-
Trocoh – Budi Warsito
Biografi, BUKU, Esai, Film, Non-Fiksi, Sains, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: baNANA Tahun Terbit: 2021 ISBN::: 978-623-96372-3-1Kondisi: BaruKumpulan 41 tulisan tentang apa saja yang menarik minat penulisnya: film seluloid, serangga dan buah-buahan, topi dan soda beku, baling-baling bambu, menunggu acara di televisi, piring terbang, dan terutama musik. Siapa yang pertama kali memakai istilah punk di Indonesia? Benarkah gamelan di luar angkasa bakal menarik perhatian alien? Siapa itu Sujud Kendang dan kenapa dia lucu? Adakah resep mujarab untuk mendaur ulang sebuah lagu? Budi Warsito mencari benang merah dari semua itu, merasa menemukan kode-kode, dan malah tersesat sendiri di dalamnya,Rp 98.000,00 -
[BUNDLE] Buku Pasfoto Sang Iblis + Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia – Sanento Yuliman
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainPenerbit: Gang KabelTerdiri dari:1 Buku Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan Puisi, Karikatur, dan lain-lain (1966-1990) 1 Buku Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di IndonesiaRp 225.000,00 -
Keindonesiaan, Kerakyatan, dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia
BUKU, Non-Fiksi, Seni dan DesainJudul Lengkap:: Keindonesiaan, Kerakyatan dan Modernisme dalam Kritik Seni Lukis di Indonesia Penerbit: Gang Kabel Tebal: xxxii + 276 hlm Cetakan pertama, Januari 2021Sanento Yuliman mengkaji dengan cermat kritik seni lukis di Indonesia, antara masa 1930-an hingga akhir 1960-an. Ia mengamati isu-isu di dalam kritik, bentuk, sifat, dan cara menulis para kritikus. Penelitian semacam itu baginnya berguna untuk mendorong pandangan baru di dalam kritik, menyingkirkan prasangka dan menghindari lingkaran masalah yang "begitu-begitu juga". Pendeknya ia menghendaki perbaikan dalam menulis kritik.Tiga isu besar yang diperdebatkan dalam kritik seni lukis adalah soal keindonesiaan, kerakyatan, dan modernisme. Paham keindonesiaan tidak cuma satu, tapi beberapa. Akan tetapi, semua pandangan itu cenderung nnormatif. Isu kerakyatan timbul ketika fungsi sosial seni dipertanyakan, demi kepentingan sosio-politis. Adapun modernisme--dilandasi kebebasan, kreativitas serta nilai perorangan--dalam kenyataan segera berhadapan dengan berbagai kritik, yakni kritik kultural, kritik sosial, kritik politis, dan kritik sosiologis.Selain itu, ada masalah mengenai penyebutan aliran-aliran seni lukis akibat persentuhan dengan seni lukis Barat. Survei Sanento di buku ini membuktikan bahwa penetapan aliran umumnya dilakukan kritikus sambil lalu, tanpa penelitian dan pembandingan, tidak jarang sekadar "impresionisme impulsif" dari para kritikus subjektivis. Bagi Sanento, pengindonesiaan istilah untuk isme-isme yang sesuai dengan konteks perkembangan seni lukis kita amat penting. Pemecahan masalah-masalah ini dapat membentuk pengetahuan kita tentang seni lukis Indonesia, melalui klasifikasi dan sistematisasi.Survei ke dalam penulisan kritik inilah yang kemudian 'melahirkan' Sanento Yuliman sendiri sebagai kritikus seni rupa terkemuka di Indonesia.Rp 150.000,00 -
Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik – Dr. Mohammad Amin, M. Sn., M. A.
