabangsa ISBN: 978-979-9471-25-3 Dengan memahami sejarah, kita menjadi memiliki alternatif untuk memahami gejala aktual, sekaligus alternatif untuk menentukan pilihan atau jawaban atas tantangan yang muncul secara aktual. Apa yang ditulis Dr. Kuntowijoyo dalam buku ini –mengenai radikalisasi petani di dekade 1960-an, dunia priayi di awal abad kedua puluh, dan mistisisme serta mitos-mitos politik di tahun 1700-an di daerah pantai utara Jawa, dll. –mengandung kekuatan seperti itu.Rp 85.000,00 -
Sastra Ritual: Wawacan Batara Kala, Wawacan Sulanjana
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sastra SundaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2016 Tebal: 104 halaman ISBN: 978-979-419-442-3 Kondisi: Baru Beberapa upaya penyelamatan karya sastra lama — baik lisan maupun tulisan — terutama yang masih tersebar di masyarakat, di antaranya melalui inventarisasi, penelitian, dan pengkajian; serta hasilnya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan masa kini. Wawacan Batara Kala (WBK) dan Wawacan Sulanjana (WS) karya sastra lama yang pada zaman dahulu dikenal dalam kehidupan masyarakat Sunda. Karya sastra yang pada awalnya berupa sastra lisan ini memiliki fungsi khusus untuk ritual dalam kehidupan masyarakat Sunda. WBK berfungsi sebagai sarana upacara ngaruat (penolak malapetaka) dan WS sebagai sarana upacara pemuliaan (penanaman) padi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama yang dianut masyarakat Sunda, fungsi serta peran WBK dan WS semakin pudar dan nyaris punah; tentu suatu saat akan punah tak berbekas karena kedua ritual tersebut sudah tidak dilakukan lagi. Teks WBK dan WS yang berbahasa Sunda itu, dapat dijadikan bahan penyusunan kamus bahasa Sunda dan penelitian perkembangan bahasa Sunda. Adapun keritualan WBK dan WS, baik yang tersirat maupun yang tersurat dapat dijadikan bahan penelitian tentang adat-istiadat, kepercayaan, dan nilai sosial budaya masyarakat Sunda masa lalu.Rp 36.000,00 -
Perempuan Jawa – Titi Surti Nastiti
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru Tahun terbit : 2016 Ukuran : 14,5 x 21 cm Halaman : 448 hlm Berat : 630gr Penerbit: Pustaka Jaya Buku ini merupakan rekonstruksi tentang kedudukan dan peranan perempuan dalam masyarakat Jawa abad VII-XV berdasarkan data tekstual (prasasti, sumber asing, naskah) dan data tekstual (area, figurin, relief). Dalam telaahnya, Titi Surti Nastiti, melihat adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan hampir di seluruh aspek kehidiipan, meliputi bidang politik, sosial, ekonomi, hukum, dan seni. Dalam kesetaraan, kedudukan dan peranan perempuan bisa lebih tinggi maupun lebih rendah dari laki-laki. Demikian pula kedudukan dan peranan laki-laki bisa lebih tinggi maupun lebih rendah dari perempuan. Kesetaraan itu pula yang membuat perempuan pada masa Jawa Kuna bisa bergerak di ranah domestik sekaligus ranah publik.Rp 140.000,00 -
Muhammad Ali – Thomas Hauser
BUKU, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Mizan Hanya sedikit tokoh dunia yang bisa menggerakkan penikmat olahraga dan masyarakat secara luas seperti Muhammad Ali. Banyak juga yang mencoba menafsirkan kembali pengaruh dan warisannya ke dalam tulisan. Kini, Muhammad Ali: A Tribute to the Greatest memberikan kesempatan bagi kita untuk mengapresiasi secara mendalam kebenaran di balik sosok ini—sekaligus memahami Ali dan cara-cara yang ia gunakan untuk menafsirkan kembali pandangan dunia mengenai sosoknya yang penuh kontroversi. Lewat buku ini, Thomas Hauser, penulis buku laris versi The New York Times yang mendapatkan kepercayaan penuh dari Ali untuk menuliskan