Please select a page for the Contact Slideout in Theme Options > Header Options

Para Penghias Rumah Buku

Para Penghias Rumah Buku
08/04/2009

Demi memeriahkan perayaan ulang tahun ke-6 Rumah Buku tanggal 29 Maret 2009, beberapa teman dekat berbaik hati menyumbangkan karya-karya mereka untuk dipajang di sela-sela rak-rak buku, di balik teralis jendela kaca, di antara gorden, di tembok teras belakang, atau di atas tumpukan DVD. Pameran bertajuk “Teman-teman Menghias Rumah Buku” ini berlangsung selama dua minggu pada tanggal 4-18 April 2009. (Baca tulisan pengantar pameran di sini.)

Berikut ini adalah profil teman-teman yang budiman tersebut, dan jawaban terhadap pertanyaan seputar kenangan atas rumah kedua mereka:

1. Kapan pertama kali dan dari mana kamu tahu Rumah Buku?
2. Apa barang (buku/musik/film) pertama yang kamu pinjam di Rumah Buku dan kenapa?
3. Apa barang (buku/musik/film) yang paling asyik yang pernah kamu temukan di Rumah Buku?
4. Di mana titik favorit kamu di Rumah Buku?
5. Berapa waktu terlama (dalam sekali kesempatan) yang kamu habiskan di Rumah Buku?
6. Apa menu makanan/minuman favorit kamu di Rumah Buku?
7. Pengalaman paling berkesan yang didapatkan selama di Rumah Buku?

ARIANI DARMAWAN
Mengingat Kembali
2009, Found Objects, Dimensi Beragam

Desas-desus mengatakan bahwa Ariani Darmawan seringkali merasa kangen rumah, meski ia sebenarnya tidak sedang kemana-mana. Selain itu ia juga disinyalir telah menganggap Rumah Buku sebagai rumahnya sendiri.

1. –
2. –
3. Buku: Love karya Gian Berto Vanni. Sangat menyentuh dan menjadi favorit banyak pengunjung Rumah Buku. Musik: CD It’s a Wonderful Life (Sparklehorse), karena jero pisan euy. Film: Sewaktu menemukan DVD Tropical Malady (Apichatpong Weerasethakul) di negeri asalnya sendiri, Thailand.
4. WC Rumah Buku di siang hari, karena cerah sekaligus adem.
5. Tidak pernah terlalu lama, seringnya pulang tinggal jalan menyeberang.
6. Makanan: Sandwich Keju Manis. Minuman: Espresso Corvado.
7. Bertemu banyak orang keren, belajar bisnis yang kurang menguntungkan, belajar sabar, tabah, menikmati waktu, dan mencintai rumah.

BAYU LAKSMONO

Seorang cyberbohemian peminat musik, buku, seni, dan film. Sarjana Hubungan Internasional Universitas Parahyangan. Mengerjakan tulisan pengantar pameran bersama Budi Warsito.

1. Secara tak sengaja melihat Rumah Buku waktu perjalanan ke kampus lewat Hegarmanah. Langsung terpikat dengan suasana dan koleksi filmnya yang aneh dan asing bagi saya.
2. Buku Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, direkomendasikan Ariani karena saya tertarik pada mitologi Jawa Kuno; CD Rain Dogs (Tom Waits); DVD Une Femme est Une Femme karena pengen tahu film-film Godard yang tidak terlalu absurd.
3. Novel The Catcher in the Rye, semua novel Pram, buku-buku cultural studies; Film Brazil (Terry Gilliam), Requiem for a Dream (Darren Aronofsky), A bout de souffle (Jean-Luc Godard).
4. Dulu: meja pingpong. Sekarang: mojok di meja makan di teras belakang.
5. Jam 8 pagi sampai jam 12 malam, mengerjakan proyek “Jeune Animal Release Party at Rumah Buku”.
6. Makanan: Sandwich Keju Telor dan Hotdog. Minuman: Teh Botol, Bir Bintang dan Kopi Susu ABC.
7. Menemukan sesama homies dan locos setempat di Rumah Buku. Rasanya seperti gadis kecil berkostum lebah di videoklip “No Rain” (Blind Melon) yang gembira menemukan teman sesama kostum lebah di padang rumput.