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: 414 halaman ISBN: 978-623-321-048-5Kondisi: BaruDari sudut pandang politik kebudayaan, buku ini menyajikan bagaimana pengaruh politik etis di zaman kolonial Belanda, kesenian sebagai bagian dari revolusi di zaman Orde Lama, kesenian adi luhung sebagai bagian dari pencarian puncak-puncak kebudayaan di zaman Orde Baru serta mulai merebaknya konsep ekonomi kreatif dalam kesenian di masa awal-awal orde reformasi berpengaruh pada perkembangan musik (dalam hal ini Kakula sebagai budaya gong pada etnik Kaili di Sulawesi Tengah).Buku ini mengidentifikasi hubungan antara Politik Kebudayaan dan musik yang terbentang cukup luas. Istilah yang dapat digunakan mulai dari tekanan, pendiktean, petunjuk, pengaruh, arahan, stimulus, sponsor, hingga mitra. Penggunaan istilah-istilah itu semuanya tergantung dari kasus yang dibicarakan dan terbatas pada konteks ruang dan waktu.Musik menjadi tempat bertemu dan bernegosiasinya ideologi-ideologi identitas yang dipengaruhi semua aspek, terutama motivasi politik, yang silih berganti ataupun tumpang tindih satu sama lain. Buku ini menunjukkan bagaimana ideologi politik sangat berperan dalam mengonstruksi musik.Buku ini diharapkan dapat memicu gairah dari pegiat seni, budayawan, dan peneliti di berbagai daerah untuk menyumbangkan narasi dari wilayah budayanya masing-masing agar dapat menjadi refleksi bersama. Buku ini cocok dibaca bukan saja oleh mahasiswa, peneliti tradisi lisan dan budaya lokal, tetapi juga untuk khalayak yang lebih luas, termasuk pegiat seni budaya, birokrat, pembuat kebijakan dan semua yang berkepentingan atas pertumbuhan kesenian Nusantara.Rp 150.000,00 -
Ethics in Social Science Research in Indonesia – Mayling Oey-Gardiner, Fandy Rahardi, Canyon Keanu Can
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2021 Tebal: xxvi + 256 hlm Bahasa: Inggris ISBN: 978-623-321-032-4Kondisi: Baru"There are not many books on ethics that are currently available, especially in Indonesia. This book comes to fill that gap. A commendable book that researchers should read, especially when there is more and more research on human behavior. It is a stupendous work."- M. Chatib Basri, Executive Director, IBER, Minister of Finance of the Republic of Indonesia 2013-2014“This book addresses an important set of issues in the context of Indonesia, a large developing country in Southeast Asia. Most work on research ethics has originated in the developed world; the strength of this book is that it relates the large international literature to the specific problems which Indonesian researchers are likely to face, especially in the social sciences. It deserves a wide readership both in Indonesia and in other parts of the world.”- Anne Booth, Professor Emeritus, SOAS, University of London"In a world full of fake news, corrupt bureaucracies, and inequitable judgements it is vital that the training of rising generations of social scientists contains thorough grounding in ethics. This volume should be required reading in all teaching programs, and a valuable addition on the desk of all graduates wishing to pursue a career in the social research professions.”- Terence H. Hull, Emeritus Professor of Demography, The Australian National University“Reading this book is an eye-opening experience. Mayling Oey Gardiner presents novelty by discussing ethics in social science research on current issues such as big data, internet-based research, and environmental research. This book can guide academics and decision-makers to define boundaries and consider the impact of social research.”- Rhenald Kasali Ph.D, Founder Rumah Perubahan, Professor of Management, University of IndonesiaRp 150.000,00 -
An Inventory of Losses: Tentang Memori dan Kehilangan Abadi – Judith Schalansky