biografinya, memberikan sudut pandang terbaru tentang kehidupan sang petinju legendaris. Berdasarkan kedekatan personal, wawancara dengan kawan-kawan dekat dan orang-orang yang sezaman dengan Ali, serta laporan jurnalistik mengenai tinju yang mutakhir selama beberapa dekade, Hauser mengeksplorasi Ali secara terperinci, baik di dalam maupun di luar ring tinju. Muhammad Ali: A Tribute to the Greatest menguliti perubahan ini untuk mengungkapkan sosok Ali yang sebenarnya. Sosok yang penuh cinta kasih, menjunjung tinggi perdamaian, kebanggaannya akan Islam dan persamaan hak manusia, hingga responsnya terhadap dunia sekitar yang membenci sekaligus mencintainya.Rp 79.000,00 -
Angkatan 66 – H.B. Jassin
BUKU, Fiksi, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, PuisiKondisi: Baru Penerbit: PUSTAKA JAYA Jumlah hal: 599 Format: Hard Cover Identifikasi angkatan 66 mengindikasikan keterlibatan kesusastraan dalam denyut hidup bangsa, tidak hanya sebatas lingkup kebudayaan, tetapi juga mencakup situasi politik, sosial, an ekonomi menjelang kejatuhan presiden Soekarno. Karya-karya mereka merefleksikan keadaan masyarakat Indonesia selama dasawarsa yang sarat prahara. Karya-karya prosa dan puisi yang terbit selama 1960-an ini diseleksi dan dihimpun sebagai bunga rampai dengan kata pengantar kritis dari H.B. Jasin. Tak pelak lagi, buku ini bukan sekedar dokumentasi karya sastra, tetapi juga dokumentasi sosial yang lebih artikulatif ketimbang arsip statistik yang dingin, formal dan steril.Rp 180.000,00 -
Sastera dan Budaya – Ajip Rosidi
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Pustaka Jaya Tulisan yang terhimpun dalam kumpulan karangan ini cukup beragam dan tidak semuanya tentang sastera dan bahasa Indonesia, karena beberapa karangan membahas sastera dengan bahasa daerah. Ada dua hal yang menjadi bahan pembahasan karangan ini dan karenanya bisa dikatakan merupakan dua tema pokok yang mewarnai suatu tema (dalam dua bagian) yang menyatukan kumpulan karangan menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu persoalan sastera dan bahasa Indonesia yang merupakan suatu tema dan suatu tema lebih besar yaitu tempat dan peranan sastera dan bahasa dalam pembinaan kebudayaan nasional. Dari tulisan-tulisannya mengenai sastera dan bahasa daerah serta hubungannya dengan sastera dan bahasa nasional, Saudara Ajip Rosidi termasuk orang yang melihat keduanya itu sebagai komplementer, saling mengisi, bukan sebagai dua hal yang saling bersaingan atau bertentangan. Ini merupakan suatu pendirian yang realistik dan menunjukkan kepercayaan pada hari depan perkembangan bahasa Indonesia yang wajar. –Prof. Dr. Mochtar KusumaatmadjaRp 108.000,00 -
Dunia Sophie – Jostein Gaarder
BUKU, Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaISBN: 9789794335741 Penerbit: Mizan Kategori: Filosofi Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahu. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan: "Siapa kamu?" Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya: "Dari manakah datangnya dunia?" Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu mempuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar filsafat.Rp 135.000,00 -
Sedang Tuhan Pun Cemburu – Emha Ainun Nadjib
