-
Kertas Basah: Kumpulan Puisi – Dea Anugrah
BUKU, PuisiPenerbit: Gambang Tahun Terbit: 2020 Tebal: xii+28 halaman ISBN: 978-602-6776-98-3 Kondisi: Baru “Puisi telah jadi surga si dungu yang khidmat selama setengah abad, sampai aku datang dan mendirikan roller coaster-ku,” katanya. “Naiklah, kalau kau mau. Bukan salahku kalau kau turun dengan hidung dan mulut berdarah.” * Kertas Basah merupakan kumpulan puisi terbaru Dea Anugrah yang berisi 21 puisi. Puisi-puisi di buku ini jadi semacam percobaan dalam pilihan bahasa dan teknik. Buku ini juga menjadi semacam gerbang lain untuk melihat cara Dea berjarak dengan gaya perpuisiannya yang lama.Rp 33.000,00 -
Kitab Para Pencibir – Triyanto Triwikromo
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tebal: 180 halaman ISBN: 978-602-4520-40-3 Kondisi: Baru Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai angin mendengar meski sesiut apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai senja melihat meski sezarah apa pun. Rahasiakanlah cintamu pada-Ku. Jangan sampai langit meraba meski selembut apa pun. Jadi, mengertilah, cintaku, sembunyikanlah tangismu meski seluka apa pun. Diamlah. Aku membenci dunia yang gaduh.Rp 67.000,00 -
Musyawarah Burung – Fariduddin Attar
BUKU, PuisiPenerbit: Tanda Baca Jumlah Halaman: xvii + 391 halaman ISBN: 978-623-9062-44-6 Sajak-sajak ini berkisah tentang keinginan sekelompok burung untuk mengenal Simurg yang agung, dan yang, dengan bimbingan seekor burung pemimpin, memulai perjalanan mereka menuju Simurg. Seekor demi seekor, mereka berhenti melanjutkan perjalanan itu karena tak lagi kuat memikul lelah, dan masing-masing dari mereka mengungkapkan dalihnya. Setiap Burung memiliki makna dan kesalahan tersendiri, yang bisa menjadi pelajaran bagi pembaca. Burung yang menjadi pemimpin adalah burud Hudhud, sementara burung Bulbul melambangkan pecinta. Burung Bayan mencari sungai keabadian alih-alih Tuhan, dan burung Merak melambangkan "jiwa yang jatuh", yang bersekutu dengan Setan.Rp 99.000,00 -
Penunggu Makam – Beni R. Budiman
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2003 Tebal: 88 halaman ISBN 979-419-302-X Kondisi: Baru KORSEL Bumi seperti tinggal sebesar korsel Berputar di sebuah pesta pasar malam Bergelombang di tengah tanah lapang Dan kaki lima melingkar seperti ular Seperti gasing korsel pun mendesing Dan kami menumpang dengan bimbang Histeris di antara tawa dan tangis Ketika pesta pasar usai kami bercerai Saling sendiri tak membuat janji lagi Dan korsel hanya menyisakan bekas kaki Meninggalkan tegalan bau bubur lumpur Pada padang lumpur dan ilalang tumpur Pandang mata kabur dan hati bertempur (1998)Rp 27.500,00 -
Gema Tanah Air : Prosa dan Puisi
BUKU, Fiksi, PuisiPenulis: Marlupi, Anas Ma'ruf, M.S. Ashar, Laurens Koster Bohang, Maria Amin, Abdulgani Abdullah Katili, Aoh Kartahadimadja, Amal Hamzah, Boejoeng Saleh Poeradisastra, Usmar Ismail, Rosihan Anwar, Nusjamsu, Darmawidjaja, Zuber Usman, Matu Mona, Bakri Siregar, Bahrum Rangkuti, Subardjo, Rusman Sutiasumarga, Purwa Atmadja, Mahatmanto, Anggraito, Suwandi Tjitrowasito, Dullah, Nasjah, Pramoedya Ananta Toer, Supii Wishnukuntjahja, Walujati, Trisno Sumardjo, Utuy Tatang Sontani, Mas Saleh Sastrawinata, M. Taslim Ali, Achdiat Karta Mihardja, Chairil Anwar, Nugroho, M.A. Djoehana, Idrus, Samiati Alisyahbana, S. Rukiah, Dodong Djiwapradja, Rijono Pratikto, M. Balfas, M.D. Asien, Rivai Apin, Darius Marpaung, Kasim Mansur, Asrul Sani, Harijadi S. Hartowardodjo, Siti Nuraini, Toto Sudarto Bachtiar, Abas Kartadinata, Kamal Mahmud, Muhammad Ali, P. Sengodjo, Sakti Alamsjah, Sarosi, Mochtar Lubis, A. Radjab Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2013 (Pertama kali diterbitkan pada 1948) Tebal: 752 halaman ISBN: 978-979-419-391-4 Kondisi: Baru Bunga rampai ini terjadi dari kumpulan hasil-hasil kesusastraan yang dikutip selama semenjak kedatangan Jepang di Indonesia tahun 1942 hingga tahun 1948. Majalah dan surat kabar yang dipergunakan ialah: Pandji Pestaka, Djawa Baru, Asia Raja, Keboedajaan Timoer, Pantja Raja, Pembangoenan, Pembaruan, Nusantara, Arena, Seniman, Wartawan, Gelombang Zaman, Siasat, Gema Suasana, Mimbar Indonesia, dll. Tiga tahun pendudukan Jepang merupakan masa perubahan dalam corak kesusastraan Indonesia. Oleh perkenalan dengan kejadian-kejadian yang hebat dan juga oleh larangan sensor Jepang, kesentimentilan yang dianggap melemahkan semangat dilempar ke keranjang sampah. Kesengsaraan dan penderitaan yang sudah dialami dan perkenalan lebih dekat dengan maut sesudah proklamasi Indonesia Merdeka, memberi isi kepada banyak pengertian-pengertian tentang hidup dan mati yang tadinya hanya perkataan belaka. Angkatan sesudah perang telah mengalami sendiri kepahitan hidup dan tidak hanya melihat dari kesamaran pandangan seorang jejaka yang didendang lagu asmara. Beda dengan angkatan Pujangga Baru, pada angkatan sesudah perang telah berkurang retorika. Dalam mengutamakan isi, kadang-kadang dilalaikan anasir-anasir bunyi dan ritme yang pada Pujangga Baru menjadi anasir yang terpenting. Ulangan-ulangan perkataan dan kalimat yang banyak bersua pada Pujangga Baru sebisa-bisanya disingkirkan, untuk mendapatkan kepaduan bahasa dan pikiran. Dan yang sangat pula diutamakan adalah keaslian cara pengucapan jiwa dalam perbandingan-perbandingan, perkataan-perkataan, dan kombinasi-kombinasi perkataan, suatu hal yang oleh Pujangga baru tidak begitu dipentingkan, sehingga timbul kesan pengambilan yang satu dari yang lain. Dengan masuknya perkataan-perkataan yang langsung mengenai isi, keras dan kasar, kesusasteran bukan lagi semata-mata "bahasa nan indah" dalam pengertian yang lama.Rp 226.000,00 -
