-
Asal-Usul Nama Yogyakarta & Malioboro – Penyusun: Peter Carey
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2015 Tebal: 120 halaman ISBN: 978-602-9402-62-9 Kondisi: Baru Etimologi nama-nama tempat selalu menarik untuk dibahas. Asal-usulnya menimbulkan banyak spekulasi. Salah satunya adalah nama Yogyakarta dan Malioboro. Apakah nama Malioboro berasal dari nama Duke of Marlborough pertama? Ataukah dari kata “mâlyabharin” dari bahasa Sanskerta yang berarti “berhiaskan untaian bunga”? Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi? Buku ini dibuka dengan artikel yang ditulis oleh Peter Carey yang menjelaskan asumsinya mengenai asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro. Kemudian, dilanjutkan dengan artikel tanggapan dari Jacobus (Koos) Noorduyn, dan ditutup oleh Merle Calvin Ricklefs. Akan ditemukan tiga paparan menarik mengenai spekulasi asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro.Rp 80.000,00 -
Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta/The Origin of the Place Names in Jakarta – Rachmat Ruchiat
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2018 Bahasa: Indonesia dan Inggris ISBN: 978-602-72001-5-9 Kondisi: Baru Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta. Berbekal kekayaan sumber, tetapi dalam format ringkas dan populer, Rachmat Ruchiyat sebagai pengamat sejarah Jakarta akhirnya bukan sekadar menyajikan asal usul nama-nama tempat di Jakarta, lebih jauh lagi memberikan gambaran mengenai perkembangan sejarah Jakarta sebagai kota yang kaya oleh keragaman budaya dan jejak sejarah. Penelusurannya secara kronologis mulai abad ke-15 sampai abad ke-20, tidak hanya memperlihatkan perubahan geografi dan demografi Jakarta, melainkan juga perubahan sosial, budaya, politik dan ekonomi.Rp 125.000,00 -
Tenun & Para Penjaga Identitas/Weaving, Guardian of Identity – Terasmitra
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Perkumpulan Terasmitra Tahun terbit: 2017 Bahasa: Indonesia dan Inggris ISBN: 978-602-522-160-6 Kondisi: Baru "Inspirasi penerbitan buku ini bersumber dari perjuangan kaum perempuan masyarakat adat Tiga Batu Tungku: Mollo, Amanatun, dan Amanuban di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Para perempuan penenun berjuang melawan perusakan lingkungan yang hadir melalui perusahaan tambang marmer dengan menggunakan media tenun. Dari inspirasi itu, kami melakukan proses penelusuran di lapangan, dan menemukan banyak kenyataan lain, tenun ternyata punya makna yang begitu luas bagi masyarakat Timor, antara lain sebagai identitas budaya, pelestari lingkungan, alat ekonomi, hingga arsip pengetahuan dan pengalaman yang tumbuh terus menerus dari waktu ke waktu." - Catharina DwihastariniRp 150.000,00 -
Ecce Homo: Lihatlah Dia – Nietzsche
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Omi Intan Naomi Penerbit: Pustaka Pelajar Tebal: 175 halaman ISBN: 979-9075-21-1 Kondisi: Baru "Akulah yang pertama menemukan kebenaran. … akulah yang pertama merasakan dengan indera–mencium–dusta sebagai dusta … telah kupilih untuk diriku sendiri kata imoralis sebagai marka pembeda dan lencana kehormatan aku bangga memiliki kata ini yang mempersiapkan aku melawan kemanusiaan." - Friedrich Nietzsche, Mengapa Aku Adalah TakdirRp 65.000,00 -
Orang Aceh: Budaya, Masyarakat, dan Politik Kolonial – C. Snouck Hurgronje