BUKU, Esai, Non-FiksiKondisi: Baru ISBN: 9786022910794 Penerbit: Bentang Pustaka Jumlah Halaman: 456 Salah satu bakat paling besar dalam diri manusia memang menjadi binatang: makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan. Binatang plus akal adalah kita. Binatang plus akal plus tataran-tataran lain dari spiritualisme adalah kesempurnaan yang seyogyanya diperjuangkan oleh manusia. Akan tetapi, binatang nampaknya lebih beruntung dibanding manusia. Dunia dan nilai mereka sudah niscaya dari awal sampai akhir. Sedang dunia manusia, suka menjebak diri dengan kebebasan yang dimilikinya atau yang ia peroleh dari Tuhannya. Manusia merasa bebas untuk memilih, termasuk memilih bunuh diri atau melenyapkan standar-standarnya terhadap nilai kemanusiaan. Esai-esai yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib dalam buku ini, merefleksikan betapa panjang pertanyaannya atas hidup. Emha tak hanya melihat pola interaksi antara manusia dengan Tuhan yang semakin mengabur, tetapi juga semakin tersingkirnya manusia dari strata-strata sosial yang mereka bentuk sendiri.Rp 99.000,00 -
Dari Twitwar ke Twitwar – Arman Dhani
BUKU, Esai, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Buku Mojok "Buku ini merupakan hasil pemikiran manusia medioker di tengah manusia-manusia medioker lain. Bedanya, saya menulis sementara yang lain hanya bisa berkomentar dan bicara." –Arman Dhani Arman Dhani serupa mesin kata-kata. Nyaris tidak ada fenomena yang tak luput dari bidikannnya. Ia menulis sangat cepat. Berita baru keluar, Arman Dhani sudah nongol seperti jin yang terperangkap dalam botol. Gosok sedikit, Dhani keluar dengan tulisan barunya. Berantem dengan siapa saja di twitter dan facebook, perang di blog, nulis liputan, bikin meme sembari nyengir kuda. Ratusan tulisannya tersebar di seluruh penjuru media. Ganas, kritis dan satire. Tak jarang tulisannya menjadi pedang bermata dua yang menyerang balik dan melukai dirinya. Tapi bukan Arman Dhani namanya kalau tidak tahan banting. Postur tubuhnya yang empuk membuat dia siap dibanting sekeras apapun tanpa merasa sakit. Ia bangun, keluar dari botol membawa tulisan barunya. Inilah buku yang berisi tulisan terbaik dan terpilih Arman Dhani. Buku pertama dalam karier menulisnya, ditunggu-tunggu para pembaca, ditunggu-tunggu para calon mertua.Rp 68.000,00 -
Melawat ke Timur: Menyusuri Semenanjung Raja-raja – Kardono Setyorakhmadi
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, TravelingKondisi: Baru Penerbit: Mojok ISBN: 978-602-1318-13-3 Kawasan Indonesia Timur mendapat banyak stereotip. Umumnya dianggap sebagai non Islam. Padahal, di kawasan itu, Islam tumbuh dan berkembang dengan segala kekhasannya. Juga jika merunut ke belakang, ada empat Kerajaan Islam besar yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Melalui lawatan ke daerah-daerah yang mempunyai ikatan dengan Islam di Maluku dan Papua, Kardono Setyorakhmadi mendapati kenyataan yang jauh berbeda. Ia melihat keberadaan Islam justru tumbuh dan berkembang sangat kuat. Sama seperti di Jawa, Islam di Indonesia Timur juga mengalami proses pembumian dengan pengetahuan dan kearifan masyarakat setempat sehingga menimbulkan ragam keunikan. Di sana pula, ia menyaksikan tumbuh subur rasa saling menghargai, toleransi, dan belas kasih di antara pemeluk agama satu dan lainnya. Suatu praktik kehidupan beragama yang diidamkan terwujud. Buku ini penting bagi Anda yang mencintai Indonesia, dan masih punya harapan atas berlangsungnya keragaman di negeri ini.Rp 62.000,00 -
Kesetrum Cinta – Sigit Susanto
BUKU, Esai, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Buku Mojok ISBN: 9786021318324 248 hlm, 13 x 20 cm Takdir membuat Sigit Susanto yang asli Kendal, Jawa Tengah, menikah dengan Claudia Beck, perempuan Swiss totok yang baru tiga kali berwisata ke Indonesia. Rupanya kawin tidak semata soal cinta, tetapi juga pertemuan dua budaya. Di sinilah petualangan keduanya untuk saling mengenal budaya satu sama lain dimulai. Buku ini menyajikan kisah-kisah humanis tentang gegar budaya dua insan yang beda negara. Cerita-cerita itu kadang mengocok perut, sesekali juga menyentuh hati. Disajikan dengan gurih oleh salah seorang pelopor penulisan catatan perjalanan lewat buku Menyusuri Lorong-Lorong Dunia.Rp 77.000,00 -