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Hendarto Setiadi Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2020 Tebal: xxxii + 282 halaman ISBN: 978-602-433-990-6Kondisi: BaruMengapa baru ketika sesuatu hilang untuk selamanya, kita merasakan betapa besar artinya bagi kita? Mengapa sesuatu yang ditutup-tutupi - entah dalam sejarah sebuah bangsa atau dalam keluarga sendiri - bisa berdampak begitu besar? Mengapa saya tidak bisa membuang apa pun? Dan mengapa hewan yang telah punah, lukisan yang dirusak, dan buku yang dibakar terasa jauh lebih menarik dan lebih memesona dibandingkan seluruh sisanya yang masih ada?Itulah pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan keinginan dalam diri saya untuk menyusun semacam inventaris kehilangan, sebuah daftar mengenai hal-hal yang kita tahu pernah ada, tetapi kemudian lenyap - entah karena sengaja dimusnahkan atau karena menghilang begitu saja seiring berjalannya waktu.Sebab sesuatu yang hilang - apakah orang yang disayangi atau seikat kunci - akan meninggalkan ruang realitas dan memasuki ruang mitos, berubah dari sesuatu yang faktual menjadi hal yang fiktif. Lalu muncullah peran bercerita, semua kisah dan anekdot yang membuat duka cita menjadi lebih tertahankan. Sebab bercerita itu membantu. Bercerita adalah pelipur lara terbaik dan pengalaman kehilangan, saya mendadak menyadari, adalah awal dari semua budaya.Sebuah buku, menurut hemat saya, adalah terbaik dan terindah untuk menyimpan sesuatu. Buku seperti itulah yang ingin saya tulis dan rancang. Sebuah buku yang mengumpulkan dan menceritakan berbagai hal yang saya rindukan. Sebuah buku duka dan penghiburan. Buku yang menyoroti bukan hanya kehilangan, tetapi juga yang perolehan. Sebab tidak ada yang dapat dihadirkan kembali, namun segala sesuatu dapat dibuat agar bisa dialami lagi.Rp 90.000,00 -
Estafet’s Years: Hari-hari Kaset Bersama Estafet (2015-2020) – Kandagas
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Estafet Buku Tahun Terbit: 2020Kondisi: Baru (Ada dua versi sampul, silakan menuliskan sampul pilihan Anda pada catatan pemesanan.)Estafet's years adalah sebuah masa di mana penulis mengunjungi banyak toko kaset dan kemudian meneruskan kaset-kaset yang didapat kepada banyak orang melalui akun Instagram @estafetkaset.Buku ini menyajikan sejarah Estafet Kaset dan beberapa peristiwa menarik di sekitarnya, bukan sejarah kaset pita. Beberapa informasi mungkin sudah tidak lagi valid, entah itu toko kasetnya sudah gulung tikar, atau bahkan harga kasetnya yang merangsek naik.Zaman berganti, kaset pita tetap di hati. Selamat menikmati!Rp 75.000,00 -
Cerita, Bualan, Kebenaran – Mahfud Ikhwan
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-FiksiPenerbit: Tanda Baca Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 144Kondisi: Baru“Seperti Warto Kemplung yang bercerita untuk mendapatkan rokok dan kopi, dan sedikit perhatian, saya rasa tujuan saya menulis tak jauh-jauh amat dari hal macam itu.”Dalam buku ini, Mahfud Ikhwan membagikan proses yang membentuk kepenulisannya. Dari bagaimana khazanah budaya pop berkarakter Orde Baru dan mengerjakan skripsi tentang karya Kuntowijoyo membentuk caranya menulis cerpen dan novel; bagaimana kesadaran akan konteks membuatnya kesulitan menulis novel populer; hingga bagaimana ia menjumpai jebakan-jebakan klasik dalam menggambarkan desa dan kampung halaman.Rp 60.000,00 -
Usaha Menulis Silsilah Bacaan – Eka Kurniawan
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Jumlah Halaman: xiv+346Kondisi: BaruSeseorang bisa sadar membaca karya-karya tertentu dan mengabaikan karya-karya lain. Kadangkala bersifat acak dan tanpa sadar, tergantung bagaimana ia memperoleh akses terhadap bacaan, maupun bias-bias pra-keputusan membaca. Orang bisa dengan sadar membaca lebih banyak karya penulis-penulis minoritas (baik secara genre, orientasi seks, etnik, bahasa, dan lainnya), tapi tetap tanpa sadar dibentuk oleh apa yang disediakan toko buku atau industri buku terjemahan, jika sang pembaca kebetulan hanya menguasai bahasa ibunya. Tulisan-tulisan di buku ini, juga buku sebelumnya (Senyap yang Lebih Nyaring, 2018), merupakan hamparan terbuka sejarah kesusastraan personal saya, yang dibentuk oleh pilihan bacaan secara sadar dan tanpa sadar. Tulisan-tulisan tersebut secara langsung menggambarkan cara pandang saya terhadap sejarah kesuastraan (dan pada akhirnya terhadap Sejarah dengan “S” besar, sejarah yang lebih luas). Bisa juga dilihat sebagai usaha kecil untuk mencatat… Semacam usaha menulis silsilah bacaan. Di titik tertentu mungkin kita berkerabat; di titik lain, siapa tahu, leluhur bacaan kita saling menikam.Rp 105.000,00 -
Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan, Karikatur, Puisi, dan lain-lain (1966-1990) – Sanento Yuliman
BUKU, Esai, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, Budaya, Seni dan DesainPenerbit: Gang KabelKondisi: BaruUpaya penerbitan buku Sanento Yuliman ini tidak terlepas dari bunga rampai yang baru saja terbit pada awal tahun, Estetika yang Merabunkan: Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa (1969-1992) oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Gang Kabel (Januari, 2020).Buku ini menampilkan horison pemikiran Sanento Yuliman yang lebih luas, tentang budaya demokrasi, ideologi, tradisi kesenian/kesenian tradisi, perempuan dalam perkembangan seni rupa Indonesia, gaya hidup hingga budaya pop.Rp 125.000,00 -
Era Emas Film Indonesia 1998-2019: Memoar Garin Nugroho
Biografi, Film, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Warning Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 233 halaman ISBN: 9786239330439Kondisi: BaruMEMBACA memoar dari seorang maestro bernama Garin Nugroho itu ibarat kita diajak masuk ke mesin waktu, dan menjelajahi momen-momen penting dalam film dan perfilman secara personal. Seperti Marty McFly yang diajak keliling menembus waktu oleh Emmet "Doc" Brown di film trilogi Back to the Future dan menapaktilasi situs-situs yang punya cerita pribadi di masa lalu, tapi tetap terkait langsung dengan sejarah sinema global dan nasional.Ini adalah semacam otobiografi "plus plus". Sebuah catatan perjalanan hidup tapi uniknya dengan mengarungi dan menjelajahi sejarah film dan perfilman Indonesia, lengkap dengan jiwa zamannya, atau sebaliknya: analisa populer seputar film dan perfilman dilakukan melalui pendekatan pengalaman dan nostalgia yang personal. Pengalaman hidup pribadi yang kaya juga ingatan yang kuat dan kedekatan dengan subjek menjadi modal utama untuk melakukan berbagai pemetaan dan mencakup berbagai aspek dari perfilman.Mas Garin tidak hanya melihat film sebagai teks, tapi juga konteks.Rp 85.000,00 -
Gerbang Agama-Agama Nusantara – Rusmin Tumanggor
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPengantar: Parsudi Suparlan Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2017 Ketebalan Buku: 428 halaman ISBN: 978-602-9402-85-8Kondisi: BaruBuku ini merupakan kajian antropologi mendalam perihal agama dan kesehatan masyarakat Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Barus memang sudah sejak dulu terkenal dengan kapurnya, kapur barus, yang bisa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Alhasil, kapurnya itu telah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Sesuai dengan judulnya, yakni Gerbang Agama-Agama Nusantara, Barus yang terletak di pantai barat Sumatra menjadi salahsatu tempat yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari negeri lain, seperti pedagang dari Cina dan Arab. Selain itu pelabuhan yang ada di Barus juga acapkali digunakan untuk transit. Akibatnya, terjadilah kontak sosial dan budaya antara masyarakat Barus dengan para pedagang dari seantero negeri.Kemudian buku ini juga memaparkan kehidupan masyarakat Barus sebelum dan setelah datangnya agama-agama di tanah Batak, pandangan hidup mereka, konsepsi mereka tentang kesehatan dan penyakit, beserta para penyembuh “datu” dengan ramuan tradisional. Kajian ini menjadi penting karena kita bisa menelusuri bagaimana awalnya persentuhan