Diskusi Buku
Menjegal Film Indonesia: Pemetaan Ekonomi Politik Industri Film Indonesia
dengan tema diskusi:
Film Indonesia Hari Ini: Cari Aman atau Cari Mati?
Minggu, 16 September 2012
Pukul 14:00 – 17:00 WIB
Kineruku, Jl. Hegarmanah 52, Bandung
Gratis. Harap datang tepat waktu.
Pembagian gratis buku Menjegal Film Indonesia bagi yang hadir.
Menghadirkan pembicara salah satu dari tim penulis buku tersebut:
Ekky Imanjaya (Redaktur Rumah Film, Jakarta)
Ifan Adriansyah Ismail (Redaktur Rumah Film, Jakarta)
Dengan penanggap:
Ariani Darmawan (penggiat film dan pendiri Kineruku, Bandung)
Banyak orang tak percaya bahwa industri film Indonesia sudah ada. Belum ada infrastruktur, riset dan pengembangan, serta berbagai lembaga dalam perfilman kita layaknya yang ada pada sebuah kegiatan industri. Jika pun ada, bisa dibilang bahwa industri film Indonesia masih berupa industri rumahan; sebuah industri berskala kecil ke menengah dan dikerjakan tanpa hubungan kerja yang jelas. Buku Menjegal Film Indonesia: Pemetaan Ekonomi Politik Industri Film Indonesia (Perkumpulan Rumah Film Indonesia dan Yayasan TIFA, 2011) adalah sebuah tinjauan yang berupaya melongok lebih jauh ke tiga subsektor dalam industri perfilman kita (jika ada) yaitu subsektor produksi, distribusi, dan eksebisi. Buku yang beredar terbatas ini adalah langkah awal bagi sebuah tinjauan lebih dalam untuk memahami film, yang tak hanya merupakan barang hiburan, tapi juga merupakan barang publik yang bersentuhan dengan orang banyak lewat berbagai cara.
Persoalannya kemudian adalah, dengan segala kerentanan industri tersebut, apakah membuat film Indonesia hari-hari ini bisa dikatakan sebagai upaya yang acapkali tak sebanding dengan hasilnya? Atau adakah jalur pilihan lain yang lebih masuk akal—secara ekonomis maupun ideologis—yang bisa ditempuh para pembuat (dan juga penikmat film) Indonesia masa kini? Film Indonesia hari-hari ini: cari aman, atau cari mati? Mari kita berdiskusi.
—Kineruku dan Rumah Film
* * *
Acara ini terselenggara berkat kerjasama:
Kineruku | Rumah Film | Yayasan TIFA