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Ircisod Tahun Terbit: 2019 Tebal: 968 halaman ISBN: 978-602-7696-86-0 Kondisi: Baru Siapakah orang Aceh yang dimaksud Snouck Hurgronje dalam buku ini? Bagaimana hubungan antara Aceh dan wilayah-wilayah lain di nusantara? Apa kaitan antara budaya Jawa, Melayu, dan Aceh? Bagaimana mitos, legenda, agama, dan adat turut membentuk orang Aceh? Meskipun Islam merupakan agama yang dominan di Aceh, tetapi pengaruh budaya pra-Islarn dan adat pribumi tidak serta merta digantikan dengan ajaran Islam. Karena Islam yang dibawa ke Aceh pun tidak selalu memberi warna dan penafsiran yang sama. Ada Islam yang bercorak suiistik, berorientasi fiqh, dan ada pula Islam politik yang datang membawa semangat perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Buku ini juga menyajikan data dan analisis yang masih sangat relevan tentang praktik budaya dalam tarian, seni berpantun, pembagian tanah, hukum waris, ilmu pertanian, perbintangan, praktis mencari ikan di laut, hingga pengaturan administrasi kekuasaan politik dan agama yang mungkin masih eksis hingga saat ini. * "Ada baiknya kita tidak lupa bahwa persoalan Snouck Hurgronje bukan hanya sejarah. Snouck Hurgronje dengan segala diskursus dan kontroversinya bukan hanya masa lalu, melainkan menjadi persoalan abadi yang melingkupi dunia ilmu dan politik, menjerat hubungan ilmuwan dan penguasa. Snouck Hurgronje tetap ada di zaman kita. Dan, jika cermat dan lapang dada, kita juga akan tahu bahwa Snouck Hurgrohje selalu ada di antara kita." - Ahmad-Norma PermataRp 200.000,00 -
Medan Kreativitas: Memahami Dunia Gagasan – Yasraf Amir Piliang
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Cantrik Pustaka Tahun Terbit: 2019 Tebal: 356 halaman ISBN: 978-602-0708-03-4 Kondisi: Baru Dalam masyarakat yang didominasi oleh modus produksi kapitalisme, nasib seseorang akan selalu ditentukan oleh hukum kompetisi. Mereka yang lemah akan kalah, dan mereka yang menang akan bertindak sebagai penguasa atas yang kalah. Kekuatan yang sangat diperlukan untuk memenangkan kompetisi bebas itu adalah kreativitas. Semakin tinggi daya kreatif seseorang, semakin sering ia memunculkan kebaruan-kebaruan, maka ia akan tampil sebagai pemenang. Namun, oleh karena kapitalisme berkait-kelindan dengan liberalisme, maka kreativitas yang diperlukan dalam kompetisi itu selalu adalah kreativitas individual. Tendensi individualistik dari liberalisme mereduksi daya kreatif hanya kepada kekuatan individu. Buku ini, berbeda sama sekali dari tendensi pemahaman yang individualistik, menyajikan soal bagaimana kreativitas tumbuh tidak hanya bergantung pada kekuatan individu, tetapi juga–dan ini yang terpenting–pada apa yang disebutnya sebagai ‘pikiran kolektif’ masyarakat. Ini merupakan sebuah upaya mengangkat modus ontologis kreativitas dari medan yang individualistik ke medan kolektif-kolaboratif.Rp 100.000,00 -
Pirates and Emperors: Pelaku Terorisme Internasional yang Sesungguhnya – Noam Chomsky
