Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options

Non-Fiksi

Filters

Showing all 367 products

View 24/48/All

Filter by price

367 products

  • Trocoh1

    Trocoh – Budi Warsito

    , , , , , ,
    Penerbit: baNANA Tahun Terbit: 2021 ISBN::: 978-623-96372-3-1 Kondisi: Baru Kumpulan 41 tulisan tentang apa saja yang menarik minat penulisnya: film seluloid, serangga dan buah-buahan, topi dan soda beku, baling-baling bambu, menunggu acara di televisi, piring terbang, dan terutama musik. Siapa yang pertama kali memakai istilah punk di Indonesia? Benarkah gamelan di luar angkasa bakal menarik perhatian alien? Siapa itu Sujud Kendang dan kenapa dia lucu? Adakah resep mujarab untuk mendaur ulang sebuah lagu? Budi Warsito mencari benang merah dari semua itu, merasa menemukan kode-kode, dan malah tersesat sendiri di dalamnya,
    Rp 98.000,00
  • Bundle Pasfoto
    Bundle Pasfoto

    [BUNDLE] Buku Pasfoto Sang Iblis + Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia – Sanento Yuliman

    , ,
    Penerbit: Gang Kabel Terdiri dari: 1 Buku Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan Puisi, Karikatur, dan lain-lain (1966-1990) 1 Buku Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia
    Rp 225.000,00
  • Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme
    Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme

    Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia

    , ,
    Judul Lengkap:: Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia Penerbit: Gang Kabel Tebal: xxxii + 276 hlm Cetakan pertama, Januari 2021 Sanento Yuliman mengkaji dengan cermat kritik seni lukis di Indonesia, antara masa 1930-an hingga akhir 1960-an. Ia mengamati isu-isu di dalam kritik, bentuk, sifat, dan cara menulis para kritikus. Penelitian semacam itu baginnya berguna untuk mendorong pandangan baru di dalam kritik, menyingkirkan prasangka dan menghindari lingkaran masalah yang "begitu-begitu juga". Pendeknya ia menghendaki perbaikan dalam menulis kritik. Tiga isu besar yang diperdebatkan dalam kritik seni lukis adalah soal keindonesiaan, kerakyatan, dan modernisme. Paham keindonesiaan tidak cuma satu, tapi beberapa. Akan tetapi, semua pandangan itu cenderung nnormatif. Isu kerakyatan timbul ketika fungsi sosial seni dipertanyakan, demi kepentingan sosio-politis. Adapun modernisme--dilandasi kebebasan, kreativitas serta nilai perorangan--dalam kenyataan segera berhadapan dengan berbagai kritik, yakni kritik kultural, kritik sosial, kritik politis, dan kritik sosiologis. Selain itu, ada masalah mengenai penyebutan aliran-aliran seni lukis akibat persentuhan dengan seni lukis Barat. Survei Sanento di buku ini membuktikan bahwa penetapan aliran umumnya dilakukan kritikus sambil lalu, tanpa penelitian dan pembandingan, tidak jarang sekadar "impresionisme impulsif" dari para kritikus subjektivis. Bagi Sanento, pengindonesiaan istilah untuk isme-isme yang sesuai dengan konteks perkembangan seni lukis kita amat penting. Pemecahan masalah-masalah ini dapat membentuk pengetahuan kita tentang seni lukis Indonesia, melalui klasifikasi dan sistematisasi. Survei ke dalam penulisan kritik inilah yang kemudian 'melahirkan' Sanento Yuliman sendiri sebagai kritikus seni rupa terkemuka di Indonesia.
    Rp 150.000,00
  • DSC05043-2
    DSC05043-2

    Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik – Dr. Mohammad Amin, M. Sn., M. A.

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: 414 halaman ISBN: 978-623-321-048-5 Kondisi: Baru Dari sudut pandang politik kebudayaan, buku ini menyajikan bagaimana pengaruh politik etis di zaman kolonial Belanda, kesenian sebagai bagian dari revolusi di zaman Orde Lama, kesenian adi luhung sebagai bagian dari pencarian puncak-puncak kebudayaan di zaman Orde Baru serta mulai merebaknya konsep ekonomi kreatif dalam kesenian di masa awal-awal orde reformasi berpengaruh pada perkembangan musik (dalam hal ini Kakula sebagai budaya gong pada etnik Kaili di Sulawesi Tengah). Buku ini mengidentifikasi hubungan antara Politik Kebudayaan dan musik yang terbentang cukup luas. Istilah yang dapat digunakan mulai dari tekanan, pendiktean, petunjuk, pengaruh, arahan, stimulus, sponsor, hingga mitra. Penggunaan istilah-istilah itu semuanya tergantung dari kasus yang dibicarakan dan terbatas pada konteks ruang dan waktu. Musik menjadi tempat bertemu dan bernegosiasinya ideologi-ideologi identitas yang dipengaruhi semua aspek, terutama motivasi politik, yang silih berganti ataupun tumpang tindih satu sama lain. Buku ini menunjukkan bagaimana ideologi politik sangat berperan dalam mengonstruksi musik. Buku ini diharapkan dapat memicu gairah dari pegiat seni, budayawan, dan peneliti di berbagai daerah untuk menyumbangkan narasi dari wilayah budayanya masing-masing agar dapat menjadi refleksi bersama. Buku ini cocok dibaca bukan saja oleh mahasiswa, peneliti tradisi lisan dan budaya lokal, tetapi juga untuk khalayak yang lebih luas, termasuk pegiat seni budaya, birokrat, pembuat kebijakan dan semua yang berkepentingan atas pertumbuhan kesenian Nusantara.
    Rp 150.000,00
  • DSC05041-2
    DSC05041-2

    Ethics in Social Science Research in Indonesia – Mayling Oey-Gardiner, Fandy Rahardi, Canyon Keanu Can

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: xxvi + 256 hlm Bahasa: Inggris ISBN: 978-623-321-032-4 Kondisi: Baru "There are not many books on ethics that are currently available, especially in Indonesia. This book comes to fill that gap. A commendable book that researchers should read, especially when there is more and more research on human behavior. It is a stupendous work." - M. Chatib Basri, Executive Director, IBER, Minister of Finance of the Republic of Indonesia 2013-2014 “This book addresses an important set of issues in the context of Indonesia, a large developing country in Southeast Asia. Most work on research ethics has originated in the developed world; the strength of this book is that it relates the large international literature to the specific problems which Indonesian researchers are likely to face, especially in the social sciences. It deserves a wide readership both in Indonesia and in other parts of the world.” - Anne Booth, Professor Emeritus, SOAS, University of London "In a world full of fake news, corrupt bureaucracies, and inequitable judgements it is vital that the training of rising generations of social scientists contains thorough grounding in ethics. This volume should be required reading in all teaching programs, and a valuable addition on the desk of all graduates wishing to pursue a career in the social research professions.” - Terence H. Hull, Emeritus Professor of Demography, The Australian National University “Reading this book is an eye-opening experience. Mayling Oey Gardiner presents novelty by discussing ethics in social science research on current issues such as big data, internet-based research, and environmental research. This book can guide academics and decision-makers to define boundaries and consider the impact of social research.” - Rhenald Kasali Ph.D, Founder Rumah Perubahan, Professor of Management, University of Indonesia
    Rp 150.000,00
  • Buku - An Inventory of Loss
    Buku - An Inventory of Loss

    An Inventory of Losses: Tentang Memori dan Kehilangan Abadi – Judith Schalansky

    , ,
    Penerjemah: Hendarto Setiadi Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2020 Tebal: xxxii + 282 halaman ISBN: 978-602-433-990-6 Kondisi: Baru Mengapa baru ketika sesuatu hilang untuk selamanya, kita merasakan betapa besar artinya bagi kita? Mengapa sesuatu yang ditutup-tutupi - entah dalam sejarah sebuah bangsa atau dalam keluarga sendiri - bisa berdampak begitu besar? Mengapa saya tidak bisa membuang apa pun? Dan mengapa hewan yang telah punah, lukisan yang dirusak, dan buku yang dibakar terasa jauh lebih menarik dan lebih memesona dibandingkan seluruh sisanya yang masih ada? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan keinginan dalam diri saya untuk menyusun semacam inventaris kehilangan, sebuah daftar mengenai hal-hal yang kita tahu pernah ada, tetapi kemudian lenyap - entah karena sengaja dimusnahkan atau karena menghilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Sebab sesuatu yang hilang - apakah orang yang disayangi atau seikat kunci - akan meninggalkan ruang realitas dan memasuki ruang mitos, berubah dari sesuatu yang faktual menjadi hal yang fiktif. Lalu muncullah peran bercerita, semua kisah dan anekdot yang membuat duka cita menjadi lebih tertahankan. Sebab bercerita itu membantu. Bercerita adalah pelipur lara terbaik dan pengalaman kehilangan, saya mendadak menyadari, adalah awal dari semua budaya. Sebuah buku, menurut hemat saya, adalah terbaik dan terindah untuk menyimpan sesuatu. Buku seperti itulah yang ingin saya tulis dan rancang. Sebuah buku yang mengumpulkan dan menceritakan berbagai hal yang saya rindukan. Sebuah buku duka dan penghiburan. Buku yang menyoroti bukan hanya kehilangan, tetapi juga yang perolehan. Sebab tidak ada yang dapat dihadirkan kembali, namun segala sesuatu dapat dibuat agar bisa dialami lagi.
    Rp 90.000,00
  • Estafet Sampul 1

    Estafet’s Years: Hari-hari Kaset Bersama Estafet (2015-2020) – Kandagas

    , ,
    Penerbit: Estafet Buku Tahun Terbit: 2020 Kondisi: Baru (Ada dua versi sampul, silakan menuliskan sampul pilihan Anda pada catatan pemesanan.) Estafet's years adalah sebuah masa di mana penulis mengunjungi banyak toko kaset dan kemudian meneruskan kaset-kaset yang didapat kepada banyak orang melalui akun Instagram @estafetkaset. Buku ini menyajikan sejarah Estafet Kaset dan beberapa peristiwa menarik di sekitarnya, bukan sejarah kaset pita. Beberapa informasi mungkin sudah tidak lagi valid, entah itu toko kasetnya sudah gulung tikar, atau bahkan harga kasetnya yang merangsek naik. Zaman berganti, kaset pita tetap di hati. Selamat menikmati!
    Rp 75.000,00
  • Buku Mahfud Ikhwan-1
    Buku Mahfud Ikhwan-1

    Cerita, Bualan, Kebenaran – Mahfud Ikhwan

    , ,
    Penerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 144 Kondisi: Baru “Seperti Warto Kemplung yang bercerita untuk mendapatkan rokok dan kopi, dan sedikit perhatian, saya rasa tujuan saya menulis tak jauh-jauh amat dari hal macam itu.” Dalam buku ini, Mahfud Ikhwan membagikan proses yang membentuk kepenulisannya. Dari bagaimana khazanah budaya pop berkarakter Orde Baru dan mengerjakan skripsi tentang karya Kuntowijoyo membentuk caranya menulis cerpen dan novel; bagaimana kesadaran akan konteks membuatnya kesulitan menulis novel populer; hingga bagaimana ia menjumpai jebakan-jebakan klasik dalam menggambarkan desa dan kampung halaman.
    Rp 60.000,00
  • Buku Eka Kurniawan
    Buku Eka Kurniawan

    Usaha Menulis Silsilah Bacaan – Eka Kurniawan

    , , ,
    Penerbit: Circa Jumlah Halaman: xiv+346 Kondisi: Baru Seseorang bisa sadar membaca karya-karya tertentu dan mengabaikan karya-karya lain. Kadangkala bersifat acak dan tanpa sadar, tergantung bagaimana ia memperoleh akses terhadap bacaan, maupun bias-bias pra-keputusan membaca. Orang bisa dengan sadar membaca lebih banyak karya penulis-penulis minoritas (baik secara genre, orientasi seks, etnik, bahasa, dan lainnya), tapi tetap tanpa sadar dibentuk oleh apa yang disediakan toko buku atau industri buku terjemahan, jika sang pembaca kebetulan hanya menguasai bahasa ibunya. Tulisan-tulisan di buku ini, juga buku sebelumnya (Senyap yang Lebih Nyaring, 2018), merupakan hamparan terbuka sejarah kesusastraan personal saya, yang dibentuk oleh pilihan bacaan secara sadar dan tanpa sadar. Tulisan-tulisan tersebut secara langsung menggambarkan cara pandang saya terhadap sejarah kesuastraan (dan pada akhirnya terhadap Sejarah dengan “S” besar, sejarah yang lebih luas). Bisa juga dilihat sebagai usaha kecil untuk mencatat… Semacam usaha menulis silsilah bacaan. Di titik tertentu mungkin kita berkerabat; di titik lain, siapa tahu, leluhur bacaan kita saling menikam.
    Rp 105.000,00
  • Buku Pasfoto Sang Iblis
    Buku Pasfoto Sang Iblis

    Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan, Karikatur, Puisi, dan lain-lain (1966-1990) – Sanento Yuliman

    , , , ,
    Penerbit: Gang Kabel Kondisi: Baru Upaya penerbitan buku Sanento Yuliman ini tidak terlepas dari bunga rampai yang baru saja terbit pada awal tahun, Estetika yang Merabunkan: Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa (1969-1992) oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Gang Kabel (Januari, 2020). Buku ini menampilkan horison pemikiran Sanento Yuliman yang lebih luas, tentang budaya demokrasi, ideologi, tradisi kesenian/kesenian tradisi, perempuan dalam perkembangan seni rupa Indonesia, gaya hidup hingga budaya pop.
    Rp 125.000,00
  • Buku Era Emas Film Indonesia-1
    Buku Era Emas Film Indonesia-1

    Era Emas Film Indonesia 1998-2019: Memoar Garin Nugroho

    , , ,
    Penerbit: Warning Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 233 halaman ISBN: 9786239330439 Kondisi: Baru MEMBACA memoar dari seorang maestro bernama Garin Nugroho itu ibarat kita diajak masuk ke mesin waktu, dan menjelajahi momen-momen penting dalam film dan perfilman secara personal. Seperti Marty McFly yang diajak keliling menembus waktu oleh Emmet "Doc" Brown di film trilogi Back to the Future dan menapaktilasi situs-situs yang punya cerita pribadi di masa lalu, tapi tetap terkait langsung dengan sejarah sinema global dan nasional. Ini adalah semacam otobiografi "plus plus". Sebuah catatan perjalanan hidup tapi uniknya dengan mengarungi dan menjelajahi sejarah film dan perfilman Indonesia, lengkap dengan jiwa zamannya, atau sebaliknya: analisa populer seputar film dan perfilman dilakukan melalui pendekatan pengalaman dan nostalgia yang personal. Pengalaman hidup pribadi yang kaya juga ingatan yang kuat dan kedekatan dengan subjek menjadi modal utama untuk melakukan berbagai pemetaan dan mencakup berbagai aspek dari perfilman. Mas Garin tidak hanya melihat film sebagai teks, tapi juga konteks.
    Rp 85.000,00
  • Gerbang Agama-agama di Nusantara
    Gerbang Agama-agama di Nusantara

    Gerbang Agama-Agama Nusantara – Rusmin Tumanggor

    , ,
    Pengantar: Parsudi Suparlan Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Ketebalan Buku: 428 halaman ISBN: 978-602-9402-85-8 Kondisi: Baru Buku ini merupakan kajian antropologi mendalam perihal agama dan kesehatan masyarakat Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Barus memang sudah sejak dulu terkenal dengan kapurnya, kapur barus, yang bisa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Alhasil, kapurnya itu telah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Sesuai dengan judulnya, yakni Gerbang Agama-Agama Nusantara, Barus yang terletak di pantai barat Sumatra menjadi salahsatu tempat yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari negeri lain, seperti pedagang dari Cina dan Arab. Selain itu pelabuhan yang ada di Barus juga acapkali digunakan untuk transit. Akibatnya, terjadilah kontak sosial dan budaya antara masyarakat Barus dengan para pedagang dari seantero negeri. Kemudian buku ini juga memaparkan kehidupan masyarakat Barus sebelum dan setelah datangnya agama-agama di tanah Batak, pandangan hidup mereka, konsepsi mereka tentang kesehatan dan penyakit, beserta para penyembuh “datu” dengan ramuan tradisional. Kajian ini menjadi penting karena kita bisa menelusuri bagaimana awalnya persentuhan budaya lokal dengan luar, yang nantinya akan memiliki pengaruh kepada agama-agama yang mereka anut. Selanjutnya hal itu pula yang menjadi cikal bakal menyebarnya agama-agama ke Nusantara ini. Terlebih kajian ini juga bisa memberikan sebuah gambaran mengenai sistem pengobatan tradisional yang hidup dan dihidupi oleh masyarakat Barus melalui cara-cara mereka dalam meracik ramuan-ramuan tradisional. Ramuan-ramuan tradisional mereka gunakan sebagai obat dan biasanya ramuan itu terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat, salahsatu organ tubuh dari hewan, dan benda-benda lainnya yang dianggap memiliki nilai kesakralan yang tinggi. * "Saya memandang tulisan ini bermanfaat bagi masyarakat ilmuan, khususnya mahasiswa yang menaruh minat pada kajian antropologi maupun kajian teologi bahkan kajian kesehatan masyarakat tertentu. Dari sini mereka akan dapat melihat bagaimana suatu perilaku dalam aktivitas kehidupan terikat dengan kebudayaan serta kepercayaan masyararakat, termasuk dalam bidang kesehatan." – Parsudi Suparlan
    Rp 150.000,00
  • Buku Karya Lengkap Abdullah
    Buku Karya Lengkap Abdullah

    Karya Lengkap Abdullah Bin Muhammad Al-Misri – Monique Zaini-Lajoubert

    ,
    Penerbit: EFEO, Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2008 Ketebalan Buku: 431 halaman ISBN: 979-8816-13-5 Kondisi: Baru “Adalah kamu orang Jawa seperti binatang bari-bari yang di dalam buah ara, pada sangkanya tiada yang terlebih lagi besarnya dan luasnya daripada lobang buah ara itu pada masa belum lagi dilihatnya di dunia ini, demikian itulah kamu… Tidakkah lu lihat gua seorang diri dapat memerintah orang berpuluh ribu laksa? Seperti kerbau lu sekalian, gua suruh pikul kayu batu daripada akal gua terlebih besar daripada lu segala orang yang bodoh.” Demikianlah kata Maarschalk Deandels kepada para priyayi Jawa, setidaknya menurut seahibul hikayat Abdullah al-Misri. Terkesan congkak dan kasar memang. Daendels membuktikan kepintarannya, dia membangun jalan lintas Jawa yang terkenal, dia mengembangkan ekonomi Pulau Jawa, dia membuat berbagai reformasi. Tetapi kesombongannya tidak terkendali. Ketika dia minta digelarkan “Tuan Susuhunan Kangjeng Kangsinuhun Mangkurat Mangkubuwana”, maka kemurkaan para Wali Songo mengakibatkan kejatuhannya. * Abdullah al-Misri adalah pengarang Indonesia yang sudah terlupakan, padahal karangannya orisil dan menarik. Inilah karya sastra yang hadir untuk membicarakan konteks awal abad ke-19 di Nusantara-Indonesia.
    Rp 35.000,00
  • Buku Jawa Tempo Doeloe
    Buku Jawa Tempo Doeloe

    Jawa Tempo Doeloe – James R. Rush

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Jumlah Halaman: 458 ISBN: 9786029402230 Kondisi: Baru Buku ini memuat sejumlah catatan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dari 600 tahun sejarah Pulau Jawa dalam arti luas. Pakar sejarah James Rush dari University State of Arizona di Amerika telah memilih dan merangkai kisah-kisah yang didedahkan mengenai Jawa oleh 35 pengelana Barat mulai dari masa-masa paling awal kontak bangsa Eropa dengan Jawa pada 1330-an sampai dengan pertengahan 1980-an sebagai sebuah cerita yang kaya warna. Meskipun tidak menceritakan sejarah Jawa secara runtun, buku ini memuat topik-topik yang mampu memperlihatkan bagaimana Jawa bertransformasi dari masa-masa kerajaan-kerajaan yang istananya digambarkan berlimpah emas kemudian jatuh menjadi jajahan Belanda, lantas berubah pada abad ke-20 menjadi pusat Indonesia. Melalui catatan-catatan bukan saja dari mereka yang sudah sohor sebagai tokoh yang lekat dengan Jawa, seperti Thomas Stamford Raffles, Alfred Russel Wallace, Augusta de Wit, Elizah Ruhamah Scidmore, S.J. Perelman, Frank dan Helen Schreider, V.S. Naipaul, tetapi juga dan banyak lagi yang ada di buku ini. Kisah mereka juga banyak bercerita tentang orang Barat itu sendiri dan tentang hubungan mereka yang berkembang dengan pusat peradaban dan kekuatan daerah di Asia Tenggara yang padat penduduk ini, serta dengan masyarakatnya.
    Rp 140.000,00
  • Buku 50 Album Musik Terbaik Indonesia
    Buku 50 Album Musik Terbaik Indonesia

    This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Terbaik Indonesia 1955-2015

    , ,
    Penulis: Harlan Boer, Idhar Resmadi, Wahyu Acum Nugroho, Samack, Taufiq Rahman Penerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 328 Kondisi: Baru Setelah hampir dua tahun, melewati proses penjurian, penulisan, riset arsip, riset rilisan fisik, pemotretan dan penyuntingan, akhirnya Elevation Books secara resmi mengedarkan buku This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Indonesia Terbaik 1955-2015. Buku ini bisa dikatakan yang pertama melakukan penilaian secara komprehensif terhadap album-album musik yang pernah dirilis selama 70 tahun sejarah industri musik populer di Indonesia, dari era label pribumi pertama Irama sampai Aksara.
    Rp 235.000,00
  • Buku History of Punk
    Buku History of Punk

    History of Punk: Budaya Tanding yang Tak Pernah Padam – Atolah R. Yafi

    , , ,
    Penerbit: Vice Versa Books, 2020 ISBN: 9786239330408 Ketebalan: 126 hlm l Bookpaper Dimensi: 14x20 cm l Softcover Kondisi: Baru Punk sebagai sebuah subkultur bisa dibilang sebagai satu gerakan yang tak bisa disepelekan, terutama pada tiga dekade di akhir abad ke-20. Ia adalah gabungan antara berbagai filosofi perlawanan dan juga musik yang cadas. Menyepelekannya sebagai sekadar gaya hidup anak muda yang ingin berbeda bisa jadi dosa besar bila kita abai pada berbagai konteks yang menaunginya. Tak bisa dipungkiri, pengaruh punk pada budaya pop mau pun keseharian kita tak bisa dianggap sebelah mata.
    Rp 60.000,00
  • Buku John Lennon
    Buku John Lennon

    John Lennon: You May Say I’m a Dreamer – Florentia Senojati

    , , ,
    Penerbit: Vice Versa, 2020 Kategori: Biografi/Musik ISBN: 9786025374692 Dimensi: 14x20 cm l Softcover Tebal: 161 hlm l Bookpaper Kondisi: Baru You May Say I'm Dreamer berkisah tentang sebuah perjalanan hidup salah satu musisi paling berpengaruh di dunia, John Lennon. Dari kisah di masa kecil, bagaimana ia membentuk The Beatles, kisah cinta yang kontroversial, hingga bagaimana ia terlibat dengan dunia aktivisme. Lennon memang patut dipuja, tetapi dia bukanlah malaikat. Di buku ini juga menghadirkan sisi gelap Lennon, yang menunjukkan bahwa ia juga manusia biasa yang melakukan kesalahan. Membaca kisah hidup Lennon yang inspiratif sekaligus reflektif ini, bisa membantu kita memahami bagaimana dan apa alasan-alasan di balik lahirnya karya-karya fenomenal dari pendiri band yang paling populer sepanjang masa ini.
    Rp 60.000,00
  • Screenshot_20200710-152620_1
    Screenshot_20200710-152620_1

    Lokasi Tidak Ditemukan – Taufiq Rahman

    , ,
    Kondisi: Baru Penerbit: Elevation Books Tidak ada hal yang lebih menyedihkan dibandingkan terlalu mencintai musik pop dan kemudian pergi melakukan ziarah ke tempat-tempat yang pernah menjadi latar bagi perjalanan musik. Lokasi-lokasi itu tentu saja adalah CBCG, Rock and Roll Hall of Fame, Height Ashbury atau Cafe Sin-E tempat Jeff Buckley pernah manggung. Mengunjungi tempat-tempat tersebut menyedihkan karena Anda sudah membiarkan diri Anda menjadi bagian dari sebuah agama sekular yang menuntut Anda untuk juga melakukan ritual ziarah layaknya yang diperintahkan oleh sebuah kepercayaan yang sudah mapan. Ini tragis karena agama, bahkan yang sekular pun, selalu akan meminta pengikutnya untuk taklid dan menjadi jumud. Untuk orang yang selalu mencari dan mencintai hal baru, ketundukan itu begitu menakutkan. Jim Morrison sudah mati hampir 40 tahun yang lalu dan kita masih tetap menziarahi makamnya. Di pertengahan tahun 2007, Taufiq Rahman dikutuk untuk melakukan perziarahan itu, meski bukan secara sengaja. Dia harus tinggal di Amerika Serikat, sebuah bangsa yang tidak memiliki kebudayaan adiluhung selain budaya massa yang telah berhasil dicekokkan ke seluruh benak anak muda di dunia yang pernah sendiri di kamar, mendengarkan REM, sambil kemudian membayangkan berkendara di pedalaman Midwest. Selama dua tahun, Taufiq mengalami mimpi itu dan hanya terbangun ketika tugas berat kuliah harus segera dikerjakan. Dan ketika tugas berat itu bisa ditinggalkan, perjalanan ziarah itu kadang dilanjutkan. Tentu saja dia tidak pernah menemukannya. "Taufiq Rahman adalah penulis yang biasa-biasa saja. Yang membedakan adalah independensinya." -Harlan Bin, Musisi Indie Jakarta, Majalah Cobra. "Sumbangan buku ini sangat kecil pada dunia tulis-menulis Indonesia." -Philips J. Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan co-founder jakartabeat.net. "Membaca tulisan Taufiq Rahman seperti membaca karya Chuck Klasterman tapi tanpa humor." -The Jakarta Post.
    Rp 90.000,00
  • Screenshot_20200710-151745_1
    Screenshot_20200710-151745_1