BUDI WARSITO

Sebenarnya pandai menulis tapi sayang sukar berkonsentrasi. Jika melihat rambutnya, Anda pasti tahu kenapa. Mengerjakan tulisan pengantar pameran bersama Bayu Laksmono.

1. Pertengahan tahun 2003, datang bersama Boit dan Mas Trie Omuniuum, sempat jengkel dengan jam bukanya yang waktu itu tak lazim.
2. Empat kaset VHS untuk ulasan pertama saya di Kineruku.
3. CD Rebecca Schiffman!
4. Kasur Rumah Buku. Dingin dan hangatnya sangat mengundang dan bikin rindu.
5. Dua hari dua malam menginap di Rumah Buku tanpa ganti baju dan buka sepatu.
6. Potato Wedges dan Es Teh Manis, tapi jika dan hanya jika bikinan Rini, petugas kasir Rumah Buku terdahulu.
7. Tempat ini menyelamatkan hidup saya.

DAVE ANDIPUTRA
Studies on Light and Movement
2009, Digital Print, 8 panel ukuran 25 x 40 cm

Dave Andiputra lahir di Jakarta 19 Februari 1984. Lulus dari Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional tahun 2006. Mengenal fotografi sejak tahun 2002.

1. Datang pas pembukaan Rumah Buku tahun 2003, diajak teman.
2. Belum pernah minjam, haha!
3. Kartun sejarah dunia, Larry Gonick!
4. Sofa di teras belakang.
5. Seharian.
6. Bir Dingin!
7. Waduh! Hahaha…

DEDEN BULQINI
01. “Human Management
2005, Mix Media, 100 x 40 cm
02. “Soul of War
2006, Acrylic on Canvas, 110 x 110 cm

1. Tahun 2008, dari Joedith.
2. Baca doang, belum pernah pinjem.
3. Senang buku arsitekturnya, karena banyak hal baru untuk dibaca.
4. Taman belakang, di atas rumput sambil tiduran menatap langit.
5. 4-14 jam.
6. Kopi gratis.
7. Banyak teman baru, wajah-wajahnya baru.

EDO WULIA
Rumah” dan “Flying Home
2005-2007, Woodcut Printing

Lahir di Semarang dan besar di Bali. Kuliah di Seni Grafis Murni Institut Seni Indonesia. Melanjutkan ke Musicians Institute of Technology di Los Angeles, lulus dengan predikat Honor Graduated dan mengantungi sertifikat dari Percussion Institute of Technology. Selain tetap sebagai musisi, sekitar 2007-2008 kembali memperdalam seni cetak di Cambridge International College di Melbourne, dan sempat mengadakan pameran tunggal di Artoholic Gallery di Singapore.

1. Sejak kenal Ariani Darmawan, lewat Minikino.
2. Belum pernah pinjem apa-apa.
3. Koleksi filmnya.
4. Halaman belakang. Kantornya juga asyik tuh.
5. Hampir 2 jam kalo gak salah.
6. Belum pernah makan.
7. Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang.

GIFRAN MUHAMMAD ASRI
Enam Tahun Rumah Buku
2009, Digital Print on Paper, 82 x 120 cm

Lahir di Jakarta 6 Juni 1985, Gifran Muhammad Asri adalah seorang desainer grafis lulusan DKV ITB, penggemar berat Fugazi dan The Cure, yang juga musisi.

1. Dari Meicy, kira-kira setahun lalu.
2. DVD Annie Hall, disuruh Mbak Rani nonton untuk bikin merchandise.
3. Buku-buku desain.
4. Meja pingpong.
5. Pernah nginep. Paginya pulang.
6. Nasi Ijo!
7. Berbagi musik seminal, kata Bayu. Nonton bareng dokumenter Fugazi.a

JOEDITH TJHRISTIANTO
01. “How to Travel with Fish?
2009, Akrilik dan pensil di atas kanvas, 60 x 175 cm
02. *#1, *#2, *#3, *#4
2009, Akrilik dan pensil di atas kanvas, 60 x 175 cm

1977 dilahirkan. 1981 TK. 1983 SD. 1990 SMP. 1993 SMA. 1996 kuliah. 2005-sekarang di Kineruku/Rumah Buku.