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Bentang Pustaka ISBN: 978-602-291-424-2 Kondisi: Baru Santo Agustinus bercerita tentang seorang bajak laut yang ditangkap oleh Alexander Agung. Sang Kaisar pun mengajukan pertanyaan, “Kenapa kamu mengganggu keamanan di perairan ini?” Bajak laut yang marah membalas pertanyaan itu dengan pertanyaan serupa, “Lalu kenapa kamu justru mengganggu keamanan di seluruh dunia? Hanya karena menyerang dengan kapal kecil, saya disebut pencuri; sementara kamu, yang mengobarkan perang dengan armada laut yang hebat, disebut sebagai Kaisar.” Ilustrasi cerita Bajak Laut dan Sang Kaisar yang diangkat oleh Noam Chomsky dalam buku ini, menggambarkan secara tepat mengenai kampanye perang melawan terorisme yang digencarkan negara-negara Barat. Dengan dalih menjaga keamanan dan perdamaian, Amerika Serikat justru memimpin invasi berskala besar ke berbagai wilayah di dunia yang dianggap “mungkin punya” rencana untuk mencelakakan mereka “suatu saat nanti”. Catatan-catatan Chomsky ini menjadi bukti yang terang benderang mengenai kejahatan internasional terselubung yang telah merenggut jutaan jiwa penduduk tak bersalah di berbagai belahan bumi. Sebuah catatan yang akan membuat kita kembali merenung: siapa sesungguhnya dalang teroris yang membuat hidup kita tak tenang belakangan ini?Rp 79.000,00 -
Ensiklopedia Sastra Dunia: Pengantar Menjelajah dan Kawan Membaca – Anton Kurnia
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: DIVA Press Tahun Terbit: 2019 (Pertama kali diterbitkan pada 2006) Tebal: 456 halaman ISBN: 978-602-3916-62-7 Kondisi: Baru Buku ini disusun untuk membantu mereka yang berminat membaca dan menyingkap khazanah sastra dunia, serta mencari tahu tentang riwayat hidup, proses kreatif, dan intisari karya sejumlah sastrawan penting yang menulis dalam beragam genre–cerpen, novel, puisi, esai, lakon. Sebagai sebuah ensiklopedia sederhana dan pengantar menuju sastra dunia, buku ini memuat profil 315 sastrawan terkemuka di pelbagai penjuru dunia dari pelbagai zaman–sejak pujangga Yunani zaman silam Homer hingga pemenang Hadiah Novel Sastra 2005, Harold Pinter–dilengkapi informasi tentang karya-karya mereka yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Selain itu disertakan pula pelbagai data tentang karya-karya terbaik sepanjang masa dan sejumlah hadiah sastra terkemuka–di antaranya Hadiah Nobel Sastra, Booker Prize, Pulitzer Prize, Prix Concourt, Premio Strega, Permio Cervantes, Hadiah Sastra Akutagawa–termasuk daftar para pemenangnya. Buku ini bisa dibaca dan digunakan oleh beragam kalangan secara luas: pencinta buku, peminat sastra.Rp 110.000,00 -
Pendidikan Istri: Ketika Suami Mencari-cari Pembenaran – André Gide
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2008 Tebal: 289 halaman ISBN: 978-979-461-691-8 Kondisi: Baru Buku ini tentu bukan untuk membuat takut terhadap perkawinan, tetapi melontarkan ajakan untuk mendengarkan pasangan dan bukan menjalin hubungan dominasi. Kejengkelan Eveline berasal dari dominasi Robert melalui wacana. Penguasaan atas wacana menjadikan dominasi laki-laki seakan-akan sesuatu yang alamiah dan bisa diterima. Bahkan situasi paling menyiksa dan tak bisa ditoleransi bisa tampak wajar. Anggapan yang alamiah, yang sudah semestinya itu menjadi mitos yang didukung oleh wacana yang dikuasai laki-laki, diterima dan didukung oleh struktur sosio-budaya, agama dan pengorganisasian masyarakat.Rp 60.000,00 -
Keberagaman Gender di Indonesia – Sharyn Graham Davies