Surat Cinta Enday Rasidin: Kumpulan Sajak 1954-1959 – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit; Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2002 Tebal: 64 halaman ISBN 979-419-268-6 Kondisi: Baru BEGINI AKU SEKARANG Begini aku sekarang: pendiam dan murung Merenung gunung berselubung mendung Makin mengerti tentang ajaib tali jiwa Antara kita Begini aku sekarang: pendiam dan murung Kian jauh saja dari keriahan kota Dan makin mengerti akan arti cinta Yang tak diterjemahkan dalam kata Karena kata hanya basa Tak mendekung sepenuh rasa Karena kata hanya antara Dua jiwa belum satu Karena kata hanya kata Yang lain-lain kandungan arti 1959Rp 23.000,00 -
Ular dan Kabut – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 1993 Tebal: 71 halaman ISBN: 979-419-032-2 Kondisi: New Old Stock Tahun 1970 Ajip Rosidi mendapat kesempatan untuk menghadiri kongres PEN Club (organisasi penyair, penulis esai, drama dan roman) Asia di Taipeh, Taiwan, dan Kongres PEN Internasional ke-37 di Seoul, Korea. tahun 1971 ia mempelajari masalah yang menyangkut perekaman folklor di Malaysia, Tahun 1972 ia mengikuti Festival Penyair Internasional di Rotterdam, negri Belanda. Tahun itu juga ia menjadi tamu pemerintah Amerika Serikat dan Jerman Barat. Sajak-sajak yang dimuat dalam kumpulan ini kebanyakan ditulisnya selama atau tentang perjalanan-perjalanan tersebut.Rp 23.500,00 -
Arak-arakan: Antologi Puisi Mabuk
BUKU, PuisiPenulis: Amenkcoy, Bagus Dwi Danto, Galih Fajar, Huhum Hambilly, Mega Nur, Rabu Pagisyahbana, Rhy Husaini, Husein Widiya, Jason Tanti, Mathorian Enka, Riska Kahiyang, Soni Triantoro, Titah AW, Tomi Wibisono, Ula Bone, Umar Haen Ilustrasi: Aurora Santika, Bambang Nurdiansyah, Beny Chaya, Galih YA, Gilang Fradika, I Made Surya Subratha, Ismu Ismoyo, Mutiara Riswari, Raditi Calla, Rizal Hasan, Sebtia Eo, Sekar Bestari, Rintik Sedu, Suanjaya Kencut, Zaen Palevi Pengantar: Ali Yuna Pratisti Penerbit: Warning Books Tahun Terbit: 2020 Tebal: 142 halaman ISBN: 9786025374647 Kondisi: Baru "SENIN MASIH BERSISA 3 JAM, GAS!" - Farid StevyRp 75.000,00 -
Dunia dari Keping Ingatan – F. Aziz Manna
BUKU, PuisiPenerbit: Bentang Pustaka ISBN: 978-602-291-417-4 Kondisi: Baru kau robek sejarah kampung ini seperti memutus lelayangan dari tali. tapi ke manakah kami pergi? di manakah kami kembali? ke arah mereka kami tak sampai, ke arah kalian kami terabai. F. Aziz Manna adalah penyair berbakat yang pernah memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa 2016. Puisi-puisi dalam Dunia dari Keping Ingatan menghadirkan kembali wajah sebuah kota yang terhapus dari peta karena kecerobohan dan keegoisan sekelompok manusia. Kampung menghilang, kubur leluhur tenggelam, rumah berlayar di atas lumpur. Para penghuninya hanya abadi dalam berita. Berlatar belakang peristiwa lumpur Sidoarjo, Dunia dari Keping Ingatan menggiring kita menikmati sebuah perjalanan menyusuri kenangan tanpa monumen, mengecap manisnya cerita masa lalu yang tak berjejak, sekaligus menyesap kegetiran yang tak kunjung pergi.Rp 44.000,00 -
Sisir Sisir Bunga Eja – Rachmat Hidayat Mustamin
BUKU, PuisiPenerbit: Nyala Tahun Terbit: 2019 Tebal: 84 halaman ISBN: 978-602-52504-5-3 Kondisi: Baru RAHASIA MENGAKTIFKAN ALAM BAWAH SADAR saklarnya di belakang bahumu. punggung sisa panas dalam yang keluar. akta kelahiranku dikunyah sekolah setelah keluar main. paspor menggantikan wajahku pada pelukan di dalam selang. mau mandi sekarang? jangan dulu. saat ini bukanlah saat kota berbicara. slide-slide membelah kepala desa bercahaya. ember berisi potongan laut dan tradisi orang tua. bandara tidak ada kamu, jejeran balok es yang ditulisi alfabet import yang barat. tidak bisa berlari pada kontes kecantikan lirik. bacalah puisi yang belum ditulis di atas kursi. jangan. jangan di atas kursi. orang kecil hanyalah lidi yang mudah diblender telunjuk. berjalanlah ke punggung di tubuhmu. tutup tokomu sebelum jam 7 pagi. berdoalah bermainlah. berimalah. tunggulah barang sejenak. sekitar 43 jam yang lalu. tanah pada halaman golf mengecup telapak kaki musium yang kau susun dalam microsoft. alam sudah sadar di lapisan bawah yang kedua. bahasa sudah aktif di ponselmu.Rp 59.000,00 -
Rebel Without Applause – Lemn Sissay
Biografi, BUKU, PuisiPenerbit: Canon Gate Bahasa: Inggris ISBN: 9781841950013 Kondisi: Bekas THE BLACK MOON Some people say there was no moon If it was black, because it can't be seen with the naked eye, like there is a naked eye unattached to the brain. I would say take a closer look, here use the telescope point it towards the star. Yes the white and bright one can you relate to that, right, now move it to the left ... up a little An outline, a circular shape that's the one, yeah! Yes that's the black moon. A circular magnificence reveals and breathes itself into another mind, free again. The music of knowing. Taking his eye away quizzically, mockingly he said Yeah but what do I want to know that for. All that investigation all that proof For what?Rp 55.000,00 -
Antarkota Antarpuisi – Beni Satryo
BUKU, PuisiPenerbit: baNANA Tahun Terbit: 2019 ISBN: 978-979-2079-66-2 Kondisi: Baru Aku bertamu ke kuburan ayah. Memohon doa restu. "Kemarin kemiskinan datang ke rumah," kataku. "Ia melamar ibu."Rp 45.000,00 -
[Bundle] Rainha Boki Raja dan Calon Arang – Prosa Lirik oleh Toeti Heraty