Tamasya Bola: Cinta, Gairah, dan Luka dalam Sepakbola (Kumpulan Esai) – Darmanto Simaepa
BUKU, Esai, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Buku Mojok ISBN: 978-602-1318-31-7 Cetakan Pertama, April 2016 384 hlm, 14 x 21 cm Mengapa Messi, yang jadi pusat idola dan impian jutaan anak seluruh dunia, bisa dianggap biasa saja? Bagaimana negara yang pernah melahirkan seorang fasis bisa begitu memesona tim sepakbolanya? Mengapa kita masih saja berharap kesebelasan nasional meraih puncak kejuaraan? Bagaimana industri sepakbola melahirkan sosok pelatih seperti Mourinho? Apa hubungan industri sepakbola dengan jaringan orang superkaya? Kisah-kisah di atas bersanding dengan narasi bola di pinggiran desa-desa di Jawa dan Sumatra maupun taman-taman kota di Australia dan Belanda. Dinantikan oleh para pengagumnya, sepilihan esai berkualitas dunia ini mengajak kita bertamasya menelusuri putaran bola dalam kompetisi global hingga laga remaja tingkat kampung; diperam lewat bahasa yang lumer dengan emosi berlimpah dan gairah menyala.Rp 85.000,00 -
Playing Cities, Making Sport – Andy Fuller
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru ISBN: 978-602-70286-3-0 Penerbit: Tan Kinira Books "My body became the main field of encountering Jakarta. Until I became a teenager, I experienced my body as roads with holes, muddy laneways, floods in the rainy season, noisy buses, the smoke from exhaust pipes, shouts from conductors, fires in urban kampungs, traffic jams and the threats of hell from varying religions. Every morning, my uncle would grab me by the nose and order me to pray at dawn. I would pray while my hurt still stung. My older brother would then take me to play badminton with him. He never realised I have never liked any kind of sport." –Afrizal Malna, Introduction. "Football is a story with no end. It's a game that brings us together. And our code –Australian Rules football– is a sport that reflects who we are, what we want to be and how we've created our place in the world. Ours is a game of wide and open spaces, of a playing field that included once local river red guns and she-oaks, with rules that at their heart are egalitarian; allowing for all sorts of body shapes and sizes, all sorts of skill sets and character traits. It's a game with its own idiom, its own forms of self-expression, its own heroes and villains and tragedies and ways of storystelling. We barrack, we belong, and that's all that need be said." –Dugald Jellie, Epilogue.Rp 50.000,00 -
Sejarah Filsafat Tiongkok – Budiono Kusumohamiodjojo
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru Ukuran: 14 x 21 cm Tebal: xxxvi + 276 hlm Kategori: Filsafat Penerbit: Jalasutra ISBN: 978-602-8252-51-5 Rasanya tidak berlebihan jika pelajaran berharga yang bisa kita tarik dari sejarah filsafat Tiongkok adalah seni ketangguhan, bagaimana mereka jatuh-bangun mengatasi pelbagai kemelut politik dalam negeri (yang acap terjadi di sekujur tiga milenium sejarah Tiongkok) maupun kemelut internasional (terutama dengan Jepang 1932-1945), bencana alam, juga kelaparan hebat dan pelbagai krisis lainnya sedemikian rupa sehingga Tiongkok menampilkan suatu peradaban yang sinambung sampai masuk ke zaman postmodern dan seterusnya. Menarik pelajaran dari filsafat Tiongkok pastilah akan berguna bagi kita sendiri. Seperti tulis Jonathan Fenby: kita berkepentingan untuk mengetahui, dari mana datangnya RRT, sehingga mereka menjadi seperti sekarang ini. Disposisi itu juga sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Konfusius dalam Ln-yu XV.11: "Barang siapa hendak memahami masa depan, dia harus tahu masa lalu". Itu pasti bukan narasi gampang, tetapi justru karena tidak gampang, penulis amat bernafsu untuk membongkarnya: mulai kosmologi dan ideosinkretisme, Konfusianisme, Mohisme, Daoisme, Kaum Dialektik, Ajaran Yin-Yang, Kaum Legalis, Buddhisme Tiongkok, hingga Kang Youwei.Rp 56.000,00 -