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2018 Tebal: xiv + 422 halaman ISBN: 978-979-461-960-5 Kondisi: Baru Indonesia, terutama, memiliki bermacam contoh gender. Relasi antar sesama jenis kelamin, transversti, dan perilaku lintas budaya, yang sudah lama diamati orang Indonesia dari berbagai kalangan. Berdasarkan penelitian-penelitian etnografis yang ekstensif, buku ini membahas isu-isu, terutama celalai- individu yang terlahir sebagai perempuan tetapi mengidentifikasi dirinya bukan perempuan, bukan pula sebagai laki-laki; calabai – individu yang terlahir sebagi laki-laki di Indonesia tetapi mengidentifikasi dirinya bukan sebagai laki-laki, bukan juga sebagai perempuan; dan bissu – sebagai dukun yang mewujud dengan elemen perempuan dan laki-laki. Buku ini mengamati kehidupan dan peran para pelaku gender dalam aktivitas mereka secara serius, termasuk ritual-ritual yang dilakukan individu yang berasal dari masyarakat berstatus rendah, antara lain upacara pernikahan, parade pakaian, festival budaya, kutipan-kutipan islami, dan ritual-ritual perdukunan. Buku ini menganalisa tempat tinggal para pelaku tersebut yang terkait dengan teori gender. teori aneka gender dan jenis kelamin.Rp 160.000,00 -
Hidup Matinya Sang Pengarang – Editor: Toeti Heraty
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: R.M. Rilke, R. Bathes, T.S. Eliot, J.P. Sartre, F. Nietzsche, M. Foucault, R. Descartes, Plato, E.D. Hirsch, Michel de Montaigne, Sigmund Freud, Richard Rorty, Simone de Beauvoir, Boris Tomasevekij, Helena Cixous, Molly Nesbit, Virginia Woolf, W.K. Wimsatt Jr., Sandra M. Gilbert, Monroe C. Beardsley, Susan Gubar, dan Percy Bysshe Shelley Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2018 Tebal: xxviii +372 halaman ISBN: 978-602-433-692-9 Kondisi: Baru Wacana klasik sudah sepantasnya di-masyarakat-kan, agar polemik tentang kepengarangan tidak hanya menjadi wacara akademik yang esoterik. Yang dibedah dalam buku ini adalah wilayah antara dua ekstrem dengan berbagai nuansanya, yaitu antara pengarang sebagai jenius dan sosok agung di satu pihak, dan pengarang yang harus mundur dari pentas, digantikan oleh kritikus, bahkan pembaca. Siapkah kita terima pergantian peran ini? Bila pengarang kita gusur demi kemandirian teks, sebaliknya diharapkan pengarang perempuan yang membisu di dalam sejarah (“history”) tampil dengan “herstory”. Di sini kita telusuri pertarungan pendapat yang belum tuntas. Pilihan karangan-karangan klasik dalam buku ini pantas dibaca oleh para seniman, khususnya penyair, dramawan dan esais; peminat, penikmat, pengamat dan kritikus; mereka yang bergumul dengan dunia sastra, filsafat dan kebudayaan. Peluru-peluru tajam tersedia untuk menembus ke jantung pemahaman kreativitas dalam alur sejarah dan waktu.Rp 120.000,00 -
Masa Depan Sebuah Ilusi – Sigmund Freud
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Tahun Terbit: 2019 Tebal: 95 halaman ISBN: 978-602-52645-4-2 Kondisi: Baru Masa Depan Sebuah Ilusi merupakan sebuah tawaran untuk berdialog tentang apa yang mungkin terjadi dalam peradaban manusia di masa depan, dengan agama, (atau) tanpa agama. Pada masa kini ketika dialog kian jarang ditemukan sementara gagasan-gagasan hitam putih hadir semakin sering dan dipekikkan semakin nyaring, mungkin sudah saatnya umat manusia membaca ulang satu analisis saintifik tentang agama dan peradaban dari masa silam tentang masa depan yang sudah menjadi masa kini. Itulah kiranya alasan yang paling penting mengapa bisikan singkat pada hampir satu abad silam dari salah satu genius yang mengguncang dunia ini perlu dipublikasikan terjemahan bahasa Indonesianya, untuk pertama kalinya, dengan sebaik-baiknya.Rp 50.000,00 -
Mengapa Aku Begitu Pandai – Friedrich Nietzsche