    Setelah Boombox Usai Menyalak: Kumpulan Tulisan – Herry Sutresna

    , ,
    Kondisi: Baru Penerbit: Elevation Books "Read as a whole, Setelah Boombox Usai Menyalak provides readers with the same insight into the author that he gives them about his many subjects. It is a private tour of an artist's archives that reveals the forces that shaped him and his creations. A must-read for Indonesian hip-hop heads, pop-culture pundits, punks and especially Homicide fans." - The Jakarta Post "Buku ini merupakan buah dari pengalaman Herry sebagai pendengar musik yang rakus dan serius, bahkan terlibat di dalamnya. Berisi opini, membahas band, resensi, obituari, sampai desainer cover album. Kita bisa membayangkan bagaimana musik menyertainya ketika terancam mati saat ikut demonstrasi di aman reformasi, apa lagu atau album yang pantas direkomendasikan, bagaimna album menjadi penting dan sebuah genre bisa lahir." - Anwar Holid "Kendati sejak awal dikatakan bahwa musik menjadi tema utama buku ini, kita akan bisa menemukan banyak sisipan--jika bukan yang utama--topik selainnya. Salah satu yang menjadi ciri khas Ucok sebagai seorang 'penulis musik' adalah, ia tidak pernah membiarkan musik berdiri sendiri dan terisolasi dari konteks sosial yang melahirkannya." - serunai.co
    Rp 100.000,00
  • Dusta

    Dusta: Memaknai Kejujuran di Era yang Penuh Kebohongan – Sam Harris

    , ,
    Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: 58 halaman ISBN: 978-623-7624-03-5 Kondisi: Baru "Dalam karya yang ringkas tapi mencerahkan ini, Sam Harris menerapkan logikanya yang tenang dan masuk akal pada subjek yang memengaruhi kita semua—kapasitas manusia untuk berdusta. Dan pada akhir buku ini, Harris memaksa Anda untuk menjalani kehidupan yang lebih baik karena manfaat dari memberitahu kebenaran jauh lebih besar daripada biaya kebohongan—bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat." - Neil deGrass Tyson, Austrofisikawan, American Museum of Natural HistoryBuku ini cemerlang. (Saya berharap begitu, jadi saya tidak perlu berbohong.) Saya benar-benar menyukainya dari awal hingga akhir. Dusta adalah bacaan yang paling menggugah pikiran tahun ini.” – Ricky GervaisDalam Dusta, Sam Harris menunjukkan bagaimana mendapat manfaat dari berlaku jujur secara brutal—tetapi pragmatis. Ini adalah buku kecil yang menarik.” - Tim Ferriss¸ penulis buku laris New York Times, The 4-Hour Body, 4-Hour Workweek, dan The 4-Hour Chef * Sam Harris adalah penulis buku-buku laris New York Times, The End of Faith, Letter to a Christian Nation, dan The Moral Landscape, The End of Faith memenangkan PEN Award 2005 untuk kategori nonfiksi. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam lebih dari lima belas Bahasa.
    Rp 40.000,00
  • Wonderland2
    Wonderland2

    Wonderland: Memoar dari Selatan Yogyakarta – Aris Setyawan

    , ,
    Penerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020 Kondisi: Baru Ada beberapa hal menakjubkan dari album pertama Auretté and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) ini. Untuk sebuah band dari Bantul, AATPSC terdengar sangat kosmopolitan; vokalis Dhima Christian Datu malah lebih fasih bernyanyi dalam Bahasa Perancis ketimbang dalam cengkok Bahasa Inggris, komposisi musiknya jauh lebih ramai dari dua ensemble jazz yang bermain di satu kafe di pojokan kota Copenhagen dan kualitas amatir produk rekaman studio mereka justru jauh lebih mumpuni dari hasil kerja para profesional. Namun, lepas dari subjektivitas semua pihak yang terlibat, buku ini berkisah soal proses kreatif album perdana Auretté and The Polska Seeking Carnival. Berkisah tentang suasana, waktu dan sebuah tempat, tentang pemberontakan anak-anak sekolah seni yang bosan dengan kejumudan dan kemapanan dan kemudian berhasil mendobrak sekat-sekat usang yang memisahkan seni di awal dekade lalu. Ini adalah sebuah dokumen kaya soal bagaimana individu-individu mencoba berkesenian pada sebuah tempat dan sebuah masa. Selamat membaca dan berjalan-jalan ke Wonderland.
    Rp 45.000,00
  • MitosSisifus
    MitosSisifus

    Mitos Sisifus – Albert Camus

    , ,
    Penerjemah: David Setiawan Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: viii + 166 halaman ISBN: 978-623-7624-06-6 Kondisi: Baru Salah satu karya filsafat abad ini yang paling berpengaruh. Mitos Sisifus adalah perawian pemikiran eksistensial yang sangat penting. Dipengaruhi oleh karya-karya semacam Don Juan dan novel-novel Kafka dan Dostoevsky. Kumpulan esai ini diawali dengan sebuah perenungan atas bunuh diri, pertanyaan tentang terus menjalani hidup atau mengakhiri hidup di sebuah semesta yang kacau dan tanpa makna. Dengan kemahiran lirisisme, Albert Camus secara brilian mengusulkan sebuah cara untuk lepas dari keputusasaan, merengkuh kembali nilai eksistensi diri, dan kemungkinan hidup bermartabat dan autentik. * "Logika Camus yang cermat dan gaya berpepatahnya menciptakan sejenis puisi pemikiran." - The NationCamus jelas paling berbakat, secara artistik, di antara semua dedengkot penulis Paris pasca-Perang Dunia II.” - The Atlantic
    Rp 60.000,00
  • DariVilaIsola
    DariVilaIsola

    Dari Villa Isola ke Bumi Siliwangi – Sudarsono Katam dan Lulus Abadi

    , , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2015 Tebal: 146 Halaman ISBN: 978-979-419-437-9 Kondisi: Baru Di kilometer 8 Lembangweg—kini Jalan Setiabudhi—di atas lahan 7,5 hektar, berdiri gedung indah seluas 12 ribu meter persegi. Itulah Villa Isola, milik D.W. Berrety, raja media nan flamboyant di Hindia Belanda. Dibangun pada tahun 1932-1933 dengan gaya Streamline Moderne dari Art Deco yang terbilang anyar pada decade tersebut, bangunan ini masih megah dengan nama Bumi Siliwangi, sebagai bagian dari Universitas Pendidikan Indonesia. Mengapa dinamakan Villa Isola? Apa arti nama itu? Bahkan Hans Dokkum, sekretaris empunya vila, pernah berucap muram: “Isola, di balik dinding luar bangunan yang megah tercium sesuatu yang hampa, tidak adanya kehidupan yang harmonis, juga kebahagiaan keluarga: hanya pameran kekuasaan dan selera.” Apa yang sesungguhnya terjadi di balik kecantikan salah satu ikon Kota Kembang itu? Kematian tragis Berrety sendiri setahun setelah rampungnya villa tersebut menjadi misteri hingga kini.
    Rp 71.500,00
  • Madness
    Madness

    Madness Belong to All: Catatan Ganjil Musik Abad 20 – Aliyuna Pratisti

    , , ,
    Membahas: David Bowie, The Stooges, Alexis Korner, PJ Harvey, Fugazi, Joy Division, Frank Zappa, Billie Holiday, Duane Allman, Led Zeppelin, Pil, Brian Eno, Sonic Youth, Bauhaus, Neu!, Neil Young, Talking Heads, King Crimson, Charles Mingus, Blue Cheer, Jimi Hendrix, The Velvet Underground, etc. Penerbit: EA Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 330 halaman ISBN: 978-623-91089-5-3 Kondisi: Baru Ada kegilaan yang bersarang di pikiran organik para musisi, yang pernah mematahkan gaya bermusik monoton atau memaksa label rekaman untuk menerima sisi eksperimentalisme mereka. Aliyuna Pratisti melacak pelbagai patahan sejarah—akibat desakan kegilaan—yang menjungkirbalikkan arah musikalitas sebuah zaman. Ia membicarakan glam rock, blues, heavy metal, krautrock, folk, punk, noise, minimalis, dan segala peristiwa menyimpang terkait skena pada paruh kedua abad 20. Dengan berjalan di seberang trajektori populer dan bising industri, ia menemukan keganjilan yang bersembunyi di sudut terjauh ruang penciptaan musik. Buku ini menyuntikkan efek psychedelic—tanpa perlu melibatkan substance.
    Rp 100.000,00
  • Buku - Orang Mandar Orang Laut
    Buku - Orang Mandar Orang Laut

    Orang Mandar Orang Laut: Kebudayaan Bahari Mandar Mengarungi Gelombang Perubahan Zaman – Muhammad Ridwan Alimuddin

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: 183 halaman ISBN: 978-602-2581-06-2 Kondisi: Baru Banyak orang yang tinggal di luar Sulawesi bagian selatan menganggap pelaut ulung dari kawasan itu adalah ‘orang Bugis’. Namun, menurut Christian Pelras, penulis buku The Bugis, pelaut ulung di kawasan itu adalah orang Mandar. Dalam buku ini, penulis membeberkan pengamatannya terhadap tiga karya cipta kebudayaan bahari Mandar yang biasanya diangkat sebagai ciri keulungan mereka sebagai pelaut, yakni: perahu layar (sande’), menangkap telur ikan terbang (motangnga), dan rumpon (roppong). Disusun sebagai catatan perjalanan, penulis memperlihatkan bahwa ketiga ciri itu kini sudah ditinggalkan oleh nelayan Mandar. Tapi, perubahan ini bukan mencerminkan pudarnya keulungan Mandar di laut. Keulungan bahari orang Mandar sebenarnya bukan terletak pada karya ciptanya, melainkan daya cipta mereka untuk terus-menerus menyusuaikan diri terhadap gelombang perubahan zaman.
    Rp 60.000,00
  • Buku - Dunia Maluku
    Buku - Dunia Maluku

    Dunia Maluku: Indonesia Timur Pada Zaman Modern Awal – Leonard Y. Andaya

    , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2015 Tebal: 406 halaman ISBN: 978-602-2258-320-2 Kondisi: Baru Dunia Maluku, berikut kerajaan-kerajaan dan masyarakat di dalamnya, memiliki tatanannya sendiri baik dalam perkara duniawi hingga surgawi, setidaknya begitu menurut Leonard Y. Andaya. Suatu tatanan yang khas, tentunya, dan tidak selalu dapat dipersamakan dengan kebudayaan lain di Indonesia. Tatanan yang meliputi berbagai dimensi dan aspek kehidupan masyarakat Maluku, dan belum lagi berbagai dualisme yang berlaku di dalamnya yang sudah barang tentu sangat membuat bingung orang-orang asing yang mendatanginya, termasuk bangsa Eropa. Yang senantiasa menarik untuk disadari adalah bahwa berbagai tatanan dalam fenomena tatanan tersebutlah yang membentuk Indonesia, sebuah gugusan kepulauan yang nilai budayanya amat kaya. Dunia Maluku, memuat berbagai penjelasan sejarah Kawasan Timur Indonesia yang seakan dianaktirikan oleh kecenderungan dunia sejarah modern ini. Buku ini ditulis dengan menarik oleh seorang sejarawan kenamaan mengenai Indonesia, Leonard Andaya, yang dalam pembahasannya ia ingin menjunjung tinggi pembacaan fenomena sejarah menggunakan “kaca mata” pribumi. Buku ini sengaja kami hadirkan ke hadapan Anda untuk melengkapi pustaka Kawasan Timur Indonesia yang, tidak perlu diperdebatkan lagi, jumlahnya cukup terbatas. Adalah harapan kami bahwa buku ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda para peminat kajian Kawasan Timur Indonesia. Selamat membaca.
    Rp 100.000,00
  • Pakkacaping
    Pakkacaping

    Pakkacaping Mandar – Petikan Dawai Pemenuh Janji pada Langit – Asmadi Alimuddin

    , , ,
    Editor: Muhammad Ridwan Alimuddin Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xi + 173 halaman ISBN: 978-602-258-100-0 Kondisi: Baru Buku ini memberi pengetahuan bahwa di Mandar pemain kecapi dan kecapinya adalah media penghubung antara manusia dengan penciptanya. Bukan penghibur semata. Sebagian masyarakat Mandar percaya bahwa permainan kecapi, walau baru sebatas meniatkan untuk mengadakan permainan kecapi, bisa membantu harapan terkabul. Sebaliknya, akan ada musibah ketika harapan terwujud, tak jadi mengadakan permainan kecapi. Dewasa ini, orang yang bisa memainkan alat petik berbentuk perahu tersebut semakin sedikit. Bisa dihitung jari. Bila memasukkan kaum perempuan yang lihai menyanyi sambil memetik kecapi, tinggal dua saja. Selain membahas hubungan permainan kecapi dengan beberapa upacara tradisional di Mandar, karya ini juga berisi informasi pemain-pemain kecapi Mandar yang dikenal dalam tiga – empat dekade belakangan. Apakah mereka pemetik kecapi terakhir dari negeri Mandar?
    Rp 60.000,00
  • Buku - Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola
    Buku - Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola

    Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola – R. N. Bayu Aji

    , ,
    Pengantar: Freek Colombijn Penerbit: Ombak Tahun Terbit; 2010 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-602-8335-29-4 Kondisi: Baru "Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola 1915-1942 adalah buku yang penting. Sepak bola adalah bagian penting dalam keseharian masyarakat. Di masa kolonial, hampir semua koran lokal memberitakan pertandingan sepak bola di kota-kota tertentu. Sepak bola tidak hanya penting karena menarik banyak perhatian, tetapi juga karena mampu mengumpulkan orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda. Bangsa Eropa (Belanda) adalah yang pertama kali mengenalkan sepak bola di Indonesia. Pemain sepak bola pada awalnya adalah orang Eropa (Belanda) atau Indo-Eropa. Tidak lama setelah itu, muncul pemain Cina dan Arab mulai bergabung. "Secara umum, sepak bola adalah wadah di mana orang-orang dari berbagai latar belakang etnis yang berbeda dapat bertemu, meskipun dalam beberapa pertandingan terkadang berakhir dengan pertengkaran antar orang-orang yang berbeda latar belakang. Walaupun demikian, sepak bola tetap menjadi meeting point yang mendapat perhatian oleh masyarakat. "Atas beberapa alasan mengenai pentingnya sepak bola di masa lalu inilah, Rojil Nugroho Bayu Aji menulis buku tentang sepak bola yang secara khusus mengulas bagaimana perjalanan sepak bola pada masyarakat Cina di Surabaya. Buku ini merupakan buku yang perlu dibaca. Kebanyakan buku sejarah menekankan mengenai perbedaan masyarakat Cina dengan yang lain di masa kolonial. Buku ini justru menekankan sebaliknya, bagaimana masyarakat Cina justru sebenarnya terintegrasi dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan perkotaan Surabaya. "Saya berharap buku ini menarik bagi pembaca dan menstimulasi akademisi untuk melakukan studi serupa mengenai posisi etnis minoritas dalam sepak bola. Saya juga berharap melalui buku ini, semakin banyak orang gemar bermain sepak bola, di klub-klub resmi, di pantai, ataupun di pinggiran jalan. Sungguh menyenangkan membaca buku tentang sepak bola dan juga bermain sepak bola!" - Freek Colombijn
    Rp 40.000,00
  • Buku - Sejarah Kereta Api di Priangan
    Buku - Sejarah Kereta Api di Priangan

    Sejarah Kereta Api di Priangan – Agus Mulyana

    , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: xi + 244 halaman ISBN: 978-602-2584-53-7 Kondisi: Baru Di Hindia Belanda, liberalisasi terjadi dalam bidang ekonomi dengan semakin tumbuhnya usaha di bidang perkebunan. Tak pelak, pembangunan pun dilaksanakan demi menunjang kepentingan usaha tersebut. Pembangunan jalan kereta api merupakan bagian dari kebutuhan sarana transportasi khususnya untuk pengangkutan hasil-hasil perkebunan. Perkebunan-perkebunan yang ada di Keresidenan Priangan sebagian besar terletak di daerah pedalaman sehingga akan sangat sulit mengangkut hasil-hasil perkebunan dari wilayah pedalaman menuju pelabuhan yang ada di pantai. Dengan demikian, pembangunan jalan kereta api menjadi suatu kebutuhan di Keresidenan Priangan saat itu. Dalam buku ini, diuraikan tarik-ulur pengajuan izin pembangunan jalan kereta api yang berkali-kali mengalami kegagalan, baik dari pihak pemohon maupun dari pihak pemberi izinnya. Juga, diceritakan saling lempar tanggung jawab antara pihak pemerintah dan swasta dalam upaya pembangunan jalan kereta api tersebut.
    Rp 75.000,00
  • Buku - Dunia Koleksi
    Buku - Dunia Koleksi

    Dunia Koleksi: Hulu Hilir Kepemilikan Karya Seni – Penyunting: M. Kholid Arif Rozaq dan A. Sudjud Dartanto

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2019 Tebal: xii +332 halaman ISBN: 978-602-258-542-2 Kondisi: Baru Buku ini mengetengahkan kisah- kisah di balik pengoleksian benda seni. Sejumlah hal yang terkait di dalamnya adalah kisah pengerjaan karya seni, distribusi, hingga seluk beluk karya di dinding rumah kolektor. Karya seni yang dimaksud bukan lukisan dan patung saja, tetapi nyaris semua benda yang “disakralkan” sebagai koleksi. Jelaslah, benda koleksi tidak bisa didiamkan begitu saja. Perlu ulasan dan kajian yang mendalam atas kehadirannya. Buku berisi 20an artikel inilah jawabannya. Dan, jawaban itu sungguh mencengangkan! * DAFTAR ISI - Adaptasi Kelola di Era Disruptif Industri 4.0 (sektor usaha, fotografi, pendidikan, dan seni visual) ~ M. Kholid Arif Rozaq, M.M. - Aspek Hukum Kepemilikan Karya Seni Bernilai Cagar Budaya ~ Aditya Revianur dan Raihan Tsany Munandar - Ephemera dan Manifestasi Gerakan Sosial: Hulu Hilir Seni Visual Poster (AKSI) ~ Arif Rahman Bramantya dan Ikhtiar Anugrah Hidayat - Aku dan Kolektor-kolektorku ~ I Wayan Sujana Suklu - Kelola Koleksi Museum: Kajian Teoritik ~ Khoirul Anam - Koleksi Wayang Kulit Milik Pribadi di Jawa: Peran, Potensi, dan Tantangannya ~ Rudy Wiratama - Pusat Data Seniman dan Budayawan di Yogyakarta: Upaya Penyelamatan Arsip ~ Faizatush Sholikhah dan Rina Rakhmawati - Pulau Bali Menjadi Pusat Dunia Koleksi Seni Pertunjukan Barong Sakral dan Profan ~ I Wayan Dana - Kaset Barat Rekaman YESS; Produk Unik Lokal untuk Musik Internasional ~ Hermansyah Muttaqin - Metode Inventarisasi dan Penghitungan Harga Karya Seni Kriya Istana Kepresidenan Negara Republik Indonesia ~ Timbul Raharjo - Galeri Nasional Indonesia di Tengah Interaksi Global Studi Pameran Koleksi di Canberra, Australia (2014) dan Sofia, Bulgaria (2017) ~ Citra Smara Dewi dan Bayu Genia Krishbie - Mengoleksi Memori Lewat Sinema ~ Agus Dermawan T. - Diterima, Tetapi Dianggap "Sepi" (Kajian Pengunjung Pameran Seni ArtJog di Yogyakarta) ~ Meike Lusye Karolus dan Revta Fariszy - Replikasi Digital Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Melalui Penciptaan Fotografi dengan Metode Orbit 360 derajat ~ Yohanes Baptista - Tindakan Konservasi Preventif sebagai Upaya Pelestarian Koleksi Lukisan ~ Vicky Ferdian Saputra - Di Balik Sajian Karya Seni: Peran Art Handler dalam Penanganan Karya Seni, Mulai dari Studio Seni, Galeri, hingga Ruang Koleksi ~ Ladija Triana Dewi - Akuisisi Koleksi Kendaraan Antik David Sunar Handoko ~ Trisna Pradita Putra - Dinamika Manajemen Proyek dalam Karya Seni Murni Patung Win Dwi Laksono ~ Dian Ajeng Kirana - Dari Meja Makan ke Ruang Pameran: Penyajian Koleksi Kelompok Studi Makanan Bakudapan sebagai Hasil dari Penelitian Artistik pada ArtJog 2019 ~ RR. Vegasari Adya Ratna
    Rp 125.000,00
  • Buku - Dramaturgi Sandiwara
    Buku - Dramaturgi Sandiwara

    Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Poskolonial – Dede Pramayoza

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2013 Tebal: xxvii + 282 halaman ISBN: 978-602-2581-02-4 Kondisi: Baru "Sebuah journey, yang memaparkan perkembangan sandiwara dengan kaleidoskopnya yang penuh kejutan. Sungguh, buku ini bukan sekadar literatur yang demikian detail berbicara gerak populis dalam menelurkan peristiwa kesenian, tapi juga sebuah album dengan potret-potret peristiwa yang tergambar sangat bersahaja. Begitu banyak catatan yang mengharukan." - Edi Suisno "Hadir di tengah miskinnya kajian akademis tentang teater di Indonesia, buku ini sangat berharga. Tidak hanya karena menyajikan informasi yang langka, buku yang disusun berdasarkan tesis ini juga berharga karena sudut pandang paparannya yang tergolong mutakhir. Dede Pramayoza mengajak kita untuk melihat kait-mengait antara dimensi 'tekstual' sandiwara dengan konteks sosio-kultural dan ideologisnya. Buku ini membuka mata kita tentang arti penting, peluang, dan masa depan kajian teater di Indonesia. Saya sarankan buku ini dibaca para pemerhati dan pekerja teater maupun seni secara umum, para sosiolog, antropolog, dan sejarawan, serta pihak-pihak pengawal kebijakan kebudayaan/kesenian pada umumnya. Tidak untuk sekadar diikuti, tapi untuk dikembangkan lebih lanjut." - G.R. Lono Lastoro Simatupang
    Rp 60.000,00
  • Buku - Penjaga Memori
    Buku - Penjaga Memori

    Penjaga Memori; Gardu di Perkotaan Jawa – Abidin Kusno

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2007 Tebal: 154 halaman ISBN: 978-979-3472-64-5 Kondisi: Baru Jika ada suatu bangunan yang terlupakan dalam melihat dan membahas arsitektur dan perkotaan kita, mungkin gardu adalah bangunan itu. Gardu bertaut erat dengan sejarah perkotaan Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, dengan berbagai zaman dan berbagai golongan masyarakat dan rezim kekuasaan. Gardu sering hadir bersama dengan bangunan induk dan lingkungannya, dengan pagar dan gapura, dengan kentongan dan penjaga, dengan kumpulan laki-laki di sekelilingnya. Ia juga dengan mudah menghilang bersama mereka, dan muncul lagi di kemudian hari dengan pola yang sama meskipun dalam suasana berbeda. Mungkin karena ia tidak pernah hilang sama sekali, maka kita tidak pernah mengingatnya. Buku kecil ini tidak bermaksud untuk menguasai masa lalu, dan kehidupan gardu hari ini. Tulisan ini hanya ingin menunjukkan bahwa ada satu cerita yang bisa kita sampaikan mengenai gardu yang akan membuat kita memikirkan keragaman dan keluasan, dan juga keterbatasan sejarah Indonesia.
    Rp 40.000,00
  • Buku - Dramawan & Masyarakat
    Buku - Dramawan & Masyarakat

    Dramawan & Masyarakat: Paradigma Sosiologi Seni – Arthur S. Nalan

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2017 Tebal: 160 halaman ISBN: 978-602-2584-23-0 Kondisi: Baru Dunia drama atau lebih akrab disebut teater dapat dianggap sebagai bagian dari teori permainan (games theory) dan teori Homoluden (manusia yang bermain-main) oleh para pelakunya. Oleh karena itu, para aktor dan para aktivis teater selama ini di dalam perjalanannya bermain di atas pentas, sekaligus juga bermain di dalam kehidupan. Skenario dalam dunia teater disebut lakon, dengan inti dari lakon adalah konflik. Tanpa konflik, lakon bukanlah lakon, dan di tangan seorang dramawan, konflik bisa menjadi dramatis dan estetis. Pada gilirannya, hasil eksplorasi kreatif dramawan yang bersumber dari masyarakat dikembalikan kepada masyarakat supaya lebih bijak. Buku ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian. Pertama adalah Pembuat Cermin, yang berisi proses kreatif penulis lakon ataupun pandangan-pandangan Arthur S. Nalan dalam suatu lakon; kedua adalah Panggung, yang berbicara tentang praktik berteater (yang dalam hal ini lebih fokus pada drama) di Indonesia dan dunia panggung secara umum; dan yang ketiga Masyarakat, yaitu pandangan yang muncul pascapementasan yang dihubungkan dengan kebudayaan suatu masyarakat.
    Rp 55.000,00
  • Buku - Kelola Seni
    Buku - Kelola Seni