BUKU, Fiksi, PuisiBundle ini terdiri dari dua buku: I. RAINHA BOKI RAJA: RATU TERNATE ABAD KEENAMBELAS (Sixteenth Century Queen of Ternate) Penerbit: Komunitas Bambu, bekerja sama dengan Lontar Tahun Terbit: 2010 Tebal: xxiv + 160 halaman Bahasa: Indonesia dan Inggris (terjemahan bahasa Inggris oleh John H. McGlynn) ISBN: 979-3731-85-0 Kondisi: Baru Rainha Boki Raja adalah sebutan Portugis untuk seorang Ratu Ternate yang dilupakan oleh sejarah, meskipun ia berperan dalam sejarah politik Maluku Utara pada paruh pertama abad ke-16. Toeti Heraty sebagai penyair menampilkan Sri Ratu Ternate yang riwayatnya disebut sebagai a sad story of a Moluccan Queen ini dengan cara yang khas dalam bentuk prosa lirik. Toeti Heraty bertolak dari berbagai sumber, terutama dokumentasi Portugis dan tergambarkan bagaimana ia menghadapi dan mengarahkan Maluku Utara dari bahaya dan liku-liku kekuatan Portugis dan Spanyol, yang saling bersaing memperebutkan monopoli perdagangan rempah-rempah. Ditambah lagi dengan konflik persaingan antara empat kerajaan Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo serta intrik-intrik keluarga istana, di mana ia harus waspada menjaga keselamatan putera-puteranya. Sesudah 1538, kekuatan-kekuatan dalam negeri dan Portugis menyingkirkannya dari kedaton, dan sejak 1548 sumber-sumber Portugis tidak pernah menyebutnya lagi, sebagai mantan Ratu yang ditahbiskan menjadi Katolik, pada kesultanan Islam yang tertua di Nusantara. Prosa lirik ini kekuatannya justru karena tidak menampilkan kejayaan, melainkan kisah tragedi yang menimpa seorang Ratu Ternate. II. CALON ARANG: The Story of a Woman Sacrificed to Patriarchy Penerbit: Saritaksu Editions dan Galeri Cemara 6 Tahun Terbit: 2006 Tebal: 69 halaman Bahasa: Inggris ISBN: 978-979-9697-59-2 Kondisi: Baru "In 2000, Toeti Heraty, professor of philosophy at University of Indonesia, wrote Calon Arang, Kisah Perempuan Korban Patriarki, bringing Calon Arang to the contemporary scene: Women's demonstrations against rising milk prices in Jakarta in February 1998, a few months before the fall of President Soeharto. Toeti was inspired by the work of photographer Rio Helmi who described Calon Arang as an old woman in sorrow. She tried to arouse readers with these words: "Do you know what it means to be a widow, what it means to be old? Try and ask -- who can answer these questions?" - Seno Joko Suyono & Kurie Suditomo, TEMPO, 13-19 June 2006Rp 150.000,00 -
Batu Matahari – Octavio Paz
BUKU, PuisiPenerjemah: Tia Setiadi Penerbit: Diva Press ISBN: 978-602-391-684-9 Kondisi: Baru aku menelusuri jalan-jalan diriku di bawah matahari abadi, dan di sampingku kau berjalan bagai pohon, kau berjalan ibarat sungai, dan berkata kepadaku seperti aliran sungai, kau tumbuh umpama gandum di antara tanganku, kau berkelejatan penaka tupai di antara tanganku, kau terbang laksana seribu burung, dan tawamu bagaikan deru laut, kepalamu adalah sebutir bintang di antara tanganku, dunia menjelma hijau kembali saat kau tersenyum menyantap sebuah jerukRp 55.000,00 -
Pertanyaan-pertanyaan tentang Dunia: Kumpulan Puisi – Mutia Sukma
BUKU, PuisiPenerbit: Gambang Tahun Terbit: 2017 Tebal: 66 halaman ISBN: 978-602-6776-45-7 Kondisi: Baru ceritakan lagi padaku mengapa tuhan mencipta cinta dan memisahkan di lain waktu dengan cara rahasia mengapa dunia yang kukagumi dibuat sedang akan dihancurkan juga akhirnya ... (Pertanyaan-pertanyaan tentang Dunia)Rp 40.000,00 -
Mengukur Jalan, Mengulur Waktu: Kumpulan Puisi – Yopi Setia Umbara
BUKU, PuisiPenerbit: Gambang Tahun Terbit: 2015 Tebal: 68 halaman ISBN: 978-602-7276-16-1 Kondisi: Baru dari langit sajak-sajak turun sebagai juru selamat bagi setiap kesunyian (DALAM HUJAN)Rp 35.000,00 -
Langit, Angin, Bintang, dan Puisi (Antologi Puisi dan Prosa) – Yun Dong Ju
BUKU, PuisiPenerjemah: Shin Young Duk dan Nenden Lilis A. Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2018 Tebal: xxiv + 134 halaman ISBN: 978-602-433-573-1 Kondisi: Baru SURAT Kakak! Musim dingin kali ini pun Salju turun dengan deras Bagaimana apabila Ke dalam amplop putih itu Aku masukkan segenggam salju Tanpa kata Tanpa perangko Begitu saja Kukirim surat ini padamu? Sebab di negeri tempat Kakak berada Tak ada salju * POLA KAUS KAKI Ibu Kau gunakan untuk apa Kertas yang ditulisi kakak lalu dibuangnya itu? Aku tidak tahu jika Ibu Menaruh kaus kakiku di kertas itu, Memotongnya dengan gunting, Lalu membuat pola kaus kaki. Ibu Kau gunakan untuk apa Pensil yang kupakai sampai pendek itu? Aku tidak tahu jika Ibu Menaruh pola kaus kaki di atas kain, Mengoleskan liur dan memberi titik-titik, Lalu membuatnya menjadi kaus kaki. * Yun Dong Ju ialah seorang penyair yang terkenal di Korea. Melalui karya-karyanya ia memantulkan suara zaman dan masyarakatnya yang terdalam dengan gaung yang begitu panjang. Suara berupa harapan dan perlawanan melalui bangunan struktur puisinya yang imajis dan liris, terasa sebagai suara lirih yang pedih dan dalam namun menimbulkan daya gugah yang tajam. Bagi masyarakat Indonesia, Yun Dong Ju dalam kesusastraan Korea, mengingatkan pada sosok penyair Indonesia yang hidup sezaman, yaitu Chairil Anwar. Kedua penyair ini banyak mempunyai kesamaan: hidup di masa dan di bawah tekanan penjajahan Jepang, dan meninggal dalam usia yang tidak terpaut jauh. Dong Ju meninggal di usainya 28 tahun dan Chairil Anwar di usianya 27 tahun, dan sama-sama telah menjadi penyair yang melegenda di negerinya masing-masing.Rp 60.000,00 -
Kawitan – Ni Made Purnama Sari
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2016 Tebal: 84 halaman ISBN: 978-602-0327-88-4 Kondisi: Baru Aku dan jiwaku berbaring berdampingan kami telanjang Bagai dua kanak remaja Kami saling tatap seolah lama tak berjumpa Ia tampak lebih tua waktu terlalu lekas baginya Sedangkan aku serupa dulu waktu telah lama berhenti sebab ia bukanlah milikku lagi Ke mana kau akan pergi bila akhirnya kita mati? Jiwaku tersenyum diam-diam Balik tanya hal sama padaku Aku mau pergi ke bulan dipuja penyair dan kekasih malam kasmaran Atau datang ke lain dunia jadi tukang pos kesepian tak jemu mengirim surat untukmu Aku dan jiwaku berbaringan berdampingan menanti pagi datang Di luar maut menunggu menyamar hujan semalaman menyemai mawar-mawar duri di taman-taman 2014Rp 45.000,00 -
Kakawin Sutasoma – Mpu Tantular