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Noor Cholis Penerbit: Circa Tebal: 124 halaman ISBN: 978-602-52645-3-5 Kondisi: Baru Dalam buku tipis ini kita akan menemukan Nietzsche yang bertanya dan menjawab sendiri pertanyaannya dalam narasi-narasi sastrawi, dilanjutkan dengan aforisme-aforisme yang menjadi ciri khasnya: deret proposisi padat yang berpotensi menimbulkan pertanyaan panjang dalam imajinasi pembaca, proposisi-proposisi yang mengutip Milan Kundera, merupakan salah satu dari enam karya yang lahir pada masa kematangan Nietzsche. Membaca teks Nietzsche 'sang sastrawan' sekaligus 'sang filsuf' pada zaman ketika ruang kontemplasi semakin sukar ditemukan karena hidup penuh dengan narasi besar yang berlintasan dengan cepat--serta teks yang dirumit-rumitkan untuk menutupi kurangnya imajinasi--tampaknya adalah sebuah upaya untuk kembali ke keheningan kodrati, di mana kita bebas untuk menjadi orang lain sebagai jalan menjadi diri kita sendiri.Rp 60.000,00 -
Sepenggal Memoar Pablo Neruda: Puisi, Buku, dan Kerang Laut
Biografi, BUKU, Non-FiksiPenerjemah: Weni Suryandari Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2018 ISBN: 978-602-52645-6-6 Kondisi: Baru "Neruda menulis memoar, Confieso que he vivido: Memorias, sebuah narasi tentang hidup yang darinya pembaca mungkin berharap bisa mengenal sosok penyair Chile itu dengan lebih baik. Apa yang ada di dalamnya bukan hanya fragmen momen-momen yang sudah dia lalui dalam kegemilangan saja melainkan juga sisi-sisi lain yang mungkin luput dari baris-baris puisinya." - Cep Subhan KMRp 75.000,00 -
Merangkai Ingatan Mencipta Peristiwa – Michael HB Raditya
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Lintang Pustaka Utama dan Senrepila ISBN: 978-602-1546-87-1 Kondisi: Baru "Seni pertunjukan adalah peristiwa budaya multidimensi yang ada kalanya tidak mudah dipahami. Di balik daya pesona dan daya pukaunya terselip pesan-pesan mendalam yang hanya bisa dipahami dengan tingkat kepekaan dan kecermatan tertentu. Hal ini dibuktikan oleh Michael HB Raditya melalui catatannya terhadap lima puluh seni pertunjukan yang ia saksikan selama lima tahun terakhir ini. "Banyak tulisan peristiwa seni yang hanya berisikan deskripsi fisik atau gambaran umum dari sebuah kesenian. Tidak sedikit resensi pertunjukan yang berisikan puja-puji atau caci maki tanpa alasan yang jelas. Keduanya tidak akan mampu memberikan pencerahan kepada pembaca apalagi untuk membuat mereka merasa ikut "menyaksikan" suatu pertunjukan. Dalam tulisan ini Michael secara cermat, jujur, dan obyektif menyajikan rekaman sejumlah pertunjukan oleh para seniman berkelas. Satu persatu ia ulas dengan lugas, serta dengan kalimat yang halus ia bahkan mampu menyelipkan catatan plus-minus dari suatu pertunjukan. "Buku Merangkai Ingatan Mencipta Peristiwa seperti "mementaskan" kembali sejumlah kesenian metaksu yang memancarkan energi puncak untuk menggetarkan kalbu. Buku ini membangkitkan daya kreatif dan imajinatif pembaca untuk menyimak suatu peristiwa pertunjukan tanpa harus menontonnya secara langsung." - I Wayan DibiaRp 75.000,00 -
Politik Jatah Preman – Ian Douglas Wilson