    Kelola Seni: Lukisan, Wayang, Film, hingga Jazz

    , , ,
    Penyunting: Mikke Susanto Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2018 Tebal: x + 137 halaman ISBN: 978-602-258-481-7 Kondisi: Baru Buku ini bukan saja sebagai kajian teori dan praktik kelola seni semata, tetapi juga sebagai “berita” tentang tren pemikiran pengelolaan seni. Berguna dan sangat direkomendasikan bagi para mahasiswa, pegiat, pencinta, dan masyarakat yang berada di bidang seni (budaya), sosial, manajemen, komunikasi, dan permuseuman. Inilah buku yang mengupas berbagai dinamika pengerjaan di balik kegiatan seni berupa pameran, pergelaran, pelestarian, festival, dan penilaian benda seni. * Daftar Isi: RANAH TEORITIS - Kesadaran Sebagai Subyek - M. Dwi Marianto - Pengelolaan Seni (Pertunjukan) dan Penguatan Makna Seni - Sumaryono - Manajemen Seni Pertunjukan Masa Kini - Kasidi Hadipriyatno - Penetapan Harga Lukisan: Sebuah Kajian Teoritis - Mikke Susanto, Lono L. Simatupang, dan Timbul Haryono RANAH EMPIRIS - Festival Kesenian Yogyakarta: Pengalaman dan Usulan Pengelolaan - Timbul Raharjo - Festivalisasi "Jazz" di Indonesia, dari Panggung menuju Peristiwa - Citra Aryandari - Fotografi Suherry Arno: Penciptaan, Manajemen, dan Diseminasi Praktik Seni Fotografi dalam Pameran "Melampaui Fotografi" - Irwandi - Pelestarian dan Pengembangan Wayang Beber Gelaran Wonosari Yogyakarta - Indiria Maharsi - SITI: Ketika Film Indie Bertarung di Pasar Mainstream - Arinta Agustina Hamid
    Rp 60.000,00
  • Buku - Sejarah Kopi Mandailing
    Buku - Sejarah Kopi Mandailing

    Sejarah Kopi Mandailing – Budi Agustono, Junaidi, Kiki Maulana Affandi

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2019 Tebal: 133 halaman ISBN: 978-602-258-546-5 Kondisi: Baru Buku ini berusaha untuk menelusuri sejarah komoditi Kopi Mandailing yang ditanam di wilayah Tapanuli. Wilayah Tapanuli yang dimaksud di sini adalah tempat berdiam penduduk beretnik Mandailing dan Angkola. Kopi Mandailing adalah suatu brand atau merk dagang yang dipakai untuk kopi yang berasal dari daerah Mandailing. Namun, sejak masa lalu banyak daerah-daerah lain di Tapanuli yang memakai merk ini untuk mendulang harga yang tinggi. Kepopuleran Kopi Mandailing sudah sejak masa kolonial Belanda. Pada masa puncak kejayaannya telah menghasilkan lebih dari 5.500.000 pohon kopi. Ini merupakan hasil pencapaian produksi yang luar biasa pada masa itu. Perkembangan produksi Kopi Mandailing ini ternyata juga memiliki dampak terhadap wilayah dan penduduk Tapanuli. Beberapa dampak tersebut di antaranya adalah persoalan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan.
    Rp 50.000,00
  • Buku - Arus Balik
    Buku - Arus Balik

    Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, Kolonialisme, dan Poskolonialisme

    , ,
    Editor: Dorothea Rosa Herliany, Imam Muhtarom, Seno Joko Suyono, Wicaksono Adi, Yoke Darmawan Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2014 Tebal: 328 halaman ISBN: 978-602-258-245-8 Kondisi: Baru Dalam sejarah maupun arkeologi laut, maritim di wilayah Nusantara dalam rentang yang panjang banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan peradaban Nusantara. Maritim dalam pengertian waktu itu menjadi bagian yang terpisahkan dari kelangsungan kerajaan maupun kelompok yang lebih kecil di mana saja. Segala aktivitas yang menyangkut interaksi yang luas apakah itu sebuah misi politik, ekonomi, budaya, tidak bisa dilepaskan dari maritim. Pada akhir-akhir ini dengan adanya kesadaran menguatnya betapa pentingnya maritim bagi bangsa ini, kehadiran buku berjudul Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, Kolonialisme, dan Poskolonialisme untuk publik luas, sedikit-banyak akan memberi sumbangan yang berharga. Isi buku ini merentang dari masa silam ketika peradaban maritim menjadi bagian yang tak terpisah dari peradaban hingga masa-masa redupnya di bawah kendali para kolonialis. Proses kolonialisme ini tidak sebatas masa fisik di bawah todongan senjata, tetapi menjelma dalam bentuk kontemporer berupa penguasaan modal dan alat-alat produksi di bidang kelautan. Akses ke laut sebatas mereka yang berkuasa dalam pengertian politik, modal, dan teknologi, sementara rakyat jelata yang kehidupannya semenjak nenek moyangnya hidup bersama laut, tidak memiliki akses tersebut.
    Rp 70.000,00
  • Sold out
    Buku - Fals Nyanyian di Kegelapan
    Buku - Fals Nyanyian di Kegelapan

    Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan – Mokoo Awee

    , , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2005 Tebal: 499 halaman ISBN : 978-602-258-426-1 Kondisi: Baru .. ketika semua orang bersuara dan berteriak tidak ada seorangpun dapat disebut sebagai pemberani namun saat semua diam dan ada yang berbisik... dialah pemberani sejati .. [sawung jabo]
  • Buku - Sinema Horor Kontemporer Indonesia
    Buku - Sinema Horor Kontemporer Indonesia

    Sinema Horor Kontemporer Indonesia – Anton Sutandio

    , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2016 Tebal: 142 halaman ISBN: 978-602-258-368-4 Kondisi: Baru Dalam dunia akademis Indonesia, tidak banyak buku teks yang berbicara mengenai perfilman Indonesia, terlebih dalam genre horor. Oleh sebab itu, buku ini diharapkan dapat memperkaya keragaman buku-buku akademik mengenai industri film Indonesia yang semakin hari semakin berkembang. Dalam kaitannya dengan sejarah, terutama trauma sejarah Indonesia, buku ini mencoba untuk mengeksplorasi fungsi alegoris sinema horor kontemporer Indonesia yang merepresentasikan kekhawatiran dan ketakutan akan trauma sejarah yang belum tersembuhkan. Menjamurnya produksi film horor di Indonesia pada awal abad ke-21 bukanlah suatu kebetulan. Hal itu menyiratkan adanya kebutuhan untuk mengatasi berbagai bentuk kekerasan politik dan sosial yang belum terselesaikan.
    Rp 50.000,00
  • Buku - Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur
    Buku - Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur

    Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur – Munandjar Widiyatmika

    , ,
    Penerbit: Ombak Tahun Terbit: 2014 Tebal: 179 halaman ISBN: 978-602-258-135-4 Kondisi: Baru Cendana sebagai tumbuhan semi parasit yang secara alamiah tumbuh di lingkungan tanah berformasi batu karang dan iklim yang kering, merupakan tumbuhan asli Nusa Tenggara Timur. Karena kegunaan kayu cendana sebagai bahan perabotan mewah, bahan kosmetik, obat-obatan dan benda upacara, sejak masa sekitar awal abad Masehi telah ramai diperdagangkan dalam pasaran dunia. Cendana dan perdagangan cendana menimbulkan kontak budaya antara pendatang dengan penduduk lokal. Kontak dengan para pendatang yang semula hanya sebagai pedagang dan pelaut dalam perkembangan kemudian juga menjadi ajang persaingan dagang kekuasaan dan agama. Lebih-lebih setelah kedatangan bangsa Barat terutama Portugis dan Belanda di Nusa Tenggara Timur persaingan dagang, politik dan agama semakin sengit. Berbagai kelompok etnis di Nusa Tenggara Timur tidak bisa menghindarkan diri dari kancah persaingan ini. Agar mereka mampu mempertahankan hidupnya harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis dari berbagai pengaruh yang datang dari waktu ke waktu sepanjang perjalanan sejarah perdagangan cendana. Perdagangan cendana sebagai suatu proses berlangsung dalam suatu struktur kemasyarakatan dan proses itu menghasilkan pola-pola struktur dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain proses itu menghasilkan dinamika masyarakat dan memberi corak berbagai struktur dalam kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Dari hasil perdagangan memberikan berbagai pengetahuan, peralatan dan keterampilan baru, yang dalam proses pemanfaatannya menumbuhkan berbagai warna dan nilai baru dalam berbagai unsur kehidupan sosial budaya yang terikat dengan berbagai norma dalam struktur kehidupan. Akumulasi proses dalam jangka panjang telah terjadi berbagai dinamika dalam: bahasa, kesenian, upacara dalam rangka kepercayaan menyangkut daur hidup, dan pola kehidupan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, pakain, perhiasan, senjata, cara bertani, cara berperang, menenun terikat dengan norma-norma tertentu. Bahkan akhirnya juga menjadi dorong dan daya tarik masuk dan berkembangnya agama baru yakni agama Katolik, Kristen Protestan dan pendidikan dengan pola sebaran yang berbeda di Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila cendana tidak saja merupakan tumbuhan khas tetapi juga sebagai salah satu unsur utama yang memberikan identitas dinamika masyarakat Nusa Tenggara Timur seperti yang sekarang. Itulah sebabnya satu- satunya universitas negeri di Kupang mengambil nama Nusa Cendana, dengan harapan dapat menebarkan keharuman menjadi pemberi identitas dan dinamika baru di masa depan bagi daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur.
    Rp 50.000,00
  • Screenshot_20200513-153933_1
    Screenshot_20200513-153933_1

    The Jadugar: 15 Tahun Mengobrak-Abrik Video Musik Indonesia

    , , , ,
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2020 Tebal: 280 halaman ISBN: 978-602-06-3528-6 Kondisi: Baru The Jadugar adalah kolektif video duo yang dimotori oleh Henry “Betmen” Foundation dan Anggun Priambodo. Keduanya telah melahirkan beragam video klip yang mewakili berbagai macam musisi Indonesia, dengan estetika yang setia kepada karakter musiknya, plus pendekatan yang selalu eksploratif dan eksentrik untuk karya video musik yang unik. * “Gue berani bilang bahwa karya The Jadugar itu levelnya setara dengan video klip Michel Gondry atau Mark Romanek.” - Eka Annash “Sekarang akses kamera lebih mudah, dan video dibuat oleh semua orang. Tapi, point of view ini pernah lahir dari karya The Jadugar.” - Sidi Saleh “Paradoks terbesar tentang The Jadugar adalah bahwa ternyata mereka pernah menjadi mercenaries, hired guns, tentara bayaran yang dikontrak untuk membuat video klip untuk band-band arus utama seperti Peterpan, Slank, Tipe-X, dan bahkan Nidji.” - Taufiq Rahman “Buat gue, omong kosong kalau dibilang mereka punya karya yang konseptual. Tidak ada hal seperti itu. The Jadugar itu kosong, tidak ada karya mereka yang menyembunyikan kegalauan; hal-hal seperti itu tidak ada.” - Oomleo “Yang sebetulnya lebih menarik untuk dibicarakan adalah apa yang mungkin dibikin selanjutnya. Ketika suasana sudah sama sekali berbeda; ketika ajaib-ajaib dahulu diperpanjang masa berlakunya hingga jadi hal biasa di sekitar kita.” - Bin Harlan Boer “Sutradara Anggun Priambodo bikin surprise untuk band, dengan tiba-tiba teman-teman Pure Saturday yang berada di Jakarta dan juga Pure People Jakarta dan Bandung hadir dan merekam mereka pakai kamera yang dipinjamkan atau kamera video sendiri.” - Arian Arifin “Di The Jadugar, yang saya amati dari karya keduanya adalah karakternya yang lumayan berbeda. Mereka berani bermain di luar konsep keren yang telah ada.” - Cholil Mahmud
    Rp 135.000,00
  • Buku - Perhimpunan Indonesia (2)

    Mahasiswa, Nasionalisme & Penjara: Perhimpunan Indonesia 1923-1928 (Dwibahasa: Indonesia dan Inggris) – John Ingleson

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2018 Tebal: 284 halaman ISBN: 978-602-9402-93-3 Kondisi: Baru “Buku Perhimpunan Indonesia memberi penjelasan yang lengkap mengenai aktivitas organisasi Perhimpunan Indonesia di masa puncaknya. Penelitian mendalam yang dilakukan oleh Ingleson dengan mendasarkan argumen-argumennya pada koleksi arsip-arsip berharga yang ditambah dengan sejumlah wawancara dengan pihak- pihak terkait dengan itu menghasilkan studi yang jelas dan mendalam atas organisasi tersebut.” - Akira Nagazumi, sejarawan dan penulis buku The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies, 1972). “Lebih dari seperempat abad, buku ini telah menjadi acuan utama yang penting dalam kuliah-kuliah sejarah yang menyangkut topik gerakan nasionalisme sekuler dan non-kooperatif di Indonesia. Penerbitan kembali buku ini dalam format dwibahasa, telah lama dinanti-nanti. Aktivitas Politik Perhimpunan Indonesia menunjukkan bukti bahwa benih-benih kesadaran politik telah lama bersemai di kalangan pelajar Indonesia. Karenanya, untuk diskusi-diskusi mengenai gerakan mahasiswa, diaspora maupun ide-ide modernisasi politik dan pemenjaraan aktivisnya, kalangan intelektual Indonesia selalu menggunakan karya ini sebagai sebuah rujukan,” - Iskandar P. Nugraha, sejarawan dan penulis buku Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011). * “Perhimpunan Indonesia provides a thorough explanation of the activities of this organisation during it’s peak. Ingleson’s depth of research of important archival documents and materials along with detailed interviews of many people related to the organisation has resulted in an authoritative study.” - Akira Nagazumi, the author of The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies,1972). "For more than a quarter of a century, this book has been regarded as an essential source for history lecturers covering the topic of secular and non-cooperative movements in Indonesia. This new edition in bilingual format is both timely and relevant. Ingleson is often referenced by Indonesian intellectuals in discussions on student movements, political imprisonment, nationalism, Indonesian diaspora and ideas of the modernization of Indonesia. The activities of ‘Perhimpunan Indonesia’ are evidence that the youth of Indonesia were and remain politically aware.” - Iskandar P. Nugraha, the author of Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia/Theosophy, Nationalism &Modern Elite in Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011).
    Rp 120.000,00
  • Buku - Musik Jakarta
    Buku - Musik Jakarta

    [Issue 01] Musik Jakarta – Felix Dass dan John Navid

    , , ,
    Musik Jakarta vol 01 features talks with: Kukuh Rizal Arfianto, Shunsuke Izumimoto. Samson Pho, Soleh Solihun, Adinda Simandjuntak, Kendra Ahimsa, Merdi Leonardo, Ramengvrl Penerbit: Binatang Press! Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: 4 Colored Risograph print, Printed on Munken Pure 130 gsm, 74 Halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-50951-7-7 Kondisi: Baru Jakarta’s huge contribution in defining Indonesia’s popular culture offers opportunities to make the right connections. But connecting with the city’s independent music scene is to understand its smallest, previously unseen and undocumented details. Never to take small things for granted, Felix Dass has been documenting the scene all these years. This time, he brings John Navid on board as photographer, in hopes to deliver the bigger picture – the vibrant and colorful stories of Jakarta’s sidestream music. This journal is a story of Jakarta’s beginning journey to self-rediscovery. Felix Dass will share his efforts to deliver and reintroduce Jakarta’s independent music scene to the public. In a sprawling capital of the biggest, developing country in South East Asia, how can he help his beloved independent music scene navigate its future?
    Rp 155.000,00
  • Buku - Sang Komponis
    Buku - Sang Komponis

    Sang Komponis: Nano S. 60 Tahun – Hawe Setiawan

    , , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2004 Tebal: 190 halaman ISBN: 979-419-325-9 Kondisi: Baru Buku ini menyajikan kumpulan tulisan dari sejumlah tokoh mengenai sosok dan karya komponis Nano S. Disajikan pula daftar karya Nano di bidang karawitan Sunda selama ini. Inilah persembahan untuk seniman karawitan Sunda peraih Hadiah Akademi Jakarta 2003 dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-60. * "Di Jepang sebelum Nano menjadi fellow The Japan Foundation, dapat dikatakan tidak ada orang Jepang yang memperhatikan, apalagi berminat untuk mempelajari, karawitan Sunda. Berkat upaya Nano, di Tokyo berdiri perkumpulan tempat belajar memainkan gamelan degung. Mereka kemudian mendirikan perkumpulan yang berupaya membeli seperangkat gamelan degung, serta mengadakan latihan secara reguler." - Ajip Rosidi "Pak Nano mempunyai perasaan yang sangat kaya, perasaan terhadap hal yang baru ditemui, perasaan senang, perasaan sedih, perasaan bangga, perasaan cinta pada orang lain, pada alam, pada kehidupan, pada daerah, dsb. Dengan perasaan seperti itu, dia telah menciptakan banyak karya unik yang telah diketahui oleh banyak orang. Begitu juga di Jepang, dia menciptakan sejumlah lagu seperti 'Densya-no-uta', 'Katakana Hiragana-uta', dll." - Madoka Fukuoka "Sebagai seorang seniman, dengan visi musikalnya ia mampu menguasai genre kerakyatan, yang tidak secara tegas memisah-misahkan seni tari, musik dan vokal. Kesenian Nano S. mampu menyentuh berbagai unsur yang diperlukan bagi terciptanya sebuah panggung kerakyatan yang ciri umumnya adalah spontan, humoris egalitarian dan mampu menembus batas antara penonton dan pemain." - Sardono W. Kusumo
    Rp 57.000,00
  • Di Tengah Keluarga
    Di Tengah Keluarga

    Di Tengah Keluarga – Ajip Rosidi

    , , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 (Pertama kali terbit pada 1956) Tebal: 140 halaman ISBN 979-419-315-1 Kondisi: Baru Keadaan manusia dalam hidup sehari-hari, dengan suka dan dukanya, mendapatkan pelukisan yang realistis dalam Di Tengah Keluarga. Inilah sepilihan cerita pendek karya Ajip Rosidi dari dasawarsa 1950-an, yang dituangkan dalam dua bagian, Ajip sepertinya menimba bahan-bahan perkisahannya dari telaga pengalaman pribadi. Pengalaman itu diangkat ke tempat yang lebih tinggi, juga direfleksikan melalui cermin kesadaran, sehingga dapat bersentuhan dengan sebanyak mungkin pribadi lain. Sejak pertama kali terbit pada 1956, buku ini telah mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan sasterawan dan kritikus sastera, juga telah menjadi salah satu bagian dari sejarah sastera Indonesia.
    Rp 35.000,00
  • SensorKontemporer
    SensorKontemporer

    Sensor Kontemporer – M. Sudama Dipawikarta

    , , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 158 halaman ISBN: 978-623-221-320-3 Kondisi: Baru Film yang sudah diluluskan Lembaga Sensor Film (LSF) seringkali menuai kontroversi. Sebagian sineas berharap LSF tidak terlalu ketat dalam menyensor film, tetapi sineas lainnya mengingatkan LSF untuk lebih selektif dalam meloloskan film demi terjaganya kepuasan penonton. Begitu juga sebagian masyarakat meminta LSF menyensor seketat-ketatnya, bahkan tidak perlu meloloskan film yang menurut pandangan mereka tidak bermutu. Tetapi, tidak sedikit masyarakat yang memaki-maki LSF akibat adegan film yang hilang direvisi. Mereka berharap LSF menyensor lebih longgar, agar tidak mengganggu kenikmatan menonton film. Di sisi lain, peranti digital yang semakin melimpah dapat memudahkan masyarakat untuk menonton apapun tanpa melalui LSF. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak agar dapat memilih dan menghadirkan tontonan yang baik. Sensor Kontemporer merupakan kumpulan tulisan seputar sensor film di Indonesia. Konsep penyensoran selalu mengikuti perkembangan zaman, buku ini dapat mengupas bagian-bagian terpenting dari perkembangan tersebut.
    Rp 50.000,00
  • Salim
    Salim

    Salim: Pelukis Indonesia di Paris – Ajip Rosidi dengan bantuan Haryadi Suadi

    , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 Tebal: 108 halaman ISBN: 979-914-316-X Kondisi: Old Stock Kepada Sutan Sjahrir Kepada Sutan Sjahsam Enam puluh tahun tinggal di Perancis telah membentuk hidup dan alam pikiranku. Aku berpikir dalam bahasa Perancis. Perancis menjadi negeriku. Tapi apakah aku masih seorang Indonesia? Ya, aku orang Indonesia. Aku warganegara Indonesia dengan paspor Republik Indonesia. Sering aku memikirkan Indonesia dengan penuh kenangan dan kesedihan. Indonesia: begitu jauh, sangat jauh dari impian kita pada tahun 1930-an, pada masa pertemuan-pertemuan di Gedung Nasional di Gang Kenari. Indonesa, tumpah darah kemerdekaan, keadilan dan kejujuran. Aku terkenang kepada mereka yang sudah tiada: Ibu Radna Tanzil, Djohan Sjahruzah, Hazil, Ilham. Aku terkenang kepada pertemuan dengan orang-orang yang sederhana. Kusir dokar di Tegal yang mula-mula terkejut mendengar bahwa aku hendak melihat-lihat pemandangan, namun lalu mafhum apa kumaksud dan berkata "Mari kita melihat-lihat kampung yang cantik". Dan kemudian ketika dia mau mengganti kudanya, mengundangku ke rumahnya untuk menghirup semangkuk kopi. Tegal, Tegalku sayang, sumber inspirasiku yang tak kunjung kering. Aku terkenang kota Sète. Saya menjadi amat populer di situ, bahkan diangkat menjadi warga kehormatan. Sète adalah kotaku. Penduduknya adalah keluargaku. Aku terkenang akan mereka yang menolongku waktu aku dalam kesukaran yang amat sangat. Keluarga di kampung yang menyewakan kamar sempit kepadaku yang begitu aku keluar dari rumah sakit, tak punya uang sepeser pun, meminta agar ku tetap tinggal bersama mereka. Untuk tiga bulan mereka memberiku atap untuk berteduh dan ranjang untuk berbaring, memberiku makan dan mencuci pakaianku. Aku terkenang kepada Ibu Marie Leduc - pekerja sederhana dan suaminya; Edmond, sopir taksi dan isterinya Suzanne, bidan; Jean, dokter; semua yang dengan sepenuh hati telah membantuku. Biarlah Indonesia pada suatu saat kelak menemukan jalam menuju impian kita, impian di Gedung Nasional Gang Kenari. Insya Allah. (Tanda Tangan) Salim
    Rp 200.000,00
  • Buku - Tali-tali
    Buku - Tali-tali

    Tali-Tali: Kumpulan Lengkap Naskah Teater I (1968-1973) – N. Riantiarno

    , ,
    Pengantar: JJ Rizal Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2020 Tebal: xviii + 630 halaman ISBN: 978-623-7357-09-4 Kondisi: Baru Buku ini adalah jilid pertama dari rencana lebih sepuluh jilid buku kumpulan lengkap naskah teater karya N. Riantiarno, salah seorang tokoh utama sejarah teater Indonesia. Dalam jilid pertama ini dimuat 11 naskah yang ditulis Riantiarno dalam kurun waktu 1968-1973. Meskipun termasuk naskah awalnya memulai langkah di dunia teater, mayoritas telah disambut baik publik, para kritikus, dan mendapat penghargaan. Naskah “Tali-Tali” yang menjadi judul buku ini dan “Titik Silang”, misalnya, telah memenangkan sayembara naskah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1972 dan 1973. “Titik Silang” bahkan pernah dimainkan oleh Teater Populer pimpinan Teguh Karya di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada 1974. Naskah-naskah ini dengan berbagai penghargaan yang diraih telah membawa Riantiarno dengan cepat melambung sebagai seniman yang menjanjikan kualitas masa depan teater Indonesia. Sebab ia muda dan sedia menggembleng diri dengan lincah membuka kemungkinan-kemungkinan membuat jembatan dialog antara teater yang dipelajarinya di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dengan aneka arus tradisi lama serta bentuk baru teater setelah Orde Lama. Namun, terlebih penting semua itu telah membuatnya percaya untuk terus menulis naskah, memanggungkan, dan menggeluti teater sebagai medium mengkomunikasikan pikirannya hingga saat ini.
    Rp 250.000,00
  • Buku - Studium Generale
    Buku - Studium Generale