budaya lokal dengan luar, yang nantinya akan memiliki pengaruh kepada agama-agama yang mereka anut. Selanjutnya hal itu pula yang menjadi cikal bakal menyebarnya agama-agama ke Nusantara ini.Terlebih kajian ini juga bisa memberikan sebuah gambaran mengenai sistem pengobatan tradisional yang hidup dan dihidupi oleh masyarakat Barus melalui cara-cara mereka dalam meracik ramuan-ramuan tradisional. Ramuan-ramuan tradisional mereka gunakan sebagai obat dan biasanya ramuan itu terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat, salahsatu organ tubuh dari hewan, dan benda-benda lainnya yang dianggap memiliki nilai kesakralan yang tinggi.*"Saya memandang tulisan ini bermanfaat bagi masyarakat ilmuan, khususnya mahasiswa yang menaruh minat pada kajian antropologi maupun kajian teologi bahkan kajian kesehatan masyarakat tertentu. Dari sini mereka akan dapat melihat bagaimana suatu perilaku dalam aktivitas kehidupan terikat dengan kebudayaan serta kepercayaan masyararakat, termasuk dalam bidang kesehatan."– Parsudi SuparlanRp 150.000,00 -
Karya Lengkap Abdullah Bin Muhammad Al-Misri – Monique Zaini-Lajoubert
BUKU, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: EFEO, Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2008 Ketebalan Buku: 431 halaman ISBN: 979-8816-13-5Kondisi: Baru“Adalah kamu orang Jawa seperti binatang bari-bari yang di dalam buah ara, pada sangkanya tiada yang terlebih lagi besarnya dan luasnya daripada lobang buah ara itu pada masa belum lagi dilihatnya di dunia ini, demikian itulah kamu… Tidakkah lu lihat gua seorang diri dapat memerintah orang berpuluh ribu laksa? Seperti kerbau lu sekalian, gua suruh pikul kayu batu daripada akal gua terlebih besar daripada lu segala orang yang bodoh.” Demikianlah kata Maarschalk Deandels kepada para priyayi Jawa, setidaknya menurut seahibul hikayat Abdullah al-Misri.Terkesan congkak dan kasar memang. Daendels membuktikan kepintarannya, dia membangun jalan lintas Jawa yang terkenal, dia mengembangkan ekonomi Pulau Jawa, dia membuat berbagai reformasi. Tetapi kesombongannya tidak terkendali. Ketika dia minta digelarkan “Tuan Susuhunan Kangjeng Kangsinuhun Mangkurat Mangkubuwana”, maka kemurkaan para Wali Songo mengakibatkan kejatuhannya.*Abdullah al-Misri adalah pengarang Indonesia yang sudah terlupakan, padahal karangannya orisil dan menarik. Inilah karya sastra yang hadir untuk membicarakan konteks awal abad ke-19 di Nusantara-Indonesia.Rp 35.000,00 -
Jawa Tempo Doeloe – James R. Rush
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2013 Jumlah Halaman: 458 ISBN: 9786029402230Kondisi: BaruBuku ini memuat sejumlah catatan penting bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dari 600 tahun sejarah Pulau Jawa dalam arti luas. Pakar sejarah James Rush dari University State of Arizona di Amerika telah memilih dan merangkai kisah-kisah yang didedahkan mengenai Jawa oleh 35 pengelana Barat mulai dari masa-masa paling awal kontak bangsa Eropa dengan Jawa pada 1330-an sampai dengan pertengahan 1980-an sebagai sebuah cerita yang kaya warna.Meskipun tidak menceritakan sejarah Jawa secara runtun, buku ini memuat topik-topik yang mampu memperlihatkan bagaimana Jawa bertransformasi dari masa-masa kerajaan-kerajaan yang istananya digambarkan berlimpah emas kemudian jatuh menjadi jajahan Belanda, lantas berubah pada abad ke-20 menjadi pusat Indonesia.Melalui catatan-catatan bukan saja dari mereka yang sudah sohor sebagai tokoh yang lekat dengan Jawa, seperti Thomas Stamford Raffles, Alfred Russel Wallace, Augusta de Wit, Elizah Ruhamah Scidmore, S.J. Perelman, Frank dan Helen Schreider, V.S. Naipaul, tetapi juga dan banyak lagi yang ada di buku ini. Kisah mereka juga banyak bercerita tentang orang Barat itu sendiri dan tentang hubungan mereka yang berkembang dengan pusat peradaban dan kekuatan daerah di Asia Tenggara yang padat penduduk ini, serta dengan masyarakatnya.Rp 140.000,00 -