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Mirza Jaka Suryana Penerbit: Marjin Kiri Tebal: xxii + 315 hlm ISBN: 978-979-1260-83-1 Kondisi: Baru Keberadaan geng, preman, dan milisi telah menjadi ciri yang melekat dalam kehidupan sosial-politik di Indonesia. Selama masa Orde Baru, mereka digunakan sebagai alat untuk menegakkan tertib sosial versi negara dan melanggengkan kekuasaan rezim, misalnya “kewenangan” yang dimiliki organisasi pemuda untuk menggebuk para pengkritik rezim dengan mengatasnamakan Pancasila. Demokratisasi pasca 1998 tidak mengakibatkan lenyapnya kelompok-kelompok ini, melainkan mereka beradaptasi dan mencari celah dalam konteks politik yang berubah. Membela agama—bukan lagi membela rezim—kini menjadi salah satu alasan keberadaan mereka. Lalu desentralisasi menguatkan unsur etnisitas sebagai landasan ormas. Jenis baru ormas-ormas jalanan ini memadukan perburuan rente secara predatoris dengan klaim merepresentasikan kelompok sosial-ekonomi yang terpinggir. Didasarkan pada riset lapangan yang intens dan panjang, buku ini menyuguhkan analisis komprehensif mengenai hubungan yang berubah antara kelompok-kelompok ini dengan pihak berwenang dan kekuasaan politik pasca Orde Baru. Dalam mengonsolidasi kuasa kewilayahan mereka di tingkat lokal, kelompok-kelompok ini pada taraf tertentu berhasil merebut legitimasi yang tidak semata-mata dilandaskan pada tindak pemalakan dan kekerasan. Dalam konteks demokrasi elektoral di Indonesia, mereka pun berhasil menjadi perantara antara politik informal jalanan dengan politik formal parlemen. Bagaimana mereka memanfaatkan posisi ini untuk meningkatkan daya tawar mereka, dan bagaimana dunia politik formal memanfaatkan “layanan” mereka akan sangat memengaruhi masa depan kehidupan sosial-politik di Indonesia.Rp 92.000,00 -
Kakawin Sutasoma – Mpu Tantular
BUKU, Puisi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Dwi Woro Retno Mastuti dan Hasto Bramantyo Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: 568 halaman ISBN: 978-602-9402-94-0 Kondisi: Baru "Kita telah mengetahui “Bhineka Tunggal Ika”, namun guna menghayati maknanya yang lebih dalam diperlukan pembacaan secara utuh Kakawin Sutasoma dari mana semboyan itu dikutip. Kehadiran terjemahan Kakawin Sutasoma ke dalam bahasa Indonesia tentu bukan saja membuat kita menjadi jauh lebih mudah mendalaminya daripada harus membaca naskah aslinya yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno, tetapi juga akan makin menguatkan amalan makna sosialnya." - Noerhadi Magetsari "Kakawin Sutasoma adalah salah satu ekspresi kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa, yang berasal dari akhir abad ke-14, yaitu zaman Majapahit, yang merupakan puncak kemegahan Kerajaan Jawa–lama sebelum mulainya zaman kolonial. Kakawin Sutasoma bukan sekedar riwayat panjang. Di samping unsur narasi dan keindahan, juga ada unsur filsafat khas Indonesia, di mana menurut ajaran sang pengarang, Mpu Tantular, aliran-aliran agama tidak dianggap bertentangan, malah merupakan kesatuan pada tingkat tertinggi. Kini Pembaca bisa menikmati segala aspek karya sastra ini. Terjemahan yang disajikan di sini dapat dikatakan mengatasi rintangan kesulitan bahasa aslinya, sehingga berhasil mencapai status kesusasteraan zaman modern, oleh karena kelancaran dan kehalusan bahasanya yang mengesankan." - S.O. Robson
-
Ensiklopedi Alam