    Studium Generale – Fuad Hassan

    , , , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2001 (Pertama kali diterbitkan pada 1998) Tebal: 239 halaman ISBN: 979-419-282-1 Kondisi: Old Stock Buku ini diberi judul "Studium Generale" karena memang memuat telaah umum mengenai beberapa permasalahan yang diharapkan dapat memperluas wawasan pembacanya, atau cukup merangsang untuk membuat pengkajian lebih lanjut. Sebagai studium generale, pokok bahasan tidak dipaparkan sebagai pengambilan posisi teoritik tertentu, melainkan dikemas sebagai pengolahan (treatise) yang diharapkan dapat merangsang pemikiran (thought-provoking), khususnya bagi mereka yang menekuni disiplin yang tercakup dalam atau berbatasan dengan ilmu tingkahlaku (behavioral science) serta perihal kebudayaan sebagai penjelmaan yang khas manusiawi dalam kehidupannya bermasyarakat. * DAFTAR ISI: - Pengantar - Religi dan Ilmu dalam Masa Industrialisasi - Catatan Umum perihal Muatan Buku Anak - Catatan perihal Pendidikan dalam Budaya Modernisme - Catatan perihal Teknologi dan Teknokrasi - Catatan tentang Urbanism dan Ketahanan Mental - Kecenderungan Perubahan Nilai Memasuki Abad ke-21 dan Implikasinya bagi Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan - Pemahaman tentang Seni dalam Proses Pendidikan - Catatan Perihal Pendidikan Tinggi - Dampak Perkembangan Teknologi terhadap Psikologi - Dari Fenomenologi ke Psikologi Humanistik - Orientasi dan Sikap Etik dalam Praktek Psikologi - Pertemuan Antar-Budaya dalam Era Globalisasi - Bermain sebagai Hak Anak - Cultural Dimensions in Psychotherapy - Perihal Perubahan Sosial dan Budaya - Catatan Pinggir tentang Demokrasi - Modernisme dan Elitisme - Respondeo Ergo Sum - Tingkahlaku Agresif dan Kultus Kekerasan
    Rp 72.000,00
  • Buku - Subversi Simbolis
    Buku - Subversi Simbolis

    Subversi Simbolis: Heteronormativitas dan Estetika Gairah (Studi Komparatif Indonesia dan India)

    , ,
    Penulis: Abha Bhaiya, Nursyahbani Katjasungkana, Saskia E. Wieringa Penerjemah: Suara Kita, Catharina Indirastuti, Irwan Hinayana Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2021 Tebal: xii + 276 hlm ISBN: 978-623-7357-21-6 Kondisi: Baru Buku ini membahas lintasan kehidupan di antara tiga kategori perempuan yang hidup di luar batas heteronormativitas di Jakarta dan Delhi, dua kota besar dengan nilai-nilai agama dan sosial yang sangat berbeda: perempuan yang kehilangan suaminya, baik karena perceraian atau kematian; pekerja seks; dan kaum perempuan muda urban dalam relasi sesama jenis. Sebagai ideologi dan praktik, heteronormativitas melampaui heteroseksualitas, batas negara, dan merasuki semua institusi sosial, seperti pendidikan, hukum, agama, dan media. Mereka yang menyeragamkan diri dengan pola hegemoniknya adalah manusia normal, sementara mereka yang berada di luar itu, atau yang menempatkan diri di luar batas-batasnya, adalah mereka yang tidak normal, penuh nista. Kajian ini terletak di dalam kerangka studi-studi antropologis feminis pascamodern dan fokusnya adalah pada seluruh perbandingan intra-Asia mengenai relasi gender serta seksual yang mana masa lalu kolonial disajikan lebih banyak sebagai sebuah aspek konteks sejarah.
    Rp 190.000,00
  • Buku - Loan Words in Indonesian and Malay
    Buku - Loan Words in Indonesian and Malay

    Loan Words in Indonesian and Malay – General Editor: Russell Jones

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan KITLV-Jakarta Tahun Terbit: 2008 Tebal: 400 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-979-461-701-4 Kondisi: Old Stock This impressive book is the result of decades of meticulous scholarly work by various specialists with an intimate knowledge of Indonesian, Malay and the foreign languages that provided so many loan-words for Indonesian and Malay. For about 20,000 words the original donor language is given, such us Sanskrit, Arabic, Persian, Chinese, Portuguese, Dutch and English. For all lovers or Indonesian and Malay this book is essential reading that will continue to amaze and enrich you. Loan-words in Indonesian and Malay contains a tremendous wealth of information and is admirable as a consolidated reference work compiled with great precision, and indispensable for anyone interested in the subject.
    Rp 150.000,00
  • Buku - Anak Asuh Bernama Indonesia
    Buku - Anak Asuh Bernama Indonesia

    Anak Asuh Bernama Indonesia – Emha Ainun Nadjib

    , , ,
    Penerbit: Bentang Pustaka Tebal: 412 halaman ISBN: 978-602-291-397-9 Kondisi: Baru Aku dititipi perjuangan bersama engkau semua, anak-anak dan cucu-cucuku. Perjuangan yang meskipun engkau dikepung oleh kegelapan, tapi engkau tetap sanggup menerbitkan cahaya dari dalam dirimu. Meskipun terbata-bata di jalanan yang sangat terjal, engkau tetap mampu menata kuda-kuda langkahmu sehingga keterjalan jalan itu bergabung ke dalam harmoni tangguhnya langkah-langkahmu. Bahkan, sekalipun engkau ditimpa, ditindih, dihajar, dan seakan-akan dihancurkan oleh beribu beban dan permasalahan, engkau justru menjadi anak-anak cucu-cucuku yang mengubah jalanan itu menjadi rata bagi semua orang. Melalui buku ini, kutitipkan hutan belantara pemikiranku kepadamu.
    Rp 79.000,00
  • Buku - Dari Pojok Sejarah
    Buku - Dari Pojok Sejarah

    Dari Pojok Sejarah – Emha Ainun Nadjib

    , , ,
    Penerbit: Majelis Masyarakat Maiyah dan Mizan Tebal: 508 halaman ISBN 978-602-441-042-1 Kondisi: Baru “Dil, Saudaraku, inilah surat-suratku: menirukan suara-suara liar dari jalanan, gang-gang kampung, sudut-sudut desa, napas dan bau keringat berjuta orang yang dibelakangi oleh perkembangan ... inilah surat, dari pojok-pojok sejarah, dari pinggiran tandus ladang-ladang yang disebut kemajuan ....” Emha Ainun Nadjib, banyak sebutan untuknya: budayawan, penulis, seniman, bahkan ada yang menyebutnya “Kiai Mbeling”. Tapi, dia tak pernah peduli terhadap semua sebutan tersebut. Dia adalah Cak Nun, pengembara spiritual yang mencari makna cinta sejati melalui perjalanan kemanusiaan. Pengembaraan yang membawanya ke dalam pusaran peristiwa-peristiwa penting bangsa, termasuk turunnya Soeharto dan mulainya era Reformasi. Buku ini diberi judul Dari Pojok Sejarah, renungan seorang Emha Ainun Nadjib terhadap perjalanan sekelompok manusia dan wilayah yang menisbahkan diri sebagai bangsa yang bernama Indonesia. “Apabila yang kuomongkan ini sesat (demikian doa sila kelima ini kutiru dari ayat-Nya), maka kesesatan itu berasal dari diriku sendiri. Tetapi apabila tulisan liar ini ternyata ada benarnya, maka, tak lain, kebenaran itu bersumber dari rahasia Allah yang entah bagaimana: nongol begitu saja.”
    Rp 125.000,00
  • Buku - Markesot Bertutur
    Buku - Markesot Bertutur

    Markesot Bertutur – Emha Ainun Nadjib

    , , ,
    Penerbit: Mizan dan Majelis Masyarakat Maiyah Tebal: 472 halaman ISBN: 978-602-441-114-5 Kondisi: Baru Markesot adalah sosok lugu nan cerdas, mbeling, terkadang misterius. Dalam kesehariannya dengan sahabat-sahabatnya, Markembloh, Markasan, Markemon, dan lain-lain—yang tergabung dalam Konsorsium Para Mbambung (KPMb)—Markesot memperbincangkan seabrek problem masyarakat kita. Dari konflik politik internasional sampai soal celana. Dari tasawuf hingga filosofi urap. Dalam gaya bertutur khas Jawa Timuran yang penuh canda dan sindiran, Markesot mengajak kita meneropong kehidupan secara arif dan menemukan hakikat di balik nilai-nilai semu yang merajalela. Markesot Bertutur adalah salah satu karya emas dalam perjalanan kepengarangan Emha Ainun Nadjib. Setelah lama “absen”, buku ini hadir kembali menyapa pembaca. Dan terbukti, apa yang diperbincangkannya masih terus relevan dengan kondisi Indonesia.
    Rp 99.000,00
  • Buku - Psikologi Sastra
    Buku - Psikologi Sastra

    Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus – Albertine Minderop

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2011 Tebal: 335 halaman ISBN: 978-979-461-759-5 Kondisi: Baru Sebuah karya sastra merupakan kisahan yang senantiasa bergumul dengan para tokoh fiksional yang diciptakan oleh si pengarang. Agar ceritera lebih menarik, si pengarang kerap kali menampilkan perilaku para tokoh dengan kepribadian yang tidak lazim, aneh, atau abnormal, sehingga menimbulkan berbagai perasaan bagi para pembaca. Tidak jarang para pembaca bertanya-tanya, mengapa si tokoh berperilaku demikian, apa yang terjadi pada dirinya, apa penyebabnya, dan apa pula akibat dari semua ini. Bahwasanya masalah perilaku mungkin saja terkait dengan masalah kejiwaan, maka kisahan semacam ini dapat merupakan masalah psikologis. Oleh karena itu, dalam buku yang merupakan hasil penelitian tentang karya-karya sastra Inggris dan Amerika yang bermutu ini, penulis menampilkan beberapa kasus para tokoh fiksional yang mencerminkan konsep-konsep yang terdapat dalam Psikologi Sastra. Para tokoh dimaksud terdapat dalam karya-karya sastra Inggris dan Amerika ciptaan Nathaniel Hawthorne, Eugene O'Neil, Theodore Dreiser, dan D.H. Lawrence. dalam buku ini dibahas pula para tokoh yang mencerminkan beberapa konsep yang terdapat dalam Psikologi Sastra, misalnya konsep-konsep: Oedipus Complex, Electra Complex, Naluri Kematian, rasa Bersalah, Agresivitas, Halusinasi, Konflik Batin, rasa Malu, dan sebagainya. Selain itu, dibahas pula pencerminan Teori Kebutuhan Bertingkat dari Abraham Maslow yang mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki dan dicintai, rasa harga diri, dan aktualisasi diri. Selama ini telaah karya sastra melalui pendekatan Psikologi Sastra sering diperdebatkan karena kerap kali hakikat sastra menjadi hilang, telaah sastra seakan-akan menjadi telaah Psikologi. Oleh karena itu, agar telaah sastra psikologis tidak meninggalkan hakikat analisis suatu karya sastra, maka pencerminan berbagai konsep psikologi di atas perlu disampaikan melalui metode perwatakan yang biasa digunakan dalam telaah sastra. Metode-metode tersebut misalnya, telling (langsung), showing (tidak langsung), gaya bahasa bahasa (figurative language): simile, matafor, personifikasi, , dan sudut pandang (point of view). Pembahasan dalam buku ini dapat dijadikan bahan acuan bagi para peneliti, karena paparannya cukup jelas dan terperinci, sehingga buku ini akan bermanfaat bagi para peneliti yang berminat menganalisis suatu karya sastra dalam bahasa apapun.
    Rp 130.000,00
  • Buku - Backpacking Hemat ke Australia
    Buku - Backpacking Hemat ke Australia

    Backpacking Hemat ke Australia – Elok Dyah Messwati

    , ,
    Penerbit: Backpacker Dunia Tahun Terbit: 2009 Tebal: xii + 208 halaman ISBN: 978-602-9572-50-6 Kondisi: New Old Stock BACKPACKING KE AUSTRALIA MAHAL!!! Begitulah sebagian besar pendapat backpackers di Indonesia. Ya, seperti negara-negara maju pada umumnya, maka Australia tidak bisa disebut sebagai negara murah untuk didatangi. Namun, ada cara untuk berhemat, untuk lebih memperkaya pengalaman, mewarnai perjalanan, yakni tinggal di rumah masyarakat lokal. Dengan demikian kita bisa berhemat biaya akomodasi, mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung pada lamanya kita tinggal atau berkeliling Australia. Caranya? Hospitality exchange. Sebuah kabar baik untuk backpacker Indonesia yang ingin menjelajah dunia.
    Rp 50.000,00
  • Buku - Oligarki
    Buku - Oligarki

    Oligarki: Teori dan Kritik – Editor: Abdil Mughis Mudhoffir dan Coen Husain Pontoh

    , ,
    Penulis: Abdil Mughis Mudhoffir, Arianto Sangadji, Coen Husain Pontoh, Geger Riyanto, Intan Suwandi, Johannes Danang Widoyoko, Made Supriatma, Muhammad Ridha, Robertus Robet Penerbit: Marjin Kiri bekerjasama dengan IndoProgress Tahun Terbit: 2020 Tebal: xxiv + 291 halaman ISBN: 978-979-1260-95-4 Kondisi: Baru “Buku ini memuat sejumlah tulisan kritis mengenai politik oligarki dan perkembangan kapitalisme. Hampir setiap artikel menyajikan telaah berguna yang diadaptasi dengan kondisi spesifik Indonesia. Telaah tersebut dikembangkan lewat pergulatan dengan berbagai perdebatan teoretis yang mendasar, tetapi dibarengi pemahaman empiris dan historis yang mendalam. Setuju atau tidak dengan tesis oligarki dan kapitalisme, buku ini mengingatkan kita bahwa analisis tentang banyak masalah kontemporer di negeri ini masih agak sulit mengabaikan berbagai temuan yang dihasilkan lewat tesis tersebut.” — Vedi R. Hadiz, The University of Melbourne, penulis Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia “This book is an important contribution to our debates about oligarchs and oligarchy. The authors present new interpretations that are relevant for Indonesians trying to understand how it is possible that their political system can be both democratic and oligarchic at the same time.” — Jeffrey A. Winters, Northwestern University, penulis OligarchyBuku ini menawarkan tinjauan, interpretasi, dan refleksi teoretis untuk memahami kelindan demokrasi dan ekonomi pasar dengan unsur-unsur predatorial yang turut menopang kapitalisme. Kita diingatkan bahwa pembahasan bermakna tentang demokrasi Indonesia tidak akan efektif tanpa pengakuan bahwa oligarki, seperti kapitalisme, tidaklah statis.” — Inaya Rakhmani, Universitas Indonesia, penulis Mainstreaming Islam in Indonesia “An extremely important contribution to the analysis of political power and transformation in Indonesia. It comes at a time when it is increasingly important to understand and explain the rapidly shifting forces and ideas that now confront Indonesia’s democracy.” — Richard Robison, penulis Indonesia: The Rise of Capital “In this new volume, some of Indonesia’s most serious social and political analysts extend and challenge the oligarchy framework, re-examining both its theoretical underpinnings and its empirical implications. This book is a much needed examination of the power of capital in contemporary Indonesia.” — Edward Aspinall, Australian National University
    Rp 89.000,00
  • Buku - Menalar Tuhan
    Buku - Menalar Tuhan

    Menalar Tuhan – Franz Magnis-Suseno

    , ,
    Penerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2006 Tebal: 224 halaman ISBN: 978-979-21-1043-2 Kondisi: Baru Menalar Tuhan, itulah yang sejak permulaannya menjadi obsesi filsafat. Menggapai Tuhan melalui pikiran menjadi hasrat tertinggi filsafat sampai 200 tahun lalu. Di permulaan abad 21, pertanyaan tentang Tuhan masih tetap berada di pusat pemikiran para filsuf. Kemudian, di panggung filsafat muncul paham ateisme di mana Tuhan berada di luar batas-batas wacana rasional. Situasi ini menghadapkan manusia intelektual yang tetap percaya pada Tuhan dengan pertanyaan: Apakah imannya lebih dari sekadar warisan indah tradisi yang sudah berumur ribuan tahun? Apakah ia dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan pada Allah secara rasional? Apakah masuk akal masih percaya kepada Tuhan? Buku ini ditulis bagi mereka yang percaya kepada Tuhan dan juga bagi mereka yang tidak lagi percaya kepada Tuhan, tetapi dalam kejujuran intelektual ingin mendalami pertanyaan tentang dasar-dasar rasional kepercayaan akan Tuhan. Buku ini bukan mengenai agama, melainkan mengenai Tuhan. Buku ini termasuk filsafat. Sebagai filsafat, buku ini tidak mendasarkan diri pada keyakinan salah satu agama, melainkan semata-mata pada pertimbangan nalar. Buku ini tidak mau "membuktikan" adanya Tuhan, melainkan menunjukkan bahwa di abad 21 pun manusia tetap dapat percaya kepada Tuhan tanpa harus menyangkal kejujuran intelektualnya.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Pijar-pijar Filsafat
    Buku - Pijar-pijar Filsafat

    Pijar-pijar Filsafat – Franz Magnis-Suseno

    , ,
    Penerbit: Kanisius Tahun Terbit: 2004 Tebal: 304 halaman ISBN: 978-979-21-0331-1 Kondisi: Baru Dalam buku ini dikumpulkan delapan belas karangan dari bidang wilayah filsafat. Masalah yang dibahas adalah agama dan rasionalitas, teknoligi dan paham jawa tentang sangkan paran, aliran seperti Teori Kritis Mazhab Frankfurt, komunitarisme, postmodernisme dan konsepsi etika baru yang dirintis oleh filosof-filosof perempuan. Juga dibahas beberapa pokok pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Adam Müller, Hegel, Marx, Sutan Takdir Alisjahbana, Habermas dan Spaemann.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Big Bang
    Buku - Big Bang

    Big Bang – Nadine Hanisya dan Ratta Bill

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: Blue and fluorescent pink risograph inks on certified paper Kondisi: Baru Fun thoughts of Nadine Hanisya and Ratta Bill about the correlation between sex and internet and how it affects the way we make things these days.
    Rp 100.000,00
  • Buku - Bond and Bend
    Buku - Bond and Bend

    Bond and Bend – Tasia Sugiyanto

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Spesifikasi: Black and blue risograph inks on certified paper Kondisi: Baru In Bond and Bend, Tasia Sugiyanto tried to journal her adjustments thorough through pictures she took in a more chaotic surrounding in art school to a more chaotic time of finding the right wave, whilst adulting. Despite taking pictures of eventful victories to keep it as a memory, she documented the smaller, scattered parts of adulting.
    Rp 150.000,00
  • Buku - Adopt Adapt
    Buku - Adopt Adapt

    Adopt/Adapt – Vira Hutami Sukowati

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Tebal: 36 halaman Spesifikasi: Black and red risograph inks on certified paper Kondisi: Baru the idea of consuming images were built as we live in the age where we didn't have the responsibility to worry about the complex issues of the humanity, or the urge to set the majority's independence anymore. when we started to feel selfish-that ourselves are also in the lack of independence itself. so we started to become apathetic to the external world and instead, we reach out the things that will babysit us and build us internally and also there's this tv in the living room with their own fictionalized characters that we felt like, they represent us in certain ways, also mom's gadget where we can discover all these free spirited people with their own characters which we feel a bit of ourselves were rooted in the way they solved their problems, the way they speak. I feel like, they were free enough to translate their mind and their imaginary form of self into their physics, it was like those hard shells you construct to make yourself safe, or at least to make the impression from the others to see you in certain ways you desire.
    Rp 120.000,00
  • Buku - Dejavu
    Buku - Dejavu

    Déjà Vu – Leandro Quintero

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Tebal: 36 halaman Spesifikasi: Blue and red risograph inks on certified paper Kondisi: Baru What's it like being bule in Indo? Specifically, being a bule photographer in Indo? Alienated by everything. Inspired by decay and its beauty. Perversely terrifying. What caught your eye when you first arrived in this country? Or tangled your heart, or feelings? The high level of inequality; the beauty of the archipelago and its people (not all of them); the shadiness of its history; the warm heart of the bottom down from pyramid ... the not so lucky ones; the high level of hypocrisy from the upper class; the tackiness of the new rich; the hierarchy in every family; the oppressive sense of society; the youth being fenced; the lack of transformative culture; the love for a woman ... among many others.
    Rp 150.000,00
  • Buku - Ziarah Arsitektural Gereja Santo Petrus
    Buku - Ziarah Arsitektural Gereja Santo Petrus

    Ziarah Arsitektural Katedral St. Petrus Bandung

    , , , , ,
    Editor: Abang Wirnawan dan Johannes Widodo Tim Kreatif & Editorial: Budi Aksana, Ira Indrawati, Nani Lestari, Rijen Tjandra, Yenny Gunawan Penerbit: Bhumi Preanger Studio Tahun Terbit: 2001 Tebal: 57 halaman ISBN: 979-96191-0-6 Kondisi: New Old Stock Buku ini adalah langkah awal dari sekumpulan insan yang berlatar-belakang pendidikan arsitektur untuk memulai tradisi penulisan tentang berbagai karya arsitektur yang telah kita kenal selama ini. Dengan menggunakan judul 'ziarah arsitektural' buku ini memang tidak berambisi menjadi buku ilmiah tentang arsitektur melainkan sekedar upaya penyampaian pengalaman dan pengetahuan tentang karya arsitektur sejauh informasi yang dapat dijangkau. Dengan demikian buku ini akan selalu terbuka terhadap berbagai informasi baru yang belum terungkap, dan siap untuk dilengkapi di masa mendatang. Melalui ziarah arsitektural yang ringkas tentang Katedral St. Petrus Bandung ini, diharapkan dapat memperkaya apresiasi kita perihal objek tersebut. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, kami telah memperoleh pengalaman yang tak ternilai, yang kami yakini sudah pantas untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Kami percaya bahwa ungkapan yang kami sampaikan baru sebagian kecil dari peluang ziarah yang lebih luas, dan langkah berikutnya terbuka bagi siapapun yang ingin masuk ke dalam penjelajahan ini. Selamat berziarah.
    Rp 45.000,00
  • Buku - Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan
    Buku - Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan

    Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan – Kusnaka Adimihardja & Purnama Salura

    , , ,
    Penerbit: Foris Publishing Tahun Terbit: 2004 Tebal: 80 halaman ISBN: 979965266-9 Kondisi: New Old Stock Salah satu sudut pandang yang relatif baru digunakan dalam kajian ber-arsitektur adalah kajian Antropologi. Manusia sebagai makhluk kreatif baik secara individu maupun kelompok membangun peradabannya di mana tercermin dalam artefak arsitekturnya. Kajian ini diyakini dapat membantu arsitektur menelusuri dimensi terdalamnya. Kajian kreatif tentang beberapa teori antropologi yang berhubungan dengan kajian arsitektur ini, berawal dari catatan kuliah program S2 Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Melalui suatu proses diskusi yang panjang, gagasan tulisan ini diperkaya para mahasiswa dari berbagai angkatan yang mengikuti mata kuliah Arsitektur Antropologi. Tulisan yang masih jauh dari sempurna ini tidak terlepas dari sumbangan pikiran mereka di atas. Upaya penerbitan ini diharapkan dapat membantu seluruh pihak yang ingin memperkaya wacana arsitektur dalam bingkai budaya.
    Rp 40.000,00
  • Buku - Revolusi Sebatang Jerami
    Buku - Revolusi Sebatang Jerami

    Revolusi Sebatang Jerami – Masanobu Fukuoka

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 ISBN 978-602-433-807-7 Kondisi: Baru Akibat keprihatinan terhadap terjadinya degenerasi tanah dan masyarakat Jepang, di mana orang-orang Jepang meniru secara langsung model pembangunan ekonomi dan industri Amerika. Masanobu Fukuoka bertekad untuk tidak meninggalkan bertani secara tradisional. Malahan ia memperhalus kembali, sehingga metode bertani alamiahnya memerlukan tenaga kerja dan kerusakan alam yang lebih sedikit daripada metode lain mana pun, sedangkan hasilnya per acre dipertahankan sama. Buku ini banyak berisi anjuran-anjuran yang merangsang, penuh dengan uraian tentang cara-cara praktis menanam padi dan biji-bijian musim dingin, buah jeruk dan sayur-mayur kebun di ladang orang Jepang. Ia beranggapan bahwa bertani secara alami berawal dari kesehatan spriritual pribadi orangnya. Buku ini juga bertujuan mengubah sikap terhadap alam, bertani, makanan dan kesehatan jiwa dan raga manusia. Oleh karena itu, buku ini praktis sekaligus filosofis, karena memberi inspirasi dan tidak sekedar berisi tentang pertanian saja.
    Rp 70.000,00
  • Buku - Meretas Batas-batas Ilmu
    Buku - Meretas Batas-batas Ilmu

    Meretas Batas Ilmu: Perjalanan Intelektual Guru Besar Sosial Humaniora

    , ,
    Penyunting: Yunita T. Winarto , Rahayu S. Hidayat, dan Melani Budianta Prakata: Rosari Saleh, Herkirstuti Harkrisnowo Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: 337 halaman ISBN: 978-602-433-815-2 Kondisi: Baru Buku ini merupakan himpunan dari kisah sepuluh Guru Besar bidang Ilmu Sosial-Humaniora Universitas Indonesia dalam mengawali, menumbuhkembangkan, menggumuli, dan menghasilkan karya-karya ilmiahnya. Rentang perjalanan yang panjang dari setiap Guru Besar itu tidaklah berlangsung secara linear, mulus, dan sederhana. Tidak pula seluruhnya berawal dari rintisan karier yang sejalan dengan minat dan pilihan nuraninya. Namun, sekalipun para Guru Besar itu merintis karier dalam disiplin ilmu dengan landasan teoretis, konseptual, dan metodologis yang ditumbuhkembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan manca negara, mereka ternyata mampu memadukan pengetahuan itu dengan fenomena empiris sosial-budaya yang terwujud di bumi Indonesia. Meretas batas disiplin ilmu pun dilakukan agar dapat menyumbangkan karya ilmiahnya secara lebih optimal bagi pengembangan ilmu dan kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia. Pergulatan dan perjuangan yang dialami mereka melalui dialektika beragam teori, konsep, metodologi dengan kehidupan nyata masyarakat dan budaya Indonesia, melahirkan karya-karya ilmiah yang unggul menuju lahir dan tumbuhnya “Ilmu Sosial-Humaniora”.
    Rp 125.000,00
  • Buku - Mempunyai atau Mengada
    Buku - Mempunyai atau Mengada