1. Tahun 2004 lewat seorang teman.
2. Buku Kohn Pedersen Fox, film Anak Naga Beranak Naga.
3. Nggak ada yang asyik. Menurut saya lebih asyik bangunan rumahnya.
4. Di depan meja komputer dengan monitor paling banyak di Rumah Buku.
5. Tiga hari tiga malam nggak pulang.
6. Cappuccino gratis dan Nasi Ijo.
7. Banyak.

MEICY SITORUS
Making of Photography for a Film by Daniel Thouw
2009, Digital Print on Paper
Dimensi Beragam (14 panel)

Meicy Sitorus terlalu malas menulis biodatanya sendiri. Atau itu trik yang (tanpa) sengaja ia lakukan supaya orang lain menulis tentang dirinya. Kata orang, ia bekerja di tempat paling hip di Bandung, berkendaraan motor paling hip di jalan raya, juga mengenakan celana paling pas di hip-nya.

1. Tahun 2003, dari Omuniuum. Takjub dengan koleksi Rumah Buku, jadi anggota ke-151!
2. Pinjam 3 CD musik: JP018 A Twist of Jobim, J003 The Best of Ella Fitzgerald, AL61 Dummy album pertama Portishead!
3. Gue bingung jawab yang ini.
4. Sofa kecil yang menghadap rak buku sastra. Pernah menghabiskan satu buku sekali baca di situ, dan pernah tidur siang gara-gara kecapekan jalan kaki dari ujung bawah jalan Hegarmanah demi ke Rumah Buku.
5. Empat hari berturut-turut menginap di Rumah Buku.
6. Nasi Ijo, rasanya tidak seaneh namanya. Juga Teh Tarik!
7. Sebelum ada wabah Napoleon Dynamite (nerd = cool), ternyata mbak-mbak dan mas-mas di Rumah Buku ini sudah beyond cool, lebih tepatnya effortlessly cool!

WIDYA SENA PRADIPTA
Gambar Kerja Babi
2009, Kalkir (Print) + Maket
Dimensi: Kertas A2

Lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan, banyak menghabiskan waktu di depan layar monitor sambil menjalankan program bajakan AutoCAD 2006.

1. Awal tahun 2004 awal, dari Meicy.
2. Calvin & Hobbes!
3. Buku dongeng anak, Love (sampulnya warna oranye).
4. Kursi pendek bantal dekat telepon.
5. 8-12 jam.
6. Potato Campur, teh gratisan.
7. Ketiduran saat membaca (mungkin karena tempatnya terlalu nyaman), sampai dua mata kuliah hari itu terlewatkan (sekitar tahun 2005, semester 5).

* * *

Comments (5)

  1. Ivann 15 years ago

    WAH KEREN! selamat ulang tahun ruku :)

  2. rukukineruku 15 years ago

    terima kasih, ivann. kapan nih Wave datang berkunjung ke tempat kami?

  3. reesa 15 years ago

    hmm..kangen rumah buku nih jadinya…udah hampir staun ga kesana..

    yang selalu ngangenin dari rumah buku yah buku arsitektur-nya,,halaman blakang yang hijauuuuuuuuuuuuuu…trus interior-nya yang slalu bikin hommy….

    jadi pengen maen lagi kesitu…hiks3x
    anyway happy birthday

    • rukukineruku 15 years ago

      Makasih Reesa.. Kapan atuh ke Rumah Buku lagi? Sekarang di halaman belakang sudah semakin nyaman, ada meja untuk duduk rame-rame. Sofa juga ditaruh dekat situ. Ditunggu selalu kedatangannya!

Pingbacks

  1. Author

    […] (Lihat profil para penghias di sini.) […]

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Subscribe