BUKU, Ensiklopedia, Non-FiksiPenerbit: Kanisius ISBN: 978-979-21-2423-1 Kondisi: Baru Referensi penting untuk memandu menjelajahi Dunia Tumbuhan dan Hewan. Ensiklopedi visual tentang dunia kehidupan, dengan info-info baru yang sangat menarik, dan dibuat atas kerja sama dengan The National History Museum, London. Memuat lebih dari 2.000 foto, termasuk rangkaian gerakan yang mendetail, membuat ensiklopedi ini semakin hidup. Mencakup topik-topik penting, seperti habitat dan evolusi, juga diagram klasifikasi, glosarium dengan paparan yang jelas, dan indeks yang lengkap. Berisi lebih dari 100 profil dan hewan paling eksotis di dunia. Disusun menurut tema sehingga mudah dipahami. Ideal untuk mendukung pengerjaan tugas-tugas baik di rumah maupun di sekolah.Rp 250.000,00 -
Solilokui: Kumpulan Esei Sastra – Budi Darma
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Gramedia Pertama kali diterbitkan 1983 Tebal: 102 halaman Kondisi: Bekas "Sastra: Merupakan Dunia Jungkir-balik?" Demikian judul salah sebuah esei Budi Darma dalam buku ini. Enam belas esei lain membicarakan kreativitas, para pencipta tradisi, kritik sastra, apresiasi sastra, cerpen, kebiasaan pengarang Indonesia, jurusan sastra Indonesia dan hal-hal yang menyangkut sastra. Sekalipun esei-esei ini ditulis pada waktu yang berlainan (antara tahun 1969 dan 1981), namun kesemuanya memiliki ciri yang sama: ia ditulis dengan gaya yang khas, kritis, serta wawasan sastra yang luas. Sudah barang tentu buku ini amat banyak manfaatnya bagi siapa saja yang menaruh minat pada sastra (termasuk sastra Indonesia), baik bagi para mahasiswa maupun bagi para dosen. Dan siapa yang ingin mengetahui apakah "sastra merupakan dunia jungkir-balik", silakan baca buku ini.Rp 60.000,00 -
Budaya Musik Indonesia – Wisnu Mintargo
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Kanisius Tebal: 173 halaman ISBN: 978-979-21-5747-5 Kondisi: Baru Budaya musik Indonesia tidak mungkin hanya dilihat dari segi teknis dan analisis musiknya, tanpa melihat fenomena di balik kehidupan budaya masyarakat pendukungnya. Keanekaragaman budaya musik Indonesia bisa diamati melalui pendekatan historis, seperti halnya pada kehidupan kesenian yang lain. Situasi di Indonesia barangkali justru yang paling unik dibandingkan negara-negara lain di dunia karena keanekaragaman budaya etnis yang tumbuh dan berkembang di Kepualuan Nusantara. Pada dasarnya musik masyarakat etnis di Indonesia merupakan hasil akulturasi dan persilangan dari kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing (hybrid) melalui budaya Hindu, Buddha, Islam, dan Barat. Sebagai contoh, ketika musik keroncong dan musik dangdut kita klaim sebagai musik Indonesia, ternyata ada unsur budaya asing di situ. Sebelum kemajuan ilmu pengetahuan, masyarakat hanya dapat menikmati musik di panggung, gedung-gedung pertunjukan, atau tempat keramaian yang diselenggarakan pada waktu tertentu, misalnya saat pasar malam. Sejak permulaan abad ke-20, kemajuan musik industri menyebabkan masyarakat dapat menikmati musik di rumah melalui radio, televisi, rekaman kaset, piringan hitam, CD, VCD, DVD. Masyarakat dapat pula memilih musik yang digemari sambil duduk dalam suasana santai, berbaring, atau bekerja. Musik menjadi sebuah kebutuhan dalam kehidupan manusia, baik sebagai bagian dari kegiatan upacara keagamaan maupun sarana hiburan.Rp 70.000,00 -
Memahami Propaganda: Metode, Praktik, dan Analisis – Alip Yog Kunandar