    Mempunyai atau Mengada? – Erich Fromm

    , ,
    Penerjemah : Aquarina Kharisma Sari Penerbit: IRCiSoD Tahun Terbit: 2019 Tebal: 312 halaman ISBN : 9786237378099 Kondisi: Baru Buku ini merupakan karya orisinal Erich Fromm, yang mengembangkan penelitiannya dalam bidang psikoanalisis radikal-humanis, dan berfokus pada analisis persoalan egoisme dan altruisme sebagai dua orientasi karakter dasar manusia. Dengan kajiannya yang amat mendalam terhadap modus eksistensi “mempunyai” dan “mengada”, Fromm hendak menunjukkan kepada kita tentang krisis akut yang diderita oleh masyarakat kontemporer, baik yang kita sadari ataupun tidak, serta potensi solusinya yang mungkin dilakukan. Dua ideologi besar, komunisme dan kapitalisme, dikritik habis oleh Fromm secara jernih dan tak terduga. Sebaliknya, ia menawarkan suatu gambaran masyarakat baru yang “tak dikenal” oleh “otak kontemporer” kita, sebuah sistem sosial yang mampu melahirkan—sekaligus dilahirkan—oleh individu-individu baru dengan cara pandang baru terhadap realitas, agama, kebudayaan, dan biosfer tempat kita hidup. Ia menamai sistem masyarakat barunya itu sebagai Kota Mengada, sebuah sintesis dari visi masyarakat Abad Pertengahan, Kota Tuhan, dan visi masyarakat modern, Kota Duniawi.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Rasio Sebagai Pedoman, Rasa Sebagai Acuan
    Buku - Rasio Sebagai Pedoman, Rasa Sebagai Acuan

    Rasio sebagai Pedoman, Rasa Sebagai Acuan: Konseptualisasi dan Aktualisasi Filsafat Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram

    , ,
    Penulis: Afthonul Afif, Bandung Mawardi, Marcel Bonneff, M. Endy Saputro, Nanik Prihartanti, Nilam Widyarini, Ryan Sugiarto, Selu Margaretha Kushendrawati, Someya Yoshimichi, Sri Teddy Rusdy Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 334 halaman ISBN: 9786237290032 Kondisi: Baru Tulisan-tulisan dalam buku ini membantu untuk menghidupkan kembali kehidupan dan filosofi Ki Ageng Suryomentaram. Ki Ageng Suryomentaram merupakan salah satu dari sejumlah sosok tersohor dalam kehidupan pemikiran dan religius Jawa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia dilahirkan di lingkungan yang berporos pada keraton, sebagaimana Ahmad Dahlan, namun bertolak dari perpaduan antara kebudayaan keraton dan empirisme filosofis untuk menghadapi persoalan dan pertanyaan modernitas serta kondisi kolonial yang dialami oleh apa yang dulu disebut Hindia Belanda dan sekarang dikenal sebagai Indonesia. Sebagaimana yang terlihat pada semua tulisan dalam buku ini, Ki Ageng Suryomentaram adalah sosok yang unik dan istimewa. Pada masa di mana rasionalitas menjadi salah satu ciri dari Renaisans Jawa, ini menjadi karakteristik penentu dari pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Kendati ia jelas-jelas merupakan seorang Jawa Muslim, tulisan-tulisannya dapat dipahami sebagai filsafat rasionalis tentang diri, akal budi, dan masyarakat. Ia tidak terlalu terlibat dengan modernisme Muslim atau mistisisme kebatinan modern.
    Rp 100.000,00
  • Buku - Seni Berbahagia
    Buku - Seni Berbahagia

    Seni Berbahagia – Epicurus

    , ,
    Penerjemah: Carissa Fadina Permata Penerbit: Basa Basi Tahun Terbit: 2019 Tebal: 252 halaman ISBN: 978-602-9552-82-9 Kondisi: Baru Di Athena, pada Abad Ketiga Sebelum Masehi, kesadaran dalam berkehidupan mencapai titik tertinggi. Benak para penduduknya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana cara kerja alam semesta? Apa yang nyata? Bagaimana bisa manusia ada di tengah kosmos? Kehidupan yang baik itu apa? Apa itu kehidupan yang berbahagia? Apakah kedua hal itu – “baik” dan “bahagia” – saling berselaras atau bertentangan? Apa peran para dewa dalam semua ini? Di meja Taman Epikuros, kaum wanita dan pria mendengarkan Sang Master dengan saksama. Mereka semua sepakat bahwa Epikuros adalah guru terbaik yang pernah ada. Dia telah memikirkan filsafatnya masak-masak, fokus pada diskusinya dengan sesama. Dia menyambut pertanyaan para muridnya, sabar dengan kesalahpahaman mereka, dan menolerir pandangan yang berbeda. Terlepas dari fisiknya yang jelas tampak lemah, kebahagiaannya menjalani hidup tercermin dan menular. Orang lain merasa bersukacita hanya karena berada di dekatnya. Singkatnya, Epikuros memiliki segala hal yang pada zaman sekarang kita pertimbangkan sebagai karakter seorang guru motivator diri yang berkarisma. Untuk sesaat, manusia Abad Ke-21 mungkin menolak adanya seorang pria yang menganggap dirinya guru, dan mengajari murid-muridnya, termasuk kita, tentang cara untuk menjalani hidup. Namun, saya berpegang pada satu alasan bahwa Epikuros mungkin saja memang benar. — Daniel Kleinn
    Rp 70.000,00
  • Buku - Seandainya Aku Bisa Menanam Angin
    Buku - Seandainya Aku Bisa Menanam Angin

    Seandainya Aku Bisa Menanam Angin – Fawaz

    , ,
    Penerbit: Buku Mojok Tahun Terbit: 2019 Tebal: 196 halaman ISBN: 978-602-1318-95-9 Kondisi: Baru “Ah Sese, ko jangan pintar dolo, biar kita sama-sama bodoh dolo, pintar nanti juga sama-sama. Sa jangan ditinggal begitu, tidak bole itu. Tidak baik,” kata Tadius Bisaka, anak ajaib dari Asmat, Papua. Seandainya Aku Bisa Menanam Angin adalah rangkuman kisah, perpaduan tawa bahagia dan tangis sendu. Kisah yang tak pernah sudah tentang hubungan manusia paling jernih: saling percaya, menerima perbedaan, hingga mengikhlaskan. Mengajar bersama anak-anak Suku Anak Dalam Jambi, Asmat Papua, Gunung Argopuro Jember, dan anak-anak di sejumlah tempat yang lain bukan perkara hitung-hitungan dan tata bahasa bagi Fawaz. Ia mengajar, sekaligus diajari tentang sesama, alam raya, dan tentu saja cara berbahagia.
    Rp 78.000,00
  • DariBalikLayarPerak
    DariBalikLayarPerak

    Dari Balik Layar Perak: Film di Hindia Belanda 1926-1942 – M. Abduh Aziz

    , , ,
    Pengantar: Budi Irawanto Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: xxii + 106 halaman ISBN: 978-623-7357-07-0 Kondisi: Baru Buku ini mengkaji perihal proses perkembangan film di Hindia Belanda dalam kurun waktu 1926-1942. M. Abduh Aziz menggambarkan bagaimana rupa dan serba-serbi dunia kesenian film semasa kolonial. Ia memulainya dengan membahas lanskap sosial politik masyarakat Hindia Belanda jelang abad ke-20 dan perubahan wajah kota yang mulai menuju modernitas. Selain itu dibahas pula keberlangsungan kesenian tradisional di tengah mulai masuknya bentuk seni terkini juga film-film impor. Sebagai sarana penunjang perfilman, geliat bisnis bioskop juga tak luput dari pembahasan. Jika sebelumnya mereka menjadi pengimpor film dan pengusaha bioskop, mulai akhir 1920-an mereka terlibat langsung di balik layar sebagai produser. Pesatnya perkembangan dunia perfilman tanah air juga mendorong dibuatnya aturan-aturan dari pemerintah kolonial terkait penayangan film-film, juga tentu terhadap pajak dan cukainya. * “Terbitnya buku ini bisa menjadi pengingat bahwa film merupakan anak kandung kehidupan modern. Sejarah film di Indonesia tak bisa diceraikan dari proses urbanisasi yang juga diwarnai oleh regulasi yang hendak menepis ‘efek buruk’ sinema. Tak aneh, hari ini bioskop di Indonesia hadir di tengah pusat perbelanjaan dan impuls untuk menyensor film tak pernah sirna. Setidaknya, buku ini telah menunjukkan akarnya di masa lalu.” - Budi Irawanto, Presiden Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dan pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.
    Rp 70.000,00
  • Buku - Rosa Luxemburg
    Buku - Rosa Luxemburg

    Rosa Luxemburg: Sosialisme dan Demokrasi (Buku 1) – Dede Mulyanto

    , ,
    Pengantar: Ted Sprague Penerbit: Marjin Kiri Tebal: xx + 253 halaman ISBN: 978-979-1260-93-0 Kondisi: Baru Menggabungkan metode penulisan riwayat diri dengan telaah pemikiran, buku ini menyajikan Rosa Luxemburg sebagai pejuang Demokrasi Sosial dalam gaya naratif yang mudah dicerna dan dinikmati. Buku pertama dari rencana dua jilid buku ini mengkhususkan diri pada pembahasan isu-isu seputar demokrasi dan sosialisme yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini, saat ide-ide sosialisme kembali dipeluk anak-anak muda sedunia di tengah kebangkrutan tatanan yang ada. Akan kita temukan pemikiran Rosa Luxemburg mengenai Demokrasi Sosial sebagai leburan antara sosialisme dengan gerakan kelas pekerja, termasuk uraiannya tentang kapan persisnya aksi-aksi demonstrasi dan pemogokan bisa digunakan secara tepat; bagaimana seharusnya sosialisme menyikapi agama, baik umat maupun pemukanya; sikapnya yang anti terorisme politik; beserta kecenderungan internasionalisnya dalam perjuangan demokrasi.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Tiga Venus dan Tentang Seni yang Enggan Selesai
    Buku - Tiga Venus dan Tentang Seni yang Enggan Selesai

    Tiga Venus dan tentang Seni yang Enggan Selesai – Stanislaus Yangni

    , , ,
    Penerbit: Nyala Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-602-52504-7-7 Kondisi: Baru Saya dan Tiga Venus bukan masa lalu maupun masa depan. Ia juga bukan nostalgia, bukan ingatan, dan bukan kisah atas yang lampau. Ia adalah masa kini. Bagi saya, painting harus “maju,” tidak sekadar takjub pada narasi di baliknya. Sebab, jika itu terjadi, Saya dan Tiga Venus selesai. Ia berhenti pada catatan sejarah ‘masa lalu,’ terjebak representasi. Karena itu, kalau pun ia tak semegah “Lima Jurus Gebrakan” GSRB, ia juga tidak bicara hal-hal besar seperti tumbangnya Orde Baru, namun dalam diamnya; ia seperti sedang “meneror” kita, terutama para seniman. Ia – selain “menjadi-Sudjojono-nafiri-yang-sepi” - juga tengah “menjadi-kita.” -Stanislaus Yangni
    Rp 50.000,00
  • Buku - Selat Malaka
    Buku - Selat Malaka

    Selat Malaka: Sejarah Perdagangan dan Etnisitas – Leonard Y. Andaya

    , ,
    Penerjemah: Aditya Pratama Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: xxxviii+ 342 halaman ISBN: 978-623-7357-04-9 Kondisi: Baru Buku ini menyajikan proses pembentukan etnik dengan menyoroti pergeseran persepsi etnik Melayu di era prakolonial dan peran etnik Melayu dalam merangsang proses etnisisasi (penciptaan etnik baru) komunitas lain. Satu hal yang pokok dalam pembahasan itu adalah gagasan etnisisasi, yakni keputusan politik yang secara sadar dibuat oleh suatu kelompok untuk mengadopsi suatu identitas etnik demi meraih keuntungan. Setiap bahasan di dalam buku ini bersandar pada narasi sejarah perdagangan yang dapat menjelaskan mengapa, kapan, dan di mana aneka kelompok serta kategori etnik terbentuk atau dibentuk ulang di masa lalu, baik masa lalu yang sudah terlewat jauh maupun yang baru saja berlalu. Kelompok-kelompok tersebut adalah yang dianggap sebagai penduduk “purba”, mereka menghuni daratan dan lautan yang berbatasan dengan Selat Malaka. Dengan menyelami etnisitas, sejarawan dapat menawarkan pandangan yang lebih bernuansa tentang hubungan etnik di suatu kawasan yang bertakhtakan keberagaman bahasa dan budaya. Kreatif dan menantang, buku ini menyingkap banyak pertanyaan-pertanyaan baru yang semestinya menghidupkan kembali dan mengubah arah historiografi Asia Tenggara. * “Karya Andaya ini mengingatkan kita bahwa dengan memahami masa lalu, kita bisa belajar banyak mengenai hari ini. Buku ini menjadi sumbangsih yang penting dan tepat waktu terhadap pembahasan-pembahasan mengenai sejarah etnik yang juga berakibat terhadap politik etnik kiwari. Ditulis dengan cukup ringan, karya ini merupakan contoh yang luar biasa terkait bagaimana studi sejarah bisa menyebar dan menjangkau khalayak yang lebih luas.” – Rusaslina Idrus, Pengajar Studi Gender di Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya.
    Rp 155.000,00
  • Buku - Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir
    Buku - Kapankah Kesusasteraan Indonesia Lahir

    Kapankah Kesusasteraan Indonésia Lahir – Ajip Rosidi

    , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 220 halaman ISBN: 978-979-419-635-9 Kondisi: Baru Kendatipun karangan-karangan ini ditulis dalam waktu yang berbeda-beda dan untuk keperluan yang berlainan pula, namun di dalamnya ada garis-garis pokok yang senantiasa dipertahankan, yaitu keinginan yang keras untuk menyaksikan perkembangan sastera Indonesia yang tumbuh dalam iklim kesadaran kebangsaan yang berpedoman kepada Bhinneka Tunggal Ika. Semoga akan ada juga manfaatnya bagi pertumbuhan dan perkembangan kesusasteraan, kesenian dan kebudayaan Indonesia.
    Rp 70.000,00
  • Buku - Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya
    Buku - Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya

    Semiotik & Dinamika Sosial Budaya – Benny H. Hoed

    , ,

    Pengantar: Haryatmoko Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: xxxi + 352 halaman ISBN: 978-602-9402-44-5 Kondisi: Baru “Di era Reformasi ini kita kebanjiran tanda dalam bentuk pesan politis, iklan, dan ikon yang sarat makna. Penjelasan buku ini mampu mengungkap tabir maknanya. Sebab itu, kehadiran buku ini pantas disambut masyarakat akademik dan mereka yang mengikuti perkembangan pesan yang beredar di berbagai media. Mata dan hati pembaca akan terbuka oleh suguhan yang menerangkan bagaimana tanda yang hadir melalui pesan menjadi makna yang senantiasa melintasi ruang dan waktu pengalaman penerimanya. Apalagi sebagai diskursus akademik yang rumit disampaikan dengan sederhana disertai contoh-contoh yang mudah diasosiasikan dengan pengalaman sehari-hari.” - Prof. Dr. Gunawan Tjahjono, Guru Besar Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas IndonesiaKita menemukan semiotik dalam mitos-mitos baru, tubuh, busana, etika ekonomi dalam kehidupan modern, iklan, dan totemisme, dan lainnya lagi, sebagai arena makna. Telaah semiotik pun dapat pula diterapkan dalam upaya pencarian makna dari hasil kebudayaan masyarakat masa silam. Contoh penerapan semiotik dalam buku ini memperkaya telaah makna tanda dalam kebudayaan. Semiotik terasa mudah, menyenangkan, serius, cair, dan kadang-kadang menemukan juga makna yang kocak.” - Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Guru Besar Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas IndonesiaBuku ini penting di tengah prediksi akan menyusutnya kekayaan sumber daya alam Indonesia dalam 20 tahun-an mendatang yang akan digantikan oleh ekonomi berbasis industri kreatif/Ekonomi kreatif karena dapat menjadi inpirasi proses kreatif. Memahami semiotik bukan saja menjadi penting sebagai unsur utama dalam proses kreatif dan desain, tetapi juga membuat hasil desain menjadi baik objek ekonomi maupun pengutamaan untuk peningkatan makna bagi kehidupan manusia.” - Irvan A. Noe’man, M.ID, BD+A Design, Strategy, Space and Branding Consultants, Alumni Arsitektur Interior, Institut Teknologi Bandung, Industrial Design, Rhode Island School of Design USA

    Rp 110.000,00
  • Buku - Masalah Angkatan dan Periodisasi Sejarah Sastera Indonesia
    Buku - Masalah Angkatan dan Periodisasi Sejarah Sastera Indonesia

    Masalah Angkatan dan Périodisasi Sejarah Sastera Indonésia – Ajip Rosidi

    , ,
    Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2019 Tebal: 52 halaman ISBN: 978-979-419-636-6 Kondisi: Baru Kumpulan tulisan dalam buku ini merupakan tanggapan Ajip Rosidi mengenai berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan sastera Indonésia, termasuk terhadap karya-karya telaah maupun karya-karya kréatif. Daripadanya akan nampak, beberapa hal mungkin sudah menjadi sejarah namun mungkin ada pula yang tetap aktual. Dengan menerbitkan karangan-karangan ini dalam sebuah kumpulan, mudah-mudahan sumbangan pikiran Ajip Rosidi akan mendapat perhatian yang lebih luas. Juga dengan dikumpulkan menjadi satu, mudah-mudahan meréka yang selama ini mengikutinya tersérak-sérak di mana-mana akan lebih mudah memperolehnya, sehingga dapat melihat suatu keutuhan sikap dan tanggapan yang menyeluruh.
    Rp 47.500,00
  • Buku - Citizenship in Indonesia
    Buku - Citizenship in Indonesia

    Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi – Penyunting: Ward Berenschot & Gerry van Klinken

    , ,
    Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2019 Tebal: vi + 434 halaman ISBN: 978-602-433-739-1 Kondisi: Baru Kewarganegaraan hadir kembali di Indonesia. Dalam buku ini, kami tidak akan melakukan 'pendidikan kewarganegaraan'. Alih-alih, kami ingin melihat bagaimana orang Indonesia biasa mempraktikkan kewarganegaraan dalam keseharian. Apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka yakini? Berfokus pada kewarganegaraan adalah suatu perubahan dari menyalahkan atau memuji kaum elite untuk semua hal yang terjadi di negara ini. Pada kenyataannya, jika demokrasi berjalan dengan baik, maka hal itu terjadi karena warga negara-lah yang membuatnya berhasil. Sebaliknya, jika demokrasi memburuk, hal itu bisa terjadi warga negara tidak berbuat cukup untuk memprotes keegoisan para elite. Kami meyakini bahwa kewarganegaraan adalah cara yang bermanfaat untuk membahas tentang politik Indonesia pasca tahun 1998. Kewarganegaraan menyangkut cara-cara warga negara berinteraksi dengan lembaga-lembaga negara. Perlu dikaji secara empiris, tetapi pada sisi yang lain juga membuat kita berpikir tentang cita-cita bersama. Buku ini memperkenalkan suatu konsep kewarganegaraan yang disesuaikan, tanpa muatan asosiasi dunia Barat, untuk diterapkan di Indonesia. Buku Citizenship in Indonesia: Perjuangan atas Hak, Identitas, dan Partisipasi disusun berdasarkan tiga fitur kewarganegaraan, yaitu hak, identitas sosial, dan keikutsertaan politik.
    Rp 110.000,00
  • Buku - Kejatuhan Sriwijaya, Kebangkitan Malaka
    Buku - Kejatuhan Sriwijaya, Kebangkitan Malaka

    Kejatuhan Sriwijaya Kebangkitan Malaka – O. W. Wolters

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-623-7357-02-5 Kondisi: Baru Kajian mendalam mengenai beberapa ciri khas masyarakat maritim Melayu dalam sebuah upaya untuk mendefinisikan arti penting sejarah Melayu. Sejarah yang berlangsung selama 30 tahun sepanjang abad ke-14. Saat itu kerajaan Sriwijaya—yang memiliki asal-muasal sebagai sebuah kerajaan kuno dari abad ke-7—diduga mulai runtuh. Pada tahun-tahun yang sama, Malaka, Ibukota Melayu abad ke-15 yang tersohor mulai membentuk pondasinya. * "Dalam sebuah penjelasan singkat, kebenaran tidak bisa dilakukan dengan pengetahuan imajinatif dan ketelitian guna merekonstruksi sejarah perdagangan awal Indonesia. Karya Ini adalah studi yang paling menyeluruh mengenai topik penting tersebut. Kajian ini mungkin akan tetap menjadi karya otoritatif selama bertahun-tahun mendatang." – Journal of Asian History "Penulis buku ini, O.W. Wolters, selain mempelajari keruntuhan Sriwijaya yang dihubungkan dengan bagian awal sejarah Melayu, yaitu Malaka, sekaligus dengan demikian ia menghasilkan sebuah studi masa awal kemaharajaan maritim tersebut. Sebuah karya yang sangat berharga dari seorang pionir sekaligus ahli sejarah utama Sriwijaya." – Adrian B. Lapian, Nakhoda Sejarawan Maritim Asia Tenggara
    Rp 195.000,00
  • Buku - Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira
    Buku - Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira

    Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira: Renungan dan Candaan – Iqbal Aji Daryono

    , ,
    Penerbit: Diva Press Tahun Terbit: 2019 Tebal: 296 halaman ISBN: 978-602-391-766-2 Kondisi: Baru Ini bukan buku sekolahan. Ini buku untuk semua penutur bahasa Indonesia. Sebagian besar tulisan pendek di buku ini tidak berangkat dari teori akademis kebahasaan ataupun aturan ketertiban penulisan ejaan, melainkan dari ekspresi-ekspresi kebahasaan yang sering muncul dalam keseharian kita. Mulai dari obrolan, hingga aneka tulisan di media. Di bangku sekolah, kita melulu diingatkan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Malangnya, nyaris tidak ada penekanan bahwa aktivitas berbahasa Indonesia juga harus dijalankan secara logis, masuk akal, dan memenuhi tuntutan nalar. Maka, jangan heran bila di belakang hari sering terjadi konflik sosial gara-gara minimnya pahaman publik atas logika bahasa, sekaligus minimnya pemahaman atas cara kerja bahasa. . Buku ini jadi semacam ajakan agar kita secara pelan-pelan menata lagi itu semua. Tentu saja sambil tetap bergembira.
    Rp 70.000,00
  • Buku - Gemar Membaca Terampil Menulis
    Buku - Gemar Membaca Terampil Menulis

    Gemar Membaca Terampil Menulis: Transformasi Gerakan Komunitas Literasi di Indonesia – Lukman Solihin

    , , ,
    Penerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2019 Tebal: xxvi + 231 halaman ISBN: 9786239062446 Kondisi: Baru Buku ini berusaha mendedah apa yang terjadi pada gerakan literasi yang ditaja oleh komunitas di Indonesia. Komunitas Indonesia Boekoe dan Pustakaloka Rumah Dunia merupakan dua contoh dari sekian banyak komunitas literasi di Indonesia. Dari dua komunitas tersebut, kita tahu bahwa komunitas literasi tidak hanya menyediakan bahan bacaan, melainkan turut serta melahirkan penulis baru sebagai produsen bacaan. Oleh karena itu, konteks buku ini—seperti judulnya—adalah ingin menyatakan bahwa laku membaca akan purna jika dibarengi oleh laku menulis. * "Gemar Membaca, Terampil Menulis menorehkan catatan penting bagi Kajian Literasi Baru (new literacy study) karena menyajikan rekam jejak literasi ideologis." - Sofie Dewayani, Pegiat Literasi dan Ketua Yayasan Litara "Gemar Membaca, Terampil Menulis mengundang kita ke resepsi “pernikahan” membaca dan menulis, kecakapan olah pikir dengan kecerdasan merunut kata dan meletakkan tanda baca dengan tepat." - Maman Suherman, Penulis, Penggerak dan Sahabat Literasi "Buku ini dinanti oleh para penggiat literasi, cendekiawan, dan akademisi untuk memastikan bahwa gerakan literasi secara evolutif telah mengarah pada tatanan baru keindonesiaan kita." - Firman Venayaksa, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Pusat "Membaca buku ini, kita diajak memasuki sebuah jaring dunia kreatif yang riuh, terutama buku. Ia menuntun kita dengan sabar dan hangat. Jalinan narasi yang dianyam penulis membuat kita nyaris tak berjarak." - Muhidin M. Dahlan, Penulis, Arsiparis, Pendiri Warung Arsip
    Rp 80.000,00
  • Buku - Mitos dari Lebak
    Buku - Mitos dari Lebak