BUKU, Puisi, Sejarah, Filsafat, BudayaPenerjemah: Dwi Woro Retno Mastuti dan Hasto Bramantyo Penerbit: Komunitas Bambu Tahun Terbit: 2019 Tebal: 568 halaman ISBN: 978-602-9402-94-0 Kondisi: Baru "Kita telah mengetahui “Bhineka Tunggal Ika”, namun guna menghayati maknanya yang lebih dalam diperlukan pembacaan secara utuh Kakawin Sutasoma dari mana semboyan itu dikutip. Kehadiran terjemahan Kakawin Sutasoma ke dalam bahasa Indonesia tentu bukan saja membuat kita menjadi jauh lebih mudah mendalaminya daripada harus membaca naskah aslinya yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno, tetapi juga akan makin menguatkan amalan makna sosialnya." - Noerhadi Magetsari "Kakawin Sutasoma adalah salah satu ekspresi kebudayaan Indonesia, khususnya Jawa, yang berasal dari akhir abad ke-14, yaitu zaman Majapahit, yang merupakan puncak kemegahan Kerajaan Jawa–lama sebelum mulainya zaman kolonial. Kakawin Sutasoma bukan sekedar riwayat panjang. Di samping unsur narasi dan keindahan, juga ada unsur filsafat khas Indonesia, di mana menurut ajaran sang pengarang, Mpu Tantular, aliran-aliran agama tidak dianggap bertentangan, malah merupakan kesatuan pada tingkat tertinggi. Kini Pembaca bisa menikmati segala aspek karya sastra ini. Terjemahan yang disajikan di sini dapat dikatakan mengatasi rintangan kesulitan bahasa aslinya, sehingga berhasil mencapai status kesusasteraan zaman modern, oleh karena kelancaran dan kehalusan bahasanya yang mengesankan." - S.O. Robson
-
Menulis Puisi Satu Sisi – Soni Farid Maulana
BUKU, Kajian Sastra / Bahasa, PuisiPenerbit: Pustaka Latifah Tahun Terbit: 2004 Tebal: 95 halaman ISBN: 979-98258-7-3 Kondisi: Baru CINTA DALAM VARIASI BON UTANG iklan mobil, televisi, perhiasan, dan rumah menghias koran pagi. Semua itu hanya bisa kita baca dan kita tatap gambarnya, dengan mata yang pedih. Ketahuilah, juwitaku, di saku celana dan domept, tak ada uang, selain bon utang, dan alamat yang kabur hurufnya. kekasihku, seberapa kokoh rumah cinta yang kita bangun di hati? Adakah tegak menjualng, jika dihantam badai kehidupan yang kelam/. di ranjang anak-anak mendengkur, mungkin berlayar ke negeri mimpi atau tidak sama sekali? detik jam di dinding adalah arang hitam, melukis tanda di kening kita bagi sang ajal yang segera tiba. Segera tiba 1996 * "Lewat buku ini, setidaknya kita mengetahui 'sesobek' proses kreatif penulisan puisi yang dilakukan oleh penyair Soni Farid Maulana." - Rine PuspitasariRp 20.000,00 -
Perlahan Dalam – Antologi Cerpen dan Puisi
BUKU, Fiksi, PuisiPenulis: Dewi CW, YSD, Kimung, Mugi Mugi, Addy Gembel Penerbit: Hitheroad Tahun Terbit: 2004 Tebal: 102 halaman Kondisi: New Old Stocks "AKU INI SATU CERITA PENDEK. "Aku diciptakan oleh penciptaku. Ia adalah tuhan bagiku, walau kemudian "tuhan"ku itu lalu menghilang, habiskan honor hasil menciptaku di bar-bar murahan bersama pelacur-pelacur ABG yang bersifilis. Aku sendiri bahkan tak tahu bagaimana rupa penciptaku dan siapa dia sebenarnya. Sempat kupikir tuhanku itu seorang pengecut karena tak pernah dapat aku melihat wajahnya, atau berbicarara kepadanya memprotes peranku." - Kimung, "Satu Cerita Pendek"Rp 20.000,00 -
Sub Rosa – Aurelia Tiara – Poems
BUKU, PuisiPenerbit: Vieramedia Tahun Terbit: 2006 Tebal: 174 halaman ISBN: 979-25-8450-1 Kondisi: New Old Stocks METAMORFOSIS Ayahku setetes air, dia begitu sejuk dan lembut. Usaha yang tiada henti membuahkan hasil, dia menikahi ibuku, sebutir intan.. Aku lahir dari rahim ibuku, berwujud ayah dan bertemperamen ibu.. Itulah sebabnya di terik sekalipun, aku berbentuk es tipis di permukaan danau.. Sampai aku bertemu seberkas sinar, yang mempunyai gairah bara api, dan keteguhan batu karang.. Aku kemudian meleleh, menanggalkan kepompongku, dan menjadi wanita di tangannya. * "Lewat penggunaan imaji yang mudah dicerna tanpa menjadi klise, Tiara mengajak kita untuk mengunjungi perasaan yang pernah singgah di hati. Ia mampu menggelar perbincangan tentang hal-hal yang paling intim tanpa harus mengundang ketidaknyamanan, dan inilah yang terjadi dalam puisi-puisi Tiara." - Gratiagusti Chananya RompasRp 50.000,00 -
Kumpulan Puisi Perempuan Indonesia-Malaysia
BUKU, PuisiPenerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Tahun Terbit: 2014 Tebal: xxvi + 135 halaman ISBN: 978-979-461-905-6 Kondisi: Baru Kumpulan Puisi Perempuan Indonesia-Malaysia menghimpun karya penyair perempuan yang mendepani isu dan persoalan pada peringkat global dan lokal melalui nuansa halus dan berseni. Khalayak pembaca dibawa menelusuri pelbagai persoalan seperti krisis politik antarbangsa, romantisisme, solidariti gender, alam kerohanian dan kehidupan manusiawi yang diekspresikan melalui pelbagai sudut pandang yang menarik untuk dihayati bersama. Setiap penulis merupakan watak penting dunia puisi apabila pemikiran mereka yang kritis terhadap situasi semasa menjadi teras pengucapan dalam puisi-puisi mereka. Melalui puisi, mereka telah menciptakan komunikasi dan kebudayaan sebuah Dunia Nusantara.Rp 75.000,00 -
Doa untuk Anak Cucu – W.S. Rendra
BUKU, PuisiPenerbit: Bentang Pustaka Tebal: 120 halaman ISBN: 9786022912187 Kondisi: Baru Amarah dan duka menjadi jeladri dendam bola-bola api tak terkendali yang membentur diri sendiri dan memperlemah perlawanan. Sebab seharusnya perlawanan membuatkan perbaikan, bukan sekadar penghancuran.Rp 39.000,00 -
The Raven: Stories & Poems – Edgar Allan Poe
BUKU, Fiksi, PuisiPenerbit: Noura Tebal: 228 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-385-233-8 Kondisi: Baru Kelam, gelap dan mendebarkan: kisah-kisah yang menunggumu dalam ratusan halaman di balik sampul buku ini. Kau akan bertemu para tokoh dan cerita yang belum pernah kau bayangkan sebelumnya. Bangsawan keji dan kuda misteriusnya yang membara, pria yang terobsesi pada gigi tunangannya, dokter yang menghipnosis pasiennya yang berada di ambang kematian, seekor gagak yang menjumpai seorang kekasih yang sedang putus asa, atau ... sudah siapkah kau bertemu sang mumi, yang terjaga untuk mengisahkan kepadamu sejarah masa lampau yang menggemparkan? Membaca karya pengarang misteri-horor-klasik legendaris dunia, Edgar Allan Poe, bersiaplah tenggelam dalam imajinasinya yang lair. Kumpulan puisi dan cerita pendek yang tidak boleh dilewatkan para pencinta misteri sejati. * Edgar Allan Poe (19 Januari 1809-7 Oktober 1849) lahir di Boston, Massachusetts, AS. Dia adalah penulis, penyair, editor, dan kritikus sastra asal Amerika, yang menjadi bagian dari Gerakan Romantis Amerika. Paling dikenal karena cerita-cerita misterinya nan mengerikan, Dialah penulis Amerika terkenal pertama yang berusaha mencari nafkah hanya dengan kegiatan menulis sehingga menyebabkan kehidupan dan kariernya tersendat secara finansial. Namun kehidupannya pun sedikit bersifat misteri. Dan batas antara kenyataan dan fiksi tidaklah terlalu jelas sejak kematiannya.Rp 49.000,00 -