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2017 Tebal: 352 halaman ISBN: 9789792153378 Kondisi: Baru "Alip membentangkan spektrum luas teori dan praktik propaganda serta seluk beluknya dari perspektif teori komunikasi mutakhir. Bahasanya lugas dan jernih. Propaganda sebagai ragam komunikasi masih jarang ditulis oleh para pakar kita, dan buku ini dengan jitu mengisi kekosongan itu. Para jurnalis akan memetik manfaat dari buku ini, setidaknya untuk menemukan garis demarkasi antara propaganda dan jurnalisme." - Nezar Patria (Anggota Dewan Pers, Wakil Pemimpin Redaksi (Digital) CNN Indonesia) "Spektrum buku ini amat luas dan komprehensif. Darinya kita memperoleh pemahaman utuh, tidak sepotong-sepotong, tentang propaganda. Di tengah gempuran propaganda via media sosial, buku ini layak dibaca bukan hanya oleh mereka yang bergerak di bidang komunikasi, melainkan juga oleh masyarakat luas." - Usman Kansong (Pemimpin Redaksi Media Indonesia)"Rp 95.000,00 -
Seni Menerjemahkan – A. Widyamartaya
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Kanisius Pertama kali diterbitkan pada 1989 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-979-413-043-8 Kondisi: Baru Buku ini menyajikan petunjuk-petunjuk penerjemahan. Petunjuk berfungsi sebagai "rambu-rambu", yang dapat menjadi pegangan bagi penerjemah. Akan tetapi, penerjemahan adalah sebuah seni, seni mengkomunikasikan gagasan agar sampai ke tujuan dengan tepat, yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh ketrampilan dan kemahiran penerjemah sendiri. Di sinilah peranan petunjuk-petunjuk itu; membantu penerjemah dalam mengembangkan ketrampilan dan kemahirannya.Rp 23.000,00 -
Saatnya Bercerita: Mengenalkan Literasi Sejak Dini – Sofie Dewayani & Roosie Setiawan
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2018 Tebal: 103 halaman ISBN: 978-979-21-5776-5 Kondisi: Baru Kecakapan literasi anak dapat ditumbuhkan sejak dini. Banyak hal dapat dilakukan orang tua; salah satunya, mengenalkan mereka kepada kekayaan kata-kata melalui cerita. Buku ini memaparkan langkah-langkah sederhana untuk bercerita kepada anak sejak tahun pertama kehidupannya hingga saat mereka menapaki jenjang formal pertamanya, yaitu PAUD atau TK. Stimulasi cerita tak hanya mengembangkan kecakapan berbahasa anak, tetapi juga kecerdasan nalar, sosial, dan emosi mereka.Rp 40.000,00 -
Rebel Notes: Catatan Seniman Pemberontak
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenulis: John Lennon, Kurt Cobain, Andy Warhol, Bob Dylan, Bob Marley, Elvis Presley, Jimi Hendrix, Jean Michel Basquiat, James Dean, Jim Morrison, Bono, Yoko Ono, Oliver Stone, Steven Spielberg, Marilyn Monroe, Pablo Picasso, Thom Yorke Penerbit: Katalika x Octopus Tahun Terbit: 2017 Tebal: xxiv + 160 halaman Kondisi: Baru Dari sekian catatan yang tertulis, ada satu kata yang sangat dekat dengan kesenian; “perlawanan”. Steven Spielberg menggunakan montase ruang tiga dimensi untuk mengungkap fakta holocaust, menghisap ganja bersama Tuhan dipilih Bob Marley, tapi Jim Morisson, lewat The Doors-nya, menolak dianggap sebagai pembebas. Mereka berkarya pada masanya, dan perlawanan abadi selamanya. Seni melampaui bentuk ‘seni’ itu sendiri. Ia berdiri dan menembus kehidupan sosial-ekonomi-politik. Rebel Notes, adalah rampaian yang terserak di tengah karya megah seniman-seniman dunia. Mereka tidak hanya berkutat dengan kuas, tubuh, dan microphone untuk membuat wujud estetik. Lebih dari itu, ada gagasan pemberontakan terhadap permasalahan dunia. Catatan ini menjadi bentuk refleksi dari karya yang mendorong perubahan sosial.Rp 65.000,00