    Mitos dari Lebak: Telaah Kritis Peran Revolusioner Multatuli – Rob Nieuwenhuys

    , , ,
    Penerjemah: Sitor Situmorang Pengantar: JJ Rizal, Emma Keizer & Tico Onderwater Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: 140 halaman ISBN: 978-623-7357-03-2 Kondisi: Baru Mitos dari Lebak merupakan sebuah telaah kritis tentang pandangan hidup Douwes Dekker, asisten residen di Lebak pada abad ke-19, dalam kasus yang terkenal karena tuduhannya terhadap bupati Lebak, dan permintaan berhenti sebagai asisten residen yang diajukannya kepada Gubernur Jenderal Belanda. Tanpa berbasa-basi dan dengan diksi-diksi tajam yang “menusuk”, Rob Nieuwenhuys berhasil menguliti habis-habisan peristiwa bersejarah yang terjadi di Lebak, Banten, hampir dua abad lalu. Melalui studi sejarah, ia menguak peran Douwes Dekker alias Multatuli alias Max Havelaar sewaktu jadi asisten residen di Lebak yang kemudian menjadi latar masalah dalam mahakaryanya, Max Havelaar. Karyanya ini penting karena menjadi semacam pengisi kekosongan yang mungkin terlewatkan oleh mereka para kritikus sastra dan sejarawan ketika berbincang mengenai andil Dekker sewaktu kolonialisme Indonesia. Mitos dari Lebak juga bisa dipandang sebagai kritik atas romantisme sejarah terhadap baik Dekker sendiri maupun karya besarnya Max Havelaar. Alih-alih revolusioner, tindakan Lebaknya ternyata sebuah usaha pencaplokan politik.
    Rp 70.000,00
  • Buku - Rebel Without Applause
    Buku - Rebel Without Applause

    Rebel Without Applause – Lemn Sissay

    , ,
    Penerbit: Canon Gate Bahasa: Inggris ISBN: 9781841950013 Kondisi: Bekas THE BLACK MOON Some people say there was no moon If it was black, because it can't be seen with the naked eye, like there is a naked eye unattached to the brain. I would say take a closer look, here use the telescope point it towards the star. Yes the white and bright one can you relate to that, right, now move it to the left ... up a little An outline, a circular shape that's the one, yeah! Yes that's the black moon. A circular magnificence reveals and breathes itself into another mind, free again. The music of knowing. Taking his eye away quizzically, mockingly he said Yeah but what do I want to know that for. All that investigation all that proof For what?
    Rp 55.000,00
  • Buku - Surabaya 1945
    Buku - Surabaya 1945

    Surabaya 1945: Sakral Tanahku – Frank Palmos

    , ,
    Penerjemah: Johannes Nugroho Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2016 Tebal: xviii + 461 halaman ISBN: 978-979-461-638-3 Kondisi: Baru Surabaya 1945: Sakral Tanahku mengungkap sejarah lengkap tegak berdirinya RI di tahun 1945 melalui kesaksian para pelaku sejarah, detil-detil perjuangan, pengorbanan para pejuang dan taktik mereka dalam mempertahankan kemerdekaan. Nyawa merenggang dan kekerasan mewarnai masa awal RI antara Agustus dan Desember 1945. Dengan berani, pejuang di Surabaya mencapai tiga capaian: menaklukkan pasukan Jepang dan melucuti senjatanya, melawan dan menggagalkan kekuatan Belanda yang hendak mengambil kembali bekas jajahannya, dan menantang tentara gabungan Inggris-India dengan misi mereka memulangkan pasukan Jepang yang telah kalah perang dan membantu Belanda berkuasa kembali di Hindia Timur (Indonesia). Yang tak banyak diketahui adalah bahwa setelah proklamasi kemerdekaan, pasukan Inggris dan Jepang dengan cepat mampu menguasai Jakarta dan secara brutal menumpas tuntutan merdeka di Bandung, Bogor, Cirebon, dan Semarang. Pada bulan Oktober 1945 pasukan Inggris mendarat di Surabaya dengan tujuan untuk menaklukkannya, namun mereka gagal. Hanya di Surabaya, pejuang RI mampu memberikan perlawanan yang berarti bagi pasukan Jepang dan Inggris-India. Para Arek Suroboyo, di bawah arahan jitu para tokoh nasionalis lokal, melucuti senjata tentara Jepang, menggagalkan usaha Belanda menundukkan Surabaya dan akhirnya menggempur pasukan Inggris-India di bulan Oktober 1945. Wilayah RI pertama yang secara riil merdeka adalah kota Surabaya, dan karena itu penduduknya adalah WNI pertama yang mengecap kemerdekaan. Buku karya sejarawan Dr Frank Palmos menyajikan kisah-kisah 99 hari heroik yang bergolak di Surabaya dari tanggal 22 Agustus hingga 30 November 1945, sebuah rangkaian peristiwa yang memutuskan harapan Belanda dan Inggris untuk berkuasa kembali.
    Rp 140.000,00
  • Buku - Awas! Recent Art from Indonesia
    Buku - Awas! Recent Art from Indonesia

    Buku Lanjuran “AWAS! Recent Art from Indonesia”

    ,
    Penerbit: Cemeti Art Foundation & Walter Spies Society, published in conjuction with the exhibition AWAS! Recent Art from Indonesia Tahun Terbit: 2000 Tebal: 160 halaman ISBN: 979-95909-2-7 Kondisi: Old Stock The word 'awas' is basically a neutral word meaning 'take care' or 'remember'. But in the context of power, the meaning of this word is not simply to warn someone to take care, but also connotes a deliberate threat by someone whose pretensions to power are greater than another's. Under these cirumstances, the word 'awas' becomes a part of the language used to keep a tight reign on people's political behavior in the interests of asserting power. In this way, the word 'awas' is commonly used by a repressive regime to project an image of itself as a democratic regime. The political practices of the New Order regime effectively demonstrated that the word 'awas' was used to oppress the wishes of the people to take political action that conflicted with the interests of the regime. 'Awas' not only become a dogma aimed at eroding subversive elements in sections of society that tried to oppose the regime; the word also infiltrated 'political education' right from elementary school. It is not surprising then that 'awas' fashioned uniformity, 'awas' forged the commando system, 'awas' demanded absolute obedience, and last but not least 'awas' negated any plurality of political aspirations. This was the political aesthetic of the New Order regime. But 'awas' had a weak side. Besides being a tool of oppression, apart of 'awas' is also the fear that this power will be lost. It is the side that has been continually gnawed at by the few people who wish to express their opposition over the three decades the New Order regime was in power. Among those are the artists involved in this exhibition, The Cemeti Art Foundation is proud to present their expressions, which swell the voice of opposition to a repressive regime. The 'AWAS! Recent Art from Indonesia' exhibition truly shows the two sides of the repressive political coin. On the one hand it presents a portrait of anti-democratic political practice; but on the other hand it reveals the collective sins of the people who allowed this authority to continue for many years.
    Rp 25.000,00
  • Buku - Bandung Digambar Euy!
    Buku - Bandung Digambar Euy!

    Bandung Digambar Euy! Sejarah Singkat Bandung dalam 100 Sketsa Full-Colour

    , , ,
    Ilustrasi: M. Ichsan H., Arinaka T., M. Avrilany, R. Satryaji Fotografer: Indrayudha A. Teks: Medina Desianti, M. Ichsan H. Penerbit: Art Paper Publishing House Tahun Terbit: 2006 Tebal: 32 halaman ISBN: 979-996-323-0 Kondisi: New Old Stock Bandung adalah sebuah kota dengan warisan sejarah dan budaya yang luar biasa. Semenjak pengembangannya pada awal abad ke-19, para preangerplanters (pengusaha perkebunan) menggemari Bandung karena iklimnya yang sejuk dan pemandangannya yang indah. Di awal abad ke-20, Bandung menjadi kiblat gaya hidup dan mode di Hindia Belanda. Mobil-mobil terbaru, pakaian terbaru, bahkan gaya arsitektur terbaru yang muncul di Eropa, khususnya Paris, bisa segera ditemukan di kota ini. Sebagai hasil dari perkembangan kota selama dua abad, ratusan bangunan bernilai sejarah dan arsitektur tinggi bertebaran di Kota Bandung, mulai dari bangunan pendopo kabupaten gaya Mataram dari abad ke-18, hingga bank bergaya Art-Deco tahun 40-an. Buku kecil ini mencoba mengisahkan sekilas perkembangan Kota Bandung selama dua abad dengan cara yang unik, melalui sketsa dengan media cat air! Sekitar 100-an sketsa yang ditampilkan di sini mampu membuat bangunan tua yang terabaikan dalam kehidupan kita sehari-hari mengalami transformasi menjadi sesuatu yang indah dan romantis. Buku ini layak untuk dimiliki oleh mereka yang peduli akan keindahan Kota Bandung, atau untuk dipersembahkan kepada tamu-tamu istimewa Anda yang sedang berkunjung ke kota kita tercinta ini.
    Rp 45.000,00
  • Buku - Arsipelago (Bahasa Indonesia)
    Buku - Arsipelago (Bahasa Indonesia)

    Arsipelago: Kerja Arsip & Pengarsipan Seni Budaya di Indonesia

    , , ,
    Penulis: Anna Mariana, Erie Setiawan, Galatia Puspa Sani Nugroho, Gde Putra, Hafiz Rancajale, Helly Minarti, Joned Suryoatmoko, Kathleen Azali, Muhidin M Dahlan, Rachmi Diyah Larasati Penyunting: Farah Wardani & Yoshi Fajar Kresno Murti Penerbit: IVAA, in colaboration with Ford Foundation & Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Bahasa: Indonesia Tebal: xx + 198 halaman ISBN: 978-602-70013-3-6 Kondisi: Baru DAFTAR ISI: - PENGANTAR: DAUR ULANG! KERJA ARSIP DAN PENGARSIPAN SENI BUDAYA DI INDONESIA - PRAKTIK KLIPING & DAYA BUDI KULTURAL - MENGINGAT TUBUH: TUBUH TARI SEBAGAI ARSIP - ARSIPTEKTUR MUSIK SENI INDONESIA MASA KINI (IDEOLOGI & KRITIK) - PAK MISBACH: SANG ARSIP - DI BALIK REKAMAN "ANAK SABIRAN: DI BALIK CAHAYA GEMERLAPAN" - "MENGHIDUPKAN ARSIP", MENCIPTA WACANA: PENTINGNYA ARSIP UNTUK GERAKAN SOSIAL - POSTER AKSI TOLAK REKLAMASI DI TELUK BENOA, DAN MEREBUT MASA DEPAN BALI - PENGARSIPAN DAN SEJARAH NASIONAL: MEDAYU AGUNG DAN OEI HIEM HWIE - ARSIP BERGERAK: MENGARSIPKAN SENI TRADISI, MENGOLAH INTERAKSI - MEMBUKA KATALOG, MENGUNGKAP IDEOLOGI - MEMBACA KOTA: REPORTASE SINGKAT KERJA ARSIP DAN PENGARSIPAN SENI BUDAYA - MENEORIKAN ARSIP
    Rp 85.000,00
  • Buku - Arsipelago
    Buku - Arsipelago

    Arsipelago: Archival Work & Archiving Art & Culture in Indonesia

    , , ,
    Penulis: Anna Mariana, Erie Setiawan, Galatia Puspa Sani Nugroho, Gde Putra, Hafiz Rancajale, Helly Minarti, Joned Suryoatmoko, Kathleen Azali, Muhidin M Dahlan, Rachmi Diyah Larasati Penerjemah: Elly Kent, Idaman Andarmosoko, Rani Elsanti Editor: Farah Wardani & Yoshi Fajar Kresno Murti Penerbit: IVAA, in colaboration with Ford Foundation & Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Bahasa: Inggris Tebal: xx + 198 halaman ISBN: 978-602-70013-5-0 Kondisi: Baru CONTENTS: - INTRODUCTION: RECYCLING! ARCHIVAL WORK & ARCHIVING ART & CULTURE IN INDONESIA - THE PRACTICE OF CLIPPING AS FUEL FOR CULTURAL INTELLIGENCE - REMEMBERING THE BODY: THE DANCING BODY AS AN ARCHIVE - THE ARCHI(VE)TECTURE OF ART MUSIC IN INDONESIA IN OUR TIME (IDEOLOGY & CRITICISM) - PAK MISBACH: THE ARCHIVE BEHIND THE RECORDINGS OF "ANAK SABIRAN: BEHIND THE GLOW OF THE GLITTER" - INVIGORATING THE ARCHIVE, CREATING DISCOURSE: THE IMPORTANCE OF THE ARCHIVE FOR SOCIAL MOVEMENTS - ACTION POSTERS REJECT RECLAMATION IN TELUK BENOA AND FIGHT FOR BALI'S FUTURE - (PERSONAL) ARCHIVING AND HISTORY: MEDAYU AGUNG AND OEI HIEM HWIE - DYNAMIC ARCHIVES: ARCHIVING TRADITIONAL ART, MANAGING INTERACTION - OPENING CATALOGUES, REVEALING IDEOLOGIES - READING THE CITY: CONCISE ARTICLES, ARCHIVAL WORK AND ARCHIVING ARTS AND CULTURE - THEORIZING THE ARCHIVE: CORPOREALNESS, DECOLONIZATION OF THINKING AND TACTICS, AND PLAYFULNESS OF MEMORY
    Rp 85.000,00
  • Buku - Interkultur
    Buku - Interkultur

    [Buku+CD] Interkultur: Pengolahan Gagasan dan Ekspresi Seni Visual Serta Media Alternatif dalam Konteks Keberagaman (1935-2011)

    , , ,
    Penerbit: IVAA, didukung Hivos Tahun Terbit: 2012 Tebal: 136 halaman ISBN: 978-979-99045-4-6 Kondisi: Baru Seri Buku Katalog Data IVAA merupakan terbitan buku saku yang dilengkapi CD bersifat interaktif, dan mempunyai tautan langsung ke situs atau online archive IVAA. Seri tersebut dimaksudkan pertama-tama lebih sebagai buku saku yang diharapkan dapat memancing inspirasi pembacanya - tidak saja untuk mengeksplorasinya lebih lanjut berkaitan dengan tema-tema yang diangkat, juga melengkapinya pelan-pelan. Buku katalog data IVAA ini menggelar data yang dirangkai dan dikumpulkan dari peristiwa-peristiwa seni visual di Indonesi. Dikurasi dari database IVAA sebagai produk pengetahuan dari kerja dokumentasi IVAA selama ini untuk pengembangan wacana pengetahuan masyarakat kontemporer. Buku saku ini dimaksudkan untuk ikut membangun bahan, medium, dan wacana seni rupa dan perkembangan masyarakat bagi dunia pendidikan dan eksperimentasi praktik seni rupa di masa yang akan datang. Arsip seni visual dipahami sebagai media membaca dan alat pembacaan perkembangan masyarakat. Perjalanan dan perkembangan dunia seni rupa (kontemporer) Indonesia sesungguhnya telah melahirkan berbagai produksi pengetahuan yang dihasilkan dari perputaran dan pergulatan karya seni rupa maupun proses berkarya, jalan hidup seniman maupun komunitas seni, ruang peristiwa seni maupun ruang kehidupan sehari-hari. Perkembangan dunia seni visual Indonesia - "sekecil apapun peranan"nya dalam kehidupan bersama - tidak bisa dikatakan lahir dan berada dalam ruang kosong. Karya seni, proses berkarya, seniman, komunitas seni, peristiwa seni dan pengalaman seni selalu berada dalam konteks masyarakatnya. Dan karena itu, sesungguhnya estetika - sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual - sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual - selalu berada dalam ruang sosialnya. Penilaian karya, peristiwa maupun proses seni rupa yang didasarkan pada dikotomi baik buruk, mahal murah, berhasil gagal, indah jelek, ataupun penilaian seperti politik-apolitis, dan lain sebagainya akan selalu hadir berbareng dengan pengabaian atas penilaian tersebut. Estetika merupakan kelenturan yang bisa hadir dari mana saja, hadir dari situasi ataupun konteks yang beraneka ragam. Katalog kecil ini bukan berangkat dari perdebatan estetika beserta penilaian-penilaiannya, tetapi dari bagaimana pernyataan, strategi dan eksperimentasi (estetik) dipraktikkan. Tujuannya lebih pada urgensi untuk menemukan strategi visual yang dengan tepat menggambarkan keterlibatan dan posisi seni visual dalam keadaan sekarang dan sebagai inspirasi masa yang akan datang. - Yoshi Fajar Kresno Murti * DAFTAR ISI: PENGANTAR IVAA I PERBEDAAN (IDENTITAS), SENI RUPA DAN KEBERAGAMAN a. Identitas yang Bergerak b. Ketegangan Identitas c. Identitas dalam Medium II. DIRI, YANG LAIN DAN IMAJINASI KERAGAMAN DALAM NEGARA BANGSA YANG BARU III. BHINNEKA TUNGGAL IKA: MEMPERSATUKAN PENYERAGAMAN IDENTITAS (NASIONAL a. Identitas Kota: (seolah) Representasi Ideologi dan Aliran b. Seni Rupa dan Identitas Agama: Dari Buraq Hingga Sadali (Seni Rupa dan Akar Otokrasi Agama) c. Identitas (Kelas) Konsumsi dan Budaya Pop IV. PERAYAAN KEBERAGAMAN V. RUANG KOMUNIKASI (KEBERAGAMAN)
    Rp 120.000,00
  • Buku - Fixing The Bridge
    Buku - Fixing The Bridge

    Buku Lanjuran “Fixing The Bridge: An International Workshop on Artists Initiatives”

    , , ,
    Penerbit: Cemeti Art Foundation Tahun Terbit: 2004 Bahasa: Indonesia dan Inggris Tebal: 187 halaman ISBN: 979-95909-9-X Kondisi: Old Stock Fuck you! Bagi sebagian orang di belahan Barat bola dunia, bisa saja kata ini berarti sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Dalam bahasa Indonesia "gaya Jakarta", kata itu kurang lebih bisa diartikan dengan "ngentot lu!". Dalam kenyataannya sehari-hari satu kalimat atau kata yang sama persis susunan huruf-hurufnya, tidak berarti kemudian mempunyai arti sama di lain tempat. Fuck you di Jawa (salah satu pulau terpadat di Indonesia) berarti kurang lebih: umpatan halus yang menunjukkan bahwa sang pengumpat cukup terdidik, menggemari film-film Barat terutama Amerika, sekuler, dan terbiaa untuk berbicara dalam bahasa asing. Oleh karena itulah maka dalam film-film televisi Amerika yang diputar di Indonesia, "fuck you" tidak pernah disensor. Kata itu mungkin dianggap sama dengan kalimat "Have a nice day!" atau "Good morning!" Hal yang kurang lebih sama, terjadi di workshop dan seminar "Fixing The Bridge" yang diadakan Yayasan Seni Cemeti di Kedai Kebun Forum Yogyakarta. Partisipan Korea berulangkali menyebut, "Kami menolak karya seni yang dikaitkan dengan humanisme," ini menarik, karena humanisme (di Barat, humanisme adalah semacam bensinnya ilmu pengetahuan) a la Korea, saya yakin sekali berbeda dengan humanisme a la finger (Frankfurt) atau CASCO (Utrecht). Perdebatan ini juga mengingatkan saya pada pertemuan pertama "Community and Art" di Seoul pada musim panas 2002. Ketika itu ada perdebatan yang cukup tajam antara peserta dari Asia dan Eropa. Peserta dari Asia menganggap globalisme itu iblis dari neraka jahanam, sedangkan peserta dari Eropa menganggap globalisme adalah bidadari cantik dari surga. Selain perbedaan atas satu hal, seminar ini juga ditandai dengan banyaknya persamaan. Persamaan itu muncul terutama pada aspek pendekatan, penggunaan medium, dan hasil akhir. Persamaan itu bisa jadi sama sekali tidak disengaja, dan itu kemudian menyiratkan adanya sebuah dunia yang kurang lebih "satu". Sehingga hal itu menyebabkan seniman dari Tulungagung (di Jawa Timur, Indonesia) menghadapi persoalan yang kurang lebih sama dengan seniman dari Denmark, sebagaimana seniman dari Seoul berhaapan dengan masalah yang sama dengan seniman yang bekerja di pelosok hutan di Jawa Barat. Dunia itu satu. Saya menyikapi itu dengan perasaan ambigu. Lalu di mana perang peradaban a la Huntington? Mungkinkah persamaan itu disebabkan karena pada dasarnya mereka menghadapi musuh bersama? Moelyono dengan berang menyebut sang "musuh bersama" adalah neoliberalisme. Saya tidak tahu pasti apakah seniman-seniman yang berasal dari kota-kota besar dunia "pertama" juga sepakat dengan Moelyono untuk hal itu. Akan tetapi forum "Fixing The Bridge" nampak benar menyiratkan spirit anti neoliberalisme itu. Semoga saja saya benar. - Agung Kurniawan, Project Officer
    Rp 25.000,00
  • Buku - Reka Alam
    Buku - Reka Alam

    [Buku+CD] Reka Alam: Praktik Seni Visual dan Isu Lingkungan di Indonesia (Dari Mooi Indië Hingga Reformasi)

    , ,
    Penerbit: IVAA, didukung Hivos Tahun Terbit: 2011 Tebal: 144 halaman ISBN: 978-979-99045-4-6 Kondisi: Baru Seri Buku Katalog Data IVAA merupakan terbitan buku saku yang dilengkapi CD bersifat interaktif, dan mempunyai tautan langsung ke situs atau online archive IVAA. Seri tersebut dimaksudkan pertama-tama lebih sebagai buku saku yang diharapkan dapat memancing inspirasi pembacanya – tidak saja untuk mengeksplorasinya lebih lanjut berkaitan dengan tema-tema yang diangkat, juga melengkapinya pelan-pelan. Buku katalog data IVAA ini menggelar data yang dirangkai dan dikumpulkan dari peristiwa-peristiwa seni visual di Indonesi. Dikurasi dari database IVAA sebagai produk pengetahuan dari kerja dokumentasi IVAA selama ini untuk pengembangan wacana pengetahuan masyarakat kontemporer. Buku saku ini dimaksudkan untuk ikut membangun bahan, medium, dan wacana seni rupa dan perkembangan masyarakat bagi dunia pendidikan dan eksperimentasi praktik seni rupa di masa yang akan datang. Arsip seni visual dipahami sebagai media membaca dan alat pembacaan perkembangan masyarakat. Perjalanan dan perkembangan dunia seni rupa (kontemporer) Indonesia sesungguhnya telah melahirkan berbagai produksi pengetahuan yang dihasilkan dari perputaran dan pergulatan karya seni rupa maupun proses berkarya, jalan hidup seniman maupun komunitas seni, ruang peristiwa seni maupun ruang kehidupan sehari-hari. Perkembangan dunia seni visual Indonesia – “sekecil apapun peranan”nya dalam kehidupan bersama – tidak bisa dikatakan lahir dan berada dalam ruang kosong. Karya seni, proses berkarya, seniman, komunitas seni, peristiwa seni dan pengalaman seni selalu berada dalam konteks masyarakatnya. Dan karena itu, sesungguhnya estetika – sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual – sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual – selalu berada dalam ruang sosialnya. Penilaian karya, peristiwa maupun proses seni rupa yang didasarkan pada dikotomi baik buruk, mahal murah, berhasil gagal, indah jelek, ataupun penilaian seperti politik-apolitis, dan lain sebagainya akan selalu hadir berbareng dengan pengabaian atas penilaian tersebut. Estetika merupakan kelenturan yang bisa hadir dari mana saja, hadir dari situasi ataupun konteks yang beraneka ragam. Katalog kecil ini bukan berangkat dari perdebatan estetika beserta penilaian-penilaiannya, tetapi dari bagaimana pernyataan, strategi dan eksperimentasi (estetik) dipraktikkan. Tujuannya lebih pada urgensi untuk menemukan strategi visual yang dengan tepat menggambarkan keterlibatan dan posisi seni visual dalam keadaan sekarang dan sebagai inspirasi masa yang akan datang. – Yoshi Fajar Kresno Murti * DAFTAR ISI: PENGANTAR IVAA I. LINGKUNGAN: CARA PANDANG, ALAM DAN VISUALISASI II. POLITICS OF SEEING: MEMANDANG BANGSA, MEMBANGSAKAN LINGKUNGAN a. Mooi Indië b. Persagi c. Realisme Sosial: Kemerdekaan (Revolusi 1945) Belum Selesai III. BERSIH LINGKUNGAN. LINGKUNGAN BERSIH ORDE BARU a. Militerisme Lingkungan b. Suara-suara (Penyadaran) Lingkungan MEMBACA JEJAK LANGKAH SENIRUPAWAN MENUJU LINGKUNGAN IV. TRANSNASIONALISME DAN LINGKUNGAN a. Kamuflase Hijau b. Peringatan Hari Lingkungan Hidup V. URBANISASI: LINGKUNGAN URBAN a. Kota dalam Lukisan b. Bekerja dengan Kota MEMBAYANGKAN JAKARTA VI. ISU LINGKUNGAN SEBAGAI KERJA BERSAMA DAN KOMUNITAS SENI RUPA DAN MUATAN LINGKUNGAN
    Rp 120.000,00
  • Buku - Kolektif Kreatif
    Buku - Kolektif Kreatif

    [Buku+CD] Kolektif Kreatif: Dinamika Seni Rupa dalam Perkembangan Kerja Bersama Gagasan dan Ekonomi (Kreatif), (1938-2011)