This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Terbaik Indonesia 1955-2015
BUKU, Musik, Non-FiksiPenulis: Harlan Boer, Idhar Resmadi, Wahyu Acum Nugroho, Samack, Taufiq Rahman Penerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: 328Kondisi: BaruSetelah hampir dua tahun, melewati proses penjurian, penulisan, riset arsip, riset rilisan fisik, pemotretan dan penyuntingan, akhirnya Elevation Books secara resmi mengedarkan buku This Album Could Be Your Life: 50 Album Musik Indonesia Terbaik 1955-2015.Buku ini bisa dikatakan yang pertama melakukan penilaian secara komprehensif terhadap album-album musik yang pernah dirilis selama 70 tahun sejarah industri musik populer di Indonesia, dari era label pribumi pertama Irama sampai Aksara.Rp 235.000,00 -
History of Punk: Budaya Tanding yang Tak Pernah Padam – Atolah R. Yafi
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Vice Versa Books, 2020 ISBN: 9786239330408 Ketebalan: 126 hlm l Bookpaper Dimensi: 14x20 cm l SoftcoverKondisi: BaruPunk sebagai sebuah subkultur bisa dibilang sebagai satu gerakan yang tak bisa disepelekan, terutama pada tiga dekade di akhir abad ke-20.Ia adalah gabungan antara berbagai filosofi perlawanan dan juga musik yang cadas. Menyepelekannya sebagai sekadar gaya hidup anak muda yang ingin berbeda bisa jadi dosa besar bila kita abai pada berbagai konteks yang menaunginya.Tak bisa dipungkiri, pengaruh punk pada budaya pop mau pun keseharian kita tak bisa dianggap sebelah mata.Rp 60.000,00 -
John Lennon: You May Say I’m a Dreamer – Florentia Senojati
Biografi, BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Vice Versa, 2020 Kategori: Biografi/Musik ISBN: 9786025374692 Dimensi: 14x20 cm l Softcover Tebal: 161 hlm l BookpaperKondisi: BaruYou May Say I'm Dreamer berkisah tentang sebuah perjalanan hidup salah satu musisi paling berpengaruh di dunia, John Lennon. Dari kisah di masa kecil, bagaimana ia membentuk The Beatles, kisah cinta yang kontroversial, hingga bagaimana ia terlibat dengan dunia aktivisme. Lennon memang patut dipuja, tetapi dia bukanlah malaikat. Di buku ini juga menghadirkan sisi gelap Lennon, yang menunjukkan bahwa ia juga manusia biasa yang melakukan kesalahan. Membaca kisah hidup Lennon yang inspiratif sekaligus reflektif ini, bisa membantu kita memahami bagaimana dan apa alasan-alasan di balik lahirnya karya-karya fenomenal dari pendiri band yang paling populer sepanjang masa ini.Rp 60.000,00 -
Lokasi Tidak Ditemukan – Taufiq Rahman
BUKU, Musik, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Elevation BooksTidak ada hal yang lebih menyedihkan dibandingkan terlalu mencintai musik pop dan kemudian pergi melakukan ziarah ke tempat-tempat yang pernah menjadi latar bagi perjalanan musik. Lokasi-lokasi itu tentu saja adalah CBCG, Rock and Roll Hall of Fame, Height Ashbury atau Cafe Sin-E tempat Jeff Buckley pernah manggung. Mengunjungi tempat-tempat tersebut menyedihkan karena Anda sudah membiarkan diri Anda menjadi bagian dari sebuah agama sekular yang menuntut Anda untuk juga melakukan ritual ziarah layaknya yang diperintahkan oleh sebuah kepercayaan yang sudah mapan. Ini tragis karena agama, bahkan yang sekular pun, selalu akan meminta pengikutnya untuk taklid dan menjadi jumud. Untuk orang yang selalu mencari dan mencintai hal baru, ketundukan itu begitu menakutkan. Jim Morrison sudah mati hampir 40 tahun yang lalu dan kita masih tetap menziarahi makamnya.Di pertengahan tahun 2007, Taufiq Rahman dikutuk untuk melakukan perziarahan itu, meski bukan secara sengaja. Dia harus tinggal di Amerika Serikat, sebuah bangsa yang tidak memiliki kebudayaan adiluhung selain budaya massa yang telah berhasil dicekokkan ke seluruh benak anak muda di dunia yang pernah sendiri di kamar, mendengarkan REM, sambil kemudian membayangkan berkendara di pedalaman Midwest.Selama dua tahun, Taufiq mengalami mimpi itu dan hanya terbangun ketika tugas berat kuliah harus segera dikerjakan. Dan ketika tugas berat itu bisa ditinggalkan, perjalanan ziarah itu kadang dilanjutkan. Tentu saja dia tidak pernah menemukannya."Taufiq Rahman adalah penulis yang biasa-biasa saja. Yang membedakan adalah independensinya." -Harlan Bin, Musisi Indie Jakarta, Majalah Cobra."Sumbangan buku ini sangat kecil pada dunia tulis-menulis Indonesia." -Philips J. Vermonte, Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan co-founder jakartabeat.net."Membaca tulisan Taufiq Rahman seperti membaca karya Chuck Klasterman tapi tanpa humor." -The Jakarta Post.Rp 90.000,00 -