Gunung Pi: Kisah-kisah Matematika Paling Asyik – Ricard Preston
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi: Baru Penulis: Ricard Preston Tebal: 172 hlm Ukuran: 11 x 18 cm ISBN: 979-99986-4-6 Terbit: 2005 Balapan mendapatkan jumlah desimal pi terbanyak amat gila-gilaan. Gregory dan David Chudnovsky sedang membidik rekor dua milyar digit pi. Mereka mengejar jumlah itu dengan mesin superkomputer rakitan sendiri, hal ini dilakukan karena mereka tak punya uang untuk menggunakan "superkomputer" sebenarnya. Tapi mengapa beberapa matematikawan terhormat menganggap perjuangan Gregory dan David sia-sia?Rp 25.000,00 -
Simbol-simbol Dongeng Prancis – Ninuk Lustyantie
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Banana Jilid: Soft Cover Tahun Terbit: 2016 MANUSIA sudah mengenal tradisi bercerita jauh sebelum tulisan. Ada banyak jenis cerita tradisional, salah satunya dongeng. Dongeng sendiri sering dipahami sebagai cerita tidak nyata yang berisi kisah indah dan menakjubkan. Dongeng masih hidup di semua lapisan masyarakat. Dongeng digemari karena memuat nilai-nilai pendidikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Cinderella, Si Tudung Merah, Si Janggut Biru, dan Kucing Bersepatu Bot adalah sebagian dari dongeng-dongeng gemilang karya Charles Perrault, penulis Prancis yang hidup pada abad ke-17. Kita akrab dengan dongeng-dongeng itu, bahkan dengan pesan moralnya pula. Tapi, apa sebenarnya nilai-nilai moral yang ingin disampaikan Perrault? Dalam buku ini diungkap simbol-simbol dongeng Prancis atas dasar struktural dan semiotik. Pembaca diajak mengunjungi Prancis ratusan tahun silam, menelusuri kekayaan budayanya sekaligus mencermati simbol-simbol yang terdapat dalam teks verbal dan teks ikonis dalam dongeng-dongeng yang kaya makna tersebut."Rp 75.000,00 -
Semiotika dan Filsafat Wayang – Sri Teddy Rusdy
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaKondisi Baru ISBN 978-602-19954-9-5 Format Soft Cover Waktu Terbit 2015 Penerbit Yayasan Kertagama Jumlah Halaman 304 Seni pewayangan dan pedalangan banyak memuat berbagai ajaran moral, yang secara inheren berada di dalam cerita lakon, karakter tokoh wayang, sulukan wayang, dialog antartokoh wayang, tembang wayang, dan sebagainya. Maka etika dalam wayang sesungguhnya berkewajiban untuk meninjau, memahami, dan mengerti betul secara kritis dan mendasar tentang berbagai ajaran moral yang ada di dalam wayang. Selain menawarkan berbagai macam cabang seni, nilai moral dalam pergelaran wayang juga memberikan pencerahan kepada penontonnya tentang banyak hal ajaran kebijaksanaan untuk menuju ke arah kesempurnaan hidup. Buku ini memaparkan bahwa pergelaran wayang tidak hanya menampilkan hiburan lewat alunan suara swarawati, musik gamelan atau pun ketrampilan dalang menghidupkan boneka-boneka wayang, tetapi juga menawarkan nilai-nilai yang sangat berguna dalam kehidupan manusia. Tidak semua aspek etis dapat disampaikan, tetapi ada beberapa contoh yang dapat dikembangkan, misalnya tentang aspek nilai kepemimpinan, kepahlawanan, dan aspek nilai religiusitas.Rp 110.000,00