Grafiti di Tembok Istana – Kurnia JR
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2014 Tebal: 124 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 9789794194294 Kondisi: Baru “Manusia sekadar semak belukar Yang gampang dikacau dan dibakar Paket-paket pikiran murah dijajakan” - Rendra “Beribu pencari nafkah dengan kapal dipulangkan Penyakit kelamin meruyak tak tersembuhkan Penyakit nyamuk membunuh bagai ejekan” - Taufiq IsmailRp 31.000,00 -
Luka Mata – Buku Sajak Hasan Aspahani
BUKU, PuisiPenerbit: Koekoesan Tahun Terbit: 2010 Tebal: 83 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-1442-35-0 Kondisi: Baru Apakah Penguasa di Kotamu Suka Memperdagangkan Kekuasaannya? Di kotaku mula-mula mereka adalah pendusta. Dan dusta mula-mula memang terasa murah dan mudah. Tapi, dusta adalah semacam hewan karnivora, memakan daging sendiri dan itu ongkosnya mahal sekali. Mereka tak bisa berhenti dusta harus dibenarkan dengan dusta. Begitu seterusnya, mereka pun harus terus berdusta. Dari mana mereka menambal ongkosnya? Mula-mula dari harta rakyat yang diamanahkan pada mereka. Nanti, harta itupun tak akan cukup dan mulailah mereka berdagang. Mereka tak bisa berdagang sebenarnya mereka miskin, tak punya barang dan jasa, kecuali kekuasaan, dan mulailah mereka memperdagangkan apa yang mereka punya itu. Mereka berlagak melayani rakyat. Mereka berlakon peduli pada rakyat. Mereka bertopeng senyum palsu, senyum yang paling ramah di khalayak rakyat. Padahal mereka sedang mengincar apa lagi yang tersisa pada rakyat yang bisa mereka minta, atau ambil dengan paksa. Untuk semua itu, mereka membayarnya dengan dusta.Itulah satu-satunya yang paling lihai mereka perankan, sejak mereka mulai menipu kami, meminta agar kekuasaan yang kemudian mereka perdagangkan untuk mengongkosi dusta-dusta mereka, dan untuk mengatur strategi berdusta yang baru. Ah, apakah kamu juga sama seperti kami? Kami, rakyat yang terlalu sering didustai.Rp 32.500,00 -
Kelana Anak Rantau –Frans Ekodhanto Purba
BUKU, PuisiPenerbit: Koekoesan Tahun Terbit: 2013 Tebal: 90 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-1442-65-7 Kondisi: Baru “... banyak penyair atau sastrawan umumnya, harus berjuang keras, memertahankan daya atau kekuatan literernya disaat ia harus menjalani tugas rutin–termasuk menulis kalimat yang baku dan pragmatis–sebagai wartawan atau editor. Banyak yang gagal dalam perjuangan ini. Seorang sastrawan akhirnya menyerah pada tuntutan bahasa jurnalistik, yang mungkin memberi lebih padanya di soal finansial, status, fasilitas dan sebagainya. Frans Ekodhanto adalah salah satu wartawan yang berjuang, dan belum menyerah, memelihara daya-daya literernya dalam puisi, mencoba mengolah batin dalam ekspresi linguistiknya.” – Radhar Panca DahanaRp 37.000,00 -
Cari Muatan: Empat Kumpulan Sajak – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 Tebal: 84 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-419-458-4 Kondisi: Baru Sebagai pengarang, Ajip Rosidi–lahir di Jatiwangi, Majalengka, 31 Januari 1938–tergolong kepada para pengarang yang muncul dan berkembang dalam periode 1953-1960. Oleh H.B. Jassin ia digolongkan sebagai salah seorang pengarang Angkatan ’66. Prof. Dr. A Teuuw dalam bukunya Modern Indonesian Literature menyebut Ajip Rosidi sebagai “One of the most important writers of present-day Indonesia” (salah seorang pengarang Indonesia terpenting masa kini). Sebagai penyair Ajip telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak, yaitu Ketemu di Jalan (1959) bersama-sama dengan S.M. Ardan dan Sobron Aidit; Pesta (1956) yang menyebabkan ia mendapatkan Hadiah Sastra Nasional dari BMKN untuk puisi tahun 1955-1956; Tjari Muatan (1959), Sjurat Tjinta Endaj Rasidin (1960) dan Djeram (1970). Sebagai pengarang cerpen, Ajip telah menerbitkan Tahun-tahun Kematian (1955), Di Tengah Keluarga (1956); Sebuah Rumah buat Hari Tua (1957) yang menyebabkan ia mendapat Hadiah Sastra Nasional dari BMKN untuk cerpen tahun 1957-1958; dan Pertemuan Kembali (1962). Sebagai seseorang yang berniat menyuguhkan kembali kekayaan karya-karya sastera daerah dalam bahasa nasional, ia telah menerbitkan Lutung Kasarung (1958) yang kemudian dituliskan kembali menjadi Purba Sari Aju Wangi (1962); Mundinglaya di Kusumah (1961), Tjiung Wanara (1961), Sang Kuriang Kesiangan (1961); Djalan ke Surga (1964) semuanya dari sastera Sunda, sedang dari sastera Jawa ia telah menerbitkan Tjandra Kirana (1962) dan Roro Mendut (1961). Kecuali itu ia pun telah menerbitkan Perdjalanan Penganten (1958), drama tiga babak Masjitoh (1969), Anak Tanah Air (1985) dan lain-lain.Rp 27.500,00 -
Di Atas Umbria – Acep Zamzam Noor
BUKU, PuisiPenerbit: Gambang Tahun Terbit: 2016 Tebal: 94 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-602-6776-18-1 Kondisi: Baru Di sini setiap pohon membuahkan kata-kata Setiap buah adalah kebajikan sekaligus dosa besar Aku tak tahu bagaimana kau tanam kata-katamu di tanah Dan menjelma petuah. Sementara tubuhmu yang pualam Bersahutan dengan tiang-tiang beton, bentangan kawat listrik Serta jalan aspal yang hitam dan berkilat di kejauhanRp 50.000,00 -