Setelah Boombox Usai Menyalak: Kumpulan Tulisan – Herry Sutresna
BUKU, Musik, Non-FiksiKondisi: Baru Penerbit: Elevation Books"Read as a whole, Setelah Boombox Usai Menyalak provides readers with the same insight into the author that he gives them about his many subjects. It is a private tour of an artist's archives that reveals the forces that shaped him and his creations. A must-read for Indonesian hip-hop heads, pop-culture pundits, punks and especially Homicide fans."- The Jakarta Post"Buku ini merupakan buah dari pengalaman Herry sebagai pendengar musik yang rakus dan serius, bahkan terlibat di dalamnya. Berisi opini, membahas band, resensi, obituari, sampai desainer cover album. Kita bisa membayangkan bagaimana musik menyertainya ketika terancam mati saat ikut demonstrasi di aman reformasi, apa lagu atau album yang pantas direkomendasikan, bagaimna album menjadi penting dan sebuah genre bisa lahir."- Anwar Holid"Kendati sejak awal dikatakan bahwa musik menjadi tema utama buku ini, kita akan bisa menemukan banyak sisipan--jika bukan yang utama--topik selainnya. Salah satu yang menjadi ciri khas Ucok sebagai seorang 'penulis musik' adalah, ia tidak pernah membiarkan musik berdiri sendiri dan terisolasi dari konteks sosial yang melahirkannya."- serunai.coRp 100.000,00 -
Dusta: Memaknai Kejujuran di Era yang Penuh Kebohongan – Sam Harris
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: 58 halaman ISBN: 978-623-7624-03-5Kondisi: Baru"Dalam karya yang ringkas tapi mencerahkan ini, Sam Harris menerapkan logikanya yang tenang dan masuk akal pada subjek yang memengaruhi kita semua—kapasitas manusia untuk berdusta. Dan pada akhir buku ini, Harris memaksa Anda untuk menjalani kehidupan yang lebih baik karena manfaat dari memberitahu kebenaran jauh lebih besar daripada biaya kebohongan—bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat."- Neil deGrass Tyson, Austrofisikawan, American Museum of Natural History“Buku ini cemerlang. (Saya berharap begitu, jadi saya tidak perlu berbohong.) Saya benar-benar menyukainya dari awal hingga akhir. Dusta adalah bacaan yang paling menggugah pikiran tahun ini.”– Ricky Gervais“Dalam Dusta, Sam Harris menunjukkan bagaimana mendapat manfaat dari berlaku jujur secara brutal—tetapi pragmatis. Ini adalah buku kecil yang menarik.”- Tim Ferriss¸ penulis buku laris New York Times, The 4-Hour Body, 4-Hour Workweek, dan The 4-Hour Chef*Sam Harris adalah penulis buku-buku laris New York Times, The End of Faith, Letter to a Christian Nation, dan The Moral Landscape, The End of Faith memenangkan PEN Award 2005 untuk kategori nonfiksi. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan dalam lebih dari lima belas Bahasa.Rp 40.000,00 -
Wonderland: Memoar dari Selatan Yogyakarta – Aris Setyawan
BUKU, Musik, Non-FiksiPenerbit: Elevation Books Tahun Terbit: 2020Kondisi: BaruAda beberapa hal menakjubkan dari album pertama Auretté and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) ini. Untuk sebuah band dari Bantul, AATPSC terdengar sangat kosmopolitan; vokalis Dhima Christian Datu malah lebih fasih bernyanyi dalam Bahasa Perancis ketimbang dalam cengkok Bahasa Inggris, komposisi musiknya jauh lebih ramai dari dua ensemble jazz yang bermain di satu kafe di pojokan kota Copenhagen dan kualitas amatir produk rekaman studio mereka justru jauh lebih mumpuni dari hasil kerja para profesional.Namun, lepas dari subjektivitas semua pihak yang terlibat, buku ini berkisah soal proses kreatif album perdana Auretté and The Polska Seeking Carnival. Berkisah tentang suasana, waktu dan sebuah tempat, tentang pemberontakan anak-anak sekolah seni yang bosan dengan kejumudan dan kemapanan dan kemudian berhasil mendobrak sekat-sekat usang yang memisahkan seni di awal dekade lalu.Ini adalah sebuah dokumen kaya soal bagaimana individu-individu mencoba berkesenian pada sebuah tempat dan sebuah masa. Selamat membaca dan berjalan-jalan ke Wonderland.Rp 45.000,00 -