    , ,
    Penerbit: IVAA, didukung Hivos Tahun Terbit: 2012 Tebal: 136 halaman ISBN: 978-979-99045-4-6 Kondisi: Baru Seri Buku Katalog Data IVAA merupakan terbitan buku saku yang dilengkapi CD bersifat interaktif, dan mempunyai tautan langsung ke situs atau online archive IVAA. Seri tersebut dimaksudkan pertama-tama lebih sebagai buku saku yang diharapkan dapat memancing inspirasi pembacanya – tidak saja untuk mengeksplorasinya lebih lanjut berkaitan dengan tema-tema yang diangkat, juga melengkapinya pelan-pelan. Buku katalog data IVAA ini menggelar data yang dirangkai dan dikumpulkan dari peristiwa-peristiwa seni visual di Indonesi. Dikurasi dari database IVAA sebagai produk pengetahuan dari kerja dokumentasi IVAA selama ini untuk pengembangan wacana pengetahuan masyarakat kontemporer. Buku saku ini dimaksudkan untuk ikut membangun bahan, medium, dan wacana seni rupa dan perkembangan masyarakat bagi dunia pendidikan dan eksperimentasi praktik seni rupa di masa yang akan datang. Arsip seni visual dipahami sebagai media membaca dan alat pembacaan perkembangan masyarakat. Perjalanan dan perkembangan dunia seni rupa (kontemporer) Indonesia sesungguhnya telah melahirkan berbagai produksi pengetahuan yang dihasilkan dari perputaran dan pergulatan karya seni rupa maupun proses berkarya, jalan hidup seniman maupun komunitas seni, ruang peristiwa seni maupun ruang kehidupan sehari-hari. Perkembangan dunia seni visual Indonesia – “sekecil apapun peranan”nya dalam kehidupan bersama – tidak bisa dikatakan lahir dan berada dalam ruang kosong. Karya seni, proses berkarya, seniman, komunitas seni, peristiwa seni dan pengalaman seni selalu berada dalam konteks masyarakatnya. Dan karena itu, sesungguhnya estetika – sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual – sebuah kata kunci yang menjadi jantung dari keberadaan seni visual – selalu berada dalam ruang sosialnya. Penilaian karya, peristiwa maupun proses seni rupa yang didasarkan pada dikotomi baik buruk, mahal murah, berhasil gagal, indah jelek, ataupun penilaian seperti politik-apolitis, dan lain sebagainya akan selalu hadir berbareng dengan pengabaian atas penilaian tersebut. Estetika merupakan kelenturan yang bisa hadir dari mana saja, hadir dari situasi ataupun konteks yang beraneka ragam. Katalog kecil ini bukan berangkat dari perdebatan estetika beserta penilaian-penilaiannya, tetapi dari bagaimana pernyataan, strategi dan eksperimentasi (estetik) dipraktikkan. Tujuannya lebih pada urgensi untuk menemukan strategi visual yang dengan tepat menggambarkan keterlibatan dan posisi seni visual dalam keadaan sekarang dan sebagai inspirasi masa yang akan datang. – Yoshi Fajar Kresno Murti * DAFTAR ISI: I. SENI RUPA, KERJA BERSAMA DAN PERJUANGAN POSISI a. Dalam Gelora Lingkaran Pemimpin Nasional(isme) b. Dalam Keluarga Sanggar Institusi Nasional(isme) II. AKADEMI SENI DAN KOMODITI KARYA SENI a. Dalam Arus Pendidikan (Formal) Seni Rupa b. Dalam Jaringan Pasar III. RUANG ALTERNATIF - Politik dan Puitik Ruang Seni: Sebuah Sejarah Singkat IV. (TEKNOLOGI) MEDIA, DESAIN DAN JARINGAN - Design It Yourself, Surabaya
    Rp 120.000,00
  • Screenshot_20200729-151315_1
    Screenshot_20200729-151315_1

    Jean-Michel Basquiat: Raja Seni Jalanan – Drajat T. Jatmiko

    , , , ,
    Penerbit: Phosphene Art Book Tahun Terbit: 2019 Tebal: 233 halaman ISBN: 978-602-5374-62-3 Kondisi: Baru Jean-Michel Basquiat (1960-1988) mengawali kariernya sebagai seniman jalanan kota New York. Di usia remaja, dia telah berhasil menguasai pasar seni global, sekaligus menjadi salah satu legenda gerakan neo-ekspresionisme di negeri Abang Sam. Kiprah kesenimanannya menempuh lika-liku yang cukup panjang. Dia tumbuh ketika perbudakan dan rasisme diolok-olok. Hingga kemudian menjadi sosok yang cukup populer di kalangan seniman jalanan, hingga para elit dan kurator seni papan atas. Namun tragis, hidupnya berakhir di usia 27 tahun karena overdosis heroin. Basquiat berasal dari keluarga keturunan Haiti-Puerto Rico. Sejak kanak-kanak, bakat melukisnya sudah mulai terlihat. Karyanya banyak memuat kritik mengenai isu perbudakan, ketimpangan sosial, dan diskriminasi terhadap ras kulit hitam. Berkat kepiawaiannya dalam bergaul, dia berteman akrab dengan sejumlah seniman kenamaan Amerika seperti Keith Haring, Kenny Schraf, hingga kampiun pop art, Andy Warhol. Hampir separuh usia Basquiat digunakan untuk melukis, maka tak heran jika sepanjang hidupnya, dia telah menghasilkan lebih dari seribu karya. Buku ini menceritakan perjalanan hidup Jean-Michel Basquiat. Mulai dari silsilah keluarga, kehidupan pribadinya, perjuangannya untuk bertahan hidup di jalanan, hingga transformasinya menjadi seorang superstar. Obsesinya untuk dikenal banyak orang telah menempatkan Jean-Michel Basquiat menjadi salah satu seniman penting kelas dunia.
    Rp 65.000,00
  • Buku - Folders
    Buku - Folders

    Folders: 10 Tahun Dokumentasi Yayasan Seni Cemeti (Dwibahasa: Indonesia dan Inggris)

    , , ,
    Penulis: Nuraini Juliastuti dan Yuli Andari Merdikaningtyas Penerbit: IVAA dan Hivos Tahun Terbit: 2007 Tebal: 160 halaman ISBN: 978-979-99045-3-9 Kondisi: New Old Stock Yayasan Seni Cemeti berfungsi sebagai mediator antara masa lalu dan situasi kontemporer, sebagai upaya kritis terhadap mistifikasi masa lalu dan pengharapan berlebihan pada masa depan. Ide pendirian Yayasan Seni Cemeti terbentuk di teras rumah bergaya Jawa kolonial di salah satu sudut benteng Kraton Yogyakarta. Saya ingat waktu itu sore hari, tujuh orang berkumpul rata-rata masih berusia tiga puluhan-untuk membentuk sebuah lembaga yang bertujuan melakukan pengumpulan data dan aktivitas seni di Indonesia. Saya tidak tahu apakah karena terlalu banyak teh dan kopi yang kami minum pada saat itu, atau karena sebab lain, pertemuan singkat itu berujung pada kesepakatan segera membentuk sebuah lembaga. Sebuah lembaga yang berfungsi untuk melakukan kerja pengumpulan data dan penyebaran informasi tentang situasi seni di Indonesia, dan di Yogyakarta khususnya. - Agung Kurniawan
    Rp 60.000,00
  • Buku - Jejak
    Buku - Jejak

    Jejak: Seni dan Pernak-Pernik Dunia Nyata – Kumpulan Esai Peserta Lokakarya Penulisan dan Pengarsipan Seni Rupa IVAA 2017

    , , , ,
    Penerbit: IVAA ISBN: 978-602-70003-6-7 Kondisi: Baru Sebagian besar esai di buku ini menghadirkan kemewahan akademik tanpa mengurangi ketajaman berpikir. Tebaran teori dihadirkan sebagai penuntun sekaligus pembatas agar pembahasan tidak melebar. Artinya, para penulis lebih memilih menggali lebih dalam. Sebagian besar esai di buku ini tak terpengaruh pada hiruk pikuk seni rupa dengan kebesaran-kebesaran peristiwa yang melingkupinya. Justru masuk lebih intim dalam karya dan personal seniman. Sebab peristiwa hanyalah efek dari keduanya. Itulah dua alasan yang saya ajukan untuk menjawab pertanyaan anda, "Kenapa saya harus membaca buku ini?" - Fairuzul Mumtaz
    Rp 75.000,00
  • Buku - Semesta Perayaan - Jogja Kemrungsung
    Buku - Semesta Perayaan - Jogja Kemrungsung

    Semesta Perayaan: Jogja Kemrungsung – Kumpulan Esai Peserta Lokakarya #2 Penulisan dan Pengarsipan IVAA

    , , , ,
    Penulis: Aik Vela Pratisca, Ajeng Anggrahita, Anne Shakka, Istifadah Nur Rahma, Nadia Maya Ardiani, Nurina Susanti, Rendra Agusta Penerbit: IVAA dan Ford Foundation ISBN: 978-602-70013-9-8 Kondisi: Baru Tulisan yang terhimpun di buku ini cukup menunjukkan bahwa masing-masing dari kita telah merasakan kehadiran rezim percepatan pembangunan yang muncul di keseharian kita. Dari titik ini, sesungguhnya kita bisa melanjutkan pembahasan di sekitar asumsi bahwa ritme batin manusia, yang juga merupakan ritme sosial masyarakat, merupakan elemen yang juga politis. Harapannya, catatan dan asumsi awal yang terhimpun di buku ini bisa dilanjutkan melalui penelitian yang memperkuat argumentasi kita, bahwa Jogja yang selow adalah mitos!
    Rp 35.000,00
  • Buku - Biografi Pendek Sitor Situmorang
    Buku - Biografi Pendek Sitor Situmorang

    Sitor Situmorang: Biografi Pendek 1924-2014 – JJ Rizal

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2014 Tebal: x + 186 halaman ISBN: 978-602-9402-64-3 kondisi: Baru Sitor Situmorang (1924-2014) adalah tokoh yang kompleks. Ia salah satu penyair Indonesia terkuat, penulis cerpen yang karyanya harus diperhitungkan bagi siapa saja yang hendak membuat kumpulan cerpen terbaik duia, tokoh film (karena darinya lahir cerita film Darah dan Doa yang jadi tonggak pertama film Indonesia), dan eseis kebudayaan yang buah pikirannya memberikan sumbangan penting bagi pencerahan serta pembaruan dalam alam kebudayaan Indonesia. Selain itu, ia juga seorang penulis naskah drama, jurnalis, penerjemah, sejarawan sekaligus antropolog Batak.
    Rp 100.000,00
  • Buku - Menguak Duniaku
    Buku - Menguak Duniaku

    Menguak Duniaku: Kisah Sejati Transseksual – R. Prie Prawirakusumah & Ramadhan KH

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2005 Tebal: v + 605 halaman ISBN: 979-3731-04-4 Kondisi: Baru Bagaimana rasanya menjadi seorang lelaki yang terjebak di dalam tubuh perempuan? Lantas bagaimana masyarakat meresponsnya? Kisah ini mengungkap pengalaman langsung dari seorang trans beserta cara dia menghadapi norma dan nilai di masyarakat yang telah mapan.
    Rp 55.000,00
  • Buku - Julia's Jihad
    Buku - Julia's Jihad

    Julia’s Jihad – Julia Suryakusuma

    , , ,
    Pengantar: Meidyatama Suryodiningrat, Endy Bayuni Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit:2013 Tebal: xxxviii + 526 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-602-9402-27-8 Kondisi: Baru Does the proliferation of jilbabs (headscarves) in Indonesia since 1998 mean the nation has gone hardline? How did democracy happen in Indonesia, which has the largest population of Muslims in the world, and will it stick? Is the term ‘Muslim feminist’ an oxymoron? Do Muslims even like sex? Julia’s Jihad provides the answer to these questions and much, much more: how the nation struggles to maintain the ‘unity in diversity’ of its 300 ethnic groups; how it practices ‘political cannibalism’ to deal with to its human rights problems; how environmentally we ‘burn our own house down’, and a whole lot of the other weird and wacky things that make Indonesia the fascinating bundle of contradictions it is. * "Buku ini merupakan kumpulan esai pemikiran Julia selama 8 tahun yang pernah dimuat di The Jakarta Post dan majalah Tempo edisi bahasa Inggris. Tulisan Julia terasa tajam dan segar saat mengupas kompleksitas permasalahan di negeri ini. Mulai dari identitas wanita muslim, gerakan sosial, kebijakan publik, tradisi, kapitalisasi agama, hingga hak asasi manusia. Anda juga akan tersenyum-senyum sendiri saat menemukan selipan humor yang satir di dalam bahasan yang serius. Pas untuk Anda yang mencari bacaan alternatif dan menawarkan sudut pandang berbeda." – Femina.co.id "Julia is not just a critical feminist, but also a true humanist. She moves us to sincerely respect our fellow human beings and the plurality of culture and religion as certainties, and even sources of peace." – Musdah Mulia "Julia’s Jihad is jihad in fourth gear in the struggle for openness, rationality, humanity and, naturally, woman—all spiced with a big dose of humor and wit that shakes up the reader. Reading Julia, you keep on laughing until you suddenly realize that what she is writing about is not funny but very, very serious." – Frans Magnis Suseno
    Rp 125.000,00
  • Buku - Ego dan Id
    Buku - Ego dan Id

    Ego dan Id – Sigmund Freud

    , ,
    Penerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2018 Tebal: 104 halaman ISBN: 978-602-52260-1-4 Kondisi: Baru Pada tahun 1923, dalam buku ini, Freud menyusun implikasi-implikasi penting dari teori struktural pikiran yang pertama kali dia ketengahkan tiga tahun sebelumnya dalam Beyond the Pleasure Principle. Ego dan Id memiliki kedudukan penting dalam karya Freud setelahnya. Buku ini menyoroti Ego sebagai bagian esensial dari manusia dan bagaimana ia dipengaruhi oleh Id, Super-ego, dan dunia luar.
    Rp 65.000,00
  • Buku - Kenang-kenangan Hidup
    Buku - Kenang-kenangan Hidup

    Kenang-kenangan Hidup – HAMKA (Buku I & II)

    , ,
    Penerbit: Balai Pustaka ISBN Buku I: 978-602-2600-50-3 ISBN Buku II: 978-602-2600-51-0 Kondisi: Baru Buku I membabarkan serangkaian panjang kisah masa kanak-kanak yang penuh kenakalan dan petualangan khas di tengah keelokan alam dan budaya Minangkabau, kehidupan anak-anak di surau penuh gurau di sela dan setelah mengaji Alquran dan Alhadits serta berbagai kitab atau berlagu barzanzi, juga riwayat persentuhannya dengan sastra serta berbagai bacaan dari Eropa semasa remaja. Penjelajahannya ke tanah Jawa dalam rangka mencari ilmu turut andil dalam pembentukan pengetahuan dan karakternya, hingga kemudian bertolak ke tanah suci Mekkah dalam masa pendewasaannya, kemudian sekelumit peristiwa menuju upacara pernikahannya yang dilangsungkan pada 1929. Buku II mengisahkan kiprah HAMKA sejak mula masuk ke lingkungan sastra Indonesia dengan menjadi pengarang. Baginya jalan seni merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan di dalam kehidupan, "Kebangunan seni dengan sendirinya bertali dengan kebangunan budi."
    Rp 97.000,00
  • Buku - Esai Tentang Pembebasan
    Buku - Esai Tentang Pembebasan

    Esai Tentang Pembebasan – Herbert Marcuse

    , ,
    Penerjemah: Praksi Pradipta Penerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2019 Tebal: 133 halaman Kondisi: Baru Dalam masyarakat makmur, kapitalisme datang dengan sendirinya. Dua dorongan utama dinamikanya--eskalasi produksi komoditas dan eksplotasi yang produktif--menyertai dan menyerap ke dalam semua dimensi ruang publik dan privat. Sumber daya material dan intelektual yang tersedia (potensi pembebasan) telah berkembang jauh melebihi Penguasa yang ada, sehingga hanyalah peningkatan sistematis dalam pembuangan, penghancuran, dan pengaturan yang mampu menjaga sistem tetap berjalan.
    Rp 60.000,00
  • Buku - Bandung Pop Darlings
    Buku - Bandung Pop Darlings

    Bandung Pop Darlings: Catatan Dua Dekade Skena Indie Pop Bandung (1995-2015) – Irfanpopish

    , , ,
    Penerbit: EA Books Tahun Terbit: 2019 Tebal: 434 halaman ISBN: 978-623-91089-1-5 Kondisi: Baru Indies dengan pengaruh besar Britpop menemui surut setelah pasang sejak 1995 sampai 1999. Memasuki milenium ketiga, indie pop menjadi salah satu referensi baru di kancah musik. Masuk melalui internet dan orang-orang yang pernah tinggal di luar negeri, indie pop menjadi pilihan lain bagi mereka yang berniat mencari jejak Britpop. Indie pop juga menghadirkan episode baru dari perkembangan skena indie di Bandung. Bandung Pop Darlings bercerita tentang dinamika yang mengikuti kelahiran dan perkembangan skena indie pop di Bandung. Tentang kutub A dan B yang sejatinya harus tetap ada, berjalan beriringan meski kadang menimbulkan gesekan. Menciptakan harmoni agar skena tetap berkembang dengan ragam pilihan.
    Rp 125.000,00
  • Buku - Gayo
    Buku - Gayo

    Gayo: Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad ke-20 – C. Snouck Hurgronje

    , ,
    Penerjemah: Hatta Hasan Aman Asnah Penerbit: Balai Pustaka Tahun Terbit: 1996 Tebal: xxiv + 294 halaman ISBN: 979-407-988-x Kondisi: New Old Stock Sampai masa terakhir ini, data tentang Tanah Gayo masih sangat sedikit dan itu pun belumlah dapat dipercaya. Sebenarnya banyak kesempatan terluang, di mana-mana di daerah pesisir Aceh bisa kita jumpai orang-orang Gayo, dan pasti apabila diberikan sedikit imbalan uang, mereka akan bersedia memberikan keterangan tentang daerahnya. Mengapa hal ini tidak dilakukan, alasannya karena adanya tekanan-tekanan yang sejak 1986 dan akhirnya pada 1898 barulah politik bertahan ini ditinggalkan. Dalam semester kedua tahun 1900, di Desa Purumeue di dekat Meulaboh, saya berjumpa dengan seorang Gayo berasal dari Isak bernama Nyak Putih; potretnya kita cantumkan di halaman buku ini. Anak muda ini berintelijensi tinggi, cukup mengenal dan mengetahui sebagian besar dari Tanah Gayo, bahkan dapat menuturkan dengan baik keadaan lingkungannya. Ajudan Gubernur Aceh, Kapten P.J. Spruijt memindahkannya ke dalam satu bentuk peta darurat, dan selanjutnya dari Nyak Putih yang mahir berbahasa Aceh inilah saya banyak mendapat keterangan dan penjelasan yang amat berharga tentang bahasa dan penduduk Tanah Gayo sendiri. Sesudah itu, selama saya berada di daerah Blang Pidie, saya selalu mengambil kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang Gayo dari Gayo Lues untuk mempelajari banyak hal tentang Tanah Gayo. Sejak itu pulalah selama saya berada di sekitar pesisir Aceh, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menemui orang-orang Gayo, yang datang dari berbagai pelosok Tanah Gayo, yang kadang-kadang di antaranya sampai beberapa hari saya wawacarai guna menambah wawasan saya mengenai penduduk negeri ini.
    Rp 88.000,00
  • Buku - Kepulauan Nusantara (II)
    Buku - Kepulauan Nusantara (II)

    Kepulauan Nusantara: Kisah Perjalanan, Kajian Manusia dan Alam – Alfred Russel Wallace

    , , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: xiii + 524 halaman ISBN: 978-602-9402-99-5 Kondisi: Baru Alfred Russel Wallace, Bapak Biogeografi Evolusi, lahir 8 Januari 1923 di Usk, Wales, Inggris. Ia dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan biologi. Ia adalah salah satu penemu teori seleksi alam. Penjelajahannya di Nusantara menghasilkan sebuah garis imajiner pembagi flora dan fauna Indonesia, yang dikenal dengan nama Garis Wallacea. Selain itu, ia juga dikenal dengan “Efek Wallace”, sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada keanekaragaman fauna. Wallace meninggal pada 7 November 1913 di Dorset, Inggris. * “Luar biasa sekali Anda kembali dalam keadaan selamat setelah berbagai risiko penyakit dan pelayaran jauh, terutama pelayaran ke dan dari Waigou yang begitu menarik. Dari semua kesan yang saya dapat dari buku Anda, yang begitu kuat membekas bagi saya adalah ketekunan Anda dalam ilmu pengetahuan. Sangat heroik. Dan saya begitu iri pada Anda, menemukan berbagai jenis kupu-kupu cantik, membuat saya merasa muda kembali ….— Charles Darwin, penulis The Origin of SpeciesAlfred Russel Wallace adalah nama besar dalam jagat ilmu pengetahuan dunia. Tetapi melalui bukti-bukti, peninggalan Wallace dapat dengan nyata teraba dan dengan mudah teridentifikasi bahwa dia adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Sayangnya, Wallace dan karya besarnya The Malay Archipelago di Indonesia masih terlupakan. Di Ternate—tempat ia lama bekerja dan tempat sesungguhnya teori akbar mengenai evolusi lahir—sampai tahun lalu sama sekali bersih dari tanda-tanda yang mengingatkan adanya penemuan paling besar pada abad ke-19 itu. Sayang sekali.” — Sangkot Marzuki, Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Ketua Dewan Pengurus Yayasan Wallacea IndonesiaSeandainya Wallace bersama dalam pelayaran kami, ia tidak akan terkejut dengan jalanan yang padat atau hutan-hutan ini. Tapi ia akan sangat tercengang ketika melihat dari bibir perahu kecil kami ketika berlayar ke pelabuhan Ambon. Taman terumbu karang bawah laut yang digambarkannya begitu elok, kini hilang dan takkan kembali. Betapa Wallace akan sangat terpukul.” — Tim Severin, penulis The Spice Islands Voyage.
    Rp 180.000,00
  • Buku - Batavia
    Buku - Batavia

    Batavia: Masyarakat Kolonial Abad XVII – Hendrik E. Niemeijer

    , ,
    Penerbit: Masup Jakarta Tahun Terbit: 2012 Tebal: xiv + 450 halaman ISBN: 978-602-96256-8-4 Kondisi: Baru Bagaimana kota Batavia dibangun dan gaya hidup serta perilaku kehidupan masyarakat di dalam, serta di sekitarnya, pada abad ke-17? Ditulis oleh sejarawan Hendrik E. Niemeijer yang bertahun-tahun berkecimpung dalam lautan arsip VOC, buku ini adalah sebuah perkisahan yang luas juga terperinci tentang bagaimana orang-orang Belanda dalam waktu panjang secara gigih mengelola ragam etnis bangsa dengan aneka agama dan kepercayaan, serta perilaku dan gaya hidup penghuni Batavia dengan suatu sistem pengendalian sosial. Pergundikan, minuman keras, pelacuran, anak-anak terlantar, fakir miskin adalah beberapa masalah yang dianggap perlu dikendalikan, malah tak jarang untuk memaksakannya digunakan kekerasan, seperti pemaksaan mengikuti kursus agama kristen, hukuman rantai, penyambukan, dan gantung. Namun, isi buku ini tak melulu merupakan riwayat praktik sadis Kompeni menangani aneka pelanggaran dan melukiskan berbagai norma beserta penyimpangannya, melainkan terurai pula kisah derai tawa keceriaan di serambi rumah-rumah, di warung-warung minum atau selama berpiknik dengan perahu di sepanjang kanal-kanal dan menikmati pertunjukan seni di Batavia. Ini adalah buku suka duka dunia Batavia abad ke-17, sebuah gambaran lincah tentang kehidupan rakyat jelata di dalam kota lama yang sohor disebut Oud Batavia dan lama sudah dilupakan.
    Rp 180.000,00
  • Buku - Bordering on Freedom
    Buku - Bordering on Freedom

    Borderline of Freedom – Jovana Semiz

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Bahasa: Inggris Spesifikasi: Printed with black soy-based ink on certified paper. Edition of 100 Kondisi: Baru Novi Sad, my hometown and the second largest city in Serbia, is actually a great place for young people who want to improve themselves. The creative scene is not too big, so it is relatively easy for young artists to climb up the career ladder. Sadly, there have been less and less cultural happenings recently and people are not noticing. People in Novi Sad has slowly lost interest on the arts, and they adapt to the "art-less" state without even noticing. Maybe the cultural stuff gets more life in Belgrade, the largest city in Serbia, where people's life is more colorful and diverse. But life had been grayer anywhere in Serbia every day, I think. Everyday people take the street and protest. Everyone is burdened by a shared dissatisfaction after the political turmoil surrounding the split between Serbia and Montenegro. The students make the biggest chunk of angry people, planning to revolt and all of that. Many become obsessed with the idea of revolution and they dissed school and family to fight against the government. However, I, also a student, feel a strange detachment from the idea despite sharing the same dissatisfaction. Becoming an activists occupy a lot of time and money which I cannot afford. My family work hard to earn money and put me in college, and I have to live everyday without knowing if I can afford my daily bread tomorrow. In this circumstance I choose to survive with what I have although it does not even guarantee my security in the long run. If I look at my parents's old photos, I always think that they seem much happier in the past. Freedom was something they take for granted, freedom was not a rarity they had to look for, because they were content with the situation. If I listen to old people's stories of their younger days, I always think that the quality of life were so much better back then, and the people were more excited to face the day. "On the young, the world remains," was a line I often heard said by old people when I grew up. As a young adult, now I know what it means. The youth of today are constantly fighting for the better future while trying their best to enjoy living in the moment. Everyone fights for the unpredictable future, lost in the path forward, not knowing the direction of where we're going, while overcoming the overwhelming feeling that the world is going to run us over. Maybe we grow up faster than our parents did, but I am not sure if being mature earlier in life is the goal we are looking for. This loop of thinking has occupied my mind for too long and burn it crisp with boredom. Maybe the best solution is leaving Serbia. Serbia has a future, I am sure of it, but surviving here is not easy, and it saddens me ti feel that things won't change to the better in the near future.
    Rp 120.000,00
  • Buku - Mannequin
    Buku - Mannequin