Jeram – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 Tebal: 84 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-419-216-0 Kondisi: Baru Kepada Penyair Penyair. Kaulah prajurit terahir Yang meski dengan péna patah, mesti menegakkan Kebenaran Karena dunia Tak boleh kaubiarkan tenggelam Dalam lautan fitnah dan taufan penghianatan Kaulah yang takkan berdiri Di pihak pemimpin palsu dan penipu. Tak perlu menjilat Karena kau tak bakal kehilangan pangkat. Tak perlu takut Karena kau tak nanti membiarkan bangsamu makan rumput. Kau ‘kan Tegak di depan si kecil yang lapar menggigil. Kaulah pembela si lemah Yang tak habis-habisnya diobral dan dijual Oleh si pembual dari rapat ke rapat. Namun tak pernah Sekali pun ia teringat: Rakyat pun hidup dan mampu melihat Segala kepalsuan yang hendak ditutupi Dengan semboyan dan janji. Penyair! Asah péna, sihirlah Kebenaran dan Keadilan bagi si kecil Yang tak pernah jemu berkurban, sabar dan rela Demi cita-cita yang mulia. 1965Rp 27.500,00 -
Mata Kata – Ayatrohaedi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit:2016 Tebal: 108 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-419-454-6 Kondisi: Baru Melalui puluhan atau ratusan sajak yang telah kutulis, kosakataku sangat terbatas. Mungkin tidak melebihi jumlah 500 patah kata yang biasa kumanfaatkan dari puluhan ribu kosakata bahasa Indonesia yang kukenal. Kosakata yang terbatas itulah yang berulang kali kupakai. Namun, puncak keiritan kata itu bagiku justru melambankan apa yang selama ini kulihat, kuperhatikan, dan kuhayati. Lalu kutuliskan menjadi baris-baris sajak. Semuanya itu juga dapat digunakan untuk menyelami apa yang kuhasilkan. Khusus dalam sajak-menyajak, karyaku terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah yang lebih merupakan pelukisan apa yang tertangkap mata, dan karenanya kumasukkan dalam kelompok kata mata. Dalam pada itu, kelompok yang kedua dapat dikatakan lebih “menukik”. Bukan sekadar pelukisan, melainkan pemaknaan lebih jauh. Kelompok itulah yang kusebut mata kata.Rp 38.500,00 -
Sajak-Sajak Anak Matahari: Dua Kumpulan Sajak – Ajip Rosidi
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018 (Pertama kali diterbitkan 1979) Tebal: 87 halaman ISBN: 978-979-419-483-6 Kondisi: Baru TANDATANYA Dalam diammu engkau sebuah tandatanya Dalam tandatanya engkau adalah jawabnya Dalam heningmu Siapa masih bertanya? Siapa masih menyeru? Siapa masih ragu?Rp 30.000,00 -
Rusa Berbulu Merah – Ahda Imran
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2014 Tebal: 150 halaman Bahasa: Indonesia ISBN: 978-979-419-428-7 Kondisi: Baru Menyisipkan kembali mitologi, meresonansikan lagi suara-suara purba dan energi-energi primordial itulah yang dengan kuat menyeruak dalam sajak-sajak Ahda dalam kumpulan ini. Sajak-sajak mythopoesis yang menyadarkan kelampauan dalam kekinian, keangkean dalam kecerahan, keutuhan dalam keterputusan. Suatu meditasi di tengah puing-puing. Dia menampilkan kembali binatang-binatang mitis seperti ular dan rusa dan kalajengking, figur-figur adimanusia seperti Adam atau Isa atau Buddha atau membantu tokoh-tokoh dari legenda seperti Hermes, dan sebagainya dan seterusnya. Maka membaca sajak-sajaknya kita penaka menerobos lapisan-lapisan waktu, bolak-balik antara alam kenyataan dan alam kasunyatan sajak-sajak mythopoesis Ahda–meminjam ungkapan Mario Vargas Llosa–adalah godaan yang mustahil (the temptation of the impossible). Kita berada di sini dan sekaligus di sana, di mana-mana sekaligus tak di manapun.Rp 45.000,00 -
Hijau Matahari – Kumpulan Puisi – Bagus Takwin
BUKU, PuisiPenerbit: baNANA ISBN: 978-979-1070-43-1 Kondisi: Baru Dalam sorotan lampu es di jalan memijar seperti kelabang tersayat Malam yang ngilu tak sempat menghindar, luka cahaya menciprat di dekapannya Kemana pun ia bergerak jerit dingin melengketinya, bahkan di tempat yang tiada Ini bukan musim dingin tetapi yang merayap adalah kebekuan senyap Di mulut gelap mereka memaksa masuk, memacetkan jalan di sela bintang Guncangan yang makan asam garam tak mampu menahan geruduknya Sia-sia ia berkelana sampai wajah langit, kerling yang disimpan pecah sudah tak mampu ia memangku hentakan palu yang lebih kesat dari gerah -Yang Terlewat oleh Waktu Melalui Hijau Matahari, Bagus Takwin mengajak kita mengikuti perjalanannya dalam beberapa tahun terakhir dan turut mencecap apa saja yang ia temui dan pungut.Rp 50.000,00 -
Misa Arwah dan Puisi-Puisi Lainnya – Dea Anugrah
BUKU, PuisiPenerbit: Shira Media Tahun Terbit: 2019 (Pertama kali diterbitkan pada 2015) Tebal: 64 halaman ISBN: 978-602-5868-72-6 Kondisi: Baru Dalam selubung tulah itu kudengar desahmu untuk terakhir kalinya: Manusia mati dan tak berbahagia… Tapi kepada apa menuntut jawab? Tinggal semesta lekas menguap bak niat baik orang dewasa. Sedang kehendak dalam diri tak lagi bisa— Ada, namun tidak lagi bisa menggerakkan apa-apa. * Dea Anugrah adalah penyair muda Yogyakarta kelahiran Pangkal Pinang (tahun 1991) yang kini hijrah dan tinggal di Jakarta. Buku Misa Arwah & Puisi-Puisi Lainnya adalah buku antologi puisinya yang kedua setelah Penyair (Itu) Bodoh (Desember, 2009). Di dalam buku ini terhimpun 27 sajak yang ditulis oleh Dea selama rentang waktu 2010-2014. Secara umum, sajak-sajak Dea dalam buku antologinya ini-–sebagaimana sajak-sajak Goenawan Mohamad–-tidak cukup gampang ditangkap pesannya, tetapi ghirah larik-per-larik yang dibangun dapat langsung menggedor dalam sekali baca. Dalam arti lain, kekuatan sajak-sajak Dea terletak pada impresi. Dia lebih membuka kesan daripada ruang diskursif, meskipun wacana-wacana seperti kematian dan kebenaran kadang kala diajukan.Rp 69.000,00 -
Ketika Hitam Dikatakan Putih dan Sajak Tetap Bersuara – Sajak-sajak Malaysia-Indonesia
BUKU, PuisiPenerbit: Institut Terjemahan & Buku Malaysia dan Yayasa Obor Indonesia Pertama kali diterbitkan: 1955 ISBN: 978-602-433-517-5 kondisi: Baru Menghimpun sajak-sajak dari para penulis di Nusantara ini bukan sekadar upaya seni, melainkan merupakan suatu usaha untuk merangkum kebhinekaan suara di suatu sudut bumi Tuhan ini. Para penulis yang berada di dalam buku ini berasal dari pelbagai daerah dan wilayah nusantara atau alam Melayu. Mereka penghuni dari pelbagai daerah dan pulau yang didatangi oleh kolonialis yang mencari rempah dan hasil bumi seperti bijih timah sejak ratusan tahun yang lalu dari Portugal, Inggris, Belanda,dan Spanyol. Kita menghadirkan suara penyair Aceh, Kuala Lumpur, Jakarta, Perlis, Negeri Sembilan, Bandung, Perak, Pahang, dan Tasikmalaya. Buku ini juga menampilkan sajak-sajak dari D. Zawawi Imron, penyair dan ulama dari Pulau Madura, Sofyan Daud dari Pulau Ternate, hingga Siti Zainon Ismail yang pernah bermukim di Gombak, dan di Yogjakarta. Namun, ini tidak bermakna bahwa mereka “mewakili” wilayah atau sektor tertentu. Ada dari penulis ini yang berlatar belakang pengkajian seni, undang-undang atau hukum, ahli akademik, dan lain-lain. Begitu juga, selain penyair lelaki, ada penyair perempuan, seperti Mahaya Mohd Yassin, D. Kemalawati, Ratna Ayu Budhiarti, dan Rukmi Wisnu Wardani. Di samping itu, mereka melintasi generasi dari yang berumur 20-an, 30-an, sampai yang berumur 70-an.Rp 80.000,00 -
Non-Spesifik – Gratiagusti Chananya Rompas
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2017 Tebal: 150 halaman ISBN: 978-6020-3514-69 Kondisi: Baru "Saya tergoda dan “terluka” oleh judul buku puisi ini. Judul yang non-puitik ini sepadan dengan perangai sajak-sajak Anya yang merongrong ketenangan dan ketenteraman jiwa." — Joko Pinurbo "Memilukan tapi tidak cengeng. Membacanya kita seperti mengais wajah kita sendiri." — Oka Rusmini "… keberanian yang mereka tawarkan menghuni pikiran saya untuk waktu yang lama." — Maesy Ang "Fragmen-fragmen diri yang tercecer indah di Kota Ini Kembang Api menolak manis dan meledak di Non-Spesifik ." — Cyntha Hariadi, penulis "Salah satu buku puisi terbaik yang pernah saya baca." — Norman Erikson PasaribuRp 78.000,00 -
Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang – H.B. Jassin
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya & Bakti Budaya Djarum Foundation Tahun Terbit: 2013 Tebal: 176 halaman ISBN: 978-979-419-392-1 Kondisi: Baru Periode pendudukan Jepang di Indonesia tidak lama, jika dibandingkan dengan masa kolonialisasi Belanda, sekitar tiga setengah tahun. Walau begitu, kekejaman pemerintah militer Jepang sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ketatnya sensor mengakibatkan tidak banyak dokumentasi sosial yang sampai ke tangan kita kini. Di antara yang sedikit itu, lolos karya sastra yang dihimpun oleh H.B. Jassin dalam bunga rampai penting ini. Karya prosa dan puisi dalam Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang ini mencerminkan apa yang ada di benak, dan dialami bangsa Indonesia di bawah penindasan bala tentara Jepang. Secara tak langsung para sastrawan, antara lain, seperti ingin mengingatkan khalayak betapa penjajahan telah menciptakan mentalitas budak pada diri bangsa kita.Rp 55.000,00 -
Sumpah Saripah – Rieke Diah Pitaloka
BUKU, PuisiPenerbit: Koekoesan Tahun Terbit: 2011 Tebal: 99 halaman ISBN: 978-979-1442-40-4 Kondisi: Baru tak akan berhenti di sini terlanjur kutoreh ikrar pada dusun yang digusur jadi pabrik hingga embun dibunuh asap hingga kali jadi bau dan pekat hingga sampah yang tersisa untuk adik yang lapar yang lahir saat aku pergi mengadu nasib tak akan berhenti di sini terlanjur kutoreh ikrar pada diri yang bertahun jadi babu hingga pungguh penuh luka hingga kuping tersumpal cacian hingga sumpah yang tersisa untuk adik yang menunggu menunggu aku pulang menunggu oleholeh parang buat penggal tuan berhati arang! * Buku kumpulan 20 puisi Rieke Diah Pitaloka ini melukiskan aktivisme dan keberpihakannya terhadap pekerja perempuan baik yang tersia-sia di negeri sendiri maupun di negara asing.Rp 37.000,00 -
Kota Ini Kembang Api – Gratiagusti Chananya Rompas
BUKU, PuisiPenerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2016 Tebal: xii + 89 halaman ISBN: 9-786020-334042 Kondisi: Baru PendarPendarCahayaMenyelinapRuangMata MengantarCeritaLamaYangTakPernahUsang KotaIniKembangApi KembangnyaPecahDiPucukLangit SekejapSaja -- BegituKatanya * Gratiagusti Chananya Rompas lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1979. Ia adalah salah satu pendiri Komunitas BungaMatahari (BuMa), sebuah komunitas puisi daring berbahasa Indonesia. Menyelesaikan studi Sastra Inggris di Universitas Indonesia (2003) dan mengambil program pascasarjana The Gothic Imagination di University of Stirling, Skotlandia (2005). Sekarang tinggal di Jakarta dan senang memandangi maupun memandang keluar jendela.Rp 45.000,00 -
We Are Nowhere and It’s Wow. – Mikael Johani
BUKU, PuisiPenerbit: POST Press Tahun Terbit: 2017 Bahasa: Inggris Tebal: xvi + 90 halaman ISBN: 978-6-02-603041-2 Kondisi: Baru "Poems that we like best were the ones that moved us, that evoked a feeling, that we could relate to. In other words, poems that are honest. "We Are Nowhere and It's Wow for us is a collection of poems that are honest. That is what we felt when we read the first edition, published in limited edition print back in 2008 and sold out during its launch at the Ubud Writers and Readers Festival. "(This version) is nine years older and has become radically more real. Some poems were taken out; they were the ones that, although smart and provocative, were distraction from the narrative of being home, away, and in-between. "Many are resurrected after a decade into these pages; they do not mask youthful angst, and speak volumes about how one arrives at being nowhere. "The book has become more personal, or as Mikael puts it himself, written with all gloves off. As he bared his knuckles, us readers got to recognize parts of ourselves and our worlds in the poems." - POST PRESS * Mikael Johani was not born in Rochester, New York, in 1927 and was never educated at Harvard or Columbia universities. He has not written nineteen previous book of poetry. Never has been and never will be Charles P. Stevenson, Jr., Professor of Language and Literature at Bard College, he does not live in New York City and Hudson, New York. His poetry is not a rigorous searched for "the unknown" - but still based on a "reasoned disordering of all the senses" by means of alcohol and, when money allows, [ ].Rp 60.000,00 -
CD Dalam Jenggala x S.W.U.N – Teman Sepuluh Tahun
BUKU, CD, Puisi, ZINEPenerbit: Binatang Press! Tahun terbit: 2016 Kondisi Baru A poetry book written and illustrated by Dalam Jenggala, and music by S.W.U.N. Each book is accompanied by an audio CD to complete the experience. Printed in 2 color risograph on Fedrigoni Freelife Vellum. Foil stamped linen cover. Numbered edition. * "Dari kisah nyata, antara cowok dan cewek yang sudah berpisah lama, lalu bertemu lagi setelah sepuluh tahun pisah, sama sekali nggak berhubungan. Banyak kejadian selama sepuluh tahun belakangan itu. Kemudian mereka berdua berpisah lagi, dan bertemu sepuluh tahun setelahnya. Begitu seterusnya. Kami sendiri nggak pernah tau gimana akhir dari cerita ini. Yang pasti adalah, ketika kami sampai di cerita ketiga belas, kami memutuskan untuk tidak meneruskannya lagi. Kami anggap teman sepuluh tahun sudah cukup untuk dilepas. "Baca, lihat, dan dengar. Teman sepuluh tahun sangat dianjurkan untuk dinikmati sembari pakai earphone, dengan lampu ruangan yang cukup untuk melihat tulisan dan gambar di dalamnya, dan di waktu malam sebelum tidur, seperti waktu karya ini dibuat." - Dalam Jenggala x S.W.U.NRp 165.000,00 -
Rindu Dendam – Jan Engelbert Tatengkeng
BUKU, PuisiPenerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2016 Tebal: 48 halaman ISBN: 978-979-419-444-7 Kondisi: Baru "Kumpulan sajak ini merupakan curahan perasaan rindu dendam penyair kepada Yang Satu, yang menguasai alam semesta dan hidupnya sendiri dalam bentuk pujian-pujaan terhadap keindahan-keindahan alam. Rindu dendam yang penuh kerelaan dan rasa syukur, serta kesadrahan menghanyutkan diri dalam irama alam yang baginya amat damai dan tentram. "Dilihatnya pagi-pagi matahari naik, seolah-olah ada perintah yang mesti dipatuhi oleh sang surya. Dilihatnya pula pada sore hari matahari terbenam, seolah-olah seorang puteri melambai sang raja siang itu di sebelah barat. Kembang-kembang mengelopak, berseri indah. Burung-burung berterbangan, angin sepoi mengembus. Semua kelarasan itu menyebabkan bangkitnya perasaan rindu dendam dalam dada penyair." - Ajip Rosidi * Jan Engelbert (J.E.) Tatengkeng (lahir di Kalongan, Sangihe, Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 19 Oktober 1907 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, 6 Maret 1968 pada umur 60 tahun) adalah penyair Indonesia dari era Pujangga Baru Selain sebagai penyair, J.E. Tatengkeng juga merupakan tokoh pendidikan dan negarawan. Sebagai tokoh pendidikan ia pernah menjadi guru bahasa Indonesia di Tahuna tahun 1932, Kepala Schakelschool di Pulau Siau, Kepala Sekolah HIS di Tahuna, Menteri Muda urusan Pengajaran tahun 1948, dan terakhir Kepala Jawatan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Kemendikbud perwakilan Sulawesi tahun 1951. Di Makassar, ia turut mengajar dan membidani lahirnya Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. Sebagai negarawan, J.E. Tatengkeng pernah menjabat sebagai Perdana menteri Negara Indonesia Timur pada rentang tahun 1949-1950.Rp 20.000,00 -
Angkatan 66 – H.B. Jassin
BUKU, Fiksi, Kajian Sastra / Bahasa, Non-Fiksi, PuisiKondisi: Baru Penerbit: PUSTAKA JAYA Jumlah hal: 599 Format: Hard Cover Identifikasi angkatan 66 mengindikasikan keterlibatan kesusastraan dalam denyut hidup bangsa, tidak hanya sebatas lingkup kebudayaan, tetapi juga mencakup situasi politik, sosial, an ekonomi menjelang kejatuhan presiden Soekarno. Karya-karya mereka merefleksikan keadaan masyarakat Indonesia selama dasawarsa yang sarat prahara. Karya-karya prosa dan puisi yang terbit selama 1960-an ini diseleksi dan dihimpun sebagai bunga rampai dengan kata pengantar kritis dari H.B. Jasin. Tak pelak lagi, buku ini bukan sekedar dokumentasi karya sastra, tetapi juga dokumentasi sosial yang lebih artikulatif ketimbang arsip statistik yang dingin, formal dan steril.Rp 180.000,00 -
Setanggi Timur – Amir Hamzah
BUKU, Fiksi, PuisiKondisi: Baru Penerbit: Pustaka Jaya ISBN: 978-979-419-403-4 Amir Hamzah adalah penyair yang lembut. Lirik-liriknya selalu menyuarakan kesyahduan hati dengan pilihan kata yang kaya sekaligus menuntut kesungguhan para pengagumnya untuk mencari asal kata-kata yang dia gunakan. Pembendaharaan kosakata yang luar biasa dapat dimaklumi apabila kita baca Setanggi Timur. Di sini sang penyair menerjemahkan karya klasik para penyair besar dari Jazirah Arab, India, Cina, Jepang, dan Turki. Selain itu dia memaparkan dasar kesusastraan klasik Indonesia sampai kesusasteraan Indonesia baru dengan gaya prosanya yang khas lemah lembut dan telaten.Rp 30.000,00 -
Stanza dan Blues – W. S. Rendra
BUKU, Fiksi, PuisiKondisi: Baru ISBN: 0019029799 Penerbit: Bentang Pustaka Nama Rendra sudah menjadi semacam mitos dalam ranah sastra Indonesia. Gebrakannya dalam kemunculan puisi-puisi baladanya, atau teater "mini kata"-nya, atau puisi-puisi pamfletnya seakan menjadi penanda kegairahan dunia sastra di Indonesia. Sebagai seorang penyair, Rendra juga dikenal memiliki keunikan dala mengolah filsafa, agama, dan dunia mistik ke dalam sajak-sajaknya. Dengan keangunan seekor burung merak, dia bergerak dari satu tepian ke tepian lainnya. Buku ini menyangkup sajak-sajak terbaik Rendra sehingga pembaca bisa dengan mudah menemukan sajak yang dikenal luas. Pembaca juga akan mendapati jejak kreativitas Rendra di dalamnya.Rp 44.000,00