Mitos Sisifus – Albert Camus
BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: David Setiawan Penerbit: Circa Tahun Terbit: 2020 Tebal: viii + 166 halaman ISBN: 978-623-7624-06-6Kondisi: BaruSalah satu karya filsafat abad ini yang paling berpengaruh. Mitos Sisifus adalah perawian pemikiran eksistensial yang sangat penting. Dipengaruhi oleh karya-karya semacam Don Juan dan novel-novel Kafka dan Dostoevsky. Kumpulan esai ini diawali dengan sebuah perenungan atas bunuh diri, pertanyaan tentang terus menjalani hidup atau mengakhiri hidup di sebuah semesta yang kacau dan tanpa makna. Dengan kemahiran lirisisme, Albert Camus secara brilian mengusulkan sebuah cara untuk lepas dari keputusasaan, merengkuh kembali nilai eksistensi diri, dan kemungkinan hidup bermartabat dan autentik.*"Logika Camus yang cermat dan gaya berpepatahnya menciptakan sejenis puisi pemikiran." - The Nation“Camus jelas paling berbakat, secara artistik, di antara semua dedengkot penulis Paris pasca-Perang Dunia II.” - The AtlanticRp 60.000,00 -
Dari Villa Isola ke Bumi Siliwangi – Sudarsono Katam dan Lulus Abadi
Arsitektur, BUKU, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2015 Tebal: 146 Halaman ISBN: 978-979-419-437-9Kondisi: BaruDi kilometer 8 Lembangweg—kini Jalan Setiabudhi—di atas lahan 7,5 hektar, berdiri gedung indah seluas 12 ribu meter persegi. Itulah Villa Isola, milik D.W. Berrety, raja media nan flamboyant di Hindia Belanda.Dibangun pada tahun 1932-1933 dengan gaya Streamline Moderne dari Art Deco yang terbilang anyar pada decade tersebut, bangunan ini masih megah dengan nama Bumi Siliwangi, sebagai bagian dari Universitas Pendidikan Indonesia.Mengapa dinamakan Villa Isola? Apa arti nama itu? Bahkan Hans Dokkum, sekretaris empunya vila, pernah berucap muram: “Isola, di balik dinding luar bangunan yang megah tercium sesuatu yang hampa, tidak adanya kehidupan yang harmonis, juga kebahagiaan keluarga: hanya pameran kekuasaan dan selera.” Apa yang sesungguhnya terjadi di balik kecantikan salah satu ikon Kota Kembang itu? Kematian tragis Berrety sendiri setahun setelah rampungnya villa tersebut menjadi misteri hingga kini.Rp 71.500,00 -
Madness Belong to All: Catatan Ganjil Musik Abad 20 – Aliyuna Pratisti
BUKU, Musik, Non-Fiksi, Sejarah, Filsafat, BudayaMembahas: David Bowie, The Stooges, Alexis Korner, PJ Harvey, Fugazi, Joy Division, Frank Zappa, Billie Holiday, Duane Allman, Led Zeppelin, Pil, Brian Eno, Sonic Youth, Bauhaus, Neu!, Neil Young, Talking Heads, King Crimson, Charles Mingus, Blue Cheer, Jimi Hendrix, The Velvet Underground, etc. Penerbit: EA Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 330 halaman ISBN: 978-623-91089-5-3Kondisi: BaruAda kegilaan yang bersarang di pikiran organik para musisi, yang pernah mematahkan gaya bermusik monoton atau memaksa label rekaman untuk menerima sisi eksperimentalisme mereka. Aliyuna Pratisti melacak pelbagai patahan sejarah—akibat desakan kegilaan—yang menjungkirbalikkan arah musikalitas sebuah zaman.Ia membicarakan glam rock, blues, heavy metal, krautrock, folk, punk, noise, minimalis, dan segala peristiwa menyimpang terkait skena pada paruh kedua abad 20. Dengan berjalan di seberang trajektori populer dan bising industri, ia menemukan keganjilan yang bersembunyi di sudut terjauh ruang penciptaan musik. Buku ini menyuntikkan efek psychedelic—tanpa perlu melibatkan substance.Rp 100.000,00