    Mannequin – Agam Dwi Nurcahyo

    ,
    Penerbit: Kamboja Press Tahun Terbit: 2019 Book design & layout: Irfan Hendrian Bahasa: Inggris Kondisi: Baru Agam Dwi Nurcahyo, or usually known as Magafaka (read his short bio in the last page to know why people call him that), has contributed an alternative style in the photography scene through his controversial works over the years, regardless it being possibly interpreted as impressive, shocking, progressive, or even vulgar. In observing his photos, it leads audiences to unconsciously think that Agam is exploiting the body of his subjects. Agam's exploration in photography started from a long yet organic process. Agam graduated from the Fine Arts Department of Jakarta Art Institute and then challenged himself in a new and glamorous environment as a visual merchandiser for international brands and stayed in Bali. At that time, he began to discover photography, familiarised himself with property, make up, lighting, composition, angle, and talent. The fashion photography (or portrait, or even snapshot, depends on how you classify genres of photography if it exists) that he takes can be considered a complicated technique that tells stories as well as reflects life styles and contradicts moods through manipulation of photography on subject, location, and property. His conscience does not fully agree with the standardized rules. He still obsesses to deconstruct the border between fashion, art, and surprising values. Agam's experiment in photography become more intense when he came back to Jakarta and focused on his clothing line that he established in 2014. At that moment, Agam worked worked with talents, both female and male, as the models for his products. Instagram is the platform he chooses to sell his products and his photo gallery as well. In general, his motive is commercial, but Agam elaborates fashion photography into more fun. He does not become attached with regulated composition in photography. Sometimes he spontaneously uses properties available at the location. Photos taken by Agam look natural, effortless, and improvised. He is able to take photos in bedrooms, living rooms, backyards, kitchens, and even bathrooms. The most important thing for Agam is conversations between him and his subjects. Instead of directing his subjects, Agam puts himself as a good listener. Agam is interested in exploring the body. That started when he learned anatomy painting techniques when he was in art school. Distorted body is his main concern in elaborating anatomy. Through the body, he highlights figures, which according to him, tells a lot of stories. In short, the body tells the stories.
    Rp 150.000,00
  • Majalah - Stephen Hawking
    Majalah - Stephen Hawking

    Majalah “Stephen Hawking: A Mind Without Limit”

    , ,
    Penerbit: Mizan Tebal: 96 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-441-101-5 Kondisi: Baru Pada usia 21 tahun, Hawking menghadapi vonis mati. Kendati dia tentu merasa putus asa, dia tidak pernah menyerah. Sikap positif Hawking dalam menjalani kehidupan adalah cerminan keunggulan semangat manusia menghadapi rintangan yang seolah-olah mustahil dilewati. Hawking seorang perfeksionis. Walaupun membutuhkan upaya sangat besar, dia ingin setiap kata dieja dengan sempurna, dan setiap tanda baca digunakan dengan benar. Alam Semesta pada awal Big Bang lebih kecil daripada sebuah atom, dan teori yang menjelaskan tentang itu adalah teori kuantum. * Stephen Hawking dengan kata-katanya sendiri:Bukan Alam Semesta namanya, kalau ia tak menjadi rumah bagi orang-orang yang kau cintai.” “Tujuanku sederhana; sepenuhnya memahami Alam Semesta, mengapa ia ada dan apa hakikat keberadaannya.” “Aku ingin menunjukkan bahwa cacat fisik tidak menjadi penghalang asalkan manusia tidak cacat dalam semangat hidup.” “Ketika kau dihadapkan pada kemungkinan ajal yang kian dekat, kau menyadari bahwa hidup layak dijalani dan banyak hal yang masih ingin kau lakukan.”
    Rp 119.000,00
  • Buku - Jakarta 1960-an
    Buku - Jakarta 1960-an

    Jakarta 1960-an: Kenangan Semasa Mahasiswa – Firman Lubis

    , , ,
    Penerbit: Masup Jakarta Tahun Terbit: 2008 Tebal: 334 halaman ISBN: 978-979-3731-46-9 Kondisi: Baru Setelah sukses dengan Jakarta 1950-an, melalui buku ini Firman Lubis kembali mengisahkan kesaksiannya ihwal Jakarta 1960-an. Ia menyajikan keadaan dan komposisi penduduk yang makin beragam dengan rasisme yang muncul juga hilangnya penduduk ras kulit putih. Termasuk suasana lalu lintas dan alat transportasi lama, maupun yang baru, perubahan fisik kota oleh masifnya pembangunan jalan, gedung dan monumen serta perubahan gaya hidup remaja juga orang tua kota besar Jakarta. Seperti umumnya mereka yang menulis periode 1960-an, ia juga membeberkan kisah zaman yang mendidih oleh api revolusi dan antineokolonialis, serta intrik-aksi politik zaman Demokrasi Terpimpin. Namun, perkisahan ini menjadi menarik karena ditampilkan sebagai sebuah kesaksian personal Firman sebagai pelaku sejarah yang saat itu adalah mahasiswa FKUI, disertai cerita kehidupan dunia pendidikan dan mahasiswa saat itu. Sebagaimana kehidupan anak SMA, mahasiswa memiliki kebiasaan dan kesenangannya: perpeloncoan, perkuliahan, mode pakaian, tempat jajan-makan, hiburan, rekreasi, film, musik, olahraga, dll; lengkap dengan foto sezaman yang akan memancing imajinasi historis setiap pembaca.
    Rp 60.000,00
  • Buku - Profil Etnik Jakarta
    Buku - Profil Etnik Jakarta

    Profil Etnik Jakarta – Lance Castles

    , ,
    Pengantar: Bondan Kanumoyoso Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Tebal: xxxii + 112 halaman ISBN: 978-979-2572-94-0 Kondisi: Baru Di antara berbagai karya ilmiah sejarah kota Jakarta karya Lance Castles ini berposisi istimewa. Artikel ini seringkali mendapat kritik dari masyarakat Betawi yang menjadi salah satu pokok bahasannya. Mereka mengkritik karena Castles menyatakan bahwa unsur utama yang membentuk etnis Betawi adalah para budak. Argumen Castles itu sendiri tidaklah akurat. Castles mendasarkan analisisnya pada data jumlah budak yang menetap di kota Batavia. Memang benar bahwa sampai dengan abad ke-18 jumlah budak di dalam kota Batavia lebih banyak daripada jumlah penduduk bebas. Namun, jika kita mengalihkan perhatian ke wilayah di luar tembok kota yang disebut Ommelanden akan didapat gambaran yang berbeda. Fakta-fakta dari Ommelanden membawa kita pada kesimpulan bahwa sangat mungkin orang Betawi telah muncul lebih cepat daripada yang diperkirakan Castles. Namun, karya Castles ini tetap menarik, terutama ihwal Jakarta dan proses "terjadinya orang Indonesia". la mengungkap dalam lingkup geografis yang saling berdekatan dan kontak sosial yang intensif telah mendorong penduduk Jakarta meninggalkan identitas etnis mereka dan membentuk identitas komunal yang baru. Penduduk Jakarta dengan identitas baru merupakan representasi dari orang Indonesia dalam arti yang sebenar- benarnya. "Di Jakarta," kata Castles, "Tuhan sedang membuat orang Indonesia!"
    Rp 60.000,00
  • Buku - The Leader Who Had No Title
    Buku - The Leader Who Had No Title

    The Leader Who Had No Title: Seni Memimpin Tanpa Jabatan – Robin Sharma

    , ,
    Penerbit: Bentang Pustaka Tebal: 276 halaman ISBN 978-602-291-506-5 Kondisi: Baru Berbeda dengan buku kepemimpinan pada umumnya, Sharma membius kita semua melalui cerita seorang penjaga toko buku bernama Blake Davis yang merasa hidupnya kering dan datar. Baginya, pekerjaan hanya jalan untuk membayar tagihan daripada sarana untuk unjuk kemampuan terbaik. Hingga suatu hari, muncul keajaiban pada rutinitas hariannya yang luar biasa membosankan. Ia mendapatkan teman kerja baru berusia 77 tahun yang telah berkali-kali menyandang gelar Employee of the Year. Selama 50 tahun masa kerjanya, pria tua ini menolak berbagai promosi jabatan yang ditawarkan kepadanya. Posisi Vice President sekali pun!
    Rp 79.000,00
  • Buku - Kaca Benggala
    Buku - Kaca Benggala

    Kaca Benggala: Perkembangan Habitat Manusia di Indonesia – Tjuk Kuswartojo

    , , ,
    Penerbit: Ukara Lawang Buana Tahun Terbit: 2019 Tebal: xiv + 250 halaman ISBN: 978-602-53834-0-3 Kondisi: Baru "Kaca Benggala adalah cermin besar, yang dalam kisah Ramayana dimiliki oleh Rahwana yang digunakan oleh putera Hanoman untuk memantulkan kembali sorotan mata mematikan anak Dasamuka yang menjadi musuhnya. Kaca Benggala menjadi tameng sekaligus menjadi alat untuk menyerang balik lawannya sehingga lawannya gugur oleh pantulan sorot matanya sendiri. Dalam Babad Mataram, Kaca Benggala diartikan cermin keburukan oleh pembuat cerita, yaitu kelakuan, perbuatan, kejadian yang tidak boleh ditiru atau diulang kembali. Sedang Kaca Benggala yang dimaksud di sini adalah alat untuk membantu telaah, untuk melihat paras, tubuh bahkan gerak yang tidak bisa dilihat oleh diri sendiri dengan cara biasa. Dengan berkaca dapat dikenali apa yang harus dikoreksi atau diperbaiki. Walaupun demikian perlu juga dipahami bahwa gambaran cermin bukan keadaan sebenarnya. Karena meskipun cermin memperlihatkan kondisi dan situasi dengan jelas, tetapi pasti ada distorsi dan ada yang tidak tampak. "Distorsi itu terjadi karena apa yang tampak di kiri sebetulnya di kanan, dan cermin tidak dapat memperlihatkan apa yang ada di belakang. Bagaimanapun apa yang tampak di cermin dapat digunakan untuk melakukan suatu perbaikan sendiri. Artinya Kaca Benggala adalah juga alat untuk introspeksi. Dapat digunakan untuk memperbaiki rias, pemasangan aksesoris sampai hal yang lebih mendasar seperti gerak tubuh. Bahkan juga dapat digunakan untuk mewaspadai keadaan yang di belakang, seperti telaah yang dilakukan melalui kaca spion. Kajian ini diumpamakan Kaca Benggala dengan maksud dapat merefleksikan kondisi dan situasi lebih jauh dan lebih luas daripada kaca spion atau cermin rias. Diharapkan telaah ini dapat menjadi inspirasi dan menghantar pada pemahaman yang jauh lebih mendalam. Selanjutnya setiap bagian yang ditelaah dapat diperiksa dengan surya kanta, sehingga dapat memberi pemahaman yang lebih baik lagi atas habitat Indonesia. "Apa yang akan ditelaah dalam buku ini adalah perkembangan permukiman dan perkotaan dari sejak hadirnya permukiman di wilayah yang sekarang, di Indonesia. Melalui Kaca Benggala ini dicoba ditelaah bagaimana permukiman dengan batu besar hadir pada masa sebelum ada catatan sejarah dan masih bisa bertahan sampai saat ini, sampai pada kota yang didominasi bangunan menara pada abad ke-21. Artinya, suatu gambaran dengan jangkauan waktu lebih dari 2000 tahun. Tidak semua hal dapat digambarkan dalam Kaca Benggala ini, dan karenanya buku ini harus dianggap sebagai penghantar. Meskipun demikian, diharapkan muatan pengetahuan yang dikandungnya dapat memberi inspirasi bagi pembangunan pranata negara yang lebih utuh dan lebih kokoh untuk menata habitat Indonesia." - Tjuk Kuswartojo
    Rp 250.000,00
  • Buku - Memancing
    Buku - Memancing

    Memancing: Sepilihan Karya Jurnalistik Ernest Hemingway

    , ,
    Penerjemah: An Ismanto Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2018 Tebal: 86 halaman ISBN: 978-602-5264-51-1 Kondisi: Baru Saat tidak menulis novel, Ernest Hemingway mengisi waktu dengan petualangan. Ia berburu hewan berukuran besar di Afrika, adu banteng di Spanyol, dan memancing di laut dalam di sekitar Florida dan Kuba. Buku ini adalah kumpulan laporan tentang salah satu hobinya, yaitu pengalaman memancing di beberapa tempat di dunia, mulai dari pedalaman Kanada di Amerika dan pedesaan Austria di Eropa hingga perairan laut dalam di sekitar Kuba. Walaupun ditulis sebagai laporan jurnalistik, pembaca dapat merasakan gaya bahasa efektif dan efisien yang biasa dijumpai dalam karya-karya prosa fiksi Hemingway.
    Rp 55.000,00
  • Buku - Hannah Arendt
    Buku - Hannah Arendt

    Hannah Arendt: Hidup sebagai Sebuah Narasi – Julia Kristeva

    , ,
    Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2019 Tebal: 108 halaman ISBN: 978-602-90087-5-8 Kondisi: Baru Arendt jelas salah satu di antara bintang-bintang intelektual paling gemilang abad 20. Dengan menulis buku berjudul The Human Condition dan Eichmann in Jerusalem, dia membabar filsafatnya dengan memusatkan perhatian pada kisah dan refleksi pribadi yang disemangati oleh kehidupan pribadinya yang luar biasa. Di sepanjang biografi ini, Kristeva membentangkan karya Arendt, menggunakan kehidupan Arendt untuk menerangi pemikiran Arendt. Selanjutnya Kristeva memeriksa bagaimana Arendt menggunakan narasi, bagaimana ia merenungkan Keyahudian dan anti-Semitisme, dan menguraikan filsafat politiknya. Kecerdasan Kristeva di buku ini ikut juga memastikan tempatnya di kanon perempuan genius itu bersama Arendt.
    Rp 50.000,00
  • Buku - Humor Jurnalistik
    Buku - Humor Jurnalistik

    Humor Jurnalistik – Mahbub Djunaidi

    , ,
    Penerbit: Ircisod Tahun Terbit: 2018 Tebal: 432 halaman ISBN: 978-602-7696-65-5 Kondisi: Baru Ibarat suatu pertunjukan, suasana segar dalam buku ini senantiasa terjaga dari satu adegan ke adegan berikutnya. Gaya khas Mahbub yang tajam sekaligus kocak menyemburatkan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik Indonesia. Dalam buku ini, Mahbub meramu aneka masalah yang pahit dan serba muram-buram menjadi semacam bahan olok-olok. Mahbub memang kaya gagasan, dan itu telah berhasil diapungkannya ke atas melalui canda dan humor. Membaca buku ini, bibir kita pasti akan terus-menerus menyunggingkan senyum. Sementara itu, mata kita tak akan rela beranjak melepaskan halaman demi halaman. Pendek kata, buku yang semula merupakan rangkuman tulisan Mahbub di pelbagai media massa terkemuka di Indonesia ini menjanjikan suatu pesona yang akan memperkaya cakrawala batin kita. Tabik! * "Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi." — Fariz Alniezar
    Rp 90.000,00
  • Buku - Imajinasi Intelektual
    Buku - Imajinasi Intelektual

    Imajinasi Intelektual – Edward Said

    , ,
    Penerjemah: Nanda Akbar Ariefianto Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2019 Tebal: viii+160 ISBN: 978-602-52645-7-3 Kondisi: Baru Tulisan yang terhimpun dalam buku ini diikat oleh satu benang merah yang sama: semuanya mendedah tentang intelektual eksil. Mahmoud Darwish, penyair Palestina yang menjadi eksil 'pengembara'; Adorno, pemikir Frankfurt yang menjadi eksil di Oxford, New York, Los Angeles; Salman Rusdhie, penulis India yang menjadi eksil di Inggris. Selain itu, Said juga berbicara tentang dirinya sendiri, karena bahkan ketika dia berbicara tentang para intelektual eksil itu, dia pada dasarnya berbicara tentang dirinya. Maka tak mengherankan jika dia merasa kecewa terhadap Jean-Paul Sartre. Said diundang oleh Simone de Beauvoir dan Sartre ke seminar tentang perdamaian Timur Tengah yang diadakan di Paris, dia datang dengan penuh semangat, tapi lalu kecewa karena Simone 'meninggalkan tempat pertemuan begitu saja setelah berceloteh mengutarakan pandangan yang tendensius tentang islam dan wanita berhijab' dan Sartre hanya ikut berbicara setelah 'dituntut' olehnya, itu pun dengan ... 'paparan yang hambar dan teramat dangkal'. Satu esei panjang Said tentang Foucault juga dimuat dalam buku ini; suatu telaah yang menyingkap basis pemikiran Foucault sebagai seorang posmodernis. Enam esei dalam buku ini menunjukkan Said adalah perpaduan langka antara intelektual yang dahsyat dan aktivis yang tajam.
    Rp 65.000,00
  • Buku - Dari Sergai ke Kefa
    Buku - Dari Sergai ke Kefa

    Dari Sergai ke Kefa: Kumpulan Reportase Geliat Hidup Rakyat

    , , ,
    Penulis: Linda Fitria, Joffie DB, Annas Chairunnisa Latifah, Indri Moniaga, Maflahah, Haris Prabowo, Irene Aprilya Meok, Filisianus Richardus Vitor, Laras Olivia, Yepuni 'Jeffry' Giyai Penerbit: Perkumpulan Terasmitra Kondisi: Baru Menulis cerita sudut-sudut wilayah Indonesia yang kaya budaya dan beragam kepada khalayak bukan perkara gampang. Tantangannya tidak sedikit. Prosesnya tentu panjang, dan melelahkan. Seseorang yang berniat menulis tentang sebuah tempat di Indonesia, setidaknya mesti melakukan perjalanan; berbincang dan tertawa bersama masyarakat di sana. Mendengarkan pengalaman warga menangkap perjuangan dan kepahitan hidup. Merasakan alam lingkungan di sekelilingnya. Lalu, tentu saja, menuliskannya dengan gaya bercerita. Mengalur seperti menyaksikan film. Mengalir seperti Anda mendengar penutur dongeng.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Kang Mbok
    Buku - Kang Mbok

    Kang Mbok: Sketsa Kehidupan Sri Teddy Rusdy – Sujiwo Tejo

    , , ,
    Penerbit: Yayasan Kertagama Tahun Terbit: 2013 Tebal: 202 halaman ISBN: 978-602-1995-43-3 Kondisi: Baru Sebetulnya seperti apakah hubungan saya dengan Kang Mbok kok bisa-bisanya menulis tentang tokoh ini? Mestinya pertanyaan itu sudah muncul sejak awal, namun anehnya baru menyeruak setelah saya tulis bab demi bab tentang Kang Mbok. "Kamu kok lancang berani-beraninya nulis tentang Sri Teddy Rusdy, menulis bab-bab yang belum tentu bisa persis menggambarkan keseluruhan perempuan itu, emangnya kamu siapa?" kira-kira begitu pertanyaan tahu diri saya. Saya baru bisa menjawabnya beberapa hari kemudian. Begini, hubungan saya dengan Kang Mbok adalah bahwa saya selalu "hadir" baginya. Dan sebaliknya "hadir" tidak berarti harus berupa kedatangan ragawi. "Hadir" di sini saya pinjam dari filsuf Prancis, Gabriel Marcel. Maknanya "ada bersama walau tak mesti di dalam ruang maupun waktu yang sama". Kang Mbok bisa "manjing, makahanan". Bisa hadir di segala ruang dan waktu bersama banyak pihak. Selain kesan kebersahajaan, Kang Mbok bisa "manjing, makahanan" karena kepedulian. Kepedulian adalah hal paling penting yang perlu dilakukan pada orang paling penting pada saat paling penting. Orang paling penting adalah orang yang sedang hadir bersama kita. Kang Mbok adalah orang penting dalam kehadiran saya. Kang Mbok adalah pengertian saya tentang seluruh perpaduan tradisi dan kekinian. Inilah perempuan yang akan sampeyan jumpai pada bab-bab buku ini.
    Rp 60.000,00
  • Buku - Batavia Kala Malam
    Buku - Batavia Kala Malam

    Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit, dan Senjata Api – Margreet van Till

    , ,
    Penerbit: Masup Jakarta dan Nederlands letterenfonds dutch foundation for literature Tahun Terbit: 2018 Tebal: 312 halaman ISBN: 978-602-72003-7-3 Kondisi: Baru Batavia pada akhir abad ke-19 merupakan masa yang diwarnai kriminalitas, terutama perampokan, tetapi ada yang unik pada masa ini. Perampok yang disebut bandit atau dalam beberapa kasus disebut jago ternyata begitu dikagumi masyarakat. Mereka layaknya selebritas yang kehadirannya ditunggu tunggu. Sebut saja jago bernama Gantang, Tjonat, dan tentu yang paling kita kenal adalah si Pitung. Para jago ini begitu terkenal di kalangan masyarakat kita dan membuat kepolisian kolonial Belanda begitu kesulitan menangkap mereka. Perihal si Pitung, jago ini begitu melegenda, bahkan kisahnya sampai difilmkan dua kali. la begitu kontroversial sekaligus memesona untuk dibicarakan. Begitu banyak versi kisahnya yang beredar, beberapa mengatakan bahwa ia tak bisa mati Bahkan kepolisian kolonial sampai menjaga kuburannya beberapa hari takut kalau kalau ia bangkit lagi. Lebih lebih kuburannya dibongkar lagi untuk memastikannya. Dalam hal ini pihak kolonial Belanda seperti dibodoh-bodohi, bahkan oleh jago yang sudah mati. Di buku ini Margreet van Till mencoba mengulasnya guna mendapat gambaran penyebab mereka mendapat perlakuan istimewa seperti itu. Ulasannya cukup ringkas dan dibungkus dengan penyampaian yang mengalir perlahan, tetapi jelas. Hal-hal yang tidak masuk akal seperti jimat juga mendapat porsi tersendiri dan menjadi cukup penting di sini.
    Rp 180.000,00
  • Buku - Asal Usul Nama Yogyakarta & Malioboro
    Buku - Asal Usul Nama Yogyakarta & Malioboro

    Asal-Usul Nama Yogyakarta & Malioboro – Penyusun: Peter Carey

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2015 Tebal: 120 halaman ISBN: 978-602-9402-62-9 Kondisi: Baru Etimologi nama-nama tempat selalu menarik untuk dibahas. Asal-usulnya menimbulkan banyak spekulasi. Salah satunya adalah nama Yogyakarta dan Malioboro. Apakah nama Malioboro berasal dari nama Duke of Marlborough pertama? Ataukah dari kata “mâlyabharin” dari bahasa Sanskerta yang berarti “berhiaskan untaian bunga”? Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi? Buku ini dibuka dengan artikel yang ditulis oleh Peter Carey yang menjelaskan asumsinya mengenai asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro. Kemudian, dilanjutkan dengan artikel tanggapan dari Jacobus (Koos) Noorduyn, dan ditutup oleh Merle Calvin Ricklefs. Akan ditemukan tiga paparan menarik mengenai spekulasi asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro.
    Rp 80.000,00
  • Buku - Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta
    Buku - Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta

    Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta/The Origin of the Place Names in Jakarta – Rachmat Ruchiat

    , ,
    Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2018 Bahasa: Indonesia dan Inggris ISBN: 978-602-72001-5-9 Kondisi: Baru Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta. Berbekal kekayaan sumber, tetapi dalam format ringkas dan populer, Rachmat Ruchiyat sebagai pengamat sejarah Jakarta akhirnya bukan sekadar menyajikan asal usul nama-nama tempat di Jakarta, lebih jauh lagi memberikan gambaran mengenai perkembangan sejarah Jakarta sebagai kota yang kaya oleh keragaman budaya dan jejak sejarah. Penelusurannya secara kronologis mulai abad ke-15 sampai abad ke-20, tidak hanya memperlihatkan perubahan geografi dan demografi Jakarta, melainkan juga perubahan sosial, budaya, politik dan ekonomi.
    Rp 125.000,00
  • Buku - Tenun dan Para Penjaga Identitas
    Buku - Tenun dan Para Penjaga Identitas

    Tenun & Para Penjaga Identitas/Weaving, Guardian of Identity – Terasmitra

    , ,
    Penerbit: Perkumpulan Terasmitra Tahun terbit: 2017 Bahasa: Indonesia dan Inggris ISBN: 978-602-522-160-6 Kondisi: Baru "Inspirasi penerbitan buku ini bersumber dari perjuangan kaum perempuan masyarakat adat Tiga Batu Tungku: Mollo, Amanatun, dan Amanuban di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Para perempuan penenun berjuang melawan perusakan lingkungan yang hadir melalui perusahaan tambang marmer dengan menggunakan media tenun. Dari inspirasi itu, kami melakukan proses penelusuran di lapangan, dan menemukan banyak kenyataan lain, tenun ternyata punya makna yang begitu luas bagi masyarakat Timor, antara lain sebagai identitas budaya, pelestari lingkungan, alat ekonomi, hingga arsip pengetahuan dan pengalaman yang tumbuh terus menerus dari waktu ke waktu." - Catharina Dwihastarini
    Rp 150.000,00
  • Buku - Ecce Homo
    Buku - Ecce Homo

    Ecce Homo: Lihatlah Dia – Nietzsche

    , ,
    Penerjemah: Omi Intan Naomi Penerbit: Pustaka Pelajar Tebal: 175 halaman ISBN: 979-9075-21-1 Kondisi: Baru "Akulah yang pertama menemukan kebenaran. … akulah yang pertama merasakan dengan indera–mencium–dusta sebagai dusta … telah kupilih untuk diriku sendiri kata imoralis sebagai marka pembeda dan lencana kehormatan aku bangga memiliki kata ini yang mempersiapkan aku melawan kemanusiaan." - Friedrich Nietzsche, Mengapa Aku Adalah Takdir
    Rp